English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Monday, April 30, 2018

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Penguatan Rupiah Didorong Faktor Teknikal

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:20 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES |  Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam publikasi risetnya hari ini (30/4/2018) menuturkan bahwarupiah mengalami penguatan, didorong oleh faktor teknikal setelah sempatmenyentuh level psikologis Rp13.900 per dolar AS.
Rupiah telah dibuka menguat 19 poin di level Rp13.874 per dolar AS pada perdagangan Senin (30/4) setelah ditutup melemah 2 poin di level Ro13.893 per dolar AS pada sesi sebelumnya. 
Terpantau, pada pukul 14.00 WIB, mata uang garuda menguat 3 poin atau 0,02% menjadi Rp13.890 per dolar AS. Secara year-to-date (ytd), rupiah melemah 2,34%.
“Penguatan rupiah ini adalah penguatan lanjutan sejak Jumat kemarin yang didorong oleh faktor teknikal paska rupiah menyentuh level psikologis Rp13.900,” papar ATPF.
“Faktor teknikal yang juga ditopang oleh aksi profit taking pelaku pasar terhadap dolar AS ini mampu menolong penguatan rupiah,” lanjutnya.
ATPF menjelaskan bahwa selain faktor teknikal, pelaku pasar juga merespon positif kesiapan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga gejolak rupiah dengan wacana kenaikan suku bunga.
Sentimen domestik lainnya juga datang dari jelang rilis data inflasi domestik yang dinantikan oleh pasar, mengingat gejolakpelemahan rupiah yang diprediksi akan berdampak pada laju inflasi.
“Hingga saat ini pasar masih percaya laju inflasi untuk April masih akan terkendali dan kondisi ini memberi dorongan positifuntuk rupiah,” lanjutnya.
Kendati demikian, ATPF menambahkan, mata uang garuda juga berpotensi mengalami tekanan yang cukup terbuka mengingat pada pekan ini akan diadakan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terkait suku bunga The Fed yang diprediksi akan mengalami kenaikan.

Sunday, April 29, 2018

Kisruh Pekerja Tambang Bakal Berkurang, Harga Tembaga Siap Susut

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:23 PM No comments
KONTAK PERKASA FUTURES - Harga tembaga berjangka kemungkinan mengalami pelemahan di tengah adanya kesepakatan antara pihak penambang dan serikat pekerja sehingga diprediksi akan mendorong pertumbuhan suplai dan cenderung mendorong kenaikan harga yang terbatas.
BHP Billiton, selaku pemilik mayoritas tambang Escondida di Chile, produsen tembaga terbesar global mengatakan bahwa mereka baru—baru ini tengah memperpanjang pembicaraan untuk mencapai kesepakatan dengan para serikat pekerja.
Harga tembaga yang telah meningkat lebih dari 50% sejak mencapai level terendah dalam 9 tahun pada 2016 telah mendorong meningkatnya keuntungan secara global dan berpotensi memicu serikat pekerja untuk lebih banyak berpengaruh dalam negosiasi.
Sementara itu, serikat pekerja di tambang tembaga Escondida di Chile mengatakan bahwa pihaknya telah membuat sedikit kemajuan dalam kesepakatan kontrak awal dengan manajemen penambang.
Serikat pekerja menerima tawaran untuk memulai negosiasi awal dengan penambang Inggris—Australia pada Maret dalam upaya untuk menghindari pemogokan lain di tambang Chile Utara.
Sebelumnya, kegagalan mencapai kesepakatan telah menyebabkan pemogokan selama 44 hari pada tahun lalu sehingga mengguncang pasar tembaga global.
Serikat pekerja pada tahun lalu memutuskan untuk mengakhiri pemogokan dengan menerapkan ketentuan hukum yang memungkinkan mereka untuk memperpanjang kontrak yang ada selama 18 bulan hingga 31 Juli 2018.
“Para pekerja kami diberdayakan dan akan bertindak dengan kekuatan yang lebih besar dari tahun lalu dalam membela hak—hak kami, mengingat harga tembaga dan biaya untuk konflik akan semakin besar,” kata juru bicara serikat pekerja Carlos Allendes.
Pembicaraan tersebut akan resmi dibahas mulai 4 Juni 2018. Jika negosiasi berhasil dan memungkinkan produksi akan diperkuat, hal ini dapat mempengaruhi proyeksi pasar terhadap pertumbuhan suplai sehingga memberi tekanan terhadap harga.
International Copper Study Group (ICSG) memproyeksikan harga rata—rata tahunan pada tembaga sebesar US$7.042,92 per ton, naik 14% di atas harga rata—rata tahun 2017.
Sumber : Reuters

Thursday, April 26, 2018

IHSG Bakal Bertahan di Atas 5.900, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:17 PM No comments
PT KONTAK PERKASA -  IHSG diperkirakan bergerak mencoba menguat dan bertahan di atas level 5.900 dengan rentang perdagangan pada Jumat (27/4) pada kisaran 5.880--6.000.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan ekuitas Asia ditutup bervariasi dengan penguatan pada Indeks saham di Jepang dan Korea Selatan Nikkei (+0.47%), TOPIX (+0.25%) dan KOSPI (+1.10%) sedangkan Ekuitas di China dan Indonesia memimpin pelemahan di mana Indeks Hangseng (-1.06%), CSI (-1.91%) dan IHSG (-2.81%) ditutup tertekan cukup signifikan.
Sentimen capital outflow menghantui setelah naiknya imbal hasil AS hingga 3% masih menjadi faktor utama. IHSG(-2.81%) ditutup melemah signifikan 170.65 poin terdalam ditahun ini dilevel 5909.20 dengan sektor pertambangan (-3.46%) dan Keuangan (-3.19%) memimpin pelemahan.
Bank Indonesia yang mengambil sikap konservatif pada suku bunga sejak bulan lalu pasca naiknya Fed rate membuahkan capital outflow yang terus menerus terasa hingga saat ini ytd sebesar Rp32,96 triliun.
Efek capital outflow menggores pergerakan rupiah terhadap USD hingga hampir menyentuh level 14.000, aksi intervensi pun tidak berpengaruh signifikan. Efek yang cukup terasa di saat imbal hasil 10 tahun naik 3% dan penguatan USD hingga Indonesia terjadi sell off obligasi global terbesar dalam 2 minggu terakhir.
Investor asing pun tercatat net sell cukup besar pada ekuitas diperdagangan hari ini sebesar Rp1,31 triliun dengan saham BMRI, BBRI, BBCA dan ASII menjadi top net sell value.
Bursa saham Eropa dibuka menguat ditengah bervariasinya pergerakan saham di Asia. Indeks Eurostoxx (+0.26%), FTSE (+0.17%), DAX (+0.20%) dan CAC (+0.47%) dibuka cukup optimis seakan menghapus penurunan sejak awal pekan. Investor terfokus pada pengumuman pendapan perusahaan.
Euro sedikit lebih tinggi menjelang keputusan suku bunga ECB, dan obligasi Eropa mengikuti kenaikan dalam Treasuries. Sentimen selanjutnya investor akan memperhatikan data PDB AS, keputusan suku bunga ECB, Kebijakan moneter BOJ dan pertemuan Korea Utara dan Korea Selatan diakhir pekan.
Investor lokal terfokus pada statment BI mengenai ketidak raguan dalam penyesuaian kebijakan moneter dan kelanjutan intervensi jika dibutuhkan guna menahan permintaan USD yang bergejolak.
Secara teknikal IHSG terlihat tertahan pada level 5.900 yang merupakan level target support koreksi FR 161.8% sehingga indikasi rebound cukup kuat dipergerakan selanjutnya.
Indikator Stochastic mencapai area oversold dengan indikasi golden-cross dengan momentum reversal dari indikator RSI. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat bertahan di atas level 5.900 dengan rentan 5.880-6.000.
Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya AKRA, ASII, BBCA, BBRI, BMRI, SMRA, CTRA, ADRO, KDSI, PTPP, UNVR.

Wednesday, April 25, 2018

Wacana Nuklir Iran Bayangi Stok AS, Harga Minyak Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:25 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah berhasil berakhir menguat pada perdagangan Rabu (25/4/2018), saat investor tetap fokus pada sinyal dari Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap kesepakatan nuklir Iran. Hal tersebut, membayangi laporan persediaan minyak AS yang bearish.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 berakhir naik 35 sen di level US$68,05 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 6% di atas rata-rata 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Juni 2018 naik 14 sen dan ditutup di US$74 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$5,95 terhadap WTI Juni.
Dilansir Bloomberg, bursa minyak di New York berakhir 0,5% lebih tinggi pada Rabu setelah berfluktuasi selama sesi perdagangan. Data yang dirilis Energy Information Administration (EIA) sebelumnya mengejutkan para pedagang, yang menunjukkan peningkatan stok minyak mentah AS lebih besar dari perkiraan.
Pada akhir sesi, investor kembali fokus pada pernyataan Macron dan masalah yang masih ada seputar kesepakatan nuklir Iran.
“Hal terjadi di sini adalah Iran dan penghitungan mundur hingga 12 Mei, tenggat waktu untuk keputusan AS mengenai memperbarui sanksi Iran,” kata Rob Thummel, direktur pelaksana di Tortoise. “Itulah yang dilihat pelaku pasar untuk petunjuk dan perdagangan.”
Para investor menunggu-nunggu komentar dari Macron, yang mendorong batas diplomasi internasional, sebagai upaya terakhirnya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.
Pada awal sesi, harga minyak mentah sempat melemah menyusul rilis data EIA yang menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah AS sebesar 2,17 juta barel pekan lalu, lebih besar dari peningkatan 1,1 juta barel yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute (API) sebelumnya.
“Kenaikan itu didorong oleh utilisasi kilang yang turun beberapa poin persentase, dan juga fakta bahwa impor secara mengejutkan sangat kuat,” kata Joseph Bozoyan, seorang manajer portofolio di Manulife Asset Management LLC di Boston.
Laporan EIA menunjukkan pasokan minyak mentah AS naik menjadi 429,7 juta barel pekan lalu, karena pemanfaatan kilang berdetak lebih rendah. Pada saat yang sama, ekspor minyak mentah melonjak untuk pekan kedua ke level tertinggi.
Pasokan bensin naik 840.000 barel, terbesar sejak akhir Februari. Adapun minyak yang disimpan di Cushing, Oklahoma, naik 459.000 barel pekan lalu, dan produksi minyak mentah mencapai rekor tertinggi baru.
baca juga : 

Dow Jones Rebound, Nasdaq Turun Hari Kelima

Tuesday, April 24, 2018

Terbebani Kinerja Produsen Chip, Indeks Stoxx 600 Berakhir Flat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:12 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Pergerakan bursa Eropa hanya berakhir flat pada perdagangan Selasa (24/4/2018), saat kinerja produsen chip terbebani oleh laporan AMS tentang penurunan jumlah pesanan.
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 berakhir flat setelah mengalami sesi yang berat, menyusul kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai di atas 3%, untuk pertama kalinya sejak 2014.
Kenaikan imbal hasil obligasi, yang dikhawatirkan oleh para investor dapat merugikan ekuitas, sebagian dipicu oleh lonjakan harga minyak mentah yang pada Selasa sempat mencapai US$75, sekaligus mendorong saham energi.
Dilansir Reuters, indeks minyak dan gas menjadi sektoral dengan kenaikan terbesar, sebanyak 1% pada kisaran level tertingginya dalam sekitar tiga tahun.
Sementara itu, saham AMS, produsen chip asal Austria, yang memasok Apple, yang merosot 9% setelah melaporkan jumlah pesanan yang lebih rendah dari salah satu pelanggan utamanya, turut menekan saham perusahaan lain di sektor ini.
“Masuk akal untuk mengasumsikan bahwa hal ini juga akan berdampak negatif pada panduan STM kuartal II,” kata analis Liberum setelah saham STMicro turun 0,7% dan Dialog Semi melemah 6%.
Di sisi lain, saham SAP Jerman naik 3,5% setelah menyatakan pemulihan marjinnya berada di jalur yang benar. Saham Deutsche Bank AG bertambah 4,2%. Perusahaan ini diperkirakan akan menjabarkan perubahan strategi pada Kamis bersama laporan keuangan kuartal pertama.
Namun, saham bank asal Swiss UBS gagal menghibur investornya pada hari Senin setelah performa bisnis manajemen aset andalannya meleset dari perkiraan.

Monday, April 23, 2018

Setelah Asia dan Eropa, Giliran Mata Uang Amerika Latin yang Terpuruk

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:07 PM No comments
KONTAK PERKASA FUTURES - Tidak hanya mata uang di pasar Asia dan Uni Eropa  yang terkena imbas dari kenaikan suku bunga Treasury yang mendekati 3%, seluruh mata uang di kawasan Amerika Latin mencatat pelemahan terhadap dolar AS.
Pada pukul 21:44 waktu Jakarta (23/4/2018), seperti dikutip Bloomberg, pergerakan nilai tukar peso Argentina tercatat melemah terhadap dolar AS sebesar 0,04 poin menjadi 20,23 peso per dolar AS.
Sementara itu, real Brazil melemah 0,02 poin menjadi 3,43 real per dolar AS, peso Mexico melemah sebesar 0,27 poin menjadi 18,80 peso per dolar AS.
Ada pun, pelemahan terdalam ditunjukkan oleh peso Chili dan peso Colombia yang masing-masing melemah sebesar 4,41 poin dan 33,95 poin menjadi 600,46 peso Chili per dolar AS dan 2.793 peso Mexico per dolar AS.
Sementara itu, mata uang venezuela sudah tertekan akibat krisis di negaranya akibat hiperinflasi. Sejauh ini, bolivar telah mengalami volatilitas hingga 99,98% year to date (ytd). 
Hari ini, Senin (23/4/2018), Bloomberg Dollar Spot Index menunjukkan penguatan yang signifikan sejak 2016. Hal ini memicu pelebaran suku bunga surat utang AS dan negara lainnya seperti Jepang dan Uni Eropa. 
Alhasil, fokus dari investor beralih ke nilai tukar. "Dolar sudah memicu perbedaan nilai tukar [antar mata uang]," kata Manajer Keuangan Aberdeen Standard Investments James Athey seperti dikutip Bloomberg, Senin (23/4/2018).

Sunday, April 22, 2018

PT KONTAK PERKASA -Dolar AS Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:55 PM No comments
PT KONTAK PERKASANilai tukar dolar AS diperkirakan akan melanjutkan penguatan pada sepekan ke depan setelah berhasil mencapai level tertinggi dalam 2 pekan seiring dengan imbal hasil treasury AS yang positif.
Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sekelompok mata uang utama dunia mencapai level tertinggi dalam 2 minggu pada Jumat (20/4/2018) dengan ditutup naik 0,376 poin atau 0,42% menjadi 90,316.
“Imbal hasil treasury AS yang lebih tinggi telah berkontribusi terhadap kenaikan dolar,” kata Chuck Tomes, analis investasi senior di Manulife Asset Management di Boston, dilansir dari Reuters.
Imbal hasil treasury AS jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) telah naik cukup tajam pada perdagangan akhir pekan lalu, masing—masing sebesar 5 basis poin (bps) ke level 2,91% dan 3,10%.
Kenaikan ini dinilai mendorong ekspektasi pelaku pasar bahwa inflasi di AS akan lebih tinggi dan adanya kenaikan tingkat suku bunga yang lebih cepat di Juni mendatang.
Tomes menuturkan, pejabat Federal Reserve memang telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada 2018 berdasarkan fakta dari pertumbuhan AS yang stabil, sementara gubernur European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) tampaknya tidak terburu—buru mendorong suku bunganya lebih tinggi setelah data ekonomi di Inggris dan Eropa mengecewakan.
Mata uang euro terhadap dolar AS mengalami penurunan mingguan tertajam dalam 2 pekan sebesar 0,39% di 1,2248 per dolar AS. 
Adapun, pound sterling terhadap dolar AS merosot 0,4% menjadi 1,4032 per dolar AS, menyebabkan kerugian mingguan sebesar 1,4% yang akan menjadi terbesar dalam 10 minggu.
Analis Asia Trade Point Futures (ATPF) Andri Hardianto memproyeksikan bahwa dolar AS pada sepekan ke depan diperkirakan berpeluang mengalami penguatan lanjutan dari akhir pekan lalu.
“Dolar berpeluang menguat karena sentimen kenaikan suku bunga The Fed yang semakin kuat,” kata Andri kepada Bisnis, Minggu (22/4/2018).
Di samping itu, Andri menuturkan, greenback mendapatkan kekuatan dari keputusan Korea Utara untuk menunda uji coba nuklir yang cenderung membuat pasar sedikit tenang sehingga dapat memicu kembali aksi beli pada dolar AS.
“Kedua sentimen [kenaikan suku bunga dan meredanya geopolitik semenanjung Korea] akan lebih dominan dalam mendorong penguatan dolar AS,” lanjutnya.
Andri memproyeksikan pada sepekan ke depan kemungkinan indeks dolar AS bergerak di kisaran 90,00—90,60.
Seiring dengan kemungkinan menguatnya dolar AS, Andri memproyeksikan, mata uang garuda pada sepekan ke depan diperkirakan cenderung mengalami tekanan, namun terhitung masih stabil.
“Bank Indonesia akan melakukan intervensi agar rupiah tidak kembali menyentuh level psikologis Rp14.000 per dolar AS setelah kemarin berhasil break psikologis Rp13.800 per dolar AS,” jelas Andri.
Sumber : Reuters
baca juga : 

Harga Minyak Mentah Pulih Setelah Jatuh Akibat Kritik Trump


Thursday, April 19, 2018

Tujuan OPEC Hampir Tercapai, Reli Minyak Mentah Terhenti

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:34 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES -   Reli harga minyak mentah terhenti setelah OPEC dan produsen minyak lainnya bertemu di Arab Saudi di tengah tanda-tanda bahwa pasokan minyak dunia mulai terkendali.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun 0,4% atau 0,18 poin ke level US$68,29 per barel di New York Mercantile Exchange setelah sebelumnya menyentuh US$69,56, harga intraday tertinggi sejak November 2014.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Juni menguat 0,30 poin ke level US$73,78 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
Dilansir Bloomberg, surplus minyak global menyusut mendekati rata-rata lima tahun dan pasokan akan seimbang dengan permintaan pada akhir Juni, menurut sumber yang mengetahui mengenai data yang dipresentasikan pada pertemuan tertutup OPEC di Arab Saudi.
John Kilduff, mintra di Again Capital LLC mengatakan sejumlah negara yang tergabung dalam kesepakatan pembatasan pasokan saat ini mungkin memutuskan kenaikan harga minyak yang mereka hasilkan akan menjadi bumerang.
“Negara-negara penghasil minyak utama mungkin menjadi sedikit gugup karena kenaikan harga akan menabur benih-benih kehancuran mereka sendiri," kata Kilduff, seperti dikutip Bloomberg.
Produsen minyak AS telah meningkatkan pengeboran karena harga minyak mentah melonjak. Sementara itu, produksi minyak domestik naik ke rekor 10,5 juta barel per hari pekan lalu, menurut data Energy Information Administration.
Berkumpulnya anggota OPEC dan perwakilan negara-negara yang setuju untuk bergabung dengan kesepakatan pembatasan produksi kartel akan bermain dengan latar belakang ketegangan geopolitik yang dapat mengancam pasokan di negara-negara penghasil minyak utama.
Ketegangan ini termasuk potensi sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela yang sedang berlangsung menjadi kekacauan ekonomi dan sosial.
Di AS, total cadangan produk mentah dan olahan, yang tidak termasuk cadangan minyak bumi strategis, turun 10,6 juta barel minggu lalu ke level terendah sejak Maret 2015, menurut data EIA. Stok minyak mentah sendiri turun 1,1 juta barel, lebih tinggi dibandingkan perkiraan kenaikan 650.000 barel.

PT KONTAK PERKASA FUTURES

Wednesday, April 18, 2018

Sentimen Berikut Kerek Spot Rupiah | Kontak Perkasa Futures

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:20 PM No comments
Kontak Perkasa Futures Pergerakan rupiah masih memiliki peluang untuk menguat karena secara teknikal pada USDIDR daily chart terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada dolar AS.
Sejauh ini, peran BI dalam menjaga stabilitas rupiah patut diapresiasi oleh para pelaku pasar. Adapun masuknya Indonesia ke dalam Global Bond Index akan menjadi sentimen positif dalam menopang penguatan rupiah ke depannya.
Selanjutnya, para pelaku pasar akan menantikan hasil rapat Dewan Gubernur BI yang diperkirakan akan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo di level 4,25%. Sementara itu, adapun sentimen global yang perlu diwaspadai dan diantisipasi ke depannya ialah terkait dengan isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed.
Simak pergerakan nilai tukar Rupiah sepanjang hari ini secara live

Tuesday, April 17, 2018

Sentimen Membaik, Indeks Stoxx Europe Ditutup Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:32 PM No comments
pt kontak perkasa futures

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Selasa (17/4/2018) ke level tertinggi sejak akhir Februari karena sentimen pada ketegangan antara AS dan Rusia berkurang dan perhatian bergeser ke musim laba kuartal pertama.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,8% atau 3,03 poin ke level 380,77 setelah bergerak pada kisaran 377,95 – 381,50, sementara indeks di Eropa lainnya juga naik, didorong oleh perdagangan sesi sore menyusul kenaikan kuat di Wall Street.
Namun, data ekonomi dari Cina memberikan gambaran yang beragam tentang kesehatan ekonomi negara itu. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,8% pada kuartal pertama tetapi angka terpisah menunjukkan output industri Maret meleset dari ekspektasi.
"Setelah menenangkan kekhawatiran geopolitik dan optimisme tentang musim pendapatan kuartal pertama, data campuran dari China dapat menghidupkan kembali pertanyaan tentang kondisi ekonomi negara dengan perkonomian terbesar kedua di dunia tersebut," ungkap analis Accendo Markets, Mike van Dulken dan Artjom Hatsaturjants, seperti dikutip Reuters.
Sektor perbankan Italia menguat 1,7% setelah bank terbesar negara tersebut, Intesa Sanpaolo, menyetujui penjualan kredit macet yang menurut para investor dapat membantu bank lain untuk mencapai persyaratan yang lebih baik dan meningkatkan pinjaman. Saham Intrum Justitia Swedia, yang membeli pinjaman dari Intesa, menguat 8%.
Sementara itu, saham AB Foods menguat 4,1% setelah memenuhi hasil ekspektasi dengan kinerja yang tangguh di bisnis fashion Primark dan pengurangan pendapatan gula.
baca juga : 

Ekspektasi Pendapatan Emiten Positif, Wall Street Menguat

Tag : bursa eropa

Monday, April 16, 2018


PT KONTAK PERKASA- Bursa saham Eropa Saham Eropa jatuh pada akhir perdagangan Senin (16/4/2018) karena investor menanti keputusan sanksi baru AS terhadap Rusia.
Sementara itu, pelemahan indeks terbatas karena pasar memperkirakan tidak akan ada eskalasi militer segera di Suriah setelah serangan yang dipimpin AS akhir pekan lalu.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,39% atau 1,46 poin ke level 377,74 setelah bergerak pada kisaran 377,05 – 379,56. Adapun indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,9% dan DAX Jerman juga turun 0,4%.
Dilansir Reuters, investor masih berhati-hati karena ketegangan antara kekuatan Barat dan Rusia dan pasar bersiap untuk sanksi baru AS terhadap Rusia atas dukungannya yang berkelanjutan kepada Presiden Suriah Bashar-al Assad.
"Pasar bereaksi terhadap sanksi ekonomi (dengan cara mereka tidak bereaksi terhadap serangan udara), karena aset tertentu secara langsung terpengaruh," ungkap kepala ekonom UBS Paul Donovan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.
Selama akhir pekan, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris meluncurkan 105 rudal yang menargetkan tiga lokasi yang diduga Pentagon adalah fasilitas senjata kimia di Suriah sebagai pembalasan atas dugaan serangan gas beracun di Douma.
Saham sejumlah perusahaan yang terkait Rusia berkinerja buruk karena investor menunggu sanksi baru terhadap Rusia, yang dikatakan seorang diplomat AS akan menargetkan perusahaan yang berurusan dengan peralatan yang berhubungan dengan Assad dan penggunaan senjata kimia.
Penambang logam mulia Polymetal turun 9,4%, penambang Evraz melemah 6,8%, sementara bank Austria Raiffeisen Bank, yang menghasilkan sejumlah besar pendapatan dari Rusia, turun 3,7%.
Produsen pompa Swiss Sulzer, yang minggu lalu dibebaskan dari sanksi AS terkait dengan investor Rusia Viktor Vekselberg, tergelincir 1,5%. Selama akhir pekan, Sulzer mengatakan bisnisnya "sepenuhnya kembali normal" setelah menerima lisensi kedua yang sepenuhnya membuka blokir asetnya.
Tag : bursa eropa.

Sunday, April 15, 2018


KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Asia menghadapi awal pekan yang sedikit lebih lemah setelah penurunan di bursa saham AS pada Jumat, menyusul aksi serangan AS di Suriah.

Bursa Berjangka di sebagian besar pasar saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin (16/4/2018) setelah indeks S&P 500 turun 0,3%. Sementara itu, yen melemah di tengah reaksi internasional terhadap serangan di Suriah dan jajak pendapat menunjukkan dukungan pemerintah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe jatuh.

Dilansir Bloomberg, Presiden AS Donald Trump menyatakan "misi selesai" melalui Twitter pada hari Sabtu, sehari setelah AS, Prancis, dan AS meluncurkan serangan militer sebagai tanggapan terhadap dugaan serangan kimia Presiden Suriah Bashar Assad terhadap warga sipil.

Sementara kekhawatiran geopolitik tetap ada, fokus pekan ini kembali pada musim laporan kinerja emiten di AS dan banyak pejabat Federal Reserve yang akan berbicara, termasuk Gubernur The Fed wilayah New York yang baru, John Williams.

"Peristiwa mengerikan seperti di Suriah, kami tidak berpikir bahwa mereka akan berdampak pasar dalam waktu yang lama," kata Stewart Richardson, kepala investasi di RMG Wealth Management LLP, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, kurva imbal hasil yang merata di pasar obligasi tetap menjadi topik utama pasar. Spread antara Obligasi Treasury AS bertenor 2 dan 10 tahun turun menjadi 45,3 basis poin pada hari Jumat, yang paling sempit sejak Oktober 2007..

BACA JUGA : 

Pelemahan IHSG Berlanjut, 6 Saham Ini Direkomendasikan


Thursday, April 12, 2018

Trump Melunak, Indeks Stoxx 600 Berakhir Naik 0,7%

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:13 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Eropa berhasil ditutup positif pada perdagangan Kamis (12/4/2018), seiring menyurutnya kekhawatiran geopolitik setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan tindak militer di Suriah mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 berakhir naik 0,7%. setelah mengalami awal sesi yang negatif. Sentimen pasar membaik sepanjang sesi perdagangan, dan Wall Street bergerak tinggi dengan berkurangnya ketegangan atas konfrontasi antara AS dan Rusia di Suriah.
“Kami melihat daya tarik aset berisiko global meningkat tajam hari ini, saat Donald Trump melangkah mundur dari jurang topik Suriah,” komentar analis pasar IG Joshua Mahony, seperti dikutip Reuters.
Trump melunakkan ancamannya terhadap serangan militer terhadap Suriah, dengan mencuit dalam akun Twitter-nya, “Tidak pernah mengatakan kapan serangan terhadap Suriah akan terjadi. Bisa jadi segera atau tidak secepat itu!”.
Saham Sulzer reli 19,5% setelah pembuat pompa asal Swiss ini menyatakan membebaskan diri dari sanksi AS.
Mengenyampingkan kekhawatiran geopolitik, berita merger dan akuisisi turut menggerakkan sesi perdagangan terhadap indeks.
Saham Micro Focus menguat 7,5% setelah pedagang mengutip laporan Bloomberg bahwa hedge fund Elliott Management telah menerima saham di perusahaan perangkat lunak asal Inggris tersebut.
Saham Firstgroup menguat 8,1% menyusul kabar menolak pendekatan pengambilalihan dari Apollo, sementara saham Playtech naik 5,7% setelah setuju untuk membeli perusahaan asal Italia Snaitech dalam kesepakatan senilai US$1 miliar. Saham Snaitech sendiri melonjak 14,6%.
Sementara itu, saham Shire naik 2,6% setelah sumber Reuters mengungkapkan Takeda telah mengeluarkan kreditur untuk pinjaman demi membantu membiayai kemungkinan tawaran untuk spesialis penyakit langka asal Inggris ini.
Adapun Man Group, hedge fund terbesar di dunia, mencatat kinerja terbaik pada indeks STOXX 600 dengan kenaikan 8% setelah melaporkan arus masuk bersih kuartal pertama yang kuat.

Wednesday, April 11, 2018

Harga Minyak Melonjak di Tengah Pergolakan Suriah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:22 PM No comments
PT KONTAK PERKASA BALIKPAPAN - Ketegangan geopolitik mencengkeram pasar minyak mentah dunia sekaligus mendorong harga minyak ke level tertinggi dalam tiga tahun pada perdagangan Rabu (11/4/2018).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 melonjak US$1,31 dan ditutup di US$66,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan pada Rabu mencapai sekitar 74% di atas rata-rata 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Juni 2018 melonjak US$1,02 dan berakhir di US$72,06 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$5,32 terhadap WTI Juni.
Dilansir Bloomberg, Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, memintas rudal yang melewati ibukota kerajaan hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan peringatan potensi serangan rudal Amerika terhadap Suriah.
Di sisi lain, laporan pemerintah AS tentang ekspansi persediaan minyak dalam negeri tidak banyak mempengaruhi pedagang di tengah pergolakan geopolitik.
“Pelaku pasar memperhatikan risiko geopolitik,” ujar Matt Sallee dari Tortoise di Leawood, Kansas. “Pedagang lebih tertarik pada gambaran besar.”
Dalam akun Twitternya pada Rabu, Trump memperingatkan agar Rusia bersiap-siap atas datangnya rudal.
“Rusia bersumpah akan menembak jatuh semua rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia, karena mereka akan datang, dengan hebat dan “cermat!”,” cuit Trump.
Sementara itu, Arab Saudi mengatakan memintas rudal balistik di atas Riyadh dan menembak jatuh dua drone di bagian lain negara itu. Ukuran volatilitas pasar minyak pun melonjak ke level yang terakhir terlihat pada pertengahan Februari.
“Risiko geopolitik telah mendongkrak pasar [minyak] ke level tertinggi tiga tahun. Ini adalah hari pertama dalam waktu yang lama bahwa arah pasar minyak mentah dan arah pasar saham telah menyimpang,” kata Thomas Finlon, Direktur Energy Analytics Group LLC di Wellington, Florida.

Tuesday, April 10, 2018

Saham Produsen Mobil Dongkrak Penguatan Bursa Eropa

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:04 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa Eropa menguat pada akhir perdagangan Selasa (10/4/2018), mengikuti penguatan bursa saham global, setelah Presiden China Xi Jinping menyatakan komitmen untuk menurunkan tarif impor yang sekaligus meredakan kekhawatiran perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 berakhir menguat 0,82%, ditopang penguatan sejumlah saham produsen mobil.
Berpidato dalam Boao Forum for Asia di selatan Provinsi Hainan pada Selasa (10/4), Xi Jinping berjanji untuk membuka sektor-sektor ekonomi negeri Tirai Bambu lebih lanjut serta menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk termasuk mobil.
Pernyataan Xi mendorong reaksi yang sangat positif di pasar finansial, yang telah goyah selama sepekan terakhir akibat kekhawatiran balas-membalas tarif antara AS dan China akan meledak menjadi perang dagang berskala penuh dan memukul pertumbuhan global.
Indeks otomotif pada Stoxx pun naik sekitar 1,9%.
“Kami akan melihat ini sebagai langkah besar menuju terbukanya ekonomi China serta meredakan suasana perdagangan yang sangat tegang. Produsen mobil Jerman dan ekonomi Jerman secara keseluruhan mendapat manfaat atas hal ini,” tulis analis Evercore ISI, seperti dikutip Reuters.
Saham BMW naik 1,9%, Daimler naik 1,2%, sedangkan Volkswagen menguat 4,5%. Produsen mobil Volkswagen dikabarkan berencana menggantikan CEO Matthias Mueller.
Indeks sumber daya dasar mencatat kenaikan terbesar, dengan 2,7%, pulih dari penurunan pada Senin (9/4) ketika saham-saham yang berkaitan dengan Rusia terpukul setelah Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru.
Sementara itu, pendapatan kuartalan yang lebih tinggi dari perkiraan pada TGS Nopec, pemasok utama untuk industri minyak, mendorong harga sahamnya dengan lonjakan lebih dari 15%.
Sektor minyak dan gas secara keseluruhan naik setelah harga minyak mencapai US$70 per barel pada hari Selasa, reli dua hari terbesar dalam hampir satu bulan..

SIMAK : Wall Street Melesat, Saham Facebook Catat Kenaikan Terbesar

Monday, April 9, 2018

AETS Berakhir, Peningkatan Harga Karet Masih Belum Signifikan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:34 PM No comments
PT KONTAKPERKASA FUTURES - Penerapan pembatasan ekspor karet selama tiga bulan pertama 2018 yang disepakati oleh tiga negara eksportir karet yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) tampaknya belum berdampak banyak terhadap peningkatan harga.

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) mencatat harga karet pada saat pengumuman Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) kelima, yakni pada 30 November 2017, berada pada level US$145,3 sen per kilogram (kg) untuk TSR20 berdasarkan SICOM.

Adapun selama implementasinya, harga karet rata-rata ada di level US$146,71 sen per kg atau hanya meningkat US$1,41 sen.

Kendati demikian, Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah menilai penerapan AETS cukup berhasil, khususnya dalam mencegah agar nilai karet tidak merosot lebih jauh lagi.

"Tujuan utama untuk menahan agar tidak jatuh pada saat diumumkan sudah berhasil," katanya, Senin (9/4/2018) malam.

Seperti diketahui, para eksportir karet di Indonesia, Thailand, dan Malaysia setuju untuk memangkas penjualan di pasar global sebanyak 350.000 ton hingga Maret 2018 sebagai bagian dari kesepakatan tiga negara produsen untuk mengerek harga komoditas tersebut.

Berdasarkan data dari Gapkindo Sumut, AETS sudah mulai diterapkan sejak 2003.

Pada 2009, ketika harga karet berada di level US$140,79 sen per kg, AETS kembali diterapkan. Dalam perjalanan implementasi AETS selama setahun penuh pada 2009, harga karet sempat turun dan kembali naik hingga mencapai US$178,25 sen per kg dengan harga rata rata sepanjang tahun sebesar US$149,04.

Adapun pada penerapan AETS pada 2016, yang dimulai pada Maret, harga karet ada di posisi US$128,02 sen per kg dan berakhir di level US$188,25 sen per kg pada Desember tahun yang sama.
Kendati belum terlihat peningkatan harga signifikan, Edy mengaku belum mengetahui apakah perjanjian ini akan diperpanjang atau tidak.

"Belum tahu, masih menunggu sidang ITRC, mungkin bulan ini," tambahnya.


Sunday, April 8, 2018

KURS RUPIAH 9 APRIL: Spot Masih Diprediksi Terapresiasi

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:18 PM No comments
Kontak Perkasa Futures - Pergerakan rupiah awal pekan ini diprediksi masih terapresiasi terhadap dolar AS karena secara teknikal, pada USDIDR daily chart terlihat pola gravestone doji candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi rupiah terhadap dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan secara domestik, diharapkan agar hasil dari data cadangan devisa per Maret pada Jumat lalu sebesar US$126 miliar yang sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar mampu memberikan katalis positif bagi stabilitas rupiah.
Bagi perspektif Bank Indonesia (BI), cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depannya, BI memandang bahwa cadangan devisa tetap memadai seiring dengan terjaganya keyakinan terhadap prospek perekonomian domestik yang membaik dan kinerja ekspor yang tetap positif
Secara eksternal, adapun hasil dari data US nonfarm payroll per Maret pada hari Jumat lalu ternyata dibawah ekspektasi para pelaku pasar global diharapkan akan memberikan sentimen positif bagi rupiah.
Misalnya, hasil dari data US non-farm employment change yang hanya menambahkan 103K jumlah pekerja baru dari ekspektasi sebsear 193K. Sedangkan hasil dari data US unemployment rate ternyata masih stagnan di angka 4,1%.
Hanya saja hasil dari data US average hourly earnings di angka 0,3% yang sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar. Sementara itu, adapun sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok beserta rencana kenaikan tingkat suku bunga The Fed perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh para pelaku pasar global.
"Range USDIDR hari Senin ialah: 13.760 hingga 13.785," demikian tulis risetnya.
Simak pergerakan rupiah secara live di Bisnis.com berikut ini
Sumber : Antara

Thursday, April 5, 2018


PT KONTAK PERKASA | Bursa saham Eropa melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan terakhir pada Kamis (5/4/2018) karena investor kembali ke aset berisiko setelah kekhawatiran ketegangan perdagangan surut.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 2,4%, mencetak hari terbaik sejak Juni 2016, didukung oleh sektor finansial dan industri, mengikuti gelombang kenaikan di pasar saham global.

Sementara itu, indeks DAX Jerman, indeks yang paling terpapar China, melonjak 2,9%. Setelah FTSE 100, indeks saham Jerman mencatat kinerja terburuk pada 2018.

Dilansir Reuters, setelah kebijakan balasan dari China terhadap tarif impor AS menimbulkan suara damai dari Washington, beberapa investor memperkirakan perang dagang besar-besaran akan dapat dihindari.

Tim analis Citi mengatakan terlalu dini untuk menyebut pasar bearish dan terjebak dengan perkiraan untuk saham global yang meningkat 8 persen pada akhir tahun. Mereka memperkirakan indeks Stoxx naik 13%.

Sektor sumber daya dasar dan teknologi, sektor-sektor yang dianggap paling rentan terhadap biaya perdagangan yang lebih tinggi, memimpin kenaikan pada hari Kamis. Produsen chip Infineon dan ASML, produsen peralatan telekomunikasi Nokia, dan perusahaan perangkat lunak SAP, menjadi saham berkinerja pemain terbaik yang naik 1,8% hingga 4,5%.

Sementara itu, sektor finansial, yang menjadi penentu persepsi investor terhadap risiko pasar global, menambahkan poin terbanyak ke indeks. Pendorong utama sektor ini termasuk saham HSBC, BNP Paribas dan Santander.

Eksportir industri besar Siemens, ABB, dan Airbus naik 2,2% hingga 3,5%. Airbus diperkirakan mendapatkan keuntungan dari tarif China atas impor pesawat AS, yang dapat merugikan pesaingnya, Boeing.

Setelah masalah perang perdagangan disisihkan, berita mengenai kesepakatan perusahaan dan kinerja emiten terus mendorong pergerakan saham individu.

Saham Telecom Italia naik 5,2% setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa bank BUMN Italia, CDP berencana mengakuisisi saham di perusahaan telekomunikasi tersebut.

Pemegang saham terbesar Telecom Italia, Vivendi naik 3,6%. Kedua perusahaan menolak berkomentar.


Wednesday, April 4, 2018

PT KONTAK PERKASA  | Indosurya Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak di level 6.081 - 6.368 sepanjang perdagangan hari ini.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG pada saat ini terlihat masih terus berusaha untuk lepas dari rentang konsolidasi, peluang kenaikan masih terbuka cukup lebar ditengah tekanan dan capital outflow yang masih terlihat cukup besar secara Year to date.
Dia melanjutkan sedangkan kekuatan dari sisi fundamental perekonomian kita lah yang terus menopang pola gerak IHSG ditambah dengan sudah banyak nya arus keluar sehingga saat terjadi ketidak stabilan pasar global dan regional kondisi IHSG hanya terimbas dalam kategori tidak terlalu besar.
"Hari ini IHSG terlihat berpotensi untuk melaju naik," demikia hasil risetnya.
Berikut prediksi saham berpotensi menguntungkan hari ini
- SRIL
- HMSP
- TLKM
- UNVR
- INDF
- PWON
- KLBF
- LSIP
- BBNI
- AKRA

Tuesday, April 3, 2018

Stok Turun, WTI Menguat | KONTAK PERKASA FUTURES

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:05 PM No comments
KONTAK PERKASA FUTURES | Harga minyak mentah menguat pada perdagangan Selasa (3/4/2018) setelah laporan industri bahwa cadangan minyak AS secara tak terduga menyusut.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei diperdagangkan pada US$63,57 per barel pada pukul 16:44 waktu AS, setelah menetap di level US$63,51 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai 28% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Juni naik 0,48 poin dan ditutup di level US$68,12 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada lebih mahal US$4,66 dibandingkan WTI kontrak.
Dilansir Bloomberg, American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah turun 3,28 juta barel pekan lalu. Namun pasokan dikatakan telah melonjak di pusat distribusi utama Cushing, Oklahoma. Selama sesi perdagangan, minyak memulihkan pelemahan hari Senin bersama dengan pasar saham.
"Dalam hal minyak mentah, bensin dan sulingan secara keseluruhan, ini (persediaan) cukup netral," kata James Williams, presiden peneliti energy WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg.
“Namun, dengan kenaikan cadangan di Cushing sebesar 4 juta barel, jika ternyata itu adalah bilangan yang nyata, hal itu akan menjadi negatif untuk minyak mentah berjangka," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan negaranya siap untuk membahas kerja sama jangka panjang dengan kelompok itu pada pertemuan tingkat menteri bulan ini.
Pada saat yang sama, output OPEC pada Maret diperkirakan turun ke level terendah dalam setahun, menurut survei Bloomberg News terhadap para analis, perusahaan minyak dan data pelacakan kapal.
Persediaan di Cushing, Oklahoma, naik 4,06 juta barel, menurut laporan API. Sementara itu, pasokan bensin meningkat 1,12 juta barel.


economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search