English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Thursday, June 28, 2018

Investor Cari Safe Haven, Indeks Stoxx Ditutup Melemah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:50 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (28/6/2018) karena pelemahan yuan China memperparah ketegangan perdagangan dan mendorong investor untuk menjual aset berisiko dan mencari asetsafe haven.
Indeks Stoxx Europe ditutup melemah 3,1 poin atau 0,82% atau 376,87, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,25% atau 0,95% di posisi 378,45. Adapun indeks DAX Jerman ditutup melemah 1,4%
"Investor mengambil keuntungan kemarin, karena ketegangan perdagangan masih ada," tulis David Madden, analis CMC Markets, seperti dikutip Reuters.
Madden menambahkan bahwa pemulihan saham secara berkelanjutan tidak mungkin terjadi tanpa adanya kemajuan nyata dalam negosiasi perdagangan.
Sektor teknologi menjadi penekan terburuk setelah ditutup melemah 2,6% menyusul kekhawatiran atas tarif yang menyebar ke sektor yang sejauh ini dianggap relatif tahan terhadap gangguan perdagangan.
Produsen chip STMicro, Infineon dan ASML termasuk di antara saham yang mencatan penurunan terbesar, jatuh masing-masing 5,1%, 4,2%, dan 2,9%.
Investor menjual saham-saham emiten teknologi asal Asia setelah ancaman dari Presiden AS Donald Trump untuk mengekang investasi China di perusahaan teknologi AS.
Sementara itu, indeks sektor otomotif turun 2,4% karena peringatan laba dari perusahaan pencahayaan Osram memperbarui kecemasan atas tarif impor otomotif dan dampaknya.
Osram jatuh lebih dari 20% setelah mengatakan pembatasan perdagangan dan penjualan yang mempengaruhi produsen mobil telah menciptakan "ketidakpastian yang nyata".

Wednesday, June 27, 2018

Optimisme Baru pada Perdagangan Mengangkat Bursa Eropa

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:25 PM No comments
KONTAK PERKASA FUTURES  -Bursa saham Eropa ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (27/6/2018) setelah perang perdagangan antara China dan AS menunjukkan tanda-tanda mereda.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,72% atau 2,72 poin ke level 379,97, setelah bergerak pada kisaran 374,38-381,37.
Dilansir Reuters, Kamis (28/6), kekhawatiran atas hambatan perdagangan global yang lebih tinggi pada awalnya mengirim saham Eropa ke posisi terendah dalam 11 pekan terakhir. Namun, optimisme terangkat setelah adanya keputusan pemerintahan Trump untuk menguatkan peninjauan keamanan yang telah ada untuk investasi dalam teknologi, alih-alih menggunakan pembatasan khusus untuk China.
"Karena terikat kuat dengan sentimen perang perdagangan, pasar mencatat kenaikan kuat pada sesi sore ketika Trump muncul untuk mundur dari tepi jurang," kata Connor Campbell, seorang analis keuangan untuk Spreadex.
Saham energi paling menopang indeks karena harga minyak mentah naik menyusul gangguan pasokan di Kanada dan setelah pejabat AS mengatakan kepada para importir untuk berhenti membeli minyak mentah Iran mulai November 2018.
BP, Total, dan Royal Dutch Shell menguat masing-masing 3,3%, 2%, dan 2,6%.
Sementara itu, saham Airbus dan Siemens yang sempat menyeret indeks ke zona merah setelah investor memperkirakan kondisi perdagangan yang lebih sulit bagi eksportir besar, rebound dengan kenaikan 2,7% dan 1,9%.

Tuesday, June 26, 2018

Harga Minyak Mentah Menguat, Imbas Turunnya Pasokan di AS

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:59 PM No comments
Harga minyak mentah menguat setelah laporan industri dikabarkan menunjukkan penurunan terbesar dalam cadangan minyak mentah AS sejak September 2016.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada US$70,68 per barel pada pukul 16.59 waktu AS. setelah ditutup di US$70,53 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 20% di atas rata-rata 100 hari.


PT KONTAK PERKASA - Sementara itu, minyak Brent berjangka untuk kontrak Agustus naik US$1,58 dan dituutp di posisi US$76,31 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Brent diperdagangkan dengan premi US$5,78 dengan WTI.

WTI menguat setelah American Petroleum Institute melaporkan stok minyak mentah AS turun 9,23 juta barel pekan lalu. Angka ini akan menjadi penurunan terbesar sejak September 2016 jika Energy Information Administration menegaskan dalam laporannya hari Rabu.

Sementara itu, pemadaman di kilang di Kanada, dikombinasikan dengan ketegangan di Libya dan tekanan AS pada sekutu untuk memangkas Iran pada bulan November mendorong harga lebih tinggi selama sesi perdagangan Selasa.

"Itu tentu berita yang sangat bullish," kata James Williams dari WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, Arab Saudi dikatakan berencana untuk memompa minyak mentah dalam rekor tertingginya pada bulan Juli, menyebabkan harga turun sesaat.

"Bahkan jika Arab Saudi sedang meningkat, ada cukup kekhawatiran di pasar tentang penghentian produksi, apakah itu di Kanada, Libya, yang menahan harga," kata Rob Haworth di US Wealth Management AS di Seattle.

"Ini adalah pasar yang masih memiliki bias bullish,” lanjutnya.

Di Libya, pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar, seorang komandan di kawasan timur negara, menyerahkan pelabuhan dengan kapasitas ekspor gabungan 800.000 barel per hari kepada National Oil Corp. di Benghazi, sebuah kota di timur.

Monday, June 25, 2018

Arab & Rusia Siap Tingkatkan Pasokan, Brent Terpeleset

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:15 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Harga minyak mentah jatuh setelah Arab Saudi dan Rusia mengisyaratkan bahwa peningkatan produksi oleh OPEC dan negara-negara sekutu akan lebih besar dari perkiraan.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus merosot 1,1% atau 82 sen ke level US$74,73 per barel di bursa ICE Futures Europe.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus turun 50 sen untuk mengakhiri sesi di US$68,08 di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 31% di atas rata-rata perdagangan 100 hari terakhir.
Premi Brent dengan WTI untuk bulan yang sama menyusut menjadi US$6,65 per barel dari lebih dari US$10 pekan lalu.
Dilansir Bloomberg, dua eksportir minyak mentah terbesar dunia mengindikasikan bahwa kesepakatan OPEC pekan lalu akan menambah produksi sebesar 1 juta barel harian, lebih dari angka 700.000 barel yang disepakati oleh beberapa anggota OPEC.
Sementara itu, minyak mentah AS berjangka untuk pengiriman cepat turun lebih rendah dari kontrak lainnya di tengah kekhawatiran pengetatan pasokan di kompleks penyimpanan utama AS di Cushing, Oklahoma.
"Ini benar-benar hanya volume dari OPEC yang datang memberikan tekanan ke pasar", kata Michael Loewen, ahli strategi komoditas di Scotiabank, seperti dikutip Bloomberg.
Menyusul kesepakatan OPEC dengan sekutu untuk meningkatkan pasokan, raksasa minyak negara Arab Saudi berjanji untuk memenuhi semua permintaan pelanggan minyak mentahnya, menurut Chief Executive Officer Saudi Aramco, Amin Nasser.
Nasser mengatakan bahwa eksportir terbesar dunia, yang secara resmi dikenal sebagai Arab Saudi Oil Co, memompa 10 juta barel per hari dan memiliki kapasitas untuk memproduksi 2 juta barel lebih banyak.

Sunday, June 24, 2018

KONTAK PERKASA FUTURES - Pukul 07.57 WIB Spot Comex Naik 3 Poin

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:01 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES -   Pergerakan harga emas Comex terpantau menguat pada perdagangan pagi ini, Senin (25/06/2018).
Harga emas Comex kontrak Juni 2018 dibuka dengan pelemahan 0,12% atau 1,50 poin di posisi US$1.272,20 per troy ounce.
Penguatan harga emas berlanjut hingga pukul 07.09 WIB dimana spot turun 0,15% atau 1,90 poin ke level US$1.272,60 per troy ounce.
Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.271,10-US$1.274,40 per troy ounce.
Adapun pada perdagangan Jum'at (22/06), harga emas Comex kontrak Juni ditutup naik 0,02% atau 0,20 poin ke level US$1.270,70 per troy ounce.
Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti laju pergerakannya secara live.
08:10 WIB

Pukul 07.57 WIB: Spot Comex Naik 3 Poin ke 1.273,70

Pergerakan harga emas Comex kontrak Agustus 2018 naik 3 poin atau 0,24% ke US$1.273,70 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Senin (25/6/2018).

Thursday, June 21, 2018

Bursa Eropa Diguncang Politik Italia & Peringatan Daimler

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:53 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES -  Bursa saham Eropa melorot ke zona merah pada akhir Perdagangan Kamis (21/6/2018), terguncang oleh sentimen penunjukan pihakeurosceptic pada posisi kunci di parlemen Italia dan setelah produsen mobil Jerman Daimler memperingatkan bahwa tarif yang lebih tinggi akan memukul laba.
Performa sektor otomotif turun 3,5%, penurunan terbesarnya dalam dua tahun, sedangkan indeks saham Stoxx 600 melorot 0,9% akibat berlanjutnya kekhawatiran tentang perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Kebuntuan antara AS dan China tidak lebih dekat untuk diselesaikan dan para pedagang takut Presiden Trump akan memicu gejolak di UE (Uni Eropa) berikutnya,” kata David Madden, seorang analis pasar di CMC Markets, seperti dikutip Reuters.
Pasar ekuitas yang telah relatif tangguh dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran perdagangan turun secara luas pekan ini setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang Cina senilai US$200 miliar.
Daimler menjadi salah satu perusahaan global terbesar yang memangkas panduannya akibat ketegangan perdagangan, memperingatkan bahwa kinerja laba akan terpukul sebagian oleh tarif China pada impor mobil dari Amerika Serikat.
Saham Daimler pun turun 4,3% ke level terendah dalam hampir dua tahun.
Adapun saham Volkswagen turun 3,1% dan BMW 2,9%. Indeks DAX Jerman, yang mengukur banyak eksportir berat di antara konstituennya, berkinerja buruk di bawah Stoxx 600 dengan kemerosotan 1,4%.
Sementara itu, saham-saham finansial menjadi penekan terbesar di Eropa setelah dua pihak eurosceptics terkemuka dari liga sayap kanan Italia ditunjuk untuk memimpin komite keuangan parlemen.
Indeks FTSE MIB Italia turun 2% dengan indeks perbankan negara itu turun 2,2%, sementara imbal hasil obligasi Italia naik di tengah kekhawatiran tentang pemerintahan populis baru.
Profesor Universitas Alberto Bagnai, yang ditunjuk sebagai ketua Komite Keuangan di Senat, menerbitkan “Il tramonto dell'euro” ("The Sunset of Euro") pada tahun 2012.
KONTAK PERKASA FUTURES 

Wednesday, June 20, 2018

PT KONTAK PERKASA - Harga Batu Bara Lanjutkan Pelemahan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:46 PM No comments

PT KONTAK PERKASA -Harga batu bara melanjutkan pelemahannya di hari perdagangan kedua berturut-turut, Rabu (20/6/2018),
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 1,45% atau 1,35 poin di posisi US$91,60/metrik ton.
Pada sesi perdagangan sebelumnya, Selasa (19/6/2018), harga batu bara kontrak Januari 2019 berakhir melemah 0,38% atau 0,35 poin di posisi US$92,95/metrik ton.
Dilansir Bloomberg, harga batu bara melemah menyusul meningkatnya cadangan batu bara pada enam pembangkit listrik utama di China hingga 6,2% pekan lalu ke level tertingginya sejak pekan terakhir bulan Mei.
Diketahui, pemerintah China berupaya meningkatkan pasokan batu bara domestik melalui sejumlah upaya, termasuk meningkatkan output dari tambang-tambang dengan efisiensi tinggi.
Sebelumnya, pemerintah juga tengah berupaya untuk menurunkan harga batu hitam ini ke kisaran level yang proporsional dan meminta sejumlah pembangkit listrik untuk menghentikan pembelian batu bara dengan harga tinggi.
Sementara itu, harga minyak mentah Amerika Serikat berhasil rebound sekaligus membukukan kenaikan terbesar dalam lebih dari sepekan pada akhir perdagangan Rabu, di saat sejumlah menteri negara-negara OPEC berupaya memulihkan ketidakpastian seputar wacana pembatasan produksi.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli 2018 menguat US$1,15 dan berakhir di level US$66,22 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini menjadi kenaikan terbesar yang dibukukan dalam satu hari sejak 7 Juni. Adapun harga kontrak yang lebih aktif untuk Agustus berakhir menguat 81 sen di level US$65,71.
Di sisi lain, harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus turun 34 sen dan berakhir di US$74,74 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$9,03 terhadap WTI untuk bulan yang sama.
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih dan mitranya dari Iran, Bijan Namdar Zanganeh, mengindikasikan kekuatan perminyakan semakin mendekati kesepakatan tentang nasib pembatasan suplai demi mengatasi kelebihan minyak global serta mengangkat harga minyak.
“Pasar [minyak] terus maju mundur seputar ketidakpastian atas apa yang produsen benar-benar akan lakukan pada pertemuan pekan ini,” kata Gene McGillian, seorang manajer riset pasar di Tradition Energy, Connecticut, seperti dikutip Bloomberg.
Tanggal       
US$/MT
20 Juni
91,60
(-1,45%)
19 Juni
92,95
(-0,38%)
18 Juni
93,30
(+0,54%)
15 Juni
92,80
(-0,70%)
14 Juni
93,45
(+0,16%)

Sumber: Bloomberg

Monday, June 11, 2018

Menguat Tipis Saat Pasar Nantikan Pertemuan Trump dan Kim

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:03 PM No comments


KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik tipis pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB), di saat  investor menunggu pertemuan yang sangat dinanti-nantikan antara pemimpin tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada hari ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus, naik tipis yaitu sebesar US$0,5 atau 0,04% menjadi ditutup di US$1.303,2 per ounce.
KTT antara Kim dan Trump adalah yang pertama yang terjadi di antara para pemimpin kedua negara sejak akhir Perang Korea 1950-53.
Trump terus membuka kemungkinan pertemuan berikutnya dengan Kim setelah pertemuan pertama di Singapura, yang menurutnya diharapkan akan memulai "sesuatu yang besar."
Namun, dolar AS yang lebih kuat memberikan tekanan pada harga emas. Indeks dolar AS yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama lainnya  naik 0,05% ke 93,582.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun.

KONTAK PERKASA FUTURES 

Sunday, June 10, 2018

Tembaga Merosot Dari Level Tertinggi dalam 4 Tahun

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:09 PM No comments

PT KONTAK PERKASA –Harga tembaga mundur dari level tertingginya selama empat tahun pada perdagangan di London, tak lagi mengambil keuntungan setelah bullish funds memangkas eksposur mereka setelah mengalami kenaikan selama enam hari berturut-turut.
Pada penutupan perdagangan Jumat (8/6) harga tembaga London Metal Exchange anjlok 20 poin atau 0,27% menjadi US$7.312 per metrik ton, naik 0,90% secarayear-to-date (ytd), menghentikan reli terpanjangnya tahun ini.
“Kenaikan 6,7% bulan ini terdorong oleh sejumlah faktor, termasuk pengetatan pasokan setelah smelter asal India Vedanta Ltd. ditutup, dan pergeseran kurva untuk beberapa waktu kedepan yang menunjukkan akan adanya penguatan permintaan spot,” ujar Vivienne Lloyd, Strategis Komoditas di Macquarie Group Ltd., dikutip dari Bloomberg, Minggu (10/6/2018).
“Reli selama enam hari berturut sangatlah tidak biasa, dan harga harus segera dipangkas karena sejumlah pedagang mulai mencari keuntungan dari kenaikan harga tersebut. Secara fundamental, kami pikir situasi di India telah mengetatkan keseimbangan pasar, dan saya tidak melihat adanya alasan untuk tembaga dijual dengan harga di bawah US$7.000,” lanjut Lloyd.
Sejumlah logam lainnya juga tertekan pada Jumat (8/6), dengan timah hitam (lead) merosot 2,7% dan nikel kehilangan 0,6%, berbalik dari kenaikan harga pada awal pekan lalu.
Beban pengambilan keuntungan tersebut cukup untuk menyeimbangi data yang menunjukkan permintaan tembaga dari China, pengguna teratas, semakin menguat. Impor untuk tembaga murni melonjak 8% menjai 475.000 ton pada Mei.
Selain itu, data bea cukai China turut menunjukkan pengiriman bijih dan konsentrat naik 1,9%. Sejumlah analis di BMO Capital Markets mengungkapkan bahwa penjualan logam dasar ke China naik secara signifikan karena pelarangan impor sejumlah jeniskeeping logam.
Dana yang terfokus pada teknis telah menambah dorongan pada reli harga tembaga setelah bergerak di atas pergerakan rata-rata, mendorong tembaga keluar dari rentang peradagangan yang sempit dan mendorong harganya naik ke level tertinggi dalam empat tahun.

BACA JUGA :  PT KONTAK PERKASA - Logam Mulia Bergerak Tipis Pagi Ini

Thursday, June 7, 2018

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Simak Pemaparan Ekonom Ini 8 JUNI 2018

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:27 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2018) bergerak melemah.

“Rupiah kemungkinan melemah (dan pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak di kisaram) level Rp13.865-Rp 13.915 per dolar AS,” kata Ahmad Mikail, ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima pagi ini, Jumat (8/6/2018).

Dia mengemukakan indeks dolar AS memang diperkirakan masih melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, dan diperkirakan bergerak di kisaran level level 93,0-93,5 terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terutama euro.

Seiring makin kuatnya sinyal dari bank sentral Eropa (ECB) untuk menghentikan stimulus moneternya pada tahun ini terhadap pembelian obligasi senilai US$35 miliar. 

“Kemungkinan ECB akan melakukan rapat minggu depan untuk membahas mekanisme penghentian stimulus tersebut,” kata Mikail.

Di saat yang sama yield US Treasury kembali melemah sebesar 5 bps ke level 2,93%, didorong kekhawatiran investor atas risiko yang naik di pasar surat utang negara-negara berkembang, terutama Brasil yang memiliki rasio utang cukup tinggi terhadap PDB (74%) jelang kenaikan tingkat suku bunga di AS. 

Hal tersebut mendorong investor memindahkan sejumlah dananya ke aset berbasis dolar. 

“Rupiah sendiri kemungkinan akan melemah terhadap dolar, sebagai dampak dari efek tersebut,” kata Mikail.

Seperti diketahui pada penutupan perdagangan Kamis (7/6/2018), rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16% di Rp13.875 per dolar AS.

Wednesday, June 6, 2018

PT KONTAK PERKASA - Data Ekonomi Dorong Wall Street Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:56 PM No comments

PT KONTAK PERKASA -   Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street menguat pada akhir perdagangan Rabu (6/6/2018), ditopang saham finansial saat investor mencermati data ekonomi yang kuat.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,4% atau 346,41 poin di level 25.146,39 dan indeks S&P 500 menguat 0,86% atau 23,55 poin di 2.772,35. Adapun indeks Nasdaq Composite menguat 0,67% atau 51,38 poin di level 7.689,24, level penutupan tertinggi di hari ketiga berturut-turut.
Dilansir dari Reuters, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau selama KTT G7 pekan ini.
Meski Kudlow mengatakan Trump tidak beralih dari sikap kerasnya mengenai perdagangan, komentar terkait pertemuan itu tampaknya menenangkan investor.
Laporan sebelumnya menyebutkan sejumlah pejabat AS mempertimbangkan tawaran China untuk mengimpor barang-barang Amerika bernilai tambahan US$70 miliar saat pemerintah China berupaya untuk meredakan potensi perang perdagangan.
"Retorika perdagangan sekali lagi berkurang,” kata Mona Mahajan, pakar strategi investasi AS, Allianz Global Investors, New York. “Ini adalah ancaman proteksionisme yang naik turun. Saat ini turun lagi.”
Pekan lalu Trump mendorong pemberlakuan tarif impor 25% pada baja dan 10% pada aluminium - di Kanada, Uni Eropa, dan Meksiko. Meksiko membalas dengan mengenakan tarif pada produk-produk Amerika seperti baja, babi, dan bourbon.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik ke kisaran level tertinggi dalam hampir dua pekan, setelah data menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS secara tak terduga turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan April. Ini mendukung pandangan percepatan pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal kedua.
Sektor keuangan pada S&P, yang naik 1,8%, menjadi pendorong terbesar untuk S&P saat saham bank naik bersama dengan imbal hasil obligasi. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengangkat laba bank. Indeks bank naik 2,3% karena sektor ini juga dibantu oleh kenaikan aplikasi hipotek untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan.
“Data ekonomi dan berita perdagangan adalah alasan untuk penguatan pasar yang lebih luas,” ujar Janna Sampson, co-chief investment officer di OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois, seperti dikutip Reuters.
Di sisi lain, dorongan terbesar Nasdaq datang dari Comcast Corp, yang sahamnya naik 3,8%. Saham Tesla melonjak 9,7% setelah Chief Executive Officer Elon Musk meyakinkan para pemegang saham tentang kemungkinan membangun 5.000 mobil Model 3 per pekan pada akhir Juni.
BACA JUGA : 

Komentar Hawkish ECB Dorong Indeks Stoxx Europe 600 Ditutup Flat

Tuesday, June 5, 2018




KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Nasdaq mencetak rekor level penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa (5/6/2018), sedangkan indeks S&P 500 mampu mencapai posisi lebih tinggi saat investor mencermati data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang solid.
Indeks S&P 500 berakhir naik tipis 0,07% atau 1,93 poin di 2.748,8 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,41% atau 31,40 poin di level 7.637,86. Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,06% atau 13,71 poin di level 24.799,98.
Dilansir dari Reuters, pendorong terbesar terhadap Nasdaq datang dari saham Amazon.com, dengan kenaikan 1,9%, yang juga memimpin kenaikan indeks consumer discretionary pada S&P.
Saham Apple yang naik 0,8%, turut memberi kontribusi kenaikan poin terbesar terhadap indeks teknologi dan terbesar kedua untuk Nasdaq.
Indeks Cboe Volatility, barometer yang menjadi acuan atas perkiraan volatilitas jangka pendek untuk S&P 500, ditutup turun 0,34 poin pada 12,4, level penutupan terendah sejak 26 Januari.
Namun, saham bank menurun bersama imbal hasil obligasi AS, dan investor tampaknya lebih memilih obligasi daripada sektor ekuitas defensif seperti utilitas dan bahan baku konsumen. Sektor keuangan menjadi penekan terbesar terhadap S&P dengan penurunan 0,4%. Saham Bank of America dan Citibank turun sekitar 0,9%.
Di sisi lain, aktivitas sektor jasa AS mengalami akselerasi pada bulan Mei. Ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal kedua, meskipun tarif perdagangan dan kekurangan pekerja menjadi ancaman bagi prospeknya.
“Perekonomian terus menjadi pondasi yang sangat kuat bagi pasar saham. Apa yang tampaknya mencemaskan pasar saat ini adalah kemungkinan perlambatan di luar Amerika Serikat,” kata Tracie McMillion, kepala strategi alokasi aset global untuk Wells Fargo Investment Institute.
Investor berharap untuk tanda-tanda stabilitas politik di Italia saat pemerintah baru yang anti-kemapanan memenangkan suara pertamanya di Senat majelis tinggi dan perdana menteri menjanjikan perubahan radikal, termasuk kesejahteraan dan tindakan terhadap imigrasi.
Saham Twitter ditutup naik 5,1% di tengah pemberitaan bahwa perusahaan media sosial itu akan bergabung dalam indeks acuan S&P 500 AS. Adapun saham Netflix naik 1,1% menyusul pemberitaan bahwa perusahaan ini akan masuk indeks S & P 100.
Di sisi lain, saham perusahaan makanan kemasan AS turun setelah Meksiko mengenakan tarif pada produk-produk pertanian yang sensitif, mulai dari babi hingga bourbon serta jenis keju tertentu. Saham Kellogg dan General Mills masing-masing turun sekitar 2%.

PT KONTAK PERKASA FUTURES

KONTAK PERKASA FUTURES - Spot Ditutup Melemah ke Level 13.880

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:18 AM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah berakhir melemah 2 poin atau 0,01% di Rp13.880 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018).
Dilansir dari Bloomberg, meredanya risiko politik di Eropa menopang sentimen untuk mata uang regional, bahkan ketika ancaman perang dagang terlihat.
Di sisi lain, laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS yang dirilis Jumat (1/6/2018) waktu setempat menunjukkan data nonfarm payroll (NFP) naik 223.000 dan tingkat pengangguran turun ke level terendah pada 3,8%.
Angka ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin mengetat, sekaligus mendorong spekulasi bagi bank The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali tahun ini.
“Stabilnya situasi politik di zona Eropa menopang sentimen untuk mata uang Asia. Data pekerjaan AS tidak memberi dampak besar karena pasar telah siap untuk empat kali penaikan [suku bunga] oleh The Fed tahun ini,” ujar Ken Cheung, seenior Asian FX strategist di Hong Kong.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,40% atau 0,378 poin ke level 93,778 pada pukul 17.31 WIB.
Dilansir dari Reuters, dolar AS berbalik melemah di tengah ketidakpastian atas potensi risiko politik yang menekan prospek jangka pendek, meskipun diimbangi oleh rilis data tenaga kerja AS yang optimistis.
Berikut pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini.
16:06 WIB

Pukul 15.57 WIB: Spot Ditutup Melemah 2 Poin di 13.880

Nilai tukar rupiah berakhir melemah 2 poin atau 0,01% di Rp13.880 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018).
15:38 WIB

Pukul 15.24 WIB: Spot Melemah 1 Poin ke 13.879

Nilai tukar rupiah melemah 1 poin atau 0,01% ke Rp13.879 per dolar AS seiring pergerakan IHSG menjelang penutupan perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018).
13:38 WIB

Pukul 13.15 WIB: Spot Melemah 5 Poin ke 13.883

Nilai tukar rupiah melemah 5 poin atau 0,04% ke Rp13.883 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada awal sesi II perdagangan hari ini, Selasa (5/6/2018).
12:11 WIB

Pukul 12.00 WIB: Spot Melemah 1 Poin ke Rp13.879

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.879 per dolar AS.
11:28 WIB

Dolar AS Berpotensi Rebound

Binaartha Sekuritas memperkirakan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS pada hari ini Selasa (5/6/2018) pada kisaran 13.835 hingga 13.960.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan secara internal, hasil perilisan data-data inflasi yang masih sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar mendorong penguatan rupiah.
Apalagi sebelumnya keputusan BI untuk menaikkan 7-Day Repo Rate pada agenda rapat Dewan Gubernur BI sebanyak 2 kali pada Mei lalu memberikan efek positif bagi terjaganya tingkat stabilitas rupiah.
Sementara itu, secara eksternal, adapun pelemahan dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah, lebih terkait dengan keprihatinan para pelaku pasar global terhadap penerapan kebijakan proteksionisme Trump yang berakibat pada perang dagang, bukan hanya kepada Tiongkok saja, namun juga terhadap negara-negara lain seperti Kanada, Meksiko dan beberapa negara Uni Eropa lainnya.
Secara teknikal pada USD/IDR daily chart, terlihat bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS masih bisa berlanjut, namun demikian perlu diperhatikan bahwa indikator stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold.
Sehingga potensi dolar AS untuk rebound terbuka lebar andaikan semua pihak saling menahan diri untuk meredam ketegangan yang disebabkan oleh sentimen perang dagang tersebut.
11:29 WIB

Pukul 10.49 WIB: Spot Melemah 10 Poin ke Rp13.888

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 10 poin atau 0,07% ke level Rp13.888 per dolar AS.
09:01 WIB

Pukul 8.57 WIB: Spot Berbalik Melemah 5 Poin ke 13.883

Nilai tukar rupiah di pasar spot berbalik melemah 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.883 per dolar AS.
08:16 WIB

S&P Pertahankan Rating Utang Indonesia di Level Stabil

S&P Global Ratings mempertahankan rating utang Indonesia di level BBB-/ A-3 dengan proyeksi stabil.
S&P Global Ratings mengungkapkan harga komoditas dan perbaikan infrastruktur membantu Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
"Stable outlook merefleksikan pandangan bahwa lingkungan kebijakan dan kondisi ekonomi akan menjaga perhitungan eksternal dan fiskal dekat dengan level saat ini dalam satu atau dua tahun ke depan," kata S&P Global Ratings, dalam siaran pers yang dikutip Bloomberg, Kamis (31/5).
Menurut S&P, rating Indonesia yang stabil ini ditopang oleh level utang pemerintah yang rendah dan performa fiskal yang moderat serta posisi utang luar negeri.
Peningkatan dalam penerimaan anggaran dan ekspor harus dapat menjaga metrik fiskal dan eksternal tetap stabil bahkan ketika biaya investasi tetap kuat.
S&P juga mencatat risiko ekonomi yang dihadapi Indonesia yaitu lemahnya kredit; ekonomi Indonesia masih masuk dalam kategori lower-middle income dan eksportir komoditas dan importir modal menjadi subyek atas guncangan eksternal yang terjadi saat ini.
S&P memperkirakan defisit fiskal Indonesia tetap berada di bawah 2,5% meskipun ada tekanan dari subsidi BBM. Utang pemerintah juga tetap aman di bawah 30% PDB.
08:15 WIB

Angka Inflasi Mei Terkendali

Rendahnya inflasi Mei 2018 yang bertepatan dengan Ramadan, dipicu oleh terkendalinya inflasi harga pangan bergejolak termasuk beras, cabai merah dan rawit serta bawang putih. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan empat komoditas ini mengalami deflasi sehingga menahan laju inflasi Mei 2018. Dari catatan BPS, beras menyumbang andil deflasi 0,04%, cabai rawit 0,03%, cabai merah 0,08%, dan bawang putih 0,05%.

Menurutnya, strategi pemerintah untuk menjaga harga pangan bergejolak cukup baik sehingga inflasi Mei yang bertepatan pada Ramadan bisa terkendali. 

"Banyak sekali, sudah berbagai upaya yang dilakukan menjaga pasokan, operasi pasar. Kalau lihat hasilnya, 0,21% [inflasi Mei], saya pikir bagus ya," ungkap Suhariyanto, Senin (4/6/2018).

Penurunan harga beras dipicu oleh upaya pemerintah mengamankan pasokan dengan melakukan impor serta bertepatan dengan akhir musim panen pada Maret dan April 2018. Dengan demikian, beras tidak menganggu inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2018. 

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga beras rata-rata nasional adalah Rp11.700 per kilogram (kg) pada 31 Mei 2018. Harga ini lebih rendah dari posisi 30 April 2018 yang sekitar Rp11.750 per kg. 
Sementara itu, harga cabai merah rata-rata nasional adalah Rp35.000 per kg pada 31 Mei 2018 atau lebih rendah dibandingkan sebulan sebelumnya yang masih Rp39.600 per kg. 
Harga cabai rawit berkisar Rp35.400 per kg, lebih rendah dari posisi 30 April 2018 Rp35.750 per kg. Adapun harga bawang putih Rp28.450 per kg pada 31 Mei 2018, lebih murah dari harga rata-rata pada sebulan sebelumnya yang sekitar Rp32.600 per kg. 
BPS mengingatkan komoditas yang patut diwaspadai pada Juni 2018 menjelang Lebaran, adalah daging ayam ras dan telur ayam ras.
"Sebenarnya sudah kelihatan dari bulan lalu tapi bahwa sekarang muncul tidak mengagetkan," tutur Suhariyanto.
Harga daging ayam ras pada 31 Mei 2018 adalah Rp35.100 per kg atau lebih mahal dibandingkan posisi sebulan sebelumnya yang senilai Rp34.400 per kg. Sementara itu, harga telur ayam ras adalah Rp25.500 per kg, atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp23.900 per kg.
Inflasi sepanjang Mei 2018 yang bertepatan dengan Ramadan memang lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi ketika Ramadan 2016 dan 2017.
Inflasi Ramadan 2016 jatuh pada Juli di mana laju inflasi mencapai 0,69%. Sementara itu, inflasi Ramadan 2017 jatuh pada Juni dengan laju inflasi sebesar 0,69%.
08:13 WIB

Ekonom: Rupiah Masih Respons Data Inflasi & Peringkat Surat Utang

PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini melanjutkan penguatannya.
“Rupiah kemungkinan akan kembali menguat hari ini seiring rendahnya data inflasi kemarin, serta kembalinya asing ke pasar obligasi sebagai dampak positif dipertahankannya peringkat utang Indonesia oleh S&P,” kata Ahmad Mikail, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima hari ini, Selasa (5/6/2018).
Seperti diketahui, kemarin BPS merilis data Inflasi yang cukup rendah di bulan Mei yaitu sebesar 3,23% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,41% (yoy) diperkirakan sedikit banyak membantu rupiah.
Inflasi inti (core inflation) naik menjadi 2,75% (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 2,69% (yoy), kemungkinan belum akan terlalu banyak mengubah ekspektasi inflasi investor bahwa inflasi akan stabil di kisaran 3,5%. 
“Rupiah kemungkinan menguat ke level  Rp13.850-Rp 13.865 per dolar AS,” kata Mikail.
Sementara itu ujarnya, indeks dolar AS pada perdagangan kemarin melemah.
“Dolar diperkirakan bergerak melemah di sekitar level 93,90-94,0 terhadap beberapa mata uang utama dunia, terutama euro setelah krisis politik di Italia berangsur-angsur mereda,” kata Mikail.
Peluang bagi Italia untuk keluar dari Zona Eropa kemungkinan besar batal. Hal tersebut mendorong penguatan euro, dan meningkatkan yield US Treasury sebesar 4 bps ke level 2,94%. 
07:59 WIB

Pukul 8.00 WIB: Spot Dibuka Menguat 3 Poin ke 13.875

Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.875 per dolar AS.

Indeks Dolar AS Cenderung Flat Pagi Ini

Indeks dolar AS pada perdagangan pagi ini bergerak cenderung flat. Setelah dibuka menguat 0,02% ke 94,053, pada pk. 06.52 WIB jadi stabil di angka 94,04. Pada perdagangan Senin, indeks dolar ditutup melemah 0,13% ke 94,038

BACA JUGA : 

KONTAK PERKASA FUTURES – Spot Comex Masih Redup Sore Ini

Sunday, June 3, 2018

Rupiah Bakal Dibayangi Penguatan Indeks Dolar AS

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 10:33 PM No comments

PT KONTAK PERKASA -  PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan gerak kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) melemah.

Ahmad Mikail, Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan gerak rupiah pada perdagangan hari ini dibayangi penguatan indeks dolar AS, setelah rilis sejumlah data ekonomi AS di awal bulan yang meningkatkan optimisme pasar akan kondisi ekonomi Negeri Paman Sam.

Seperti diketahui dari data Bloomberg, indeks dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (4/6/2018) dibuka  menguat ke angka 94,167 dari perdagangan 1 Juni yang ditutup di level 94,156. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang tersebut atas sejumlah mata uang utama lainnya di dunia.

“Dollar index menguat, rupiah diperkirakan bergerak melemah. Rupiah kemungkinan melemah kembali ke level  Rp13.900—Rp13.960 per dolar AS,” kata Mikail seperti dikutip dari risetnya yang dietrima pagi ini, Senin (4/6/2018).

Dia memperkirakan indeks dolar pada perdagangan hari ini bergerak menguat di sekitar level 94,50—95,0 terhadap beberapa mata uang utama dunia pascakuatnya data pasar tenaga kerja di AS.

Data tenaga kerja yang dirilis awal bulan ini, seperti pertumbuhan upah rata-rata perjam di AS pada bulan Mei yang tercatat sebesar 2,7 lebih tinggi 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Data unemployment rate yang turun 0,1% ke level 3,8% di bulan Mei. Di saat yang bersamaan data Personal Consumption Expenditure (PCE) bulan April di AS sebesar 2,0% terbilang cukup kuat lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus analis sebesar 1,9%.

Berbagai data ekonomi AS yang baru dirilis tersebut mendorong kenaikan yield US Treasury sebesar 7 bps ke level 2,90%.

“Rupiah kemungkinan akan sedikit melemah hari ini seiring naiknya yield US Treasury, dan semakin kuatnya ekspektasi investor bahwa tingkat suku bunga The Fed akan naik di bulan Juni,” kata Mikail.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search