English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Wednesday, October 31, 2018

Ditutup Menguat, Wall Street Masih Catat Kinerja Bulanan Terburuk

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:15 PM No comments
Minyak Mentah Catat Penurunan Bulanan Terburuk Sejak 2016
PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Amerika Serikat melanjutkan reli penguatan di hari kedua pada perdagangan Rabu (31/10/2018), meskipun indeks S&P 500 menutup bulan terburuknya dalam tujuh tahun terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 241.12 poin atau 0,97% ke level 25.115,76, indeks Standard & Poor’s 500 menguat 29,11 poin atau 1,09% ke 2.711,74 dan Nasdaq Composite menguat 144,25 poin atau 2,01% ke 7.305,90.
Indeks S&P 500 kehilangan 6,9% sepanjang Oktober, sementara Nasdaq turun 9,2%, pelemahan bulanan terbesar sejak November 2008. Sementara itu, Dow Jones kehilangan 5,1% bulan ini, persentase penurunan bulanan terbesar sejak Januari 2016.
Kekhawatiran meningkatnya suku bunga acuan, perselisihan dagang global, dan kemungkinan pelambatan laba emiten di AS telah meningkatkan kekhawatiran investor bulan ini, dengan sektor teknologi yang telah mendorong reli pasar mendapat pukulan terbesar.
"Orang-orang senang bulan Oktober berlalu," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel, seperti dikutip Reuters.
"Semua ketakutan yang muncul minggu lalu ditinggalkan di belakang sekarang. Saya tidak tahu apakah penguatan tersebut bertahan. Hanya saya, beberapa laporan keuangan emiten dalam beberapa hari ke depan dapat mengubah banyak hal," lanjutnya.
Pada hari Rabu, saham Facebook Inc naik 3,8% setelah raksasa media sosial itu mengatakan margin akan berhenti menyusut setelah 2019 karena biaya dari skandal mereda.
Indeks layanan komunikasi S&P, yang juga menampung Alphabet Inc dan Netflix Inc, naik 2,1%. Adapun sektor teknologi S&P berakhir menguat 2,4%.
Saham Amazon.com Inc dan Apple Inc, yang dijadwalkan merilis laporan keuangan pada akhir perdagangan Kamis, juga menguat masing-masing 4,4% dan 2,6%.
Sementara itu, saham General Motors Co melonjak 9,1 persen untuk mencatat kenaikan satu hari terbesar mereka sejak akhir Mei, setelah produsen mobil nomor satu AS ini mencatat kinerja kuartal dan perkiraan laba setahun penuh yang kuat.


Tuesday, October 30, 2018

Data Ekonomi Mengecewakan, Bursa Eropa Masih Mampu Menguat Tipis

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:32 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (30/10/2018), di tengah rilis data yang menunjukkan ekonomi zona euro tumbuh di bawah perkiraan pada kuartal ketiga.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat meskipun hanya 0,01% ke level 355,53, sedangkan indeks DAX Jerman turun 0,4% dan FTSE 100 Inggris naik 0,1%.

Dilansir Reuters, pertumbuhan ekonomi zona euro melambat menjadi 0,2% di kuartal ketiga, sedangkan tanda-tanda tekanan di Italia menjadi sorotan investor.

Sementara itu, laporan kinerja emiten menjadi sorotan, dengan kinerja yang kuat dari BP dan Volkswagen menjadi pendorong pada bursa Eropa. Adapun saham BP melonjak 2,2% setelah laba utama dari minyak melonjak ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Saham Volkswagen naik 3% setelah laba produsen mobil asal Jerman ini berada di atas perkiraan analis, di tengah tekanan di sektor otomotif menyusul penjualan mobil yang lebih lambat dan peraturan anti-emisi yang lebih ketat.

Di sisi lain, saham Geberit turun 9,3% setelah penyedia pasokan pipa di Swiss ini memangkas prospek penjualannya dan mengatakan lebih berhati-hati terhadap industri bangunan.

Analis UBS mengatakan penjualan perusahaan telah melambat ke level "mendekati stagnasi " dan bahwa margin Geberit "tidak sepenuhnya tahan terhadap upah/inflasi bahan baku dan pelemahan kurs.".

Sementara itu, saham Lufthansa jatuh 8,1% setelah maskapai Jerman tersebut mencatat laba kuartal ketiga di bawah ekspektasi dan menyatakan akan mencatat kenaikan jumlah penerbangan yang lebih rendah dari maskapai lain musim ini.

"Sedikit kekurangan dalam hasil Q3 bisa dimaafkan tetapi kami berharap perhatian untuk fkus pada tren yang memburuk dalam pendapatan unit dan biaya unit," tulis analis Liberum mengenai Lufthansa.

Saham Beiersdorf, yang memiliki merek kosmetik Nivea dan La Prairie, turun 2,2% setelah penjualan meleset dari ekspektasi. Rivalnya, Reckitt Benckiser juga melaporkan penjualan yang lebih lemah.


Monday, October 29, 2018

WTI Melemah di Bawah Level US$67

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:50 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Harga minyak mentah diperdagangkan di bawah level US$67 per barel pada perdagangan pagi ini, Selasa (30/10/2018).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember 2018 terpantau melemah 0,55% atau 0,37 poin ke level US$66,67 per barel pada pukul 05.57 WIB di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent kontrak Desember 2018 ditutup melemah 0,36% atau 0,28% ke level US$77,34 per barel di ICE Futures Exchange Eropa.
Dilansir Bloomberg, Rusia memperkirakan dapat mempertahankan tingkat output-nya di atas rekor pada era-Soviet atau meningkatkan produksi lebih lanjut, dan memperingatkan adanya potensi kekurangan pasokan.
Pernyataan tersebut hanya beberapa hari setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya mengisyaratkan mereka dapat memangkas produksi pada 2019.
Minyak telah merosot sekitar 12% dari level tertinggi dalam empat tahun terakhir di awal bulan ini karena pelemahan di pasar ekuitas global menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi di tengah peningkatan persediaan minyak mentah AS.
Dengan sanksi baru dari AS terhadap Iran yang akan berlaku penuh pekan depan, para pelaku pasar mencari tanda-tanda apakah OPEC dan mitra-mitranya mampu (dan berkeinginan) untuk meningkatkan produksi guna mengisi kemungkinan adanya celah pasokan.
"Saya memperkirakan investor akan mengambil sikap wait and see minggu ini sebelum kembalinya sanksi terhadap Iran dan pemilihan paruh waktu di AS," kata Makiko Tsugata, analis senior di Mizuho Securities Co., seperti dikutip Bloomberg., Senin (29/10/2018).
Makiko mengatakan, meskipun ada potensi penurunan ekspor Iran, kelebihan pasokan masih akan terjadi jika Arab Saudi dan Rusia meningkatkan produksi dan produksi AS terus meningkat.
Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan kepada wartawan di Istanbul, Turki, bahwa dia tidak melihat alasan untuk mengurangi produksi dan bahwa ada risiko defisit di pasar minyak.


Sunday, October 28, 2018

IHSG Diprediksi Bergerak di Level 5.760-5.840

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:35 PM No comments
Reliance Sekuritas: IHSG Diprediksi Bergerak di Level 5.760-5.840

KONTAK PERKASA FUTURES  - -Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG cenderung memerlukan konfirmasi break out resistance MA5 dan MA20 guna mencapai pengujian Bearish trend line.
Menurut Kepala Riset Lanjar Nafi hal tersebut membuat support resistance pada pekan depan berada dikisaran level 5.760-5.840.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, ANTM, BWPT, INDY, ITMG, PGAS, TLKM, ELSA, INKP, PNLF, TKIM.
Secara teknikal, katanyq,IHSG bergerak terkonsolidasi positif meskipun tertahan pada resistance MA5 dan MA20 pada trend bearish jangka menengah. Indikator Stochastic bergerak golden-cross pada area jenuh jual dengan momentum flat pada indikator RSI menjadi signal penguatan tertahan.
Dalam perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG ditutup menguat 0,52% atau 29,95 poin ke level 5.784,92 dengan sektor infrastruktur (+1.09%) yang menjadi pemimpin penguatan diakhir pekan.
Saham TLKM (+2.82%) menjadi kontributor terbesar saham sektor infrastruktur menjelang penyampaian laporan keuangan kuartal ke-3 2018 dengan ekspektasi cukup optimis dengan ekspektasi pertumbuhan penjualan secara CAGR diatas rata-rata kompetitor.
Sektor keuangan (+0.70%) menjadi kontributor terbesar dalam penguatan IHSG dengan saham BBCA (+3.06%) naik lebih dari 3 persen seiring laporan kinerja keuangan kuartal ke-3 yang cukup baik. BBCA mengalami pendapatan bunga tumbuh +7.7% sebesar 33.36 triliun rupiah dengan pertumbuhan pinjaman +17,3% dengan Non Performing loan tidak berubah di kisaran 0,4% sehingga laba bersih tercatat naik +9.9% YoY dikuartal ketiga. Investor asing tercatat net buy 388.87 miliar rupiah meskipun rupiah terdepresiasi 0.19% kelevel Rp15.217 per USD.




Thursday, October 25, 2018

Kuartal IV/2018, Pasar Minyak Diprediksi ‘Oversupply’

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:32 PM No comments
Kuartal IV/2018, Pasar Minyak Diprediksi ‘Oversupply’
KONTAK PERKASA FUTURES  Arab Saudi mengatakan pasar minyak kemungkinan akan bergeser menjadi kelebihan pasokan pada kuartal IV/2018 karena kenaikan cadangan minyak dan perlambatan permintaan, ditambah dengan pengekspor minyak teratas dunia yang akan kembali melakukan peninjauan pada produksi minyaknya.

Gubernur Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dari Arab Saudi Adeeb Al AAma mengatakan bahwa pihaknya berpandangan bahwa pasar minyak pada kuartal IV/2018 akan bergerak menuju oversupply karena adanya kenaikan cadangan minyak dalam beberapa pecan terakhir.

“Kami akan sangat mengawasi dan tidak mengoreksi terlalu dalam sehingga menyebabkan kenaikan cadangan minyak lanjutan,” papar Al-Aama, dilansir dari Reuters, Kamis (25/10).

Produsen minyak dari OPEC dan non-OPEC menyetujui pada Juni untuk mengurangi pengetatan pasokan minyaknya. Namun, organisasi tersebut pad Kamis (25/10/2018) dan merasa perlu untuk mengganti aturannya karena menyebabkan kenaikan cadangan minyak besar besaran dan ketidakpastian ekonomi.

Terkait dengan kekhawatiran akan pelemahan ekonomi global di Negara seperti China, sebagai konsumen terbesar di dunia, Al-Aama mengatakan bahwa pertumbuhan risiko menjadi kekhawatiran utama di Negara berkembang.

“Kami sadar bahwa respons permintaan pada minyak terhadap makroekonomi global akan menimbulkan respons balik dari rekanan kami,” lanjutnya.

Al-Aama menambahkan bahwa Arab Saudi tidak berniat mendorong pasolan ke pasar, melainkan menjadi respons terhadap kebutuhan pasar dan mengatakan bahwa kenaikan produksi dalam beberapa bulan terakhir itu merupakan respons dari kenaikan permintaan.

“Arab Saudi hanya memproduksi jika diperlukan oleh konsumen, tidak lebih. Kami melihat adanya penguatan permintaan untuk komoditas minyak kami pada kuartal III?2018 dan kami akan meningkatkan produksi minyak kami secara bertahap,” paparnya.

Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih mengatakan sebelumnya bahwa kerajaan Saudi akan segera meningkatkan cadangan minyak hingga menjadi 11 juta barel per hari dari jumlah saat ini mencapai 10,7 juta.

“Dengan kami dan produsen lainnya akan meningkatkan produksi, tapi tambahan cadangan kapasitas akan mengetat dengan jumlah yang sama,” kata Al-Falih.

Al-Falih melanjutkan dalam kasus Arab Saudi, dengan kapasitas cadangan yang akan semakin mengetat pada November, kemungkinan akan menahan permintaan dari pasar ke depannya.

Al-Falih menyebutkan permintaan minyak diperkirakan akan anjlok secara musiman pada akhir tahun. Saudi dinilai mampu dan sangat terbuka untuk menambah produksi minyaknya.
Harga Minyak Memanas, Batu Bara Masih Melemah

Wednesday, October 24, 2018

Wall Street Tambah Anjlok di Tengah Keresahan Pasar

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:10 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) tambah anjlok pada perdagangan Rabu (24/10/2018), setelah proyeksi mengecewakan dari produsen cip dan lesunya data penjualan rumah mendorong keresahan pasar tentang pertumbuhan ekonomi dan laba.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir anjlok 2,41% atau 608,01 poin di level 24.583,42, indeks S&P 500 terkulai 3,09% atau 84,59 poin di 2.656,1, dan indeks Nasdaq Composite ditutup terjerembap 4,43% atau 329,14 poin di level 7.108,40.
Nasdaq ditutup turun 12,4% dari rekor level penutupan tertingginya pada 29 Agustus sekaligus membukukan persentase penurunan harian terbesar sejak 18 Agustus 2011.

Produsen chip Texas Instruments dan STMicroelectronics memperingatkan adanya perlambatan permintaan, mengikuti perkiraan mengecewakan dari Caterpillar dan 3M pada Selasa (23/10).

“Perkiraan itu memberi investor alasan lebih lanjut untuk berhenti dan membantu mendorong momentum penjualan,” kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, seperti dikutip Reuters.

Hampir sepanjang bulan ini, bursa saham telah tertekan berbagai kekhawatiran, mulai dari meningkatnya biaya pinjaman dan imbal hasil obligasi hingga anggaran Italia dan pemilihan kongres AS yang akan digelar dalam waktu kurang dari dua pekan.

Pada hari Rabu, data menunjukkan penjualan rumah di AS turun ke level terendah dalam dua tahun pada bulan September. Ini menjadi tanda terbaru bahwa kenaikan suku bunga hipotek dan harga yang lebih tinggi membebani permintaan untuk perumahan.

Menambah sentimen yang lebih lemah pada akhir perdagangan adalah laporan Federal Reserve tentang ekonomi bahwa pabrik-pabrik di AS telah menaikkan harga karena tarif.

Indeks Volatilitas Cboe melonjak 4,52 poin dan ditutup di 25,23, level penutupan tertinggi sejak 12 Februari. Indeks S&P 500 pun melemah pada hari keenam berturut-turut.

“Kelihatannya lebih karena kepanikan dan kekhawatiran karena penjualan terus bergulir,” kata Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer untuk Independent Advisor Alliance yang bermarkas di Charlotte, North Carolina.

Texas Instruments turun 8,2%, membantu menarik indeks Semiconductor Philadelphia turun 6,6% dalam persentase penurunan harian terbesar sejak Oktober 2014. Saham Intel, yang dijadwalkan akan merilis laporan labanya pekan ini, turun 4,7%.

BACA JUGA : 

Bursa Eropa Turun 6 Hari Beruntun, Pasar Abaikan Kabar Paket Bom


Tuesday, October 23, 2018

Komisi Eropa Tolak Draf Anggaran Italia, Bursa Eropa Turun Tajam

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:24 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (23/10/2018), terbebani laporan keuangan perusahaan yang mengecewakan terutama dalam sektor teknologi serta kekhawatiran politik termasuk mengenai anggaran Italia.

Berdasarkan data Reuters, pergerakan indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup merosot 1,6%, penurunan hari kelima berturut-turut, di level terendahnya sejak Desember 2016.

Indeks DAX Jerman melemah 2,2% ke level terendah sejak Desember 2016, sedangkan indeks FTSE MIB Italia turun 0,9% ke level terendah sejak Februari 2017 setelah Komisi Eropa menolak draf anggaran Italia dan memintanya untuk mengajukan draf baru dalam tiga pekan.

"Zona euro tidak menemukan cara untuk menghentikan penurunannya pada Selasa, bahkan, dengan Komisi Eropa mengonfirmasikan bahwa pihaknya menolak anggaran Italia, penurunan di kawasan itu lebih dalam,” kata analis Spreadex, Connor Campbell, seperti dikutip Reuters.

Sektor teknologi Eropa memimpin pelemahan sektoral, dengan merosot 3,7% setelah update yang suram dari pemasok chip Apple AMS dan perusahaan jasa Teknologi Informasi (TI) asal Prancis Atos.

AMS mengecewakan investor dengan proyeksi kuartal keempatnya, mengempaskan 26% dari nilai sahamnya terlepas dari pencapaian kesepakatan perusahaan asal Austria ini dengan produsen smartphone lain.

Adapun Atos memangkas proyeksi pertumbuhan pendapatan untuk 2018 pada hari Selasa, dengan mengacu pada hasil yang mengecewakan di Jerman dan Amerika Utara serta ketidakpastian ekonomi global. Sahamnya anjlok 22%.

Saham Bayer Jerman pun turun 9,5% setelah seorang hakim AS menegaskan putusan terhadap unitnya yakni Monsanto. Pembasmi gulma berbasis glysophate perusahaan ini menyebabkan kanker pada seorang pria.


Monday, October 22, 2018

E-Bookbuilding, Investor Kian Dimanjakan?

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:38 PM No comments
E-Bookbuilding, Investor Kian Dimanjakan?
KONTAK PERKASA FUTURES – Hingga kini, otoritas dan pelaku pasar modal masih terus membahas rancangan aturan tentang mekanisme electronic bokbuilding dalam penawaran umum perdana saham. Benarkah aturan tersebut kian memanjakan investor, tetapi menjadi beban penjamin emisi?
Adapun, rencananya, ketentuan mengenai e-bookbuilding akan diterapkan pada tahun depan. Dengan demikian, aturan pendukung sudah harus tersedia dalam waktu dekat.
Sistem ni diyakini akan menjadi pendorong investor ritel untuk memiliki porsi saham lebih besar dalam penawaran umum. Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan ketentuan porsi minimal investor ritel yang disesuaikan dengan nilai emisi IPO.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis, poin terbaru yang dimuat dalam draf tersebut adalah mengenai pemesanan saham perdana oleh investor ritel pada penjatahan pasti alias fix allotment tanpa menyerahkan uang jaminan.
"Misalnya Investor pesan sekian harganya, sesuai dengan harga penawaran saham IPO. Penjamin emisi harus mencantumkan pemesan tersebut," kata Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Moloenoto kepada Bisnis, baru-baru ini.
Menurutnya, sudah tentu beleid ini akan sangat menguntungkan investor ritel. Tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam atau hanya dengan cuap-cuap, investor sudah menjadi pemesan resmi dalam pasar perdana saham tersebut.
Padahal, di sisi lain, beban akan dipikul oleh sekuritas selaku penjamin emisi alias underwriter. Jika ada potensi gagal bayar atau si pemesan tersebut tidak menuntaskan transaksi, ini akan menjadi tanggung jawab penjamin emisi.
Dengan kata lain, penjamin emisi juga harus bertanggungjawab terhadap penyerapan saham yang telah dipesan itu. Opsinya, bisa dijual kembali ke investor lain atau diserap secara langsung sesuai tugas dan fungsinya. "Catatannya investor tadi itu akan masuk ke daftar hitam ketika penawaran berikutnya," ujar Moleonoto.
Direktur PT Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing menilai, ketentuan tersebut akan meningkatkan risiko dari penjamin emisi. Terlebih, jika penawaran umum perdana saham dilakukan oleh lebih dari satu penjamin emisi.
Dia mencontohkan, IPO ditangani oleh tiga penjamin emisi. Sedangkan investor yang masuk bukan merupakan nasabah salah satu penjamin emisi. Maka akan ada pertanyaan dari penjamin emisi mengenai kelayakan dan kemampuan dari investor tersebut.
"Karena ini dibuka secara online jadi semua investor dapat melakukan penawaran, meskipun bukan berasal dari nasabah penjamin emisi. Memang ada kelebihan dan kekurangannya," jelasnya.
Jika ketentuan ini direalisasikan, penjamin emisi akan menanggung beban ganda. Pertama adalah beban dari adanya gagal bayar. Kedua, beban jika porsi penjatahan oleh ritel yang tidak terserap sepenuhnya.
Dalam draf rumusan mengenai e-book building itu, investor yang berpartisipasi dalam bookbuilding akan diberikan porsi penjatahan lebih. Dalam rumusannya, porsi yang ditawarkan oleh OJK adalah 2:1.
Sementara itu, penjatahan terlebih dahulu untuk pesanan paling banyak 10 lot. Persentase penjatahan paling tinggi adalah 12,5% untuk nilai penawaran umum kurang dari sama dengan Rp250 miliar. Adapun besaran minimal adalah 2,5% untuk nilai penawaran lebih dari Rp2,5 triliun.
Sementara itu OJK melalui Deputi Komisioner Pengawasa Pasar Modal II OJK Fakhri Hilmi belum bisa memberikan keterangan mengenai ketentuan baru itu. Begitu juga Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Direktur Penilaian Perusahaan IGD Nyoman.
Secara normatif, perkembangan mengenai e-book building ini disampaikan oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi. Dia mengatakan bahwa ketentuan ini segera direalisasikan dan tengah dalam tahap pematangan bersama OJK.
"Kami perlu membangun layanan yang efisien dari sisi aktivitas pencatatan perusahaan, misalnya bersama-sama dengan OJK kami berupaya membangun sistem e-bookbuilding," kata dia.
Sistem penawaran umum secara elektronik ini memang ditujukan untuk meningkatkan porsi investor ritel pada pasar perdana. Namun, jangan sampai semangat itu merugikan salah satu pihak.

Sunday, October 21, 2018


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berikut laporan Live kurs rupiah terhadap dolar AS yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai dengan penutupan perdagangan pasar spot hari ini, Senin (22/10).

Nilai tukar rupiah ditutup rebound pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (19/10/2018). Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 8 poin atau 0,05% di level Rp15.187 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah 
Mata uang Garuda sebelumnya dibuka terdepresiasi 30 poin atau 0,20% di level Rp15.225 per dolar AS.

Rupiah menguat di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia berada di zona hijau, dipimpin oleh peso Filipina Korea Selatan yang menguat 0,46% dan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,26%. Adapun yen Jepang melemah paling tajam sebesar 0,16%.

Prakash Sakpal, ekonom Asia di ING mengatakan Bank Indonesia diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga acuan pada RDG, setelah kenaikan 150 basis poin sejak Mei.

Data ekonomi terbaru seperti surplus neraca perdagangan di bulan September dan defisit APBN yang di bawah perkiraan berkontribusi terhadap meningkatnya sentimen investor terhadap rupiah.

Sementara itu, 5 dari 6 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan Bank Indonesia akan tetap mempertahankan level BI 7-Day Repo Rate pada 5,75%, sedangkan satu ekonom memperkirakan kenaikan 25 basis poin.


Nilai tukar rupiah di pasar spot berbalik menguat meskipun hanya 2 poin atau 0,01% ke level Rp15.185 per dolar AS.


Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 6 poin atau 0,04% ke level Rp15.193 per dolar AS.


Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 12 poin atau 0,09% di level Rp15.200 per dolar AS.

BACA JUGA : 

Pergolakan Geopolitik Paksa Bursa Asia Turun

Thursday, October 18, 2018

Kekhawatiran Ketegangan AS-Saudi Bayangi Peningkatan Cadangan Minyak, WTI Menguat
PT KONTAK PERKASA - Harga minyak mentah Amerika Serikat pulih dari level terendah dalam hampir satu bulan terakhir di tengah ketegangan antara AS dan Arab Saudi atas lenyapnya wartawan Jamal Khashoggi yang membayangi peningkatan cadangan minyak AS
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman November menguat 0,12% atau 0,08 poin ke level US$68,73 pada awal perdagangan Jumat (19/10/2018) setelah ditutup melemah 1,6% atau 1,10 poin ke level US$68,65 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 0,76 atau 0,9% ke level US$79,29 per barel pada akhir perdagangan Kamis (18/10) di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Harga patokan global ini lebih tinggi US$10,58 dibanding WTI untuk bulan yang sama.
Dilansir Bloomberg, bahkan ketika hilangnya wartawan Jamal Khashoggi membuat pasar khawatir, Presiden Donald Trump memperingatkan agar tidak membahayakan seluruh hubungan AS-Saudi karena masalah ini.
Harga minyak melemah pada perdagangan sebelumnya setelah cadangan minyak AS naik 6,49 juta barel pekan lalu, menurut data pemerintah yang dirilis Rabu, lebih dari dua kali jumlah perkiraan dalam survei Bloomberg.
"Sepertinya hal-hal semacam itu sudah tenang. Saya pikir ada koreksi di pasar dan kekhawatiran seputar hilangnya ekspor Iran akan muncul kembali dan pasar akan stabil,” kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy, seperti dikutip Bloomberg.
Minyak mentah melonjak awal bulan ini karena ketidakpastian apakah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dapat mengimbangi kerugian pasokan dari Iran setelah sanksi dimulai pada November.
Kenaikan itu didukung oleh ketegangan AS-Saudi setelah Trump berjanji menjatuhkan "hukuman berat" jika kerajaan terkait dengan hilangnya Khashoggi. Namun, peningkatan stok dan kekhawatiran permintaan telah menyeret harga kembali dari level tertinggi empat tahun.
"Stok meningkat di AS, dan alasannya adalah karena output AS untuk ekspor dimaksimalkan sementara produksi AS meningkat," kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB AB.
Stok minyak mentah di AS telah meningkat selama empat minggu berturut-turut, kenaikan terpanjang dari kenaikan sejak awal 2017. Persediaan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, juga meningkat 1,78 juta barel pekan lalu menjadi lebih dari 28 juta barel, level tertinggi dalam hampir empat bulan.

Wednesday, October 17, 2018

Reli Saham Memudar, Indeks Stoxx Ditutup Melemah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:58 PM No comments
Reli Saham Memudar, Indeks Stoxx Ditutup Melemah

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Rabu (17/10/2018) setelah bursa AS melemah dan dolar menguat terhadap euro.

Pelemahan juga terjadi dengan perhatian tertuju pada di pasar obligasi, dengan imbal hasil Treasury AS stabil dan sebagian besar obligasi pemerintah Eropa naik.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,45 atau 1,45 poin ke level 363,54 setelah bergerak pada kisaran 362,16-367,37.

Sektor otomotif melemah setelah Goldman Sachs mengatakan ada potensi penurunan pendapatan oleh produsen. Sementara itu, sektor teknologi memangkas kenaikan sebelumnya, meskipun ada pandangan yang kuat dari produsen semikonduktor seperti ASML Holding NV.

Dilansir Bloomberg, seluruh perhatian tertuju pada laporan pendapatan Eropa karena para analis mengawasi tanda-tanda perlambatan ekonomi akibat perang tarif perdagangan

Sejauh ini, kinerja emiten cenderung beragam, dengan saham ASML meramalkan penjualan kuartal keempat yang mengalahkan perkiraan analis. Sementara itu, ada peringatan dari British American Tobacco Plc bahwa pendapatan dari produk alternatif rokok akan berada dibawah ekspektasi tahun ini.

"Kinerja kuartal ketiga akan menjadi realitas untuk pasar di tengah memburuknya sentimen investor," ungkap tim analis Barclays Plc, yang dipimpin oleh Emmanuel Cau, seperti dikutip Bloomberg.

“Aktivitas global yang lebih lemah, ketidakpastian perdagangan, dan latar belakang emerging market yang menantang akan tercermin dalam pertumbuhan EPS yang lebih rendah. Namun, ekspektasi tidak terlihat tinggi dan penurunan rasio harga saham terhadap pendapatan yang tajam dari tahun ke tahun menjadi bantalan untuk harga saham,” lanjut mereka.

Investor juga fokus pada perjalanan Perdana Menteri Inggris Theresa May ke KTT di Brussels pekan ini, dlam upaya memecah kebuntuan dalam negosiasi Brexit di tengah spekulasi bahwa proposal terbaru dapat dikeluarkan oleh Parlemen. 


Tuesday, October 16, 2018

Optimisme Kinerja Emiten Tumbuh, Indeks Stoxx Ditutup Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:30 PM No comments
Optimisme Kinerja Emiten Tumbuh, Indeks Stoxx Ditutup Menguat
KONTAK PERKASA FUTURESBursa saham Eropa ditutuup menguat pada akhir perdagangan Selasa (16/10/2018) karena optimisme didorong oleh awal musim pelaporan kinerja emiten yang menggembirakan dari Goldman Sachs dari Morgan Stanley.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 1,58% ke level 364,99 setelah melemah ke level terendah sejak Desember 2016 di sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil Treasury AS dan ketegangan geopolitik.
Dilansir Reuters, sekitar 6% dari emiten pada indeks Stoxx 600 dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan ini, dengan musim laporan penghasilan melewati titik tengahnya selama minggu pertama bulan November.
Secara keseluruhan, laba kuartal ketiga untuk indeks diperkirakan meningkat 14%, menurut data Refinitiv I/B/E/S, sementara pendapatan zona euro diperkirakan menguat 12%.
"Valuasi yang rendah dan penurunan harga baru-baru ini menunjukkan bahwa jika kita menavigasi musim ini tanpa terlalu banyak kerusakan, maka kita bisa konstruktif dan mencari peluang aksi beli," kata manajer portofolio Kairos Partners, Federico Trabucco, seperti dikutip Reuters.
Perusahaan logistik Jerman,Kion, menjadi penopang terbesar setelah ditutup menguat 9,2% menyusul peningkatan rating saham perusahaan oleh UBS menjadi "beli", dengan alasan bahwa kinerja kuartal ketiga akan meredakan kekhawatiran pasar.
Saam Meggitt juga mencatat salah satu kenaikan saham terbesar di Eropa setelah ditutup menguat 7%. Perusahaan rekayasa ini meningkatkan panduan pertumbuhan pendapatan organik tahun 2018, didorong oleh peningkatan permintaan roda, rem, tangki bahan bakar dan bagian pesawat lainnya.

Monday, October 15, 2018

Indeks Stoxx Pulih dari Level Terendah 22 Sejak Desember 2016

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:36 PM No comments
Indeks Stoxx Pulih dari Level Terendah 22 Sejak Desember 2016
PT KONTAK PERKASA  - Bursa saham Eropa pulih dari level terendahnya dalam 22 bulan terakhir dan ditutup menguat tipis pada perdagangan Senin (15/10/2018).
Indeks Stoxx ditutup menguat 0,1% atau 0,36 poin ke level 359,31 setelah sempat melemah ke level 356,34, level terendah sejak Desember 2016.
Dilansir Reuters, indeks melemah pada awal perdagangan setelah perang perdagangan, kenaikan imbal hasil AS, Brexit, dan persoalan anggaran Italia/Uni Eropa terus membebani pasar.
Memperhatikan bahwa Wall Street juga berhasil melakukan rebound pada hari Jumat, analis ING mengatakan risiko pasar masih signifikan.
"Sama seperti Anda tidak seharusnya bernapas lega setelah akhir gempa bumi, kita tetap cemas dari pasar yang tampaknya gelisah, bahkan dengan latar belakang ekonomi AS yang sangat kuat," ungap mereka analis ING kepada klien, seperti dikutip Reuters.
Saham Eropa telah underperformed dari bursa saham di Amerika sejak awal tahun dan analis percaya perusahaan yang gagal memenuhi harapan selama musim laporan laba kuartal ketiga akan tertekan cukup dalam.
Saham di jaringan supermarket Spanyol, Dia, tenggelam 40% setelah mengeluarkan peringatan laba ketiga dalam 12 bulan dan menangguhkan pembayaran dividen tahun 2019.
Sementara itu, perusahaan teknologi medis Inggris, ConvaTec, menjadi penekan terbesar indeks Stoxx setelah kehilangan sepertiga dari nilai pasarnya setelah menyusul pemangkasan proyeksi dan pengumuman pengunduran diri CEO perusahaan.

Sunday, October 14, 2018

BURSA SAHAM 15 OKTOBER: Pukul 10.02 WIB: IHSG Naik 0,43%

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:29 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  – Pergerakan IHSG diprediksi akan kembali ke level penguatan pascsditutup terjerembab dalam perdagangan akhir pekan kemarin.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.723,091 hingga 5.689,692.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.789,285 hingga 5.822,079.
Berdasarkan indikator, MACD berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. 

Sementara itu, Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan diperkirakan IHSG cenderung  bergerak menguat tertahan diawal pekan dengan support resistance 5.706-5.800.

Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, ASII, BBRI, BBNI, BBCA, MEDC.
Dia menjelaskan IHSG mengalami rebound secara teknikal dengan mencoba menutup gap down yang terbentuk pada hari Kamis.

Namun pergerakan terlihat tertahan pada resistance MA5 dengan Menipisnya ruang pergerakan penguatan Stochastic pada area middle oscillator. 


Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut naik 0,43% atau 24,48 poin ke level 5.780,97 pada perdagangan pagi ini, Senin (15/10/2018).

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,52% atau 30,17 poin di level 5.786,66 pada perdagangan hari ini, Senin (15/10/2018).

baca juga : 

Kurs Jisdor Melemah ke 15.246, Dolar AS Tekan Spot Rupiah


Thursday, October 11, 2018

Volatilitas Merembes ke Energi, Harga Minyak Longsor

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 10:27 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  – Harga minyak mentah mencatat penurunan terbesar dalam delapan pekan pada perdagangan Kamis (11/10/2018), saat sentimen penghindaran aset berisiko menjalar ke seluruh pasar global.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November ditutup anjlok sekitar 3% atau US$2,20 di level US$70,97 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah sejak dalam lebih dari dua pekan. Total volume yang diperdagangkan sekitar 21% di atas rata-rata 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Desember anjlok US$2,83 dan mengakhiri sesi di level US$80,26 per barel di ICE Futures Europe exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$9,45 terhadap WTI untuk bulan yang sama.
Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kian tersungkur pada perdagangan Kamis di tengah tingginya volatilitas. Indeks S&P turun pada sesi perdagangan hari keenam berturut-turut, sedangkan Nasdaq mengakhiri sesi dengan penurunan sebesar 9,6% dari rekor level penutupan pada 29 Agustus.
Perusahaan-perusahaan AS semakin resah dengan dampak perang perdagangan yang sedang berlangsung. Masalah yang sama mendorong Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas ekspektasi pertumbuhan global.
Pada saat yang sama, jumlah stok minyak mentah domestik naik untuk pekan ketiga berturut-turut saat kilang-kilang menjalankan pemeliharaan musiman dan memroses lebih sedikit minyak, menurut data dari Energy Information Administration (EIA).
EIA melaporkan persediaan minyak mentah komersial domestik naik 5,99 juta barel pekan lalu, sedangkan utilisasi kilang turun ke level terendah sejak Maret.
Di sisi lain, stok pada Cadangan Minyak Strategis turun 1,31 juta barel. Sejumlah analis dalam survei Bloomberg telah memperkirakan kenaikan sebesar 2,8 juta barel dalam suplai minyak mentah.
“Volatilitas yang meningkat di pasar secara umum merembes ke energi, karena investor mengurangi aset berisiko,” kata Rob Thummel, managing director di Tortoise, seperti dikutip Bloomberg.
“Ketika Anda memiliki pasar ekuitas yang bergejolak, perdagangan yang menghindari aset berisiko pun terjadi dan Anda melihat kenaikan [stok minyak] ketiga berturut-turut, pada umumnya itu bukan resep yang baik untuk harga minyak mentah.”
Sebelumnya pada sesi tersebut, ukuran volatilitas pasar minyak menanjak ke level tertinggi sejak Juli.
Sementara itu, OPEC memangkas estimasi permintaan global untuk minyak mentah tahun depan akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi dan output yang lebih tinggi dari para saingan, seperti pengebor minyak shale AS.
Prospek OPEC datang di tengah tekanan pada kartel minyak ini untuk memompa lebih banyak minyak demi mengimbangi dampak dari sanksi Iran dan seruan dari Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan output.
BACA JUGA : 

Wall Street Kian Tersungkur di Tengah Volatilitas

Wednesday, October 10, 2018

Badai Michael Ancam Permintaan, Harga Minyak Anjlok

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:43 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURESHarga minyak mentah anjlok ketika efek Badai Michael mengancam akan memangkas permintaan bahan bakar di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) Tenggara.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November diperdagangkan di level US$72,63 per barel pada pukul 4.59 sore waktu setempat, setelah berakhir anjlok 2,4% di level US$73,17 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu (10/10), level penutupan terendah sejak 27 September.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Desember anjlok US$1,91 dan berakhir di level US$83,09 per barel di ICE Futures Europe exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$10,06 terhadap WTI untuk bulan yang sama.
Meskipun Michael adalah badai terkuat untuk membuat yang menghantam daratan AS dalam seperempat abad, lintasannya menghindarkan sebagian besar platform minyak offshore. Permintaan bahan bakar di bagian tenggara mungkin turun 1 juta barel per hari, menurut Mizuho Securities.
Sementara itu, American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan kenaikan stok minyak mentah AS sebesar 9,75 juta barel pekan lalu. Itu akan menjadi kenaikam terbesar sejak Februari 2017, jika data Energy Information Administration (EIA) mengonfirmasikan hal itu.
“Faktor terbesar saat ini adalah dampak Badai Michael terhadap permintaan,” kata Michael Hiley, kepala perdagangan energi di LPS Partners, seperti dilansir Bloomberg.
Badai Michael membatasi produksi minyak offshore di Teluk sebesar 40%. Namun demikian, karena pangsa regional dari keseluruhan output Amerika menyusut menjadi sekitar 17% dari 32% persen pada tahun 2009, gangguan pasokan yang didorong cuaca kurang mengganggu pasar.
Permintaan bensin dan solar biasanya menurun akibat badai karena jalan-jalan tidak bisa dilewati dan stasiun pengisian tanpa listrik.
API juga dikabarkan melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma sebesar 2,25 juta barel pekan lalu. Adapun stok bensin naik dan minyak distilasi turun.
Survei Bloomberg menjelang rilis data pemerintah menunjukkan stok minyak mentah kemungkinan meningkat 2,8 juta barel. Persediaan di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, mungkin naik 800.000 barel pekan lalu, menurut perkiraan yang dihimpun oleh Bloomberg.
“Kita berada di saat ketika persediaan cenderung naik di tengah periode pemeliharaan kilang,” kata Bill O’Grady, kepala strategi pasar di Confluence Investment Management LLC.

Tuesday, October 9, 2018

Badai Michael Tutup Produksi, Harga Minyak Naik

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:47 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES –  Harga minyak mentah naik pada perdagangan Selasa (9/10/2018), ketika Badai Michael mengakibatkan ditutupnya lebih banyak platform minyak offshore.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November ditutup naik 67 sen di level US$74,96 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Desember menanjak US$1,09 dan berakhir di level US$85 per barel di ICE Futures Europe exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$10,19 terhadap WTI untuk bulan yang sama.
Dilansir Bloomberg, saat Badai Michael meluncur menuju Florida, sekitar 40% produksi minyak di Teluk Meksiko AS ditutup.
Sementara itu, International Energy Agency (IEA) memperingatkan bahwa pasar global memasuki 'zona merah'. Secara global, pasokan dari Iran dan Venezuela telah menyusut, sehingga menciptakan "situasi berisiko" bagi ekonomi dunia, menurut Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.
Birol membuat permohonan langsung kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen besar lainnya untuk meningkatkan output. Dia menyambut upaya Arab Saudi untuk meningkatkan produksi tetapi mengatakan pasokan mungkin akan tetap ketat.
Pada saat yang sama, minyak mentah cadangan di tangki Amerika mungkin meningkat untuk pekan ketiga berturut-turut, berdasarkan survei Bloomberg.
“Pasar berjuang dengan ekspektasi pengurangan ekspor Iran dikombinasikan dengan bukti fisik di AS bahwa persediaan meningkat,” ujar Kyle Cooper, seorang konsultan di Ion Energy Group LLC.

PT Kontak Perkasa : Dollar Akhirnya Melemah Terhadap Yen

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 12:12 AM No comments


PT Kontak Perkasa - Dolar merosot terhadap yen pada Selasa di tengah kecemasan yang mendidih tentang imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi, perang perdagangan Sino-AS, dan gejolak politik di Eropa.

Yen memperpanjang kenaikan terhadap greenback ke sesi keempat berturut-turut, datang dari terendah 11 bulan dari 114,55 yen per dolar yang dicapai pada Kamis pekan lalu.

"Kami harus memperhatikan dengan seksama dampak negatif pada pasar saham prospek ekonomi China dan suku bunga jangka panjang AS," kata Kumiko Ishikawa, analis senior di Sony Financial Holdings.

Dalam perdagangan Selasa, saham Asia terhuyung-huyung di sekitar posisi terendah 17-bulan karena China membiarkan mata uangnya tergelincir melewati benteng psikologis di tengah penurunan tajam di pasar saham domestik.

Pada akhir pekan, bank sentral China pindah untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke dalam sistem keuangan karena pembuat kebijakan khawatir tentang dampak ekonomi dari deretan perdagangan panas dengan Amerika Serikat.

Selama beberapa hari perdagangan sebelumnya, kenaikan hasil jangka panjang AS awalnya memberikan dukungan terhadap dolar terhadap yen, tetapi setelah itu suasana hati di pasar saham memburuk, mirip dengan apa yang terjadi pada Februari, kata Ishikawa.


baca
PT KONTAK PERKASA : Pasar Modal Asia Mixed, IMF Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global

"Dolar / yen sedang dipengaruhi lebih banyak oleh pasar saham berbalik lebih rendah dari kenaikan hasil jangka panjang AS, yang mengarah ke penguatan yen," katanya.

Dolar melemah 0,2 persen menjadi 113,05 yen pada Selasa.

Terhadap sekeranjang rivalnya (= USD), greenback stabil pada 95.774, tidak jauh dari puncak tujuh minggu 96.127 yang dicapai pekan lalu.

news edited by PT Kontak Perkasa

Sunday, October 7, 2018

Brent Jatuh ke Bawah US$84/Barel

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:20 PM No comments
Brent Jatuh ke Bawah US$84/Barel
PT KONTAK PERKASA -  Harga minyak global melanjutkan pelemahan ke bawah US$84 per barel hari ini, Senin (8/10/2018).
Pelemahan berlanjut setelah Arab Saudi mengatakan dapat membuka kapasitas produksi cadangannya segera untuk mengimbangi penurunan ekspor minyak mentah Iran karena sanksi Amerika Serikat.
Minyak patokan global Brent untuk kontrak Desember 2018 terpantau melemah 1,05% atau 0,88 poin ke level US$83,28 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London pada pukul 8.34 WIB, setelah melemah hingga 2,5% dalam dua sesi perdagangan terakhir
Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November melemah 0,74% atau 0,55 poin ke posisi US$73,79 per barel di New York Mercantile Exchange.
Dilansir Bloomberg, Arab Saudi memompa sekitar 10,7 juta barel per hari dan dapat menambah kapasitas sebesar 1,3 juta, ungkap putra mahkota kerajaan dalam sebuah wawancara.
Sementara itu, pemerintahan Trump dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan negara-negara yang ingin terus membeli minyak mentah Iran setelah sanksi dilanjutkan pada 4 November.
Reli minyak telah memudar setelah naik ke level tertinggi dalam empat tahun di atas US$86 per barel di London pekan lalu. Namun, para pelaku pasar masih khawatir bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutunya tidak meningkatkan output cukup cepat dan bahwa mereka mungkin tidak memiliki kapasitas untuk sepenuhnya menutupi penurunan ekspor Iran.
"Masalah kapasitas cadangan OPEC telah menjadi misteri pasar minyak terbesar untuk beberapa waktu dengan sebagian besar perdebatan berada pada Arab Saudi," ungkap Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pasifik di Oanda Corp, seperti dikutip Bloomberg.
“Masalahnya adalah kapasitasnya dengan cepat menurun karena permintaan Asia yang tak terpuaskan,” lanjutnya.

Thursday, October 4, 2018

Indeks Stoxx Anjlok Paling Tajam Dalam Satu Bulan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:05 PM No comments
Indeks Stoxx Anjlok Paling Tajam Dalam Satu Bulan
PT KONTAK PERKASA - Bursa saham eropa mencatat penurunan terbesar dalam satu bulan terakhir pada perdagangan Kamis (4/10/2018) karena pasar saham global berada di bawah tekanan akibat lonjakan imbal hasil obligasi.
Indeks acuan Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,08% atau 4,16 poin ke level 379,68, sementara indeks CAC 40 Perancis turun 1,5%, DAX Jerman turun 0,4%, dan FTSE melemah 1,2%.
Data pada hari Rabu menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS melaju ke level tertinggi 21 tahun pada bulan September, mengangkat imbal hasil obligasi Treasury AS ke level tertinggi sejak pertengahan 2011 dan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS.
Kenaikan imbal hasil Treasury tersebut pada gilirannya juga meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah zona euro pada hari Kamis.
"Imbal hasil Treasury biasanya dilihat sebagai tingkat bebas risiko untuk berinvestasi, sehingga peningkatan cenderung negatif untuk kelas aset lainnya termasuk saham," kata Russ Mold, direktur investasi di AJ Bell, seperti dikutip Reuters.
Saham-saham defensif terkena dampak dari prospek kenaikan imbal hasil, yang membuat aliran dividen masih menjadi kurang menarik.
Saham perusahaan barang mewah Eropa juga termasuk yang terburuk karena masih adanya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di China. Saham Kering melemah 5,4%, sementara saingannya LVMH turun 4,9% dan Burberry Inggris turun 5,6%.
Sebaliknya, sektor keuangan cenderung mendapatkan keuntungan dari kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi karena dinilai membantu bank mendapatkan margin yang lebih besar pada bisnis pinjaman konvensional mereka.
Bank asal Jerman, Commerzbank dan Deutsche Bank naik masing-masing 3,5% dan 1,5%, karena imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun mencapai level tinggi dalam 4,5 bulan.
Bank-bank Italia naik 1,1 persen karena investor memantau perkembangan di Roma. Pemerintah Italia berusaha untuk menyelesaikan rincian anggaran setelah mendapat resistensi dari Uni Eropa atas target defisitnya.

BACA JUGA : Imbal Hasil Obligasi Treasury AS Terus Menguat, Wall Street Tergelincir
PT KONTAK PERKASA

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search