English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Thursday, January 31, 2019

Harga Emas Comex Melemah 1,7 Poin Pukul 11.23 WIB

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 10:19 PM No comments


PT KONTAK PERKASA - Harga emas Comex  bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Jum'at (01/02/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan kenaikan  0,29% atau 3,70 poin di level US$1.285 per troy ounce.

Pada pukul 07.22 WIB emas lanjut naik 0,16% atau 2,10 poin ke level US$1.283,40 per troy ounce.

Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.282,40-US$1.285 per troy ounce.

Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live di Bisnis.com:

Harga emas Comex untuk kontrak April 2019 masih melemah 0,13% atau 1,7 poin ke level US$1.323,50 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,04% atau 0,037 poin ke level 95,615 pada pukul 11.28 WIB.

Harga emas Comex untuk kontrak April 2019 melemah 0,13% atau 1,7 poin ke level US$1.323,50 per troy ounce.

Harga emas Comex untuk kontrak April 2019 melemah 0,17% atau 2,2 poin ke level US$1.323,00 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,03% atau 0,032 poin ke level 95,610 pada pukul 09.47 WIB.

Harga emas Comex untuk kontrak April 2019 berbalik melemah 0,11% atau 1,5 poin ke level US$1.323,70 per troy ounce.

Wednesday, January 30, 2019

Binaartha Sekuritas: IHSG Lanjut Menguat ke Level Resisten

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:51 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Binaartha Sekuritas memproyeksi IHSG lanjut menguat menuju level resisten.

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.444,762 hingga 6.425,336.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.474,271 hingga 6.484,354.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

*ADHI, Daily (1615) (RoE: 7.23%; PER: 13.00x; EPS: 124.27; PBV: 0.93x; Beta: 2.18):* Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1590 – 1620, dengan target harga secara bertahap di level 1635, 1705, 1780 dan 1850.
Support: 1590 & 1560.

*ADRO, Daily (1350) (RoE: 9.17%; PER: 7.73x; EPS: 175,90; PBV: 0.71x; Beta: 0.48):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1340 – 1360, dengan target harga secara bertahap di level 1390 dan 1430. Support: 1330.

*ASII, Daily (8350) (RoE: 13.22%; PER: 14.72x; EPS: 562.08; PBV: 1.95x; Beta: 1.40):* Terlihat pola bullish pin bar candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 8250 – 8350, dengan target harga secara bertahap di level 8425, 8725 dan 9025. Support: 8200 & 8125.

*BBRI, Daily (3750) (RoE: 17.26%; PER: 14.55x; EPS: 256.31; PBV: 2.51x; Beta: 1.73):* Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 3720 – 3750, dengan target harga secara bertahap di level 3780, 3910 dan 4040. Support: 3720 & 3680.

*GGRM, Daily (83000) (RoE: 17.31%; PER: 20.53x; EPS: 4042.93; PBV: 3.60x; Beta: 0.77):* Terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 82750 - 83000, dengan target harga secara bertahap di level 83525, 84550 dan 88825. Support: 82275.

*WSKT, Daily (1850) (RoE: 17.78%; PER: 5.06x; EPS: 365.36; PBV: 0.90x; Beta: 1.80):* Terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1820 - 1860, dengan target harga secara bertahap di level 1920, 1980, 2030 dan 2240. Support: 1820 & 1740.


Tuesday, January 29, 2019

Bursa Eropa Menguat Jelang Serangkaian Agenda Penting Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:19 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa berhasil menguat pada perdagangan Selasa (29/1/2019), menjelang serangkaian agenda penting seperti keputusan kebijakan moneter Federal Reserve Amerika Serikat (AS) dan diskusi perdagangan AS-China.

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup menguat 0,8%, sedangkan indeks FTSE 100 London menanjak lebih dari 1,3% menjelang voting di Parlemen Inggris mengenai Brexit.

Kenaikan tampak pada sebagian besar sektor dan bursa di Eropa, tetapi investor menghindari saham atau indeks yang terpapar pada perdagangan AS-China, seperti DAX Frankfurt, yang membatasi kenaikannya menjadi 0,1% atau pun sektor otomotif, yang akhirnya turun 0,5%.

Kabar bahwa Amerika Serikat melancarkan dakwaan pidana terhadap Huawei Technologies sebelum putaran baru perundingan antara pemerintah AS dan China menambah sentimen negatif.

Namun sentimen yang mendukung di Eropa lebih baik daripada di Wall Street di mana indeks saham utamanya sedikit memerah.

Stéphane Barbier de la Serre, pakar strategi di Makor Capital Markets, mengatakan pasar Eropa telah mengejar ketertinggalannya dan pertemuan kebijakan moneter The Fed pada Rabu akan membuat investor di AS lebih berhati-hati.

“Mari kita tunggu [hasil pertemuan] The Fed,” ujarnya, seperti dilansir Reuters. Hasil pertemuan The Fed dijadwalkan rilis pada Rabu (30/1) atau Kamis dini hari WIB.

Sektor teknologi Eropa, yang turun 0,5%, menjadi di antara sektor yang sedikit membukukan penurunan, dengan aham SAP, perusahaan teknologi paling bernilai di Eropa, turun 2,7%.

Saham teknologi di AS juga melemah menantikan laporan kinerja Apple setelah penutupan pasar saham AS. Saham teknologi lainnya yakni Amazon.com, Facebook dan Microsoft, dijadwalkan akan merilis laporannya pekan ini.

Monday, January 28, 2019

Harga Emas Comex Melemah 0,2 Poin Pukul 11.55 WIB

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 10:30 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Harga emas Comex  bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (29/01/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan pelemahan  0,06% atau 0,8 poin di level US$1.308,50 per troy ounce.
Pada pukul 07.22 WIB emas lanjut turun 0,04% atau 0,5 poin ke level US$1.308,80 per troy ounce.
Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.1308,20-US$1.309,60 per troy ounce.
Adapun pada perdagangan kemarin, Senin (28/01/2019)  harga emas ditutup naik 0,39% atau 5,10 poin di level US$1.309,30 per troy ounce.
Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live di Bisnis.com:
 
12:22 WIB

Pukul 11.55 WIB: Spot Comex Melemah 0,2 Poin

Harga emas Comex melemah 0,2 poin atau 0,02% ke level US$1.309,10 per troy ounce.
Sepanjang perdagangan hari ini, spot Comex bergerak pada kisaran US$1.307,80-US$1.309,80 per troy ounce.
 
11:50 WIB

Pukul 11.34 WIB: Spot Comex Berbalik Melemah 0,1 Poin

Harga emas Comex melemah 0,1 poin atau 0,01% ke level US$1.309,20 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,03% atau 0,03 poin ke level 95,716 pada pukul 11.35 WIB.
 
10:17 WIB

Pukul 10.01 WIB: Spot Comex Berbalik Menguat 0,2 Poin

Harga emas Comex berbalik menguat 0,2 poin atau 0,02% ke level US$1.309,50 per troy ounce.
 
09:12 WIB

Pukul 8.51 WIB: Spot Comex Melemah 1,2 Poin

Harga emas Comex melemah 1,2 poin atau 0,09% ke level US$1.308,1 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,02% atau 0,023 poin ke level 95,769 pada pukul 08.52 WIB.

Sunday, January 27, 2019

Indosurya Sekuritas: IHSG Masih Tren Naik, Cermati Saham Pilihan Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:29 PM No comments


KONTAK PERKASA FUTURES  - Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diyakini masih dalam tren menguat dengan rentang pergerakan pada kisaran  6318 - 6542.  
William Surya Wijaya, Director Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan pergerakan IHSG mengawali pekan terakhir di bulan pertama tahun 2019, sekaligus sepekan menjelang hari raya imlek, masih menunjukkan pola penguatan yang terlihat masih akan berlanjut.
Hal ini tentunya ditopang oleh beberapa faktor, diantaranya capital inflow yang masih terus berlangsung pada tahun berjalan, dan kondisi fundamental perekonomian yang masih relatif stabil yang terlihat dari data terlansir dan beberapa faktor lain.
Rekomendasi saham hari ini :

Friday, January 25, 2019

Minyak WTI Rebound, Harga Batu Bara Tergelincir

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 12:03 AM No comments

PT KONTAK PERKASA Harga batu bara di bursa ICE Newcastle tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (24/1/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 turun 0,90 poin atau 0,89% dan ditutup di level US$100,40 per metrik ton, setelah mampu berakhir menguat 1,05 poin atau 1,05% di level US$101,30 per metrik ton pada perdagangan Rabu (23/1).
Harga batu bara di bursa ICE Rotterdam untuk kontrak teraktif Mei 2019 juga tergelincir bahkan berakhir anjlok 2,25% atau 1,90 poin di posisi 82,60 kemarin, setelah mampu naik 0,12% ke level 84,50 pada Rabu.
Adapun harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange terus turun pada hari keempat dan ditutup melemah 0,63% atau 3,6 poin di level 572,4 yuan per metrik ton pada perdagangan Kamis.
Kontrak berjangka batu bara telah melemah setelah naik sekitar 5,5% pekan lalu, menyusul kecelakaan tambang di Shaanxi, China, pada 12 Januari sehingga mendorong pemeriksaan keselamatan yang lebih ketat dan pembatasan output.
“Ekspektasi suplai yang lebih ketat telah mereda, sementara konsumsi harian terlihat lesu,” jelas Huatai Futures dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg.
Konsumsi batu bara turun karena pabrik-pabrik di seluruh negeri tersebut secara bertahap ditutup untuk liburan Imlek yang akan dimulai pada 4 Februari.
Di sisi lain, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berhasil rebound dan ditutup menguat didorong prospek penurunan pasokan menyusul ketidakstabilan di Venezuela, yang mengimbangi kenaikan output minyak shale AS.
Pada perdagangan Kamis (24/1), harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret berakhir menguat sekitar 1% atau 0,51 poin di level US$53,13 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah tertekan dua hari berturut-turut sebelumnya.
Namun minyak patokan global Brent, yang kurang terpengaruh oleh sentimen pasokan di Venezuela, ditutup turun 0,05 poin atau 0,08% di level US$61,09 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menentang tekanan AS dan negara-negara lain untuk menyerahkan kendali atas negaranya yang memegang cadangan minyak mentah terbesar di dunia.
Laporan Departemen Energi AS yang menunjukkan peningkatan terbesar dalam cadangan minyak mentah domestik sejak November dan rekor persediaan bensin sebagian besar diabaikan oleh investor.
"Ini adalah tentang pelaku pasar yang mengawasi kekhawatiran pasokan dari Venezuela," kata Marshall Steeves, analis pasar energi di Informa Economics IG di New York, seperti dikutip Bloomberg.
Pasar minyak mentah mencatat awal terbaik mereka dalam 18 tahun di tengah optimisme pengurangan produksi oleh Arab Saudi, Rusia dan produsen utama lainnya, meskipun sedikit goyah dalam beberapa hari terakhir karena data menunjukkan peningkatan produksi di AS dan melemahnya pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Presiden AS Donald Trump disebut sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Venezuela karena Maduro menghadapi salah satu tantangan terberat yang pernah ada pada masa pemerintahannya.
Sentimen bullish dapat pulih kembali jika Trump menindaklanjuti ancaman untuk memperluas sanksi terhadap anggota OPEC Venezuela, sehingga memaksa beberapa penyuling Pantai Teluk untuk mencari pasokan baru.
AS menambah tekanan pada rezim Maduro pada hari Rabu dengan mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara negara itu.
"Dengan AS sekarang jelas memihak oposisi, perubahan mungkin akan terjadi," kata Tamas Varga, seorang analis di PVM Oil Associates Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
"Ini akan memberikan pukulan lebih lanjut ke penyuling AS yang mengandalkan minyak dari Venezuela yang masih tersedia dan karenanya akan menjadi bullish jangka pendek."
Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle
Tanggal                                    
US$/MT
24 Januari
100,40
(-0,89%)
23 Januari
101,30
(+1,05%)
22 Januari
100,25
(+0,15%)
21 Januari
100,10
(-1,23%)
18 Januari
101,35
(+0,05%)
Sumber: Bloomberg


Wednesday, January 23, 2019

Tertekan Kinerja Emiten, Indeks Stoxx Europe Ditutup Lesu

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:54 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa lesu pada perdagangan Rabu (23/1/2019) karena serangkaian laporan keuangan perusahaan yang buruk menambah kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan global dan negosiasi perdagangan China-AS.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,06% atau 0,2 poin ke level 354,89 setelah berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan dan bergerak pada kisaran 352,97-456,86.

Setelah mencapai level terandah dalam tahun pada bulan lalu, indeks Stoxx 600 telah mendapatkan kembali kekuatannya di tahun ini dengan investor terpikat kembali oleh valuasi saham yang murah, meskipun ketidakpastian mengenai berapa lama reboundbisa bertahan masih ada.

"Saya tidak begitu yakin bahwa rebound ini berkelanjutan, tanpa alur berita yang lebih positif, baik pada emiten perusahaan atau pada sengketa perdagangan AS-China," kata Stephane Ekolo, analis ekuitas di Tradition Securities, seperti dikutip Reuters.

Saham Metro Bank mencatat penurunan harga saham terdalam pada Rabu, merosot hampir 39% ke level terendah sepanjang masa.

Bank asal Inggris ini mengumumkan kenaikan tajam dalam paparan kredit perumahan berisiko tinggi dan mengatakan laba akan terpukul oleh pertumbuhan yang melambat.

Sementara itu, penurunan proyeksi laba oleh Ingenico mengirim saham emiten Prancis ini turun lebih dari 13% ke posisi terendah dalam enam tahun terakhir.

Keraguan mengenai pertumbuhan global yang disorot oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan pada 2019 terus membebani pasar saham.

"Pertumbuhan laba jelas akan melambat tahun ini, dan ekspektasi pasar mungkin masih terlalu tinggi, tetapi kami tidak melihat penurunan yang berarti dalam waktu dekat", tulis Paul Quinsee, kepala ekuitas global di J.P. Morgan Asset Management.

Perusahaan-perusahaan Eropa yang terdaftar pada indeks Stoxx 600 diproyeksikan mencatat kenaikan laba per saham rata-rata 4,8% pada kuartal keempat, turun dari ekspektasi 6% pekan lalu, menurut I/B/E/S Refinitiv.


Tuesday, January 22, 2019

Harga Emas Comex Turun 0,30 Poin Pukul 11.52 WIB

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:52 PM No comments


PT KONTAK PERKASAHarga emas Comex bergerak menghijau pada perdagangan hari ini, Rabu (23/01/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan penguatan 0,09% atau 1,20 poin di level US$1.284,60 per troy ounce.
Pada pukul 07.00 WIB emas lanjut naik 0,01% atau 0,1 poin ke level US$1.283,50 per troy ounce.
Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.1283,40-US$1.284,80 per troy ounce.
Adapun pada perdagangan kemarin, Selasa (22/01/2019) harga emas ditutup naik 0,06% atau 0,8 poin di level US$1.283,40 per troy ounce.
Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live di Bisnis.com:

Pukul 11.52 WIB: Harga Emas Comex Turun 0,30 Poin
Harga emas Comex kontrak Februari 2019 turun 0,30 poin atau 0,02% ke level US$1.283,10 per troy ounce, saat indeks dolar AS naik tipis 0,01% atau 0,007 poin ke posisi 96,310 pada perdagangan siang ini.

Pukul 11.23 WIB: Harga Emas Comex Berbalik Turun 0,10 Poin
Harga emas Comex kontrak Februari 2019 berbalik turun 0,10 poin atau 0,01% ke level US$1.283,30 per troy ounce, saat indeks dolar AS naik tipis 0,02% atau 0,017 poin ke posisi 96,320 pada perdagangan siang ini.

Pukul 09.54 WIB: Harga Emas Comex Naik 0,60 Poin
Harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 0,60 poin atau 0,05% ke level US$1.284 per troy ounce, saat indeks dolar AS naik 0,02% atau 0,015 poin ke posisi 96,318 pada perdagangan pagi ini.

Pukul 08.46 WIB: Harga Emas Comex Naik 1,30 Poin
Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 1,30 poin atau 0,10% ke level US$1.284,70 per troy ounce, saat indeks dolar AS bergerak flat di posisi 96,303 pada perdagangan pagi ini.

Monday, January 21, 2019

PDB China Lemah, Indeks Stoxx Europe Tergelincir

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:41 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Eropa tergelincir dari level tertinggi enam pekanpada perdagangan Senin (21/1/2019)  setelah China mencatat perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV/2018.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,19% atau 0,69 poin ke level 356,36, sedangkan indeks DAX Jerman turun 0,6%. Adapun pasar saham AS ditutup karena libur Hari Martin Luther King.

China mencatatkan pertumbuhan ekonomi paling lambat pada kuartal akhir 2018 sejak krisis keuangan pada 2009 di tengah upaya pembersihan utang dan  tantangan perdagangan. 

Sementara itu tanda-tanda stabilitas pada Desember 2018 menunjukkkan upaya pemerintah dalam mengurangi perlambatan mulai menunjukkan hasil.

Data dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) negeri panda tersebut tumbuh 6,4% pada kuartal IV/2018 secara tahunan dari 6,5% pada kuartal III/2018.
"Bahkan dengan data China yang menyambut pasar Eropa pada pembukaan Senin, sesi ternyata menjadi sedikit tertunda dan kurang injeksi energi dari AS," ungkap Connor Campbell, seorang analis di Spreadex, seperti dikutip Reuters.

Perusahaan kimia Jerman Henkel menjadi penekan terbesar indeks Stoxx setelah ditutup melemah sekitar 10%. Perusahan produsen sampo Schwarzkopf dan deterjen Persil ini memperkirakan pendapatan akan turun tahun ini menyusul ekspansi perusahaan untuk investasi dalam merek dan teknologi digital.

Emiten di bursa Eropa mulai merilis laporan keuangan kuartal keempat, dengan sejumlah analis memperkirakan saham bereaksi positif secara keseluruhan karena aksi jual baru-baru ini yang tajam telah menurunkan valuasi.

"Saya tidak terlalu pesimis," kata Christian Stocker, analis ekuitas di UniCredit. "Kami melihat revisi pendapatan yang sangat negatif pada kuartal IV dan sekarang ekspektasinya sangat sangat rendah."
Di antara saham lain yang bergerak, saham perusahaan iklan online Scout24 naik 2,1% setelah menolak tawaran pengambilalihan senilai 4,7 miliar euro dari perusahaan ekuitas swasta Hellman & Friedman dan Blackstone. Penolakan ini berpotensi membuka jalan bagi perang penawaran.


Thursday, January 17, 2019

Harga Emas Comex Melemah 0,8 Poin Pukul 11.23 WIB

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:43 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas Comex  bergerak merah pada perdagangan hari ini, Jum'at (18/01/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan penguatan  0,03% atau 0,4 poin di level US$1.291,90 per troy ounce.

Pada pukul 07.00 WIB emas lanjut turun 0,13% atau 1,70 poin ke level US$1.290,60 per troy ounce.

Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.1290,50-US$1.292,20 per troy ounce.

Adapun pada perdagangan Kamis (17/01/2019) harga emas Comex kontrak Desember berakhir naik 0,12% atau 1,50 poin ke level US$1.292,30 per troy ounce.

Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live di Bisnis.com:

Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2019 melemah 0,8 poin atau 0,06% ke level US$1.291,50 per troy ounce.

Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2019 melemah 1,4 poin atau 0,11% ke level US$1.290,90 per troy ounce.

Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2019 melemah 2 poin atau 0,15% ke level US$1.290,30 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,003 poin ke level 96,068 pada pukul 8.50 WIB.


Wednesday, January 16, 2019

Laporan Kinerja Keuangan Topang Wall Street Tambah Kuat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:04 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/1/2019), didorong kuatnya laporan kinerja keuangan dari Bank of America Corp. dan Goldman Sachs.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,59% atau 141,57 poin di level 24.207,16, indeks S&P 500 naik 0,22% atau 5,8 poin ke 2.616,1, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir naik 0,15% atau 10,86 poin di level 7.034,69.

Dilansir dari Reuters, laporan dari Bank of America dan Goldman Sachs tersebut meredakan kekhawatiran investor tentang prospek pendapatan dan membantu mendukung bursa saham.

Saham Bank of America menguat 7,2%, sedangkan saham Goldman Sachs menanjak 9,5%.

“Memang masih terlalu dini, tetapi sejauh ini nadanya terlihat bagus,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management, Chicago.

“Fakta bahwa bank-bank sedikit lebih sensitif terhadap tingkat suku bunga, kurva imbal hasil dan kegiatan bisnis, memberikan sesuatu pandangan yang layak pada ekonomi,” lanjutnya.

Investor juga mencermati laporan Wall Street Journal bahwa jaksa federal tengah menyelidiki Huawei Technologies, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, karena diduga mencuri rahasia dagang dari perusahaan-perusahaan AS. dan dapat segera mengeluarkan tuntutan

Sejalan dengan Wall Street, bursa Stoxx 600 Eropa naik 0,5% pada perdagangan Rabu. Adapun pound sterling menguat setelah pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May memenangkan voting mosi percaya di dalam parlemen.

PM May kini dapat mencoba membangun konsensus tentang kesepakatan mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Voting itu dilakukan sehari setelah kekalahan telaknya terkait kesepakatan Brexit yang selama ini dirundingkan May dengan Uni Eropa.

Harapan untuk Brexit yang lebih lunak memberikan dukungan pada penguatan pound sterling.

Tuesday, January 15, 2019

Harapan Stimulus Ekonomi China Dorong Bursa Eropa Naik

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:41 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa berhasil naik pada perdagangan Selasa (15/1/2019) setelah China mengisyaratkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk membendung dampak pukulan perang tarif dengan Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 0,4%, sedangkan indeks DAX Jerman bertambah hanya 0,3% setelah data PDB menunjukkan ekonomi Jerman tumbuh 1,5% pada 2018, laju terlemah dalam lima tahun.
Di Inggris, indeks FTSE 100 yang berorientasi pada ekspor menguat 0,6% dan indeks mid cap yang terfokus di dalam negeri naik 0,1% ketika Perdana Menteri Theresa May menghadapi prospek kekalahan bersejarah dalam pengambilan suara mengenai kesepakatan Brexit di parlemen Inggris.
“Akan ada banyak volatilitas tetapi bagaimanapun saya berharap hal-hal akan berjalan ke arah Brexit yang lebih lunak,” kata Michele Pedroni, fund manager di Decalia Asset Management, seperti dilansir Reuters.
Sektor-sektor yang bergantung pada perdagangan dan ekspor ke China, seperti teknologi, industri, dan otomotif menguat pada Selasa meskipun mengikis sebagian kenaikannya setelah pembukaan.
Pemerintah China dikabarkan akan mengambil langkah-langkah stimulus, termasuk memangkas pajak, demi mengatasi ekonominya yang melambat. Namun beberapa investor ragu bahwa stimulus ini akan berdampak besar pada eksportir Eropa.
"Untuk memberikan dorongan nyata bagi para eksportir Eropa, kita akan membutuhkan lebih dari sekadar pengumuman pemotongan pajak, kita akan membutuhkan komitmen untuk investasi infrastruktur (dari China)," kata Martin Moeller, co-head manajemen portofolio ekuitas Swiss dan global di Union Bancaire Privee di Jenewa.
Sektor otomotif melonjak ke level tertingginya sejak 5 Desember didorong kabar stimulus tersebut serta setelah update yang kuat dari produsen Peugeot PSA Group menenangkan kekhawatiran investor tentang dampak perlambatan permintaan di China terhadap produsen mobil.
Saham produsen mobil asal Prancis tersebut mencapai level tertingginya sejak pertengahan November setelah melaporkan rekor penjualan untuk 2018 dan berakhir naik 1,3%.


Friday, January 11, 2019

Dolar AS Loyo, Rupiah Menguat Bersama Mayoritas Kurs Asia

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:26 AM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Rupiah kembali ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (11/1/2019), setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 5 poin atau 0,04% ke level Rp14.048 per dolar AS, dari level penutupan perdagangan Kamis (10/1/2019) saat ditutup menguat 72 poin ke level Rp14.053 per dolar AS.

Rupiah berfluktuasi pada perdagangan hari ini setelah dibuka melemah 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.073 per dolar AS. Sepanjang perdagangan rupiah bergerak pada kisaran Rp14.029-Rp14.084 per dolar AS.

Rupiah menguat di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia juga terapresiasi. Menempati posisi terkuat terhadap dolar AS adalah yuan China yang menguat 0,74%, disusul peso Filipina yang naik 0,26%.

Penguatan mayoritas mata uang Asia ini menyusul tertekannya dolar AS karena keyakinan bahwa Federal Reserve AS akan menghentikan siklus pengetatan suku bunganya tahun ini.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia melemah 0,19% atau 0,178 poin ke level 95,361 pada pukul 17.37 WIB.

Indeks dolar kembali bergerak di zona merah dengan dibuka turun 0,100 poin atau 0,10% di level 95,439 pagi ini, setelah pada perdagangan Kamis (10/1) mampu rebound dan berakhir menguat 0,34% atau 0,320 poin di posisi 95,539.

Dilansir Reuters, Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis (10/1) menegaskan kembali pandangan bahwa bank sentral AS tersebut memiliki kemampuan untuk bersabar dalam kebijakan moneter mengingat inflasi tetap stabil.

Powell juga menurunkan prediksi pejabat The Fed Desember lalu yang menunjukkan bahwa suku bunga akan dinaikkan sebanyak dua kali tahun ini.

"Tidak ada jalur yang ditetapkan sebelumnya untuk suku bunga, terutama saat ini. Jika pertumbuhan global melambat, Saya dapat meyakinkan Anda ... kami dapat secara fleksibel dan cepat mengalihkan kebijakan, dan kami dapat melakukannya secara signifikan jika itu sesuai,” ungkap Powell.

Senada dengan Powell, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida juga menyampaikan pandangan yang bernada dovish. Ia menggarisbawahi kesediaan bank sentral AS ini untuk tetap bersabar terkait kenaikan suku bunga.

"Pasar hampir memperhitungkan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Untuk dolar AS yang lebih lemah, pasar kini akan mengharapkan penurunan suku bunga. Saya rasa itu tidak terjadi,” kata Sim Moh Siong, analis valas di Bank of Singapore.


Wednesday, January 9, 2019

Saham Eksportir Reli, Indeks Stoxx Ditutup Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:33 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Rabu (9/1/2019), seiring meningkatnya optimisme bahwa Amerika Serikat dan China dapat menghindari perang dagang besar-besaran yang akan memperburuk pelambatan ekonomi global.
Indeks Stoxx Europe 600 mencapai level tertinggi dalam tiga pekan pada sesi perdagangan awal sebelum memangkas kenaikan dan ditutup menguat 0,5%, didorong oleh sektor otomotif dan teknologi yang berorientasi ekspor.
Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris menyentuh level tertinggi lima pekan, mengakhiri hari dengan penguatan 0,7%, sedangkan indeks DAX Jerman menguat 0,8%.
"Skenarionya adalah perlambatan ekonomi tetapi saya berharap segalanya akan membaik secara bertahap setelah 2018 yang didominasi oleh tarif dan retorika komersial yang sangat keras," kata Roberto Lottici, fund manager di Banca Ifigest Italia, seperti dikutip Reuters.
Tim China dan AS mengakhiri pembicaraan perdagangan di Beijing pada hari Rabu, pertemuan hari ketiga yang tidak dijadwalkan sebelumnya.
Tetapi pernyataan perwakilan perdagangan AS mengurangi kegembiraan investor dan mengirim saham ke level terendahnya dalam satu hari.
Kantor Perwakilan Perdagangan AS mengatakan China berjanji untuk membeli "sejumlah besar" barang-barang pertanian, energi, dan barang-barang manufaktur dan jasa dari AS.
Bursa Eropa mencatat tahun terburuk dalam satu dekade pada tahun 2018 tetapi sepanjang tahun ini telah menguat 3%. Kesepakatan perdagangan dapat membuat investor lebih optimis terhadap pendapatan perusahaan saat musim laporan kinerja kuartal keempat berlangsung.
"Secara teknikal, kami pikir pasar terlihat sangat sangat oversold pada dua pekan lalu yang memberikan sinyal beli yang cukup baik dan saya pikir itulah yang terjadi sekarang," kata Emmanuel Cau, kepala strategi ekuitas Eropa di Barclays.
Sektor otomotif pada indeks Stoxx menguat 2,4% dan menjadikan pendorong utama secara sektoral. Saham Daimler dan BMW, yang keduanya memproduksi mobil di AS untuk pasar China, masing-masing naik 3% dan 1%.
Sementara itu, saham Fiat Chrysler menguat 2,9% menyusul laporan Reuters bahwa produsen mobil Italia-Amerika tersebut akan mencapai penyelesaian dalam tuduhan AS mengenai kasus emisi diesel.
Sementara itu, sektor teknologi menguat 2,2% karena suasana optimis di sekitar perdagangan membantu investor mengabaikan laporan bahwa raksasa teknologi AS Apple telah memangkas produksi kuartal pertama yang direncanakan untuk tiga produk iPhone barunya.

Tuesday, January 8, 2019

Penguatan Rupiah Bakal Dorong SUN Positif

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:08 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Pada perdagangan hari ini, Rabu (9/1/2019) MNC Sekuritas memperkirakan penguatan harga Surat Utang Negara masih terus berlanjut yang didorong oleh faktor pergerakan nilai tukar rupiah.

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini harga Surat Utang Negara masih akan bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi dengan arah pergerakan nilai tukar rupiah masih akan mempengaruhi arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Dengan terbukanya peluang koreksi harga, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

Arah pergerakan nilai tukar rupiah masih akan menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

"Bagi investor dengan time frame jangka panjang seperti dana pensiun dan asuransi jiwa, kami menyarankan strategi pembelian secara bertahap apabila harga Surat Utang Negara kembali mengalami penurunan," katanya dalam riset harian, Rabu (9/1/2019).


Made mengatakan, pilihannya adalah pada seri Surat Utang Negara yang memiliki tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan seri lainnya yaitu: FR0053, FR0056, FR0071, FR0067, dan FR0057.

Review (Selasa, 8 Januari 2019)

Penurunan harga terjadi pada perdagangan hari Selasa, 8 Januari 2019 dengan rata-rata penurunan harganya sebesar 15 bps sehingga berdampak kepada kenaikan imbal hasilnya hingga sebesar 9 bps dengan rata-rata kenaikan imbal hasil sebesar 3 bps. 

Harga Surat Utang Negara bertenor pendek mengalami penurunan hingga sebesar 18 bps sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil 9 bps. 

Sementara itu, harga Surat Utang Negara bertenor menengah mengalami penurunan sebesar 20 bps hingga 34 bps yang menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasil yang berkisar antara 4 bps hingga 7 bps. 

Sedangkan untuk Surat Utang Negara bertenor panjang mengalami penurunan harga rata-rata sebesar 15 bps yang telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil hingga sebesar 7 bps. 

Seri acuan dengan bertenor 5 tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 7 bps di level 7,824% dan pada tenor 10  tahun mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 6 bps di level 7,904%. 

Sedangkan kenaikan imbal hasil sebesar 7 bps didapati pada seri acuan bertenor 15 tahun di level 8,235% dan kenaikan sebesar imbal hasil sebesar 4 bps didapati pada seri acuan bertenor 20 tahun di level 8,313%.

Penurunan harga Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin didorong oleh pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika. 

Pada awal perdagangan, imbal hasil Surat Utang Negara cenderung mengalami penurunan di tengah penguatan harga yang terjadi di pasar sekunder seiring dengan nilai tukar rupiah yang dibuka menguat terhadap dollar Amerika di posisi 14073 per dollar Amerika. 

Bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan harga Surat Utang Negara di sepanjang sesi perdagangan, harga Surat Utang negara mulai menunjukkan perubahan arah menjadi turun mendekati berakhirnya sesi perdagangan yang diakibatkan semakin kuat tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang justru berbalik dengan mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di akhir sesi perdagangan. 

Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin terlihat sedikit menurun dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya. 

Obligasi Negara seri FR0077 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp 1,934 triliun dari 89 transaksi dengan harga tertinggi 103,20% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara dengan seri FR0053 senilai Rp1,382 triliun dari 11 transaksi di tutup dengan harga 101,39%. 


Adapun Sukuk Negara Retail dengan seri SR010 menjadi sukuk negara dengan volume perdagangan terbesar yaitu Rp552,95 miliar dari 16 transaksi dengan harga tertinggi 96,10% dan diikuti perdagangan Project Based Sukuk seri PBS0016 dengan volume perdagangan sebesar Rp223 miliar dari 6 transaksi dengan rata-rata harga pada level 74,74%.

Adapun volume perdagangan surat utang korporasi obligasi TUFI04ACN1 tercatat surat utang korporasi yang memiliki volume paling besar yaitu sebesar Rp250 miliar dengan 6 kali transaksi pada harga tertinggi sebesar 100,00% dan diikuti oleh Obligasi korporasi BFIN04BCN1 senilai Rp200 miliar dengan 6 kali transaksi di harga tertinggi sebesar 100,69%. 

Berikutnya adalah surat utang korporasi dengan seri TDPM01 yang mencatatkan volume perdagangan sebesar Rp151,50 miliar dari 4 kali transaksi dengan ditutup pada harga 100,00%.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup melemah 68 pts (0,48%) di level 14148 per dollar Amerika. 

Bergerak pada kisaran antara 14003 hingga 14163 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah dibuka menguat pada saat awal perdagangan  hingga pertengahan sesi perdagangan. 

Adapun pada akhir perdagangan hingga penutupan rupiah berada pada posisi melemah sebesar 0,48%. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin seiring dengan nilai tukar mata uang regional yang juga mengalami penurunan terhadap dollar Amerika di mana pelemahan terbesar terjadi pada mata uang rupee India yang melemah sebesar 0,67% diikuti dengan mata uang won Korea Selatan dan mata uang bath Thailand yang melemah masing-masing sebesar 0,47% dan 0,23%. 

Imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup dengan arah bervariasi di tengah beragamnya sentimen yang ada di pasar surat utang global. 

Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun berada pada level 2,730% dan untuk US Treasury bertenor 30 tahun berada pada level 3,004%. US Treasury dengan tenor 10 tahun tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. 

Sementara itu, imbal hasil dari surat utang Jerman ditutup dengan koreksi sekitar 1 bps atau berada pada level 0,225%. Adapun pasar Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 1,09% untuk indeks saham DJIA dan sebesar 1,08% untuk indeks saham NASDAQ.

Monday, January 7, 2019



PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Senin, (7/1/2019), karena kekhawatiran tentang ekonomi zona euro mengimbangi harapan perundingan perdagangan AS-China.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,15%, menghapus beberapa kenaikan pada perdagangan Jumat pekan lalu setelah data pekerjaan AS yang kuat dan komentar dovish dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Dilansir Reuters, optimisme tentang meredanya gesekan perdagangan antara AS dan China juga telah mengangkat sentimen investor dan sempat mendorong indeks mencatat kenaikan harian terbesar sejak Juni 2016.

Namun, indeks dengan cepat berbalik ke zona merah, menggambarkan kerapuhan penguatan saat kekhawatiran lain mengenai pertumbuhan ekonomi kembali muncul.

Sektor yang mencatat reli kuat pada Jumat berbalik jadi penghambat pada perdagangan Senin, dengan sektor layanan kesehatan serta sektor makanan dan minuman masing-masing turun 0,8% dan 1,1%. Dolar AS yang lebih lemah juga membebani perusahaan-perusahaan dengan pendapatan internasional yang besar.

Sektor-sektor yang peka terhadap ketegangan perdagangan menjadi di antara yang sedikit yang diuntungkan pada hari Senin, dengan saham sumber daya menguat 1% dan teknologi naik 1,5%.

Produsen chip juga pulih dari kerugian besar minggu lalu setelah penurunan proyeksi laba Apple Inc. yang mengejutkan.

AMS yang memasok komponen untuk iPhone menguat 9,6% setelah mengumumkan kemitraan dengan pembuat perangkat lunak China Face++ untuk menghasilkan fitur pengenalan wajah 3D baru untuk smartphone.

 "Face ++ dianggap sebagai platform perangkat lunak yang sangat solid untuk penginderaan 3D dan untuk perusahaan perangkat keras seperti AMS. Hambatan mereka terletak sebagian pada perangkat lunak dan kemitraan ini membantu mereka untuk menutup celah ini," kata Veysel Taze, analis di ODDO BHF, seperti dikutip Reuters.

Di sisi lain, saham, Centrica melemah 4,4% menyusul penurunan peringkat dari Jefferies.

Sementara itu, penurunan peringkat dari JP Morgan menyeret saham produsen ban dan suku cadang mobil Pirelli, Michelin, dan Gestamp, menambah tekanan lebih lanjut pada industri yang telah merosot akibat peraturan dan perlambatan penjualan di China.

Sunday, January 6, 2019

Harga Emas Comex Naik 6,40 Poin pada Pukul 13.18 WIB

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:25 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas Comex  bergerak hijau pada perdagangan hari ini, Senin (07/01/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan kenaikan  0,09% atau 1,20 poin di level US$1.287 per troy ounce.

Penguatan berlanjut hingga pukul 06.57 WIB dimana emas naik 0,02% atau 0,3 poin ke level US$1.286,10 per troy ounce.

Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.1285,90-US$1.288,30 per troy ounce.

Adapun pada perdagangan Jum'at (04/01/2019), harga emas Comex kontrak Desember berakhir turun 0,07% atau 9 poin ke level US$1.285,80 per troy ounce.

Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live di Bisnis.com:

Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2019 menguat 6,4 poin atau 0,5% ke level US$1.292,20 per troy ounce.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,18% atau 0,176 poin ke level 96,003 pada pukul 13.16 WIB.

Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 4,40 poin atau 0,34% ke level US$1.290,20 per troy ounce, saat indeks dolar AS melemah 0,195 poin atau 0,2% ke posisi 95,984 pada perdagangan siang ini, Senin (7/1/2019).

Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 4,60 poin atau 0,36% ke level US$1.290,40 per troy ounce, saat indeks dolar AS melemah 0,232 poin atau 0,24% ke posisi 95.947 pada perdagangan siang ini, Senin (7/1/2019).

Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 4,80 poin atau 0,37% ke level US$1.290,60 per troy ounce, saat indeks dolar AS melemah 0,18% atau 0,173 poin ke posisi 96,006 pada perdagangan pagi ini, Senin (7/1/2019).

Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 4,90 poin atau 0,38% ke US$1.290,70, saat indeks dolar AS melemah 0,156 poin atau 0,16% ke posisi 96,023 pada perdagangan pagi ini, Senin (7/1/2019).

Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 naik 0,60 poin atau 0,05% ke level US$1.286,40 per troy ounce, saat indeks dolar AS melemah 0,09% atau 0,083 poin ke level 96,096 pada perdagangan pagi ini, Senin (7/1/2019).

Thursday, January 3, 2019

Sektor Teknologi Terpukul Proyeksi Apple, Bursa Eropa Merosot

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:53 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Penurunan proyeksi penjualan oleh Apple menekan bursa saham Eropa pada perdagangan Kamis (3/1/2019). Sektor teknologi pun terpukul seiring dengan turunnya saham para pemasok produsen iPhone ini.

Seperti diberitakan Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup merosot 0,9%, sedangkan sektor teknologi meluncur 4,2%, hanya beberapa poin dari kinerja harian terburuknya sejak pemungutan suara Brexit pada Juni 2016.

Sementara itu, saham Apple yang terdaftar di Frankfurt turun 9,4% setelah raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini memangkas proyeksi penjualannya.

Apple memangkas perkiraan nilai penjualan menjadi sekitar US$84 miliar pada kuartal yang berakhir 29 Desember 2018, dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar US$89 miliar hingga US$93 miliar.

CEO Apple Tim Cook mengaitkan penurunan ini dengan prospek penjualan iPhone yang lebih lesu di China akibat ekonominya terdampak perang dagang dengan AS.

“Apa yang sedang diperjuangkan pasar adalah apakah ini mengindikasikan ketidaknyamanan meluas pada ekonomi dunia dan China,” kata Peter Rutter, kepala ekuitas global di Royal London Asset Management.

Baca juga: Trump Ingin Ajak Putin & Xi Bertemu Bertiga
Produsen chip yang memasok suku cadang untuk Apple menerima pukulan terbesar dari peringatan tersebut. Saham AMS, yang menyediakan sensor pengenalan wajah (face recognition) pada model iPhone terbaru, anjlok 23,1%.

Penurunan terbesar lain di antaranya dialami saham STMicroelectronics yang melorot 11,6%, Dialog Semiconductor yang melemah 9,7%, dan Logitech yang turun 5,8%.

Saham peritel barang-barang mewah, yang juga sangat sensitif terhadap tanda-tanda melambatnya permintaan di China, ambil bagian dalam aksi jual tersebut. Saham LVMH, Kering, dan Burberry turun antara 3,8%-5,9%.

Di sisi lain, saham Adecco dan Randstad masing-masing turun 5,2% dan 6,8% menyusul penurunan peringkat oleh Credit Suisse.


Wednesday, January 2, 2019

Minyak Mentah Rebound, Batu Bara Newcastle Masih Lanjutkan Pelemahan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:38 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga batu bara di bursa ICE Newcastle melemah pada akhir perdagangan hari pertama di 2019, Rabu (2/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup melemah 0,93% atau 0,95 poin di level US$101,10 per metrik ton.

Harga batu bara melanjutkan pelemahan di hari kedua setelah pada perdagangan Senin (31/12), harga batu bara kontrak Januari ditutup melemah 0,54% atau 0,55 poin ke level US$102,05 per metrik ton.

Adapun di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup berbalik melemah 1,44% atau 1,25 poin ke level US$85,45 per metrik ton, setelah mampu rebound 0,76% pada sesi perdagangan sebelumnya.

Berbanding terbalik dengan harga batu bara, harga minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan perdana di 2019 karena bursa saham AS pulih dan data menunjukkan OPEC memulai penurunan produksi yang dijanjikan lebih awal.

Minyak West Texas Intermediate untuk kontrak Februari menguat US$1,13, atau 2,5% ke US$46,54 per barel di New York Mercantile Exchange, dengan total volume yang diperdagangkan sekitar 20% di atas rata-rata 100 hari.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Maret menguat US$1,11 menjadi US$54,91 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, dan diperdagangkan lebih tinggi US$8,05 dibandingkan WTI untuk bulan yang sama.

Output dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) turun paling banyak dalam hampir dua tahun pada Desember, menurut survei Bloomberg terhadap sejumlah pejabat, analis, dan data pelacakan kapal.

Pengurangan sekitar 500.000 barel per hari ini dimulai bahkan sebelum pemangkasan output yang dijadwalkan akan dimulai bulan ini, menyoroti urgensi bahwa eksportir minyak mentah merasa untuk membendung pasar yang telah jatuh bebas.

"Pemangkasan (output) itu besar dan akan tumbuh," ungkap Phil Flynn, analis pasar di Price Futures Group Inc., seperti dikutip Bloomberg. "Itu akan menyebabkan penurunan besar pada pasokan."

Skeptisisme investor tentang kemampuan OPEC untuk mencegah surplus tahun ini telah membantu menyeret harga anjlok hampir 40% hingga akhir tahun 2018. Pelaku pasar khawatir setiap pemotongan output tidak akan cukup dalam untuk membendung lonjakan pasokan dari pengebor minyak shale AS.

"Kami telah melihat beberapa kali di mana pasar berusaha untuk bangkit dan tampaknya tekanan jual selalu kembali," kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy.

 "Sampai kita melihat lebih banyak bukti bahwa fundamental. di pasar tidak selemah yang dipikirkan orang, saya pikir kita akan terus merasakan tekanan itu."

Pergerakan harga batu bara kontrak Desember 2018 di bursa Newcastle

Tanggal                    US$/MT

2 Januari 2019          101,10

                              (-0,93%)

31 Desember 2018     102,05

                              (-0,54%)

28 Desember 2018     102,60

                              (+0,05%)

27 Desember             102,55

                              (+0,44%)

Sumber: Bloomberg


economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search