English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Sunday, October 20, 2013

The Fed Perlu Atasi Krisis Berikutnya; Stein

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:51 PM No comments
WASHINGTON (19/10) - MarketWatch – Pada hari Jumat kemarin Gubernur the Fed Jeremy Stein mengatakan bahwa pihak the Fed harus mengembangkan sebuah “penyelesaian institusional” jika berencana untuk menggunakan regulasi guna upaya menghindari krisis finansial yang berikutnya yang dikarenakan sektor perbankan kemungkinan akan kembali mendorong “secara paksa.”

Dalam pidatonya di Boston, Stein menyatakan bahwa tremor pertama dalam krisis keuangan dimulai pada bulan Agustus 2007, setahun sebelum runtuhnya Lehman Brothers, selama interval itu, bank terbesar A.S telah membayar hampir sebanyak $125 Milyar uang tunai kepada pemegang saham via dividen umum dan juga pembelian kembali terhadap saham, sementara hanya menaikkan dana sebesar $41 Milyar dalam ekuitas umum yang baru.

Bank tersebut pada akhirnya akan berlanjut untuk menuliskan pinjaman sebesar $375 Milyar selama 3 tahun mendatang, jika the Fed mengatakan bahwa dalam krisis berikutnya sebuah bank perlu meningkatkan posisi kapitalnya, pihak manajemen bank akan lebih memilih untuk melakukannya dengan mengurangi asset daripada terlibat dalam sebuah masalah saham yang bersifat delutif dan kemungkinan untuk membuat perkaranya dalam term yang sekuat mungkin, berdasarkan pernyataan Stein.

Stein juga menyatakan bahwa “kami sebagai regulator berkewajiban untuk melakukan sebisanya untuk mengembangkan kedua perkara intelektual tersebut dan juga penyelesaian institusional, agar mampu mendorong kembali dengan kekuatan yang imbang ketika waktunya tiba.” (tito)

http://www.marketwatch.com/story/fed-will-need-resolve-in-next-crisis-stein-2013-10-18

Fed will need 'resolve' in next crisis: Stein

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:49 PM No comments
WASHINGTON (19/10) - MarketWatch - The Federal Reserve must develop 'institutional resolve ' if it plans to use regulation to try to avoid the next financial crisis because banks are likely to push back 'forcefully,' said Fed Gov. Jeremy Stein on Friday.

In a speech in Boston, Stein noted that that the first tremors of the financial crisis started in August 2007, one year before the collapse of Lehman Brothers.

During the interval, the largest U.S. banks paid out almost $125 billion in cash to shareholders via common dividends and share repurchases, while raising only $41 billion in new common equity.

These banks would eventually go on to write down $375 billion of loans over the next 3 years.

If the Fed tells a bank in the next crisis that it needs to improve its capital position, the bank management will prefer to do so by reducing assets rather than by engaging in a dilutive share issue, and is likely to make its case in the strongest terms possible, Stein said.

'It will be incumbent on us as regulators to do all that we can to develop both the intellectual case, and the institutional resolve, to be able to push back with equal force when the time comes,' Stein said.

http://www.marketwatch.com/story/fed-will-need-resolve-in-next-crisis-stein-2013-10-18

Tarullo Desak Kejelasan Rencana Wind-down

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:48 PM No comments
Bloomberg (19/10) – Gubernur the Fed Daniel Tarullo mengatakan bahwa kreditur dapat memberikan penalti kepada bank terbesar dengan suku bunga yang lebih tinggi atau meninggalkannya secara keseluruhan jika pemerintah tidak menjelaskan rencana untuk menutup perusahaan yang hampir bangkrut.

Tarullo mengatakan bahwa “Kecuali kreditur dan rekanannya telah juga mendasari ekspektasi pada bagaimana mereka akan diperlakukan dalam sebuah pengaturan resolusi, mereka kemungkinan butuh menuntut sebuah premi untuk kompensasi bagi ketidakpastian tambahan,” seperti yang dikatakan oleh Tarullo dalam sebuah konferensi pada hari ini di Washington tentang bagaimana cara untuk menangani bank yang mengalami kegagalan.”dalam periode meningkatnya tekanan dalam sistem finansial, mereka mungkin tidak berkeinginan untuk menghadapi dengan perusahaan tertentu secara bersamaan.”

Tarullo berbicara pada konferensi yang disponsori the Fed seiring pertimbangan regulator dalam bagaimana cara menghindari sebuah pengulangan dari bailout yang didukung oleh pembayar pajak selama krisis kredit 2008, aksi dari The Dodd-Frank membutuhkan pemberi pinjaman yang besar guna mencipakan wasiat hidup untuk mendeskripsikan bagaimana mereka dapat mengalami sebuah kebangkrutan, jika hal itu tidak berhasil, pihak Federal Deposit Insurance Corp. dapat mulai dilibatkan, melikuidasi bank tersebut dan memaksa kerugian pada pemegang saham dan kreditur.

Sementara itu ketua the Fed dari Richmond Jeffrey Lacker mengatakan pada pihak konferensi bahwa aksi Dodd-Frank mengarah pada kebangkrutan tanpa bantuan sebagai “opsi yang pertama dan paling banyak dipilih.”

Namun, kenamangan dari kerusakan ekonomi yang mengikuti kebangkrutan dari Lehman Brothers Holdings Inc. dibulan September 2008 dapat membujuk para regulator untuk memilih resolusi yang dijalankan pemerintahan untuk bank terbesar.(tito)

Tarullo Desak Kejelasan Rencana Wind-down
Bloomberg (19/10) – Gubernur the Fed Daniel Tarullo mengatakan bahwa kreditur dapat memberikan penalti kepada bank terbesar dengan suku bunga yang lebih tinggi atau meninggalkannya secara keseluruhan jika pemerintah tidak menjelaskan rencana untuk menutup perusahaan yang hampir bangkrut.

Tarullo mengatakan bahwa “Kecuali kreditur dan rekanannya telah juga mendasari ekspektasi pada bagaimana mereka akan diperlakukan dalam sebuah pengaturan resolusi, mereka kemungkinan butuh menuntut sebuah premi untuk kompensasi bagi ketidakpastian tambahan,” seperti yang dikatakan oleh Tarullo dalam sebuah konferensi pada hari ini di Washington tentang bagaimana cara untuk menangani bank yang mengalami kegagalan.”dalam periode meningkatnya tekanan dalam sistem finansial, mereka mungkin tidak berkeinginan untuk menghadapi dengan perusahaan tertentu secara bersamaan.”

Tarullo berbicara pada konferensi yang disponsori the Fed seiring pertimbangan regulator dalam bagaimana cara menghindari sebuah pengulangan dari bailout yang didukung oleh pembayar pajak selama krisis kredit 2008, aksi dari The Dodd-Frank membutuhkan pemberi pinjaman yang besar guna mencipakan wasiat hidup untuk mendeskripsikan bagaimana mereka dapat mengalami sebuah kebangkrutan, jika hal itu tidak berhasil, pihak Federal Deposit Insurance Corp. dapat mulai dilibatkan, melikuidasi bank tersebut dan memaksa kerugian pada pemegang saham dan kreditur.

Sementara itu ketua the Fed dari Richmond Jeffrey Lacker mengatakan pada pihak konferensi bahwa aksi Dodd-Frank mengarah pada kebangkrutan tanpa bantuan sebagai “opsi yang pertama dan paling banyak dipilih.”

Namun, kenamangan dari kerusakan ekonomi yang mengikuti kebangkrutan dari Lehman Brothers Holdings Inc. dibulan September 2008 dapat membujuk para regulator untuk memilih resolusi yang dijalankan pemerintahan untuk bank terbesar.(tito)

The Fed Dudley: Peraturan Harus Bantu Bank Hindari Bahaya

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:45 PM No comments
WASHINGTON (19/10) - MarketWatch – William Dudley, ketua dari New York dihari Jumat ini mengatakan bahwa pengawas sektor perbankan harus bekerja untuk menciptakan insentif” guna mendesak sektor perbankan untuk segera bertindak untuk menjauh dari sebuah fenomena gunung es yang mendatang,”

Berpidato pada sebuah konferensi the Fed mengenai bagaimana para regulator harus menangani kegagalan dari sebuah bank yang besar, Dudley mengatakan bahwa sangat penting untuk meningkatkan standar modal dan persyaratan likuiditas untuk mencegah kegagalan dari awal.

Dudley sepakat dengan Gubernur the Fed Daniel Tarullo dan ketua the Fed di Richmond Jeffrey Lacker bahwa regulator telah membuat kemajuan yang menakjubkan dalam menulis wasiat hidup untuk bank besar di A.S.

Namun beliau juga mengatakan bahwa sangatlah penting “untuk tidak menyatakan kemenangan secara premature” yang telah menambahkan bahwa rintangan lintas batas masih tetap ada.(tito)

http://www.marketwatch.com/story/feds-dudley-rules-must-help-banks-avoid-danger-2013-10-18

Saham A.S Berakhir Dengan Kenaikan Mingguan, S&P Mencapai Rekor

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:41 PM No comments
NEW YORK, MarketWatch (19/10) – Saham-saham A.S naik pada hari Jumat, dengan indeks S&P 500 ditutup mencapai rekor untuk sesi kedua dan mencatatkan gain mingguan terbaiknya sejak pertengahan bulan Juli yang lalu, seiring para investor menyambut baik hasil kuartalan dari mesin pencari internet terbesar Google Inc. dan bank investasi Morgan Stanley. Dow Jones Industrial Average telah naik 28 point, atau 0.2%, pada level 15,399.65. Indeks S&P 500 menambahkan 11.35 point, atau 0.7%, menjadi 1,744.50. Indeks Nasdaq Composite meningkat 51.13 point, atau 1.3%, menjadi 3,914.28. (frk)

http://www.marketwatch.com/story/us-stocks-end-with-weekly-gain-sp-at-record-2013-10-18

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search