English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Monday, September 30, 2019

Dolar AS Perkasa, Harga Emas Anjlok Hampir 2 Persen

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:01 PM No comments
PT KONTAK PERKASA  - Harga berbagai logam mulia pada perdagangan Senin (30/9) merosot tajam. Harga emas turun hampir 2 persen. Hal ini menunjukkan tren penurunan dalam satu bulan terakhir.
Merosotnya harga emas ini dipicu oleh semakin kuatnya Dolar AS akibat geopolitik AS yang dianggap mulai lancar.
Dikutip Liputan6.com dari laman CNBC, Selasa (1/10/2019), Harga emas merosot 1,8 persen menjadi USD 1,469.61 setelah dolar mencapai penguatan tertinggi. Ini sekaligus menjadikan Dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sebelumnya, harga emas sempat turun sekitar 2 persen ke level terendah sejak 6 Agustus di USD 1,465.90. Namun untuk kuartal ini, emas telah meningkat lebih dari 4 persen.
"Emas dan perak terus menurun terhadap dolar yang sedikit menguat dan lanskap geopolitik yang relatif lancar," kata analis INTL FCStone Edward Meir dalam sebuah catatan.
Hal itu juga yang membebani harga emas. Saham di bursa AS menguat setelah Washington memberhentikan laporan dari Jumat, yang mengatakan pemerintah AS sedang mempertimbangkan penghapusan perusahaan-perusahaan Cina dari bursa saham AS.
Investor juga mengawasi kebijakan moneter Federal Reserve AS. Bank sentral memangkas suku bunga awal September untuk kedua kalinya tahun ini.
"The Fed mengatakan mereka akan sangat berhati-hati tentang menurunkan suku bunga, yang diambil sebagai konfirmasi bahwa ada sedikit potensi pertumbuhan sebelum khawatir tentang resesi. Jadi orang-orang mundur dari ketakutan yang mendorong mereka membeli emas dalam jangka pendek, "kata Christian Group CPM.


Rupiah Diperkirakan Melemah pada Perdagangan di Awal Pekan Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 12:08 AM No comments
KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Senin ini. Pelemahan ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal.
Mengutip Bloomberg, Senin (30/9/2019), rupiah dibuka di angka 14.162 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Namun menjelang siang, rupiah kembali melemah ke 14,175 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.162 per dolar AS hingga 14.175 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,49 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Rererensi Jakarta interbak Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.174 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.197 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diperkirakan masih melanjutkan pelemahan pada akhir pekan lalu.
"Dalam transaksi hari ini rupiah masih akan melemah akibat data eksternal yang masih mendominasi, terutama di AS dan Inggris," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara.
Dari eksternal, perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum mencapai titik temu. Selain itu, ada juga isu pemakzulan Presiden AS Donald Trump yang dituduh melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga parlemen AS menyusun penyelidikan mosi tidak percaya.
Dari Inggris panasnya suhu politik menjelang keputusan Brexit dikhawatirkan menghasilkan keputusan yang tidak optimal. Bila Inggris keluar zona Euro tanpa sebuah kesepakatan yang baik, berpeluang memicu resesi di zona Euro.
Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.165 per dolar AS hingga 14.200 per dolar AS.

Pemerintah Prediksi Rupiah Melemah ke 14.400 per Dolar AS di 2020
Sebelumnya, pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah pada tahun depan. Hal tersebut terjadi karena adanya gejolak ekonomi dunia.
Dalam pidato Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa target ekonomi masih akan tinggi, tetapi untuk nilai tukar rupiah akan melemah.
Ia menyebut target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 adalah 5,3 persen. Sumber pertumbuhan ekonomi tahun depan ditekankan pada sektor konsumsi. 
"Pertumbuhan ekonomi akan berada pada tingkat 5,3 persen dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya. Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat," ujar dia.
Jokowi menyebut nilai tukar rupiah akan melemah menuju 14.400 per dolar AS. Ia menyebut hal itu diakibatkan kondisi ekonomi global yang volatile alias penuh ketidakpastian.
Meski sedang ada disrupsi dagang, Jokowi yakin Indonesia akan tetap menjadi primadona investasi. Pasalnya, Indonesia memiliki telah mendapatkan citra positif dan iklim investasi akan terus dijaga.
"Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi," ujar Jokowi.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search