English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Tuesday, May 7, 2019

Wall Street Tergelincir karena Kekhawatiran Perang Dagang

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:24 PM No comments

PT KONTAK PERKASA -  Wall Street mengalami tekanan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini karena meningkatnya kekhawatiran perang dagang antara AS dengan China.
Mwngutip Reuters, Rabu (8/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 473,39 poin atau 1,79 persen menjadi 25.965,09. Untuk S&P 500 kehilangan 48,42 poin atau 1,65 persen menjadi 2.884,05. Sedangkan Nasdaq Composite turun 159,53 poin atau 1,96 persen menjadi 7.963,76.

Dow Jones Industrial Average membukukan penurunan harian terbesar kedua tahun ini, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatat penurunan persentase terbesar ketiga.

Pelemahan Wall Street ini terjadi usai perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa China telah mundur dari komitmen yang dibuat selama negosiasi perdagangan.

Komentar itu mengikuti pernyataan tak terduga Presiden Donald Trump pada hari Minggu bahwa ia akan menaikkan tarif barang-barang Cina senilai USD 200 miliar menjadi 25 persen dari 10 persen.

Tarif tambahan ditetapkan mulai berlaku pada hari Jumat jika perjanjian perdagangan tidak tercapai saat itu.

Beijing mengatakan pada hari Selasa bahwa Wakil Perdana Menteri China Liu akan mengunjungi AS pada hari Kamis dan Jumat untuk pembicaraan perdagangan.

Berbagai komentar yang keluar tersebut menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa investor di Wall Street bahwa pembicaraan perdagangan antara Cina dan AS bisa memakan waktu lebih lama untuk diselesaikan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Minggu demi minggu, kami telah mendengar ada kemajuan dan bahwa kesepakatan akan tercapai," kata Kate Warne, analis Edward Jones di St. Louis. "Namun ternyata sekarang tidak sesuai harapaan," lanjut dia.

Investor menyatakan keprihatinannya jika tarif tambahan diberlakukan. Hal tersebut dapat mengganggu rantai pasokan dan juga pertumbuhan ekonomi.

"Ancaman tarif belum ditelusuri sejak akhir Desember," kata Kim Forrest, analis Bokeh Capital Partners di Pittsburgh. "Itu bisa mengganggu simbiosis antara Cina dan Amerika Serikat." kata dia. 

Meski Diancam Donald Trump, China Tetap Sambangi AS

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 12:12 AM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Setelah berhembus kabar jika China akan batal untuk menghadiri pertemuan lebih lanjutnya dengan AS, namun ternyata hal ini tidak benar.
Dilansir dari laman CNBC, Vice-Premier China, Liu He diperkirakan akan tetap hadir dengan delegasinya di Amerika Serikat pada Jumat ini. Pertemuan kali ini berpotensi akan menghasilkan kesepakatan yang positif walau pada Minggu lalu, Trump mengatakan akan menaikkan tarif barang-barang China.
Perwakilan Dagang AS, Robert Lightizer mengatakan, kenaikan tarif ini akan mulai berlaku pada Jumat pukul 12:01 waktu setempat. Namun AS masih mempertimbangkan hal ini dengan Menteri Keuangannya Steven Mnuchin.
Kehadiran Liu di AS membawa harapan bagi para pelaku pasar, sebab jika ia tidak hadir maka itu artinya sama saja China dan para pelaku pasarnya menerima ketetapan AS begitu saja. Namun ternyata, masih akan tetap saja ada beberapa hambatan yang muncul jelang perundingan kali ini.
"Semua orang di China dan luar negeri sangat khawatir tentang pembicaraan selanjutnya, dan kami juga mempelajari tentang perubahan-perubahan relevan. Delegasi China sedang bersiap berangkat ke AS untuk beragam negosiasi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, seperti dikutip South China Morning Post.
Senin kemarin, pejabat AS menuduh China telah mengingkari beberapa komitmen yang dibuat dari negoisasinya. Lighthizer menggambarkan peristiwa ini sebagai terkikisnya komitmen pihak China.


Menurut Lighthizer, delegasi China akan datang ke Washington pada Kamis dan Jumat ini. Perundingan ini akan tetap berlanjut dan kedua belah pihak tidak akan menghentikan negoisasi untuk menyelesaikan perang dagang yang terjadi meskipun Trump mengancam akan menaikkan bea impor AS pada Minggu lalu.
Sementara itu, pejabat AS mengatakan mereka telah melihat perubahan nada dalam pembicaraan selama akhir pekan lalu di Beijing. Mnuchin mengatakan China ingin kembali pada komitmen tertentu yang berpotensi mengubah kesepakatan dagang secara signifikan.
Lighthizer dan Mnuchin tidak berkomentar mengenai ancaman Trump untuk mengenakan bea impor baru terhadap produk China senilai USD 325 miliar.


economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search