English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Thursday, November 29, 2018

IHSG Menguat Terbatas, Cermati 6 Saham Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:14 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak menguat terbatas melihat pergerakan yang signifikan pada perdagangan Kamis dengan rentang perdagangan hari ini 6043-6155.

Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas menjelaskan bursa saham Asia ditutup mixed. Indeks Nikkei (+0.39%) dan TOPIX (+0.35%) menguat sedangkan HangSeng (-0.87%) dan Shanghai (-1.30%) terkoreksi. Investor bersikap hati-hati menanti hasil pertemuan G-20 diakhir pekan dengan Prospek kesepakatan dagang AS-China.

Ekuitas di pasar berkembang naik tertinggi sejak awal oktober seiring penguatan mayoritas mata uangnnya. Spekulasi meningkat mengenai ditahannya suku bunga The Fed hingga tahun depan menjadi faktor utama.
IHSG (+1.94%) ditutup menguat 115.92 poin kelevel 6107.17 dengan saham-saham sektor Property (+2.9%) dan Konsumer (+2.87%) memimpin penguatan. Pelonggaran kebijakan yang menguntungkan sektor property dalam hal pinjaman kebank hingga pajak penjualan menjadi trigger utama investor melihat outlook yang positif menyongsong tahun depan.

Pelemahan harga CPO menjadi penekan biaya produksi barang-barang konsumen sehingga diperkirakan berdampak positif pada kinerja terlepas dari pergerakan rharga saham emiten konsumer yang cenderung murah dibawah PER 28.74x dengan rata-rata diatas 30x dalam 5th terakhir. Rupiah menguat satu persen kelevel Rp14.383 per USD seiring aksi beli investor asing yang tercatat net buy 690.90 Miliar rupiah.

Indeks saham Eropa dibuka menguat. Indeks Eurostoxx (+0.80%), FTSE (+0.92%) dan DAX (+0.69%) dizona positif lebih dari setengah persen menyusul penguatan bursa saham di Asia. Euro dan obligasi zona Eropa naik lebih tinggi menjelang lelang obligasi Italia. Sentimen pertemuan G-20 dan prospek harga komoditas tambang energy masih menjadi fokus investor diakhir pekan.

Pergerakan IHSG secara teknikal berhasil break out MA200 sehingga menuju optimisme target Wave 3 dengan


Wednesday, November 28, 2018

Kekhawatiran Perang Dagang Mereda, Indeks Stoxx Stabil

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:53 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa stabil pada perdagangan Rabu (28/11/2018) karena kekhawatiran perang dagang berkurang karena adanya prospek pertemuan antara Trump dan Xi Jinping pada KTT G20.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah hanya 0,01 poin ke level 357,39, setelah sempat diperdagangkan pada kisaran 357,10-359,20.

"Pertemuan antara Presiden Trump dan Xi adalah kesempatan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Kami berharap keduanya tidak lebih dari menyetujui kerangka untuk perundingan," kata ekonom UBS, Seth Carpenter, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/11).

Tetapi, ketidakpastian kembali muncul setelah sebuah laporan dimana Jerman mengatakan tarif baru AS untuk mobil impor dapat dikenakan setelah pertemuan G20 di Buenos Aires. Laporan tersebut membebani saham otomotif yang jatuh 0,5%.

Produsen ban Jerman Continental turun lebih dari 4% dan para pelaku pasarberhati-hati.

Kekhawatiran atas kebijakan proteksionis AS dan perlambatan pertumbuhan diperkirakan akan membuat investor tetap berhati-hati sepanjang 2019. Jajak pendapat Reuters menunjukkan, Indeks Stoxx diperkirakan menyentuh level 373, atau naik hanya 2,2% pada tahun depan.

Penekan terbesar indeks Stoxx pada hari Rabu adalah Tenaris, yang turun 7,1% setelah CEO Techint, perusahaan induk Tenaris, didakwa oleh hakim federal Argentina.

Sementara itu, saham Danone Prancis turun 1,5% setelah Goldman Sachs memangkasoutlook saham menjadi "jual" dan mengatakan percaya bahwa konsensus dan panduan perusahaan cukup optimis.

BACA JUGA : 

PT KONTAK PERKASA

Tuesday, November 27, 2018

Komentar Larry Kudlow Tenangkan Pasar, Wall Street Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:27 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa saham Amerika Serikat menguat pada hari Selasa (27/11/2018) setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping pada Sabtu merupakan kesempatan untuk "membalik situasi" pada perang dagang.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 108,49 poin atau 0,44% ke level 24.748,73, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 naik 8,75 poin atau 0,33% ke 2.682,2 dan Nasdaq Composite menguat 0,85 poin atau 0,01% 7.082,70.

Ketiga indeks utama Wall Street berbalik menguat menyusul komentar Kudlow beberapa hari menjelang perjamuan makan malam antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping setelah KTT G20 di Buenos Aires.

Tetapi, Kudlow juga mengatakan Gedung Putih sejauh ini kecewa dengan tanggapan China terhadap masalah perdagangan dengan AS. Pada Senin, Trump mengancam akan melanjutkan penerapan tarif tambahan pada barang-barang impor China, yang akan berlaku pada 1 Januari.

"Volatilitas yang kita lihat siang ini terkait dengan komentar Kudlow," kata Tim Ghriskey, kepala strategi investasi di Inverness Counsel di New York, seperti dikutip Reuters.

"Di semua sektor Anda melihat pasar bergerak sangat fluktuatif, dan itu terutama masalah tarif yang menjorok ke pasar,” lanjutnya.

Saham General Motors Co turun 2,5% setelah Trump memperingatkan subsidi dapat dipangkas setelah produsen mobil tersebut mengatakan akan menutup pabrik di AS dan mem-PHK ribuan pekerja.

Dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500, delapan sektor menguat. Sektor kesehatan mencatat persentase terbesar dengan penguatan 0,99%, diikuti oleh penguatan di sektor defensif seperti konsumer, utilitas, dan real estat.

Tag : bursa as

BACA JUGA : 

AS Catat Penurunan Stok Bensin, Harga Minyak Menguat


Monday, November 26, 2018

WTI Catat Penguatan Terbesar dalam Dua Bulan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:50 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Minyak mentah membukukan penguatan terbesar dalam hampir dua bulan terakhir pada perdagangan Senin (26/11/2018), setelah Arab Saudi bersiap untuk membahas pasokan global.

Minyak West Texas Intermediate untuk kontrak Januari ditutup menguat 2,4% atau 1,21 poin ke level US$51,63 per barel di New York Mercantile Exchange, penguatan terbesar sejak akhir September. WTI anjlok hampir 11% pada pekan lalu.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Januari menguat 1,68 poin untuk mengakhiri sesi di level US$60,48 di bursa ICE Futures Europe London. Patokan global tersebut diperdagangkan lebih tinggi US$8,85 terhadap WTI.

Dilansir Bloomberg, seluruh mata tertuju pada pertemuan G20 pekan ini di Argentina yang akan dihadiri Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Acara tersebut akan diikuti oleh pertemuan penting OPEC minggu depan di Wina.

"Ada komentar yang cukup dari berbagai anggota OPEC tentang mengatasi situasi kelebihan pasokan ini, baik di G20 atau pada pertemuan OPEC mendatang," kata John Kilduff, mitra di hedge fund New Capital LLC yang berbasis di New York, seperti dikutip Bloomberg.

WTI telah turun lebih dari 20% bulan ini karena ekspor minyak Iran yang lebih besar dari perkiraan dan rekor produksi AS. Sementara itu, Arab Saudi memompa lebih banyak minyak sejak pertama kali memompa minyak 80 tahun yang lalu di tengah tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

“Rusia telah mengisyaratkan mereka tidak terlalu ingin melakukan pemotongan produksi. Jika Saudi memutuskan untuk melakukan pemotongan, hal tersebut benar-benar akan melepaskan pangsa pasar ke AS,” kata Tariq Zahir, fund manager di Tyche Capital Advisors LLC.

"Minggu ini akan bergejolak dengan Arab Saudi dan Rusia menuju ke G20,” lanjutnya.

Tag : harga minyak mentah

Sunday, November 25, 2018

3 Emiten Kontraktor Tambang Moncer, INTP Cetak Kenaikan 7%

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:10 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Berita tentang kinerja emiten kontraktor tambang serta pertumbuhan penjualan PT Indocement Tunggal Prakrasa Tbk. menjadi sorotan media nasional hari ini, Senin (26/11/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
3 Emiten Kontraktor Tambang Moncer. Tiga emiten yang menjalankan bisnis kontraktor tambang, PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Samindo Resources Tbk. (MYOH), dan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mencetak kinerja positif sepanjang 10 bulan pertama 2018. (Bisnis Indonesia)
INTP Cetak Kenaikan 7%. Volume penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. tumbuh 7% secara tahunan untuk periode Januari—Oktober 2018. (Bisnis Indonesia)
Efisiensi Topang Margin CARS. Emiten diler dan perbengkelan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. menyebut hingga akhir tahun perseroan menggenjot efisiensi usaha sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan laba bersih pada 2018. (Bisnis Indonesia)
MIKA Jajaki Akuisisi 2 RS. Emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. tengah menjajaki opsi akuisisi rumah sakit untuk meningkatkan pendapatan perseroan. Investor Relation Mitra Keluarga Aditya Widjaja menuturkan perseroan masih melakukan negosiasi untuk mengakuisisi dua rumah sakit. (Bisnis Indonesia)
WIKA Memuluskan Proyek Kereta Cepat. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memastikan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang menghubungkan Jakarta-Bandung jalan terus. Perusahaan pelat merah ini bahkan siap membangun pabrik sementara untuk memproduksi girder dan beton. (Kontan)
Bank Mandiri Jual 40% Saham MAGI ke AXA Asia. PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) telah menjual sebanyak 40% saham PT Mandiri Axa General Insurance (MAGI) kepada mitra strategisnya, PT AXA Asia. Penjualan tersebut membuat laporan keuangan MAGI tidak lagi dikonsolidasikan dalam Bank Mandiri. (Investor Daily)
BACA JUGA : 

PT KONTAK PERKASA – IHSG Punya Potensi Terus Menguat

Thursday, November 22, 2018



KONTAK PERKASA FUTURES  - Harga emas Comex  bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (23/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak Desember 2018 dibuka dengan pelemahan 0,1% atau 1,20 poin di level US$1.226,80 per troy ounce.

Pergerakan comex lanjut melemah pada pukul 07.29 WIB dengan penurunan 0,01% atau 0,1 poin ke US$1.1227,90 per troy ounce.

Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak pada kisaran US$1.225,50-US$1.229,70 per troy ounce.

Adapun pada perdagangan Rabu (21/11/2018) harga emas Comex kontrak Desember berakhir rebound 0,56% atau 6,80  poin ke level US$1.228 per troy ounce.

Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live.


Wednesday, November 21, 2018

LIVE Ikuti Laporan Pergerakan Rupiah di Pasar Spot Hari Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:50 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Berikut laporan Live kurs rupiah terhadap dolar AS yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai penutupan perdagangan pasar spot hari Kamis ini (22/11/2018).

Nilai tukar rupiah berakhir terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Rabu (21/11/2018), tergelincir dari apresiasi yang mampu dibukukan lima hari berturut-turut sebelumnya.  

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot berakhir terdepresiasi 15 poin atau 0,10% di level Rp14.603 per dolar AS, setelah ditutup terapresiasi 24 poin atau 0,16% di Rp14.588 per dolar AS pada perdagangan Senin (19/11).

Sepanjang perdagangan Rabu, rupiah bergerak fluktuatif di level Rp14.575 – Rp14.645 per dolar AS.

Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah untuk pertama kalinya dalam enam hari perdagangan terakhir saat aksi jual pada saham global membebani mata uang pasar negara berkembang (emerging market).

“Sumber utama tekanan di pasar negara berkembang akan tetap terlihat tahun depan,” jelas Fitch Ratings dalam sebuah laporan, seperti dikutip Bloomberg.

Dampak dari kebijakan moneter AS yang lebih ketat, penguatan dolar AS, berikut risiko terhadap perdagangan dan pertumbuhan global dikatakan akan terus dirasakan pada 2019.

Guncangan terhadap pasar saham global pekan ini utamanya berasal dari AS, di mana kekhawatiran atas sejumlah raksasa teknologi yang telah memimpin reli selama satu dasawarsa menekan indeks Nasdaq melorot ke level terendahnya dalam tujuh bulan pada Selasa (20/11).

Stephen Innes, kepala perdagangan Asia Pasifik di Oanda mengatakan bahwa meskipun pelemahan bursa Wall Street AS selama dua hari berturut-turut menyeret pasar saham global, sejauh ini tidak banyak tanda yang menunjukkan efeknya akan berlangsung lama.

“Sentimen risiko telah stabil setidaknya untuk saat ini,” ujar Innes, seperti dikutip Reuters.

“Investor lokal melihat kemerosotan pasar semalam sebagai koreksi ekuitas AS yang lebih luas akibat indikasi peringatan dini dari Dewan Gubernur Federal Reserve, yang mempertimbangkan bahwa ekonomi AS dapat bersusah payah pada 2019.”

Ikuti laporan Live rupiah hari ini.


Tuesday, November 20, 2018

2019, Produksi Tembaga India Diprediksi Anjlok 61%

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:20 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Produksi tembaga di India diperkirakan anjlok melebihi ekspektasi pada akhir tahun finansial Maret mendatang dengan adanya rencana penutupan operasi untuk perbaikan di Hindalco dan Hindustan Copper yang akan menambah penyusutan pasokan dari penutupan operasi Vedanta sebelumnya.

Analis Care Ratings Urvisha Jagasheth mengatakan bahwa pasokan tembaga India diperkirakan akan anjlok hingga mencapai 331.000 ton pada Maret tahun 2019.
“Dari data terkini tercatat produksi tembaga India mengalami penurunan hingga 40% menjadi 510.000 ton,” ungkapnya, dilansir dari Bloomberg, Selasa (20/11/2018).

Sementara itu, faktor lain yang membuat pasokan dari India semakin menyusut muncul dari jumlah permintaan yang naik empat kali lipat bersamaan dengan penutupan operasi di Vedanta.

Dengan permintaan tembaga India mencapai sekitar 535.000 ton pada tahun fiskal ini, India diperkirakan akan kembali meningkatkan impor tembaga. Jumlah impor tembaga India sudah mengalami kenaikan dalam periode April-September tahun ini hingga mencapai 42.000 ton. Sekitar 70% tembaga olahannya datang dari Jepang dan sisanya dikirim dari Kongo, Singapura, dan Chili.

BACA JUGA : 

Wall Street Kembali Terpukul Aksi Jual, Ini Penyebabnya

Sunday, November 18, 2018

BURSA SAHAM 19 NOVEMBER: IHSG Dibuka Menguat 0,26%

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:15 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Sejumlah analis memprediksi IHSG bergerak terkoreksi dalam perdagangan hari ini, pascastabil menguat sepanjang pekan kemarin.

Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG kemungkinan terkoreksi wajar dalam perdagangan hari ini, Senin (19/11).

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.967,742 hingga 5.923,132.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.057,893 hingga 6.103,435.
Berdasarkan indikator, MACD berada di area positif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.

Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG  bergerak cenderung mengalami penguatan terbatas diawal pekan dengan support 5.957-6.066.

Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG break out level psikologis 6.000, meskipun tampak optimis secara teknikal pergerakan IHSG seakan menyentuh dan pulled back level target MA200 dilevel 6.066.
Indikasi tersebut mengurangi peluang lanjutnya penguatan dan menambah kekhawatiran investor terhadap aksi profit taking jangka pendek.


Indikator Stochastic bergerak positif membuka ruang penguatan lebih tinggi meskipun momentum sedikit menekan mendekati overbought karena pergerakan terakhir seakan pulled back resistance.

Ikuti pergerakan IHSG sepanjang hari ini di Bisnis.com

09:05 WIB

Pukul 8.55 WIB: IHSG Dibuka Menguat 0,26%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,27% atau 15,98 poin ke level 6.028,33.

Thursday, November 15, 2018

Krisis Brexit Menjulang, Indeks Stoxx Ditutup Berbalik Melemah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:38 PM No comments
Krisis Brexit Menjulang, Indeks Stoxx Ditutup Berbalik Melemah
PT KONTAK PERKASA -Bursa saham Eropa ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (15/11/2018) setelah pemerintah Perdana Menteri Inggris Theresa May terjerumus ke dalam krisis terkait Brexit.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,06% atau 3,84 poin ke level 358,43, meskipun sempat menguat hingga level 364,01. Adapun pasar saham Jerman, Spanyol dan Prancis dengan berakhir di wilayah negatif.

Pengunduran diri menteri termasuk Menteri Brexit Dominic Raab memicu pelemahan saham-saham perbankan yang terdaftar di London dan pengembang perumahan di pasar saham Eropa lainnya.

Di sisi lain, melemahnya pound sterling memberikan dorongan pada emiten eksportir Inggris dan saham blue chips dengan pendapatan dalam mata uang asing. Indeks FTSE 100 Inggris ditutup menguat 0,06%.

Adapun indeks FTSE 250, yang konstituennya jauh lebih terfokus di dalam negeri, turun 1,3%.


Bursa Dublin mengalami pukulan terburuk sejak 2016 dengan penurunan 3,8% karena investor mengambil pandangan bahwa ekonomi Irlandia akan paling terdampak dengan Brexit jika Inggris meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

"Berita Brexit bertindak sebagai katalis. Saya pikir investor bertindak karena adanya ketidakpastian," kata Stephane Barbier de la Serre, analis Makor Capital Markets, seperti dikutip Reuters.

Sektor wisata mengalami pukulan terburuk dan ditutup melemah 2,5% dengan saham Easyjet dan Ryanair keduanya turun 6,6%.

Wednesday, November 14, 2018

Kekhawatiran di Sektor Finansial, S&P 500 Jatuh di Hari ke-5

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:27 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Rabu (14/11/2018) di tengah kekhawatiran sektor finansial  mengenai pengetatan peraturan pada industri perbankan setelah Partai Demokrat mengambil alih DPR.

Indeks Dow Jones Industrial Average dituutp melemah 205,99 poin atau 0,81% ke level 25.080,5, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 20,6 poin atau 0,76% ke 2.701,58 dan Nasdaq Composite turun 64,48 poin atau 0,9% ke 7.136,39.

Sektor finansial jatuh setelah anggota Partai Demokrat Maxine Waters, yang diperkirakan akan menjadi ketua Komite Jasa Keuangan DPR, menegaskan bahwa ia berniat untuk mendorong aturan ketat pada sektor ini.

Waters mengatakan dia prihatin dengan upaya Federal Reserve yang mengurangi persyaratan modal dan likuiditas untuk bank dan ingin bank sentral mengawasi bank-bank besar dengan penuh semangat.

Indeks S&P 500 melemah di hari kelima berturut-turut pada Rabu, dengan sektor finansial turun 1,4% dan merupakan persentase penurunan terbesar pada indeks.

Wall Street mengurangi kerugian setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May memenangkan dukungan dari menteri seniornya pada rancangan perjanjian untuk keluar dari Uni Eropa, meskipun kemudian melanjutkan kembali penurunan dalam setengah jam terakhir perdagangan.

"Kejelasan tentang Brexit memberikan sedikit dukungan ke pasar yang lebih luas," kata Ryan Larson, kepala perdagangan ekuitas AS di RBC Global Asset Management, seperti dikutip Reuters.

"Finansial masih tertinggal, tetapi pasar yang lebih luas telah pulih dari posisi terendah sebelumnya," lanjutnya.

Sementara itu, sektor teknologi melanjutkan penurunan karena saham Apple Inc turun untuk hari kelima berturut-turut menyusul memuncaknya kekhawatiran penurunan penjualan iPhone.

Penurunan 2,8% saham Apple menyeret indeks teknologi S&P 500 turun 1,3%. Saham Apple telah melemah lebih dari 20% dari rekor tertinggi mereka


Tuesday, November 13, 2018

Prospek Permintaan Suram, WTI Merosot

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:49 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Minyak mentah Amerika Serikat melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (14/11/2018) karena aksi jual menyusul membengkaknya pasokan dan prospek permintaan yang tak pasti.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember melemah 0,04% ke level US$55,64 per barel setelah ditutup anjlok 7,1% atau 4,24 poin ke level US$55,69 per barel di New York Mercantile Exchange pada Selasa (13/11/2018).
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Januari ditutup turun melemah 4,65 poin atau 6,63% ke level US$65,47 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan lebih tinggi US$9,63 dibanding WTI untuk bulan yang sama.
Dilansir Bloomberg, minyak mentah melemah setelah proyeksi OPEC untuk permintaan 2019 yang negatif datang pada saat produksi dan persediaan AS terus meningkat.
Sementara itu, kritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang rencana Arab Saudi untuk membatasi output dapat menghalangi anggota OPEC lainnya dari gerakan serupa, mengingat pengaruh komentarnya terhadap tindakan OPEC di masa lalu.
"Tweet (Trump) ini tentu saja tidak membantu harga. Mengingat peningkatan surplus global selama paruh pertama tahun 2019, OPEC kemungkinan akan mencoba mengabaikan Presiden Trump sebanyak mungkin.” kata Warren Patterson, analis komoditas senior di ING Bank NV, seperti dikutip Bloomberg. 
WTI telah melemah selama 12 sesi di tengah kekhawatiran bahwa pasokan yang melimpah mirip dengan surplus yang menyeret harga turun di tahun 2014. Di London, Brent futures telah menurun dalam 11 dari 12 sesi perdagangan terakhir.
Tweet Trump telah memengaruhi OPEC di masa lalu. Pada bulan Juni, Arab Saudi membujuk produsen minyak lainnya untuk mengakhiri pemotongan produksi 18 bulan dan memompa lebih banyak minyak mentah dalam menanggapi penurunan produksi di Venezuela dan Iran.
Penurunan pada hari Selasa terjadi setelah hedge fund sebagian besar menyerah pada harga yang lebih tinggi, padahal beberapa di antaranya sebelumnya memperkirakan harga dapat mencapai US$100 per barel.
Posisi gabungan fund manager di WTI dan Brent merosot ke level terendah dalam 14 bulan terakhir sejak 6 November, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi,.
“Langkah hari ini hanyalah kapitulasi,” kata Nick Gentile, managing partner NickJen Capital Management & Consulting LLC di New York. 

Monday, November 12, 2018

Saham Apple & Goldman Sachs Melemah, Wall Street Tergelincir

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:54 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa sahsam Amerika Serikat melemah pada perdagangna Senin (12/11/2018) karena saham Apple Inc dan Goldman Sachs Group Inc menyeret turun sektor teknologi dan finansial.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 602.12 poin atau 2,32% ke level 25.387,18, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 54,79 poin atau 1,97% ke 2.726,22 dan Nasdaq Composite turun 206,03 poin atau 2,78% ke 7.200,87.

Dengan pelemahan di hari Senin, ketiga indeks menghapus penguatan dari reli singkat mereka setelah pemilihan sela kongres AS pada 6 November lalu.

Saham Apple turun 5,0% setelah sejumlah pemasok ke perusahaan, termasuk Lumentum Holdings Inc mendukung teknologi Face ID pada iPhone, memangkas proyeksi laba.

Saham Lumentum anjlok 33,0%. Saham sejumlah produsen chip yang dijual ke Apple, seperti Cirrus Logic Inc, Qorvo Inc dan Skyworks Solutions Inc, juga turut melemah. Indeks SE Semiconductor di Philadelphia melemah 4,4%.

"Kekhawatirannya adalah tentang pertumbuhan ekonomi global, khususnya permintaan untuk produk perusahaan seperti Apple," kata Kate Warne, analis investasi di Edward Jones di St Louis, seperti dikutip Reuters.

"Investor menjadi lebih khawatir mengenai perusahaan yang tumbuh cepat dan apakah mereka akan terus tumbuh pada kecepatan itu."

Sementara itu, saham Goldman Sachs turun 7,5% setelah Bloomberg melaporkan bahwa Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan negaranya mencari pengembalian penuh dari semtua biaya yang dibayarkan ke bank untuk mengatur kesepakatan senilai miliaran dolar pada skandal 1MDB. Goldman Sachs menjadi penekan utama di Dow Jones.

Di antara 11 sektor utama indeks S&P 500, sektor teknologi dan finansial menjadi penekan utama indeks. Indeks sektor teknologi S&P 500 turun 3,5%, sedangkan sektor keuangan turun 2,0%.

Sektor energi juga juga mempercepat penurunan menjelang akhir sesi perdagangan karena harga minyak jatuh.


Sunday, November 11, 2018

IHSG Masih Merah Pascamerosot Pekan Lalu

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:26 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak di zona merah pascaditutup melemah dalam perdagangan akhir pekan kemarin.

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal itu terlihat dari terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, menurutnya support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.843,483 hingga 5.812,813.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.920,429 hingga 5.966,705. Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area positif.

Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.


Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

*AALI, Daily (11225) (RoE: 7.72%; PER: 14.23x; EPS: 788.72; PBV: 1.11x; Beta: 0.66):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 11000 – 11250, dengan target harga secara bertahap di level 11350, 11450, 11900, 12325 dan 12775. Support: 11000 & 10800.

*AKRA, Daily (3430) (RoE: 17.48%; PER: 7.93x; EPS: 432.53; PBV: 1.39x; Beta: 0.47):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 3360 – 3440, dengan target harga secara bertahap di level 3480 dan 3550. Support: 3360 & 3300.

*ELSA, Daily (358) (RoE: 8.91%; PER: 8.93x; EPS: 40.33; PBV: 0.79x; Beta: 0.69):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area level 352 – 360, dengan target harga secara bertahap di level 370, 388, 424 dan 458. Support: 352 & 344.

*ISSP, Daily (80) (RoE: 0.91%; PER: 22.25x; EPS: 3.64; PBV: 0.20x; Beta: 1.55):* Pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 78 – 82, dengan target harga secara bertahap di level 86, 108, 127 dan 147. Support: 75.

*MNCN, Daily (805) (RoE: 12.24%; PER: 8.73x; EPS: 92.23; PBV: 1.07x; Beta: 1.38):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 790 – 810, dengan target harga secara bertahap di level 820, 830 dan 840. Support: 780.

*SSMS, Daily (1195) (RoE: 14.56%; PER: 17.48x; EPS: 68.38; PBV: 2.55x; Beta: 1.45):* Terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1180 – 1200, dengan target harga secara bertahap di level 1225 dan 1270. Support: 1160.

PT KONTAK PERKASA


Thursday, November 8, 2018

Harga Minyak Masuki Kondisi Bearish, Ancaman Oversupply Desak OPEC

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 9:53 PM No comments


KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) tersungkur memasuki kondisi pasar yang bearish. Hal ini menambahkan tekanan pada OPEC dan sekutu-sekutunya untuk kembali memangkas produksi.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember mengakhiri sesi perdagangan Kamis (8/11/2018) dengan pelemahan sekitar 1,6% atau US$1 di level US$60,67 per barel di New York Mercantile Exchange.
Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 37% di atas rata-rata 100 hari. Dengan demikian, harga minyak AS telah turun untuk hari kesembilan berturut-turut, rentetan pelemahan terpanjang sejak 2014.

Minyak WTI memperpanjang penurunan dari level tertingginya pada Oktober menjadi lebih dari 20%, memenuhi definisi yang biasa ditemui dalam pasar yang bearish. WTI berhasil menyentuh level US$76,41 pada 3 Oktober.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Januari merosot US$1,42 dan berakhir di level US$70,65 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada Kamis. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$9,79 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Peningkatan persediaan minyak mentah yang lebih cepat dari perkiraan telah memupuskan harapan spekulan bahwa harga bisa mencapai level US$100.

Produksi minyak mentah AS telah berakselerasi ke rekor baru, produksi OPEC mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun, sedangkan keringanan yang diberikan pemerintah AS kepada sejumlah negara akan memungkinkan sebagian minyak mentah Iran tetap mengalir ke pasar meskipun mendapatkan sanksi AS.

“Sentimen telah bergeser," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities di Toronto, seperti dikutip Bloomberg.

“OPEC telah menempatkan lebih banyak minyak mentah dari yang kami duga dan di atas semua itu, keringanan ini [dari pemerintah AS] menjadi penghalang terhadap dukungan harga.”


Penurunan harga minyak dari level tertingginya dalam empat tahun telah dipicu oleh kekhawatiran bahwa goyahnya ekonomi pasar negara berkembang dan perang perdagangan AS-China akan mengurangi permintaan bahan bakar seiring dengan tumbuhnya pasokan dari berbagai arah.

Selama beberapa bulan terakhir, OPEC telah meningkatkan produksi di tengah seruan dari Presiden AS Donald Trump untuk mengimbangi penurunan dalam pengiriman Iran. Pada Oktober, produksi minyak mentah OPEC mencapai level tertinggi sejak 2016 dan Rusia menaikkan output ke rekornya sebesar hampir 11,41 juta barel per hari.

Dengan menjulangnya kelebihan pasokan, upaya pemangkasan produksi mungkin akan kembali dilakukan. Para menteri dan sekutu OPEC diinformasikan akan bertemu di Abu Dhabi akhir pekan ini untuk membahas berbagai skenario termasuk opsi untuk memangkas produksi lagi tahun depan.


Wednesday, November 7, 2018

Stok AS Tambah Bengkak, Harga Minyak Terus Turun

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:11 PM No comments


PT KONTAK PERKASA  - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) terus turun ke level terendahnya sejak Maret, setelah laporan pemerintah AS menunjukkan peningkatan mingguan ketujuh berturut-turut dalam stok minyak mentah domestik dan lonjakan dalam produksi.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember mengakhiri sesi perdagangan Rabu (7/11/2018) dengan melemah 0,9% atau 54 sen di level US$61,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 57% di atas rata-rata 100 hari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Januari turun tipis 6 sen dan berakhir di level US$72,07 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada Selasa. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium US$10,25 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Dilansir Bloomberg, harga minyak di New York menambah rentetan penurunan terpanjangnya sejak 2014, setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah AS sebesar 5,78 juta barel pekan lalu.

EIA juga melaporkan lonjakan produksi minyak mentah domestik ke rekornya yakni 11,6 juta barel per hari, sedangkan stok di Cushing, Oklahoma, meningkat sebesar 2,42 juta barel.

Padahal harga minyak sempat naik pada awal sesi didukung laporan bahwa OPEC dan sekutu-sekutunya sedang mempertimbangkan langkah baru terkait pemangkasan produksi.

“Pada dasarnya, terlalu banyak persediaan dan terlalu cepat,” kata Rob Thummel, managing director di Tortoise, yang mengelola aset-aset terkait energi senilai US$16 miliar.


“Itu membuat pasar kewalahan dan mengambil beberapa momentum dari harga minyak mentah. OPEC mungkin harus menilai ulang dan mempertimbangkan pemangkasan produksi untuk 2019 di titik ini.”

Harga minyak acuan AS berada di wilayah pasar yang bearish setelah diperdagangkan di atas US$76 per barel pada awal Oktober. Dengan ini, harga minyak telah turun selama delapan hari berturut-turut.

Para Menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan berkumpul di Abu Dhabi akhir pekan ini guna membahas opsi untuk 2019, termasuk kemungkinan pemangkasan produksi lagi tahun depan.

Sementara itu, pemerintah AS memperkirakan bahwa produksi minyaknya sendiri akan meningkat dengan laju tercepatnya tahun ini. 

“Penurunan ini telah cukup bertahan dan tak henti-hentinya,” kata Rob Haworth dari US Bank Wealth Management di Seattle. "Secara teknis, investor bertanya-tanya di titik mana ini akan berhenti.”

Tuesday, November 6, 2018

Optimisme Hasil Pemilu Paruh Waktu AS Kerek Wall Street

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:57 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil menguat di wilayah positif pada perdagangan Selasa (6/11/2018).

Hal itu seiring dengan ekspektasi investor bahwa hasil pemilu paruh waktu akan memberikan kelegaan bagi saham setelah ketidakpastian yang berkepanjangan.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,63% atau 17,14 poin di 2.755,45, indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 0,68% atau 173,31 poin di level 25.635,01, dan indeks Nasdaq Composite berakhir naik 0,64% atau 47,11 poin di level 7.375,96.

Beberapa saham seperti CVS Health Corp dan Mylan NV didorong oleh laporan kinerja keuangan yang kuat. Meski demikian, volume perdagangan relatif tipis karena banyak investor menahan diri untuk membuat pertaruhan besar apabila hasil pemilu nanti mengejutkan.

Wall Street telah memperkirakan bahwa Partai Republik yang dipimpin Presiden Donald Trump akan kehilangan kendali di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), walaupun mempertahankan dominasinya di Senat.

“Masih ada pemikiran dalam para pelaku pasar bahwa mungkin akan ada kejutan. Kebanyakan orang menunggu untuk melihat apa hasilnya sebelum mereka membuat keputusan investasi besar,” ujar Mona Mahajan, Pakar Strategi Investasi AS, Allianz Global Investors, New York.

Sejumlah investor mengatakan mereka memperkirakan adanya aksi jual yang tajam, setidaknya dalam waktu dekat, jika Partai Demokrat menguasai kendali baik di DPR maupun Senat.

Sebaliknya, bursa saham dapat rally didorong ekspektasi pemangkasan pajak lebih lanjut jika kubu Republik mempertahankan kendali di DPR. Yang lainnya berharap bahwa hilangnya ketidakpastian tentang pemilu akan menciptakan dorongan yang baik.

“Apa yang saya perhatikan selama beberapa pekan terakhir adalah kembalinya pelaku pasar. Setelah kami melewati pemilu paruh waktu, saham biasanya naik, apa pun hasilnya, dan Anda pun melakukan pembelian," kata Jason Ware, kepala investasi di Albion Financial, seperti dikutip Reuters.

Seluruh 11 sektor utama dalam S&P menunjukkan kenaikan, dipimpin sektor indeks material yang naik sebesar 1,5%, didukung laporan kinerja keuangan.

Saham perusahaan pupuk Mosaic Co naik 10,6% dan produsen bahan bangunan Martin Marietta Materials Inc naik 8,4% setelah melaporkan kinerja yang kuat.

Sektor industri yang sensitif terhadap isu perdagangan juga ditutup naik 1,1% setelah Wakil Presiden China Wang Qishan menyatakan China siap untuk mengadakan diskusi dan bekerja sama dengan AS untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan.

“Di luar pemilu paruh waktu, yang telah diperhitungkan, kami telah melihat beberapa tanda umum negosiasi perdagangan AS-China yang membantu sentimen,” kata Ryan Larson, kepala perdagangan ekuitas AS di RBC Global Asset Management di Chicago.


Monday, November 5, 2018

Hasil Stress Test Perbankan Tak Mengejutkan, Bursa Eropa Turun Tipis

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:51 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Eropa berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Senin (5/11/2018), terbebani keresahan investor seputar laju kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan perselisihan perdagangan AS-China.
Berdasarkan data Reuters, pergerakan indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup turun 0,1%, dengan mayoritas indeks berada di kisaran level netral.
Para pedagang juga mengambil sikap hati-hati menjelang diselenggarakannya pemilu paruh waktu di AS pada Selasa (6/11) waktu setempat, seperti halnya ketidakpastian mengenai harapan baru dari terobosan dalam negosiasi Brexit.
Sementara itu, hasil dari stress test perbankan di Eropa memberi dampak kecil, dengan sektor ini berakhir turun 0,4%.
“Hasilnya tidak memberikan kejutan dan kami memperkirakan sedikit reaksi dalam pasar,” tulis analis Jefferies dalam risetnya, seperti dikutip Reuters.
Saham Barclays asal Inggris dan Societe Generale asal Perancis masing-masing berakhir turun 0,5% dan naik 0,3%.
Bagaimanapun, indeks perbankan di Italia turun 1,6% setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat BPER dan Intesa Sanpaolo menjadi "sell". Saham masing-masing perusahaan turun 3,4% dan 1,5%.
Saham dengan persentase penurunan terbesar dalam Stoxx 600 adalah Grenke yang turun 9% setelah perusahaan ini menyatakan mungkin tidak akan mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan dalam bisnis leasing intinya.
Di sisi lain, saham perusahaan minyak dan gas asal Belanda Vopak naik 5%, sedangkan saham Siemens Healthcare naik 2,8% setelah memproyeksikan kinerja keuangan yang lebih tinggi untuk tahun depan.

Sunday, November 4, 2018

Indosurya Sekuritas: IHSG Potensial Kembali ke Level 6.000 an

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:53 PM No comments

PT KONTAK PERKASAIndosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG potensial kembali menguat dengan menyentuh level psikologis 6.000 an.

Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan indeks diprediksi bergerak di level 5.789 - 6.002.

Dia mengatakan mengawali pekan kedua di bulan ke sebelas tahun 2018, IHSG masih terlihat terus berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

Selain itu, katanya, rilis data perekonomian diantaranya pertumbuhan, kepercayaan konsumen, pertumbuhan kredit yang disinyalir akan berada dalam kondisi bagus tentunya turut mendorong kenaikan IHSG demikian juga dengan rilis data kinerja emiten kuartal ketiga dapat menopang pola gerak IHSG.

"Kami prediksi hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut risetnya.

Berikut rekomendasi saham hari ini

- WSBP

- WTON

- BBNI

- BJTM

- WIKA

- BBCA

- HMSP

- TLKM

BACA JUGA : 

KONTAK PERKASA FUTURES – Awal Sesi II, IHSG Turun 0,05%


PT KONTAK PERKASA

Thursday, November 1, 2018

Bursa Eropa Melesat ke Level Tertinggi Dua Pekan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:03 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa mencapai level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada perdagangan Kamis (1/11/2018) karena hasil kuat dari bank asal Belanda ING dan grup telekomunikasi Inggris BT membantu mengimbangi pembaruan mengecewakan dari Credit Suisse.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutpu menguat 0,41% atau 1,47 poin ke level 363,08, setelah sempat mencapai level tertingi dalam dua pekan terakhir. Adapun indeks  DAX Jerma turun 0,1%.
Bursa saham Eropa melanjutkan reli pada Rabu ketika optimisme baru atas laba membantu meredakan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi dan risiko politik yang mengirim indeks mendekati posisi terendah dalam dua tahun pada bulan Oktober.
Sektor tambang, bank, dan ritel yang sangat sensitif terhadap siklus ekonomi  memimpin kenaikan, dalam pembalikan pola selama aksi jual yan membuat saham siklis berkinerja buruk.
Dilansir Reuters, saham ING menguat 5,9% setelah bank Belanda terbesar tersebut melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan sebesar 776 juta euro, meskipun didenda karena kegagalan untuk mencegah pencucian uang.
“LabaING terutama didorong oleh rasio biaya pendapatan yang lebih rendah karena pemotongan biaya tampaknya mulai menuai manfaat,” kata Jauke de Jong, seorang analis riset di AFS Group, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, saham BT menguat 8,7% setelah melaporkan kenaikan 2% laba pada semester pertama dan meningkatkan outlook  untuk setahun penuh.
Kinerja ING dan BT mengangkat sektor perbankan dan telekomunikasi yang masing-masing menguat 0,9% dan 2%.
Sementara itu, saham ASM International menguat 10,9% setelah mengeluarkan pandangan bullish yang menangkis kekhawatiran penurunan di pasar semikonduktor.


economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search