English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Monday, October 14, 2019

Rupiah Dibuka Melemah, tetapi Peluang Penguatan Terbuka Lebar

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:31 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini.
Mengutip Bloomberg, Selasa (15/10/2019), rupiah dibuka di angka 14.137 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan kemarin yang ada di di angka 14.139 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke 14.145 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.137 per dolar AS hingga 14.147 per dolar AS. Jika dihiting dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,70 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.140 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.126 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada hari ini berpeluang kembali menguat setelah di awal pekan melemah tipis.
"Pagi ini mata uang kuat Asia yen, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura, kompak dibuka menguat terhadap US dolar yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah hari ini," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih dikutip dari Antara.
Dari eksternal, neraca perdagangan China masih surplus walaupun ekspor turun. Neraca perdagangan China pada September tercatat surplus sebesar 396,5 miliar dolar AS, naik dibandingkan Agustus yang sebesar USD 348,26 miliar.
Nilai ekspor tercatat sebesar USD 2.181,25 miliar dan impor tercatat sebesar USD 1.784,74 miliar. Ekspor tercatat turun 3,2 persen (yoy) pada September tersebut, dibandingkan Agustus yang turun 1 persen (yoy), dan diatas ekspektasi konsensus yang perkirakan turun 3 persen (yoy).
Penurunan tersebut terutama terjadi untuk ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang turun hingga 17,,8 persen (yoy), sementara ekspor justru tumbuh naik ke Jepang, Uni Eropa, Korea Selatan Taiwan, dan ke negara-negara ASEAN.
"Kesepakatan fase pertama dengan AS yang akan ditandatangani lima minggu mendatang menjadi harapan membaiknya ekspor China terutama ke AS," ujar Lana.
Turunnya ekspor tersebut berdampak pada potensi pertumbuhan ekonomi China menjadi 6,2 persen dari proyeksi awal 6,4 persen pada 2019.
Lana memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak menguat di kisaran Rp14.120 per dolar AS hingga Rp14.130 per dolar AS.

Harga Emas Diprediksi Bakal Naik Lagi Pekan Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 2:00 AM No comments

PT KONTAK PERKASA - Kendati harga emas terkontraksi pada Jumat pekan lalu, analis masih meyakini logam mulia dapat segera kembali ke level kuncinya di USD 1.500.
Seperti diketahui, harga emas turun 1 persen di hari Jumat (11/10) dimana hampir selama 2 pekan, emas berjangka COMEX diperdagangkan rendah di level USD 1.487 per ounce.
Selain itu, emas juga tertekan disebabkan optimisme negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Investor kini menunggu kelanjutan sementara dari kesepakatan dagang AS-China.
Menoleh kembali, salah satu alasan terbesar harga emas terkoreksi ialah pertemuan Presiden Trump dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih pada Jumat sore.
Trump bahkan dalam cuitanya di twitter memberi sinyal positif pada pertemuan tersebut: "Hal-hal baik sedang terjadi di China Trade Talk Meeting. Perasaan hangat dibanding di masa lalu, seperti masa-masa dulu. Saya akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri hari ini. Semua ingin melihat sesuatu yang signifikan terjadi!" kata dia di Twitter seperti dilansir Kitco, Senin (14/10/2019).
Ditengah aksi jual besar-besaran komoditi emas, analis yakin harga emas akan kembali naik ke USD 1.500 dan menguji resistance di USD 1.525.
"Emas akan kembali lebih baik pada pekan ini dan akhirnya kembali pada posisi USD 1.500 di minggu-minggu selanjutnya," ujar Managing Director RBC Wealth Management George Gero kepada Kitco.
Tak hanya itu, Analis Teknikal Senior Jim Wyckoff juga mengungkapkan harga emas dari sisi teknis terindikasikan akan naik pada pekan ini.
"Tawar-menawar akan masuk mencari harga terendah. Grafik juga masih menunjukan momentum bullish," pungkas Wyckoff.
Sementara itu, jika harga emas berhasil menembus level USD 1.525 per ounce, Ahli Strategi Senior RJO Futures Phillip Streible menyebut investor akan menyimpan emas untuk jangka waktu yang panjang.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search