Emas Lanjutkan Penurunan Mingguannya Seiring Reli Dolar Redam Permintaan

---

Emas turun untuk kelima kalinya dalam enam hari karena dolar menguat dan investor mengkaji komentar dari pejabat Federal Reserve yang mengatkan bahwa masuk akal saja untuk mengharapkan bank sentral akan meningkatkan ssuku bunga pinjaman dua kali di tahun ini.

Bullion untuk pengiriman segera turun sebanyak 0,4%menjadi $ 1,283.71 per ons sebelum diperdagangkan di $ 1,286.15 pada 09:46 pagi di Singapura, menurut harga Bloomberg. Logam ini naik 0,9% pada hari Jumat karena investor memangkas spekulasinya pada kenaikan suku bunga The Fed di bulan depan pasca Amerika menambahkan hanya sedikit untuk lapangan pekerjaan pada bulan April dalam tujuh bulan serta tingkat pengangguran AS yang tetap stabil.

Emas telah melonjak 21% tahun ini karena meningkatnya permintaan sehingga mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga dan setelah biaya pinjaman di zona euro dan Jepang turun di bawah nol. Indeks Bloomberg Spot Dollar naik untuk hari kelima secara berturut-turut. Kemungkinan bahwa Federal Open Market Committee akan menaikkan suku pada pertemuan bulan depan turun menjadi 8% dari 10% pada Kamis dan 75%di awal tahun, berdasarkan data berjangka Fed fund.(yds)

Sumber: Bloomberg

Yen Rentan Melemah Ditengah Outlook Kenaikan Suku Bunga The Fed

---

Yen melemah terhadap 16 mata uang utama setelah harapan pedagang 'setidaknya satu suku bunga Federal Reserve meningkat tahun ini tetap utuh meskipun laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Mata uang Jepang memperpanjang penurunan terhadap dolar setelah turun 0,6% pekan lalu karena Indeks mata uang AS membukukan kenaikan tertajam mingguan sejak November. Data Departemen Tenaga Kerja Jumat menunjukkan nonfarm payrolls meningkat 160.000 bulan lalu, dibandingkan estimasi naik dari 200.000 dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, sedangkan rata-rata penghasilan per jam naik. Presiden Fed New York William Dudley mengatakan dalam sebuah wawancara New York Times bahwa itu tetap menjadi "ekspektasi yang wajar" bahwa bank sentral akan menaikkan suku dua kali tahun ini.

Mata uang Jepang turun 0,3% menjadi 107,46 per dolar pada 09:15 pagi di Tokyo. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang menelusuri mata uang terhadap 10 rekan-rekan, naik 0,1% setelah naik 1,5% pekan lalu, yang tertajam sejak periode yang berakhir 6 November.(yds)

Sumber: Bloomberg

Produsen Material & Teknologi Seret Saham China ke Terendah Tujuh Pekan

---

Saham China jatuh ke ke level tujuh pekan terendahnya, terseret oleh produsen material dan perusahaan teknologi, setelah rilis data perdagangan.

Indeks Shanghai Composite turun 0,9%. Pengiriman ke luar negeri menurun sebanyak 1,8% pada bulan April dalam hitungan dolar, sementara sektor impor merosot 10,9% untuk meninggalkan surplus perdagangan sebesar $ 45.6 milyar, menurut administrasi Bea cukai pada Minggu.(yds)

Sumber: Bloomberg

Minyak Mentah Naik Terkait Meluasnya Kebakaran Hutan Di Kanada

---

Minyak mentah naik karena meluasnya kebakaran hutan di Kanada sehingga memangkas output sekitar 1 juta barel per hari, dan setelah Arab Saudi diganti Menteri Perminyakan Ali al-Naimi yangmerupakan teman Wakil putra mahkota.

Minyak berjangka meningkat sebanyak 2,9% di New York dan 2,5% di London. Sementara Api telah menyebabkan pemangkasann setara dengan sekitar 40% dari produksi minyak pasir Kanada, berdasarkan perkiraan IHS Energy. Al-Naimi akan digantikan oleh Ketua Saudi Arabian Oil Co Khalid Al-Falih, yang merupakan sekutu Pangeran Mohammed bin Salman, yang telah mendukung kebijakan Negara memprioritaskan pangsa pasar lebih dari harga dan bersikeras membukukan produksi harus melibatkan pihak Iran.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik sebanyak $ 1,28 ke $ 45,94 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 45,53 pada waktu 9:10 pagi di Hong Kong. Kontrak naik 34 sen menjadi ditutup pada $ 44,66 pada hari Jumat. Total volume perdagangan lebih dari tiga kali rata-rata 100-hari.(yds)

Sumber: Bloomberg

Mayoritas Saham Asia Menguat Pasca Data Payroll AS, Penguatan Jepang

---

Mayoritas saham Asia menguat seiring saham Jepang naik terkait pelemahan yen setelah data pekerjaan AS mencatat kenaikan terkecilnya dalam tujuh bulan dipicu spekulasi Federal Reserve akan terlihat untuk menaikkan suku bunga secara bertahap.

Sekitar dua saham menguat untuk setiap satu saham yang jatuh pada Indeks MSCI Asia Pacific, yang diperdagangkan sedikit berubah pada 127,08 pada 09:10 pagi di Tokyo. Indeks Topix Jepang naik 0,9%. Para trader memangkas spekulasin pada the Fed menaikkan suku bunga acuan bulan depan setelah nonfarm payrolls naik 160.000 pekerja, di bawah perkiraan ekonom. Investor juga yang menilai data yang menunjukkan perdagangan China merosot dalam dolar sementara cadangan devisa naik, dan kenaikan dalam minyak ditengah kebakaran di Kanada serta penggantian menteri perminyakan Arab Saudi.(yds)

Sumber: Bloomberg