English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Tuesday, November 13, 2018

Prospek Permintaan Suram, WTI Merosot

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:49 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Minyak mentah Amerika Serikat melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (14/11/2018) karena aksi jual menyusul membengkaknya pasokan dan prospek permintaan yang tak pasti.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember melemah 0,04% ke level US$55,64 per barel setelah ditutup anjlok 7,1% atau 4,24 poin ke level US$55,69 per barel di New York Mercantile Exchange pada Selasa (13/11/2018).
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Januari ditutup turun melemah 4,65 poin atau 6,63% ke level US$65,47 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan lebih tinggi US$9,63 dibanding WTI untuk bulan yang sama.
Dilansir Bloomberg, minyak mentah melemah setelah proyeksi OPEC untuk permintaan 2019 yang negatif datang pada saat produksi dan persediaan AS terus meningkat.
Sementara itu, kritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang rencana Arab Saudi untuk membatasi output dapat menghalangi anggota OPEC lainnya dari gerakan serupa, mengingat pengaruh komentarnya terhadap tindakan OPEC di masa lalu.
"Tweet (Trump) ini tentu saja tidak membantu harga. Mengingat peningkatan surplus global selama paruh pertama tahun 2019, OPEC kemungkinan akan mencoba mengabaikan Presiden Trump sebanyak mungkin.” kata Warren Patterson, analis komoditas senior di ING Bank NV, seperti dikutip Bloomberg. 
WTI telah melemah selama 12 sesi di tengah kekhawatiran bahwa pasokan yang melimpah mirip dengan surplus yang menyeret harga turun di tahun 2014. Di London, Brent futures telah menurun dalam 11 dari 12 sesi perdagangan terakhir.
Tweet Trump telah memengaruhi OPEC di masa lalu. Pada bulan Juni, Arab Saudi membujuk produsen minyak lainnya untuk mengakhiri pemotongan produksi 18 bulan dan memompa lebih banyak minyak mentah dalam menanggapi penurunan produksi di Venezuela dan Iran.
Penurunan pada hari Selasa terjadi setelah hedge fund sebagian besar menyerah pada harga yang lebih tinggi, padahal beberapa di antaranya sebelumnya memperkirakan harga dapat mencapai US$100 per barel.
Posisi gabungan fund manager di WTI dan Brent merosot ke level terendah dalam 14 bulan terakhir sejak 6 November, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi,.
“Langkah hari ini hanyalah kapitulasi,” kata Nick Gentile, managing partner NickJen Capital Management & Consulting LLC di New York. 

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search