English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Wednesday, May 30, 2018

Kekhawatiran Italia Mereda, Wall Street Rebound

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:21 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (30/5/2018), di tengah tanda-tanda meredanya gejolak politik di Italia dan didorong lonjakan harga minyak mentah.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 306,33 poin atau 1,26% ke level 24.667,78, sedangkan indeks S&P 500 naik 34,15 poin atau 1,27% ke 2,724,01 dan Nasdaq Composite menguat 65,86 poin atau 0,89% ke 7.462,45.

Dilansir Reuters, kekhawatiran mengenai ketidakstabilan di Italia dan kemungkinan keluarnya negara itu dari Uni Eropa membuat investor menumpuk aset safe haven pada hari Selasa. Sementara itu, obligasi pemerintah AS pada Selasa mencatat kinerja terbaik sejak Juli 2011, menurut Indeks Agregat Treasury Bloomberg Barclay.

Saham berbalik menguat setelah Partai 5-Star Movement Italia melakukan upaya baru untuk membentuk pemerintah koalisi dan menyerukan kepada Paolo Savona untuk menarik pencalonannya sebagai menteri ekonomi.

Lelang obligasi pemerintah Italia bertenor 5 tahun dan 10 tahun yang sukses juga mengurangi kekhawatiran mengenai kemampuan finansial negara itu setelah penjualan obligasi pada Selasa menghasilkan lonjakan imbal hasil satu hari terbesar dalam 26 tahun terakhir.

Sementara itu, sektor energi membukukan kenaikan terbesar dari 11 sektor utama pada indeks S&P 500. Indeks sektor energi menguat 3,1% setelah harga minyak mentah AS naik 2,2%.

"Risiko Italia jauh meninggalkan euro,” kata Kate Warne, analis investasi di Edward Jones, seperti dikutip Reuters. "Ini merupakan sumber volatilitas tetapi bukan sumber perhatian untuk pasar keuangan.”

Laporan bulanan dari ADP menunjukkan lapangan kerja sektor swasta AS meningkat 178.000 pada bulan Mei. Sementara itu, Departemen Perdagangan merevisi estimasi pertumbuhan produk domestik bruto kuartal pertama, namun para ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB pada kuartal kedua akan naik di atas 3% yoy.

Produsen perangkat lunak bisnis berbasis Cloud, Salesforce.com, naik 1,9%, sedangkan produsen komputer dan printer, HP Inc, melonjak 4,0% setelah kedua perusahaan menaikkan perkiraan laba setahun penuh mereka..


Tuesday, May 29, 2018

Terbebani Prospek Kenaikan Output, WTI Melemah di Hari Kelima

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:12 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES Harga minyak mentah Amerika Serikat jatuh untuk hari kelima berturut-turut pada perdagangan Selasa (29/5/2018) karena pasar terbebani prospek peningkatan produksi dari Arab Saudi dan Rusia.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli ditutup melemah 1,7% atau 1,15 poin ke level US$66,73 per barel di New York Mercantile Exchange. Sesi penurunan kelima berturut-turut dan yang terpanjang sejak Februari.

WTI ditutup di bawah level teknis utama rata-rata pergerakan 50 hari pada hari Selasa. Hal ini cenderung dipandang sebagai sinyal bearish.

Di sisi lain, Brent berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,09 poin ke level US$75,39 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London setelah sebelumnya jatuh hingga 1%. Patokan global diperdagangkan lebih mahal US$8,66 dibanding WTI untuk pengiriman bulan yang sama.

Dilansir Bloomberg, Arab Saudi dan Rusia pekan lalu mengisyaratkan akan mengembalikan sebagian output yang mereka kurangi sejak akhir 2016 saat mereka berusaha untuk menguras kelebihan pasokan global. Saat ini, pasar sedang menunggu pertemuan OPEC dan mitra-mitranya di Wina pada akhir Juni untuk mengetahui apakah pembatasan output akan tetap berlangsung.

"Jelas, komentar dari Rusia dan Arab Saudi meletuskan gelembung itu," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York, seperti dikutip Bloomberg.

“Ada beberapa skeptisisme tentang apakah mereka akan menindaklanjuti atau tidak. Akan ada kekhawatiran sampai pertemuan bulan depan," lanjutnya.

Wacana mengenai peningkatan output dari dua eksportir minyak terbesar dunia menghapuskan reli bulan ini di WTI, yang telah dipicu oleh kekhawatiran bahwa pasokan dari Iran dan Venezuela akan menyusut.
Para menteri energi dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait berencana bertemu pada Sabtu pekan ini untuk membahas masalah-masalah OPEC, menurut sumber yang mengetahui rencana ini. Menteri Perminyakan Oman Mohammed Al Rumhi juga diperkirakan bergabung.


baca juga : 
PT KONTAK PERKASA FUTURES

Monday, May 28, 2018

BI Siapkan Jurus Stabilisasi, Rupiah Perkasa di Level 13.995

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:53 PM No comments

PT KONTAK PERKASA - Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan pekan ini, Senin (28/5/2018).
Rupiah ditutup menguat 130 poin atau 0,92% di Rp13.995 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 30 poin atau 0,21% di Rp14.095. Pada perdagangan Jumat (25/5), rupiah ditutup menguat 8 poin di level Rp14.125 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di zona hijau pada kisaran level Rp13.980 – Rp14.095 per dolar AS.
Dalam konferensi pers Penguatan Koordinasi Untuk Stabilisasi dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Senin (28/5/2018), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan empat langkah kebijakan moneter untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Pertama, respons kebijakan suku bunga secara preemptive dan front loading untuk memperkuat serta menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini juga dilakukan agar tetap konsisten dalam menjaga inflasi di kisaran 3,5% plus minus 1% pada 2018-2019.
Untuk itu, bank sentral sudah menjadwalkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan lusa, Rabu (30/5/2018) untuk merumuskan kebijakan tersebut.
"Ini bukan RDG emergency, ini RDG tambahan,"  tegasnya.
Kedua, melanjutkan, memperkuat, dan mengoptimalkan intervensi ganda (dual intervention) yang telah dilakukan sejak 2013. BI, lanjut Perry, tidak hanya menstabilkan kurs tapi juga membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Ketiga, terus mengarahkan agar likuiditas tercukupi, khususnya di rupiah dan pasar swap antar bank. Bank sentral bakal memastikan likuiditas perbankan cukup dan memenuhi berbagai kebutuhan likuiditas dari perbankan.
"Misalnya, hari ini suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) hanya sekitar 4%, sedikit lebih rendah dari policy rate kita," tuturnya.
Keempat, komunikasi yang intensif dengan pelaku pasar, perbankan, dunia usaha, dan ekonom untuk membentuk ekspektasi yang rasional. Langkah ini diyakini dapat menghindari perkiraan nilai tukar yang kecenderungannya terlalu melemah.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,05% atau 0,049 poin ke level 92,204 pada pukul 16.12 WIB.

Sunday, May 27, 2018


KONTAK PERKASA FUTURES -   Rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,06% di Rp14.125 per dolar AS pada perdagangan Jumat (25/5/2018).

Sepanjang perdagangan Jumat, rupiah bergerak fluktuatif pada level Rp14.125 – Rp14.175 per dolar AS.

Sehari setelah dilantik, Gubernur baru Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan Dewan Gubernur memiliki ruang lingkup untuk menggelar rapat kebijakan tak terjadwal sebelum rapat reguler berikutnya pada 27-28 Juni, jika perkembangan baru memerlukan respons yang lebih cepat terhadap ketidakstabilan pasar saat ini.

Bank Indonesia, ungkapnya, akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk membendung aksi jual, yang telah menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda, bahkan setelah BI pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2014.

Mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif, dengan rupee India yang menguat 0,87% pada pukul 17.31 WIB pada Jumat pekan lalu memimpin apresiasi di antara sejumlah mata uang Asia. Di sisi lain, renminbi China yang melemah 0,15% memimpin depresiasi beberapa mata uang Asia.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,07% atau 0,061 poin ke level 93,836 pada pukul 17.20 WIB.

Dilansir dari Bloomberg, mata uang Asia bergerak variatif terhadap dolar AS saat para pedagang mengenyampingkan kabar pembatalan pertemuan yang dinanti-nanti antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Korea Utara mengungkapkan keterkejutannya atas keputusan pembatalan itu, namun menyatakan tetap bersedia bertemu dengan AS kapan pun.

 “Pasar mata uang mengenyampingkan pembatakan KTT AS-Korea Utara karena kabar ini tidak memiliki implikasi besar dalam skema yang lebih besar,” kata Janu Chan, ekonom senior di St. George Bank di Sydney.

Bagaimana pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini? Ikuti lajunya secara live. 

06:25 WIB
Trump-Kim Jong Un Berpeluang Bertemu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Minggu (27/5/2018) tim persiapan dari negaranya telah tiba di Korea Utara untuk mempersiapkan KTT Korea Utara – AS, yang sempat dibatalkan Trump pekan lalu sebelum akhirnya dipertimbangkan kembali .

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan para pejabat AS dan Korea Utara telah bertemu di Panmunjom, sebuah desa di Demilitarized Zone (DMZ) di sepanjang perbatasan bersenjata antara Korea Utara dan Korea Selatan.

"Tim kami telah tiba di Korea Utara untuk persiapan KTT antara Kim Jong Un dan saya sendiri," tulis Trump di Twitter, dalam konfirmasi pertama Washington bahwa para pejabat AS telah memasuki Korea Utara untuk pembicaraan.

"Saya benar-benar percaya Korea Utara memiliki potensi dan akan menjadi negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti. Kim Jong Un setuju dengan saya tentang ini. Itu akan terjadi!" tambah Trump, seperti dikutip Reuters.

Selain pembicaraan tersebut, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan ‘tim pendahulu" berangkat ke Singapura, yang diperkirakan menjadi tempat KTT berlangsung, pada Minggu pagi untuk melakukan persiapan logistik.

Sebelumnya pada Minggu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan dalam pertemuan mendadak antara dirinya dan Kim Jong Un pada Sabtu sepakat bahwa KTT Korea Utara-AS harus diadakan.

Pembicaraan akhir pekan tersebut sekaligus menjadi perkembangan terbaru dalam naik turunnya proses diplomatik atas prospek KTT AS-Korea Utara dan tanda terkuat bahwa kedua pemimpin Korea tetap menginginkan adanya pertemuan tersebut.

Korea Utara telah bertahun-tahun menghadapi sanksi ekonomi atas program nuklir dan rudalnya sejak melakukan uji coba nuklir pertamanya pada 2006.

Di sisi lain, AS telah berupaya untuk memperlambat program senjata Korut, yang telah menjadi prioritas keamanan bagi Washington menyusul ancaman Pyongyang untuk mengembangkan rudal nuklir yang mampu menghantam daratan AS.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Sung Kim, mantan duta besar AS untuk Korea Selatan, akan memimpin delegasi untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara di perbatasan. Pejabat Pentagon Randall Schriver menjadi bagian dari tim tersebut.

The Washington Post juga melaporkan bahwa tim yang juga diikuti ahli Korea di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Allison Hooker, bertemu dengan Choe Son Hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara.

Pembicaraan di perbatasan tersebut akan dilanjutkan pada hari Senin dan Selasa di Tongilgak, gedung milik Korut di Panmunjom, yang pernah menjadi lokasi penandatanganan gencatan senjata Perang Korea 1950-1953.

Dalam pertemuan hari Sabtu, Kim menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea dan melaksanakan KTT yang direncanakan bersama Trump, Moon mengatakan kepada wartawan di Seoul.

" Kim dan saya setuju bahwa KTT 12 Juni harus diadakan dengan sukses, dan bahwa upaya kami untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan perdamaian abadi tidak boleh dihentikan," kata Moon.

Moon mengakui bahwa Korut dan AS mungkin memiliki ekspektasi yang berbeda dari denuklirisasi dan dia mendesak kedua belah pihak untuk mengadakan pembicaraan tingkat kerja untuk menyelesaikan perbedaan tersebut.

BACA JUGA : KONTAK PERKASA FUTURES - IHSG Bakal Terkoreksi Wajar, 6 Saham Ini Berpotensi Naik

Thursday, May 24, 2018

Pertemuan Trump-Kim Jong Un Batal, Logam Mulia Melesat ke Level 1.300

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:07 PM No comments


PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik lebih dari 1% pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana pertemuan dengan Kim Jong Un, pemimpin puncak Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 14,80 dolar AS atau 1,15%, menjadi menetap di US$1.304,40 per ounce, kembali di atas level US$1.300 setelah ditinggalkannya level itu selama satu minggu.

Kekhawatiran geopolitik mendorong harga emas lebih tinggi, setelah Trump mengumumkan keputusannya dalam surat yang dikirim ke Kim Jong Un.

Dalam surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Trump mengatakan meskipun dia sangat menantikan untuk berada di Singapura dengan Kim, itu "tidak pantas" pada saat ini untuk mengadakan pertemuan ini "mengingat kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka" yang ditampilkan dalam pernyataan-pernyataan terbaru DPRK.

Namun Trump menambahkan bahwa dia masih sangat ingin bertemu Kim "suatu hari nanti."

Setelah pengumuman itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 114,97 poin atau 0,46% menjadi 24.771,84 poin pada pukul 16.58 GMT atau pk. 23.58 WIB

Sementara itu, indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 93,69 pada pukul 16.48 GMT.

Ketika saham  dan dolar jatuh, harga emas biasanya naik karena para investor mencari aset-aset "safe haven".

BACA JUGA : 

Pertemuan AS-Korut Batal, Wall Street Memerah


PT KONTAK PERKASA FUTURES



Wednesday, May 23, 2018


PT KONTAK PERKASA -   Indeks dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (24/5/2018) pagi mulai meninggalkan level tertinggi tahun ini yang ditembus kemarin.
Pada perdagangan hari ini, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam tersebut atas sejumlah mata uang utama lainnya. dibuka melemah 0,13% ke level 93,878.
Pada Pk. 07.10, indeks dolar AS jadi melemah 0,09% ke 93,915.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/5/2018), indeks dolar mengurangi kenaikannya setelah rilis catatan pertemuan bank sentral AS pada 1-2 Mei.
Sentimen risalah Federal Reserve tersebut mampu mengimbangi kekhawatiran pasar atas masa depan kesepakatan perdagangan AS dan China.
Presiden AS Donald Trump menilai dari hasil diskusi perdagangan dengan China yang digelar pekan lalu, tampaknya masih sulit untuk mendapatkan kesepakatan antara dua negara tersebut.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Trump mengatakan dia tidak senang dengan pembicaraan perdagangan antara AS dan China, sehingga membalikkan reli setelah ada komentar optimis dari pejabat Gedung Putih tentang diskusi selama akhir pekan yang menyebabkan penguatan pasar pada Senin.
Namun, setelah Fed merilis risalah rapat yang menunjukkan suku bunga tidak akan dinaikkan pada waktu yang lebih cepat dari perkiraan, pasar pun meresponsnya.
"Pasar saham tampaknya telah bereaksi positif (dari hasil catatan Fed). Catatan pertemuan(Fed) menjadi sedikit lebih hawkish," kata Michael Arone, kepala strategi investasi State Street Global Advisors seperti dikutip Reuters, Kamis (24/5/2018).
Pergerakan Indeks Dolar AS

24 Mei (buka)    93,878
23 Mei              94,003
22 Mei             93,609

Sumber: Bloomberg

Tuesday, May 22, 2018

Gerak Rupiah Diperkirakan Lebih Stabil Terapresiasi

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:37 PM No comments


KONTAK PERKASA FUTURES - Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan lebih stabil dengan potensi melanjutkan apresiasi seiring dengan indikasi bearish pergerakan dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan kebijakan BI untuk menaikkan 7-Day Repo Rate menjadi 4,5% mulai memberikan efek positif bagi menguatnya rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, faktor eksternal yang cenderung kondusif juga mendukung penguatan rupiah.

Misalnya, kenaikan harga komoditas dunia memang mempengaruhi pergerakan dolar AS. Di sisi lain, sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok sudah mulai mereda sebab kedua negara tersebut telah menyepakati penangguhan perang dagang.

Secara teknikal, pada USDIDR daily chart terlihat pola bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi depresiasi lanjutan bagi dolar AS terhadap rupiah, sehingga hal ini memberikan indikasi kuat bahwa rupiah masih cenderung stabil ke depannya.

Range rupiah hari Rabu ialah: 14080 hingga 14160..


Monday, May 21, 2018

Rupiah Hari Ini Berpeluang Terapresiasi

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:13 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Binaartha Sekuritas memperkirakan nilai tukar rupiah berpeluang terapresiasi terhadap dolar AS dengan rentang pergerakan hari Selasa ini (22/5) berkisar 14.120 hingga 14.240.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan kenaikan US Treasury Yields tenor 10 tahun sebesar 3,08%, membuat mata uang dolar AS lebih cenderung terapresiasi terhadap berbagai instrumen mata uang lainnya.
Sementara itu, sentimen kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Juni juga masih kuat. Hal inilah yang membuat pergerakan rupiah lebih cenderung terdepresiasi terhadap dolar AS sehingga sempat menyentul level 14222,5.
Meskipun demikian, adapun data makroekonomi global yang akan dirilis Selasa, rata-rata tidak memberikan high market impact. Sementara itu, kenaikan harga komoditas dunia akan mempengaruhi pergerakan dolar AS.
Di sisi lain, sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok sudah mulai mereda sebab kedua negara tersebut telah menyepakati penangguhan perang dagang.
Secara teknikal, pada USD/IDR daily chart terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar dolar AS terhadap rupiah. Selain itu, adapun indikator stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh beli atau overbought. Dengan demikian, rupiah berpeluang terapresiasi terhadap dolar AS.

Sunday, May 20, 2018

Tunggu Kejutan Gerak Mata Uang Garuda di Awal Minggu Keempat Mei

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:33 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke level terendahnya dalam 31 bulan terakhir pada perdagangan Jumat (18/5/2018).
Rupiah ditutup melemah 0,7% atau 98 poin di Rp14.156 per dolar AS, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 5 poin atau 0,04% ke level Rp14.053 per dolar AS.
Mata uang garuda menyentuh level terendahnya sejak Oktober 2015 setelah pada perdagangan sebelumnya, Kamis (17/5/2018), rupiah ditutup terapresiasi 0,28% atau 39 poin ke level Rp14.058 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.053 – Rp14.158 per dolar AS.
Pengamat menilai masih berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan oleh keterlambatan Bank Indonesia (BI) dalam merespons situasi.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah masih terus mengalami pelemahan, meski suku bunga BI telah menaikkan suku bunganya menjadi 4,5%. Berdasarkan catatan Bisnis, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 72 poin atau 0,51% ke level Rp14.130 per dolar AS, Jumat (18/5/2018).
"BI terlalu terlambat, sebelumnya investor sudah melakukan price in atau antisipasi kebijakan bunga acuan ke harga saham," kata ekonom Indef Bhima Yudistira Adhinegara kepada Bisnis, Jumat (18/5). Padahal, terangnya, Dollar Index terus mengalami kenaikan menjadi 93,4 dalam sebulan terakhir.
Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang global lainnya terpantau menguat 0,13% atau 0,118 poin ke level 93,587 pada pukul 16.43 WIB.
Di sisi lain, Gubenur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan pelemahan rupiah paska kenaikan 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal, tapi juga faktor internal, terutama defisit neraca perdagangan. "Ini reaksi pelaku usaha melihat dari sektor ekonomi kita," ujarnya, Jumat (18/5/2018).
Menurut Agus, pasar melihat neraca perdagangan April 2018 yang mengalami defisit sebesar US$1,6 miliar. Selain itu, pasar disebut turut dipengaruhi oleh serangan pengeboman di Indonesia. Terkait dengan pengeboman ini, kondisi tersebut dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas ekonomi.
Bagaimana pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (21/5/2018)? Ikuti lajunya secara live.

Thursday, May 17, 2018

PT KONTAK PERKASA – IHSG Berpotensi Melaju, Rekomendasi 10 Saham

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:49 PM No comments
PT KONTAK PERKASA  –  PT Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018) bergerak di kisaran 5.721 – 6.002.
Dikemukakan IHSG pada akhir pekan ini, terlihat masih akan terus menguji level support level yang dinilai masih cukup kuat dipertahankan pascarilis data perekonomian BI Rate.
William mengatakan potensi kenaikan terbilang masih cukup besar. Dalam jangka pendek yang akan terlihat masih bersifat teknikal rebound, sebelum dapat menkonfirmasi untuk dapat melanjutkan pola uptrend jangka panjangnya,
“Hari ini IHSG berpotensi melaju naik,” kata William dalam risetnya.
PT Indosurya Bersinar Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham BBNI, UNVR, ICBP, TLKM, PWON, SRIL, WSBP, BBCA, HMSP, ASRI.

Wednesday, May 16, 2018

KONTAK PERKASA FUTURES  - Bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/5/2018), ditopang oleh melemahnya nilai tukar euro.
Di sisi lain, proses dua partai anti-sistem di Italia untuk membentuk koalisi dan membebaskan miliaran euro untuk pemotongan pajak dan kesejahteraan menimbulkan kekhawatiran investor dan memukul bursa saham di negara tersebut.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,2% dan berada pada kisaran level tertinggi sejak awal Februari, sedangkan indeks FTSE MIB Italia melemah 2,3%, penurunan terburuk sejak pemilihan umum pada awal Maret.
Saham perbankan Italia, yang dipandang sebagai proxy untuk risiko politik di negara tersebut karena kepemilikan obligasi pemerintah mereka, jatuh 3,68% setelah suku bunga melonjak.
Dilansir Reuters, Italia telah memiliki tumpukan utang senilai lebih dari 130% dari PDB dan janji partai-partai untuk memperkenalkan tarif pajak tetap sebesar 15%, pembayaran kesejahteraan baru, dan menghilangkan reformasi pensiun yang tidak populer cenderung menekan keuangan negara.
Kejatuhan bursa di Milan tersebut terjadi setelah berbulan-bulan mencatat kinerja terbaik dibanding bursa lain di zona euro, meskipun ada fakta bahwa Liga Sayap Kanan dan Gerakan 5-Bintang anti-kemapanan muncul sebagai pemenang dalam pemilihan umum.
"Saya sering berpikir bahwa risiko politik terlalu diperhitungkan di pasar, tetapi kali ini tidak benar-benar diperkirakan sama sekali," kata Chris Hiorns, manajer dana Amity European di EdenTree, seperti dikutip Reuters.
"Anda harus mempertanyakan mengapa pasar Italia melakukan dengan sangat baik ketika situasi politik tampak begitu lemah," kata Hiorns, menambahkan bahwa saham Italia mungkin tertekan lebih jauh dan imbal hasil obligasi pemerintah meningkat lebih banyak lagi.
Satu pengecualian di bursa Italia adalah saham Saipem, yang melonjak 12,2% setelah rating emiten ditingkatkan oleh Bernstein menjadi "outperform", yang mencerminkan meningkatnya optimisme dalam pemulihan perusahaan jasa minyak Italia.
Lonjakan harga minyak mentah baru-baru ini telah membantu sektor minyak dan gas naik 13% sepanjang tahun ini, memimpin indeks sektoral di Eropa.
Sementara  itu, euro yang melemah memberikan dukungan bagi perusahaan-perusahaan Eropa yang berpenghasilan dolar AS, karena dolar memperpanjang reli terhadap sejumlah mata uang utama pada hari Rabu dan menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Sektor tambang dan bahan baku diuntungkan dari tren pelemahan euro tersebut dan ditutup menguat 2,79%.
Di antara top gainers lainnya di indeks Stoxx adalah Homeserve yang melonjak 9,3% setelah UBS menaikkan rekomendasi untuk saham menjadi "beli". Adapun saham Micro Focus naik 6,1% setelah perusahaan perangkat lunak Inggris tersebut menyatakan kesepakatan lisensi baru senilai US$40 juta akan membantu meningkatkan pendapatan semester pertama.


KONTAK PERKASA FUTURES 

Tuesday, May 15, 2018

Yield Obligasi Melesat, Indeks Tembus Level 93

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:07 PM No comments
PT KONTAK PERKASA Indeks dolar Amerika Serikat mulai menyundul ke level 93, saat pasar merespons kenaikan tertinggi yield obligasi bertenor 10 tahun.
Indeks dolar AS pada perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (16/5/2018) ditutup menguat 0,60% ke level 93,219.
Sementara itu pada penutupan perdagangan 14 Mei, indeks dolar AS tercatat menguat 0,05% ke level 92,587.
Posisi indeks dolar AS yang menginjak level 93 merupakan tingkat tertinggi pada tahun ini. Indeks menggambarkan posisi dolar terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.
Sementara itu dari data Bloomberg mengemukakan, level tertinggi pada tahun lalu mencapai angka 98 yang terjadi pada 16 Mei 2017.
Imbal hasil obligasi yang menguat dan kekhawatiran geopolitik yang meningkat disebut menjadi sentimen utama penguatan indeks dolar AS.
Peningkatan kekerasan di Timur Tengah dan adanya berita Korea Utara menunda KTT dengan Korea Selatan yang dijadwalkan pada hari Rabu juga membebani sentimen.
Indeks dolar AS
15 Mei     93,219
14 Mei     92,587
11 Mei     92,537
Sumber: Bloomberg
BACA JUGA : 

Data Tunjukkan Kejutan Lonjakan Pasokan, WTI Melemah

Monday, May 14, 2018

Pagi Ini Lanjutkan Pelemahan, Masih Dibayangi Inflasi & Dolar AS

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:33 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Pelemahan emas berlanjut setelah data inflasi April 2018 AS berada di bawah estimasi.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni pada penutupan perdagangan Senin (14/5/2018) melemah 0,19% ke US$1.318,2 per ounce. Sementara pagi ini, Selasa (15/5/2018), emas melemah 0,35% ke US$1.313,6 pada pk. 06.44 WIB.
Pelemahan harga emas berjangka di bursa Comex kontrak Juni tercatat mendominasi perdagangan sejak pekan lalu.
Turunnya harga emas tersebut juga dibayangi dengan indeks dolar AS yang menguat, karena ada kekhawatiran pasar bank sentral AS (Federakl Reserve) akan menerapkan kebijakan moneter yang ketat.
"Kami tidak mengharapkan Fed tetap hawkish terkait suku bunga," kata Naeem Aslam, kepala analis TF Global Markets seperti dikutip Bloomberg, Selasa (15/5/2018).
Indeks dolar AS yang mengukur uang terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Senin menguat 0,05% ke level 92,587.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sunday, May 13, 2018

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Ketegangan AS-China Mereda, Bursa Asia Naik

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 7:06 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Bursa saham Asia bertahan pada kisaran level tertinggi satu bulan pada perdagangan Senin (14/5/2018) dengan tanda-tanda Amerika Serikat dan China menurunkan retorika perang perdagangan mereka.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau menguat tipis 0,07%, di jalur kenaikan selama tiga hari berturut-turut dan mendekati level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang tertekan 0,1%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3%.
Dilansir Reuters, sentimen investor diperkuat setelah Presiden AS Donald Trump berjanji untuk membantu perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp untuk melanjutkan bisnis mereka di AS. JPMorgan menanggapi berita ini sebagai berita yang sangat positif.
ZTE menghentikan operasi utamanya awal bulan ini menyusul larangan terhadap perusahaan-perusahaan AS untuk memasok ke perusahaan tersebut setelah perusahaan asal China itu diketahui melanggar pembatasan ekspor AS dengan secara ilegal mengirim barang AS ke Iran.
Namun Trump mengulurkan tangan membantu pada hari Minggu saat dia mengatakan pada akun Twitternya bahwa dia dan Presiden Cina Xi Jinping bekerja sama mencari solusi untuk ZTE.
Secara terpisah, para pejabat AS sedang mempersiapkan pembicaraan di Washington dengan pejabat perdagangan China Liu He untuk menyelesaikan sengketa perdagangan yang meningkat.
"Fakta bahwa Trump sekarang sedang mencari resolusi bagi ZTE menandai hal terbaru dari pencairan hubungan Beijing-Washington. Ini menunjukkan bahwa Trump mungkin melihat peluang untuk kemajuan nyata dalam pembicaraan perdagangan, dan melunakkan posisi AS dengan China," kata JPMorgan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.
"Trump juga membutuhkan China untuk tetap berada di depan menjelang pertemuannya dengan Kim Jong Un dan ini juga menunjukkan bahwa hingga pertemuan 12 Juni mendatang, sinyal dari AS pada perdagangan akan lebih positif,” tambah mereka.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menjadwalkan penutupan dan pembongkaran lokasi uji coba bom nuklir negara tersebut minggu depan, menjelang pertemuan 12 Juni dengan Trump di Singapura.
Sebelumnya, AS mengatakan akan mencabut sanksi terhadap Pyongyang jika Korea Utara setuju untuk sepenuhnya menghentikan program senjata nuklirnya.

Thursday, May 10, 2018

Logam Mulia Sabet Kesempatan Saat Indeks Dolar AS Tertekan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:36 PM No comments
PT KONTAK PERKASA  –  Emas seperti mengambil kesempatan untuk melambungkan harganya di saat indeks dolar AS melemah cukup signifikan pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB.
Indeks dolar AS melemah setelah rilis kenaikan yang wajar dari harga konsumen pada April, hal ini meredakan kekhawatiran bank sentral AS ( Federal Reserve)  terkait kemungkinan menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan tahun ini.
Emas pun menguat cukup signifikan pada penutupan perdagangan Kamis, yaitu emas Comex untuk kontrak Juni mengalami peningkatan harga 0,71% ke US$1.322,3 per ounce,
Sementara pada pagi ini atau di awal perdagangan Jumat (11/5/2018), harga emas Comex  melemah tipis sebesar 0,08% ke US$1.321,3 per ounce.
Emas tmelesat setelah pasar menilai tekanan inflasi tidak terlalu mengkhawatirkan, mengingat rilis data harga konsumen AS April yang angkanya berada di bawah ekspektasi.
Logam mulia sebelumnya tertekan karena posisi dolar AS yang menguat dibayangi kemungkinan kenaikan suku bunga Fed. Dolar yang menguat mengurangi daya tarik emas.
"Fed bergantung pada data,” kata Naeem Aslam, kepala analis pasar TF Global Markets di London seperti dikutip Bloomberg, Jumat (11/5/2018).
Seperti diketahui, indeks dolar AS yang menunjukkan kekuatan mata uang tersebut terhadap sejumlah mata uang utama lainnya cukup signifikan pelemahannya yaitu sebesar 0,42% ke level 92,65. Pada Kamis, indeks dolar AS meninggalkan level 93.
Indeks dolar AS melemah, setelah rilis kenaikan harga konsumen yang meredakan kekhawatiran bank sentral AS Federal Reserve kemungkinan mungkin menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga konsumen naik 0,2% pada April di bawah perkiraan yang sebesar 0,3%.
"Inflasi akan naik tetapi peningatannya dalam level yang wajar," kata Eric Winograd, ekonom senior AllianceBernstein LP seperti dikutip Reuters, Jumat (11/5/2018).

Tuesday, May 8, 2018

Italia Terbebani Ancaman Pemilu Dini, Indeks Stoxx Mampu Naik Tipis

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:31 PM No comments
KONTAK PERKASA FUTURES  Pergerakan bursa Eropa mampu kembali berakhir positif pada perdagangan Selasa (8/5/2018), di tengah pelemahan bursa saham Italia akibat terbebani tumbuhnya ancaman pemilu lebih awal (snap election).
Indeks saham acuan kawasan Eropa Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,1% setelah bergerak di wilayah negatif hampir sepanjang sesi perdagangan.
Adapun indeks FTSE MIB Italia berakhir turun 1,6% seiring kekhawatiran tentang gejolak politik pada negara berkekuatan ekonomi terbesar ketiga di zona Eropa tersebut. Bank-bank Italia menjadi penekan terbesar terhadap indeks, dengan pelemahan 2,1%.
“Ini bukan hari yang baik untuk aset-aset Italia. Pasar mulai merasakan tekanan Pemilu,” kata Carlo Franchini, head of institutional clients di Banca Ifigest Italia, seperti dilansir dari Reuters.
Presiden Italia Sergio Mattarella pada Senin (7/5) menyerukan partai-partai yang bertikai untuk bersatu di belakang pemerintahan yang netral. Dua partai terbesar Italia, League dan 5-Star Movement, menentang gagasan itu, sehingga meningkatkan kemungkinan adanya Pemilu.
Pasar saham Italia telah mengungguli pasar saham lainnya di Eropa tahun ini, tapi sejumlah analis memperingatkan risiko politik. Pada Senin (7/5), pergerakan indeks FTSE MIB berakhir pada level tertingginya sejak Oktober 2009.
Di sisi lain, laporan keuangan korporasi kuartal pertama berikut aksi merger dan akuisisi mendorong pergerakan harga individu.
Saham Unilever naik 1,8% setelah mengumumkan buyback saham senilai 6 miliar euro.
Di London, aksi merger dan akuisisi membantu indeks FTSE berakhir flat. Sementara itu, saham Shire menguat 4,6% setelah Takeda Pharmaceutical menyatakan kesepakatan untuk membeli grup tersebut senilai US$61,50 miliar.

Monday, May 7, 2018

Aksi Warren Buffett Dorong Saham Apple, Wall Street Kompak Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:46 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pergerakan tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street kompak berakhir menguat pada perdagangan Senin (7/5/2018), didorong penguatan saham Apple selama enam hari berturut-turut serta lonjakan harga minyak ke level tertingginya sejak 2014.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,39% di level 24.357,32, indeks S&P 500 naik 0,35% di 2.672,63, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,77% di level 7.265,21.
Indeks energi S&P berakhir 0,18% lebih tinggi, meskipun mengikis kenaikan yang lebih besar sebelumnya setelah Presiden AS Donald Trump mencuit bahwa pada Selasa (8/5/2018) ia akan mengumumkan keputusannya tentang apakah akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.
Trump telah mengancam akan menarik diri dari perjanjian tersebut, yang berisikan persetujuan Iran untuk membatasi aktivitas nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi, kecuali para delegasi Eropa memperbaiki apa yang Trump sebut kelemahan dalam perjanjian itu.
Saham energi reli pada awal sesi karena masalah bagi perusahaan minyak Venezuela PDVSA dan oleh keputusan yang membayangi apakah AS akan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.
“Minyak telah terlihat baik untuk mengantisipasi pengumuman dari Trump. Pelaku pasar bersiap untuk yang terburuk,” kata Keith Lerner, chief market strategist di SunTrust Advisory Services, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, saham Apple bertambah 0,72%, memperpanjang kenaikannya sejak merilis laporan keuangannya pekan lalu dan setelah Berkshire Hathaway mengungkapkan telah menambah kepemilikan sahamnya pada pembuat iPhone tersebut.
Pada Senin (7/5/2018), pemilik Berkshire Hathaway Warren Buffett kepada CNBC mengungkapkan keinginannya untuk memiliki 100% saham itu.
“Buffett mengambil posisi besar di Apple, yang meyakinkan banyak orang,” kata Jack Ablin, Chief Investment Officer di Cresset Wealth Advisors. “Secara psikologis, pelaku pasar pekan lalu masuk dengan sedikit skeptis, tapi saya pikir kita melihatnya melunak pada akhir pekan dan selama akhir pekan.”
Kekhawatiran atas inflasi dan suku bunga, bersama dengan ketegangan geopolitik dan pengenaan tarif, sebelumnya membayangi musim laporan keuangan yang solid.
Hampir 80% dari 417 perusahaan pada S&P 500 yang telah merilis laporannya sejauh ini telah melampaui perkiraan laba, menurut Thomson Reuters I/B/E/S. Angka ini jauh di atas rata-rata jangka panjang sebesar 64% dan rata-rata sebesar 75% selama empat kuartal terakhir.

Sunday, May 6, 2018

Data Tenaga Kerja AS Tak Banyak Berpengaruh, Indeks Dolar Melemah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:57 PM No comments
KONTAK PERAKSA FUTURES - Dolar Amerika Serikat bergerak pada kisaran level tertinggi tahun 2018 ini, pada Senin (7/5/2018) setelah data tenaga kerja dan upah AS tidak banyak mempengaruhi persepsi kekuatan perekonomian AS, meskipun kekhawatiran mengenai friksi perdagangan bisa mengaburkan outlook ekonomi.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya, terpantau melemah 0,1% atau 0,088 poin ke level 92,478 pada pukul 8.33 WIB,
Sebelumnya, indeks dolar dibuka menguat 0,02% atau 0,022 poin di posisi 92,588, setelah menyentuh level tertinggi di 2018 pada Jumat di posisi 92,90. Dolar menguat secara luas, mempertahankan kekuatannya setelah rilis data ekonomi AS yang bervariasi pada Jumat.
Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan jumlah lapangan kerja baru tumbuh sedikit lebih rendah dari perkiraan, sedangkan penghasilan per jam rata-rata, yang diamati dengan ketat untuk tanda-tanda tekanan inflasi, naik kurang dari perkiraan sebesar 0,1% pada bulan April,.
Sementara itu, tingkat pengangguran turun mendekati level terendah dalam 17,5 tahun terakhir sebesar 3,9%, meskipun sebagian didorong oleh warga AS yang meninggalkan angkatan kerja.
Dilansir Reuters, tidak ada yang mengubah persepsi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga setidaknya dua kali, dan mungkin tiga kali lagi tahun ini.
Sebaliknya, data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cemerlang di Eropa tahun lalu kehilangan momentum, menyebabkan spekulan memangkas ekspektasi mata uang bahwa Bank Sentral Eropa akan mengurangi stimulusnya.
Mata uang euro terpantau berada pada posisi US$1,1962, tidak jauh dari level terendah empat bulan terakhir pada Jumat sebesar US$1,1910.
BACA JUGA : 

KONTAK PERKASA FUTURES – Rekomendasi Saham GJTL, HOKI & PTBA

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search