English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Tuesday, July 2, 2019

Kisah Bank dan Pekerja Melakukan Transformasi Digital

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 10:18 PM No comments

KONTAK PERKASA FUTURES - Rasa cemas sempat melanda pikiran Fajar Adityo Ismantoro, salah satu Customer Service Officer (CSO) Bank Mandiri di kantor cabang Plaza Mandiri.
Akhir 2018, ia dan rekan-rekannya mendapat informasi dari kepala cabang tentang proyek awal Digital Banking yang akan berlokasi di tempat yang sama.
"Saya khawatir, apakah nanti saya akan dipindahkan ke unit atau divisi lain kalau nanti ada pengurangan staf di kantor cabang? Jika saya dipindahkan ke divisi legal, saya takut tak bisa menguasai bidang itu," ungkap Fajar yang mengawali profesinya sebagai teller pada 2009 di bank terbesar secara aset itu.
Sejak Bank Mandiri meluncurkan aplikasi mobile pertama di platform Blackberry pada 2011 silam, Fajar merasakan adanya perubahan sistem perekrutan karyawan di bank pelat merah itu.
"Dulu setelah saya bekerja satu tahun menjadi teller, saya langsung diangkat sebagai pegawai tetap. Akan tetapi, tahun berikutnya hingga sekarang, makin sulit bagi teller menjadi karyawan tetap," sebutnya.
Namun, kegelisahan Fajar tak berangsur lama setelah ia berkonsultasi dengan kepala cabang. Ia yakin jika posisinya cukup aman saat ini.
"Memang saat ini kami mulai mengalihkan nasabah alihkan ke digital, namun ada hal-hal yang tak bisa dipenuhi melalui digital. Banyak nasabah yang masih butuh konsultasi secara langsung dengan petugas bank, baik itu mengenai produk perbankan. Saya rasa perampingan (karyawan) itu ada tapi pegawai seperti teller dan CSO masih akan tetap dibutuhkan," ujar Fajar.
Sementara, Dandy Permana, salah satu teller  BCA di kantor cabang Thamrin tak merasa terancam karena yakin jika bank akan membekali ilmu bagi para karyawannya agar lebih sigap beradaptasi dengan digitalisasi perbankan.
Selain melayani nasabah bertransaksi, Dandy yang masih kuliah dan menjadi karyawan magang di bank swasta ini, mengaku jika ia dan rekan kerjanya juga harus bisa menawarkan produk perbankan.
"Jadi teller dan CSO juga ditargetkan cross-selling (berjualan) produk-produk seperti KPR, KKB, dan sebagainya," ujar dia.
Kecemasan Fajar dan pengalaman Dandy untukberjualan merupakan segelintir contoh yang tengah dialami para karyawan perbankan tanah air sebagai dampak disrupsi teknologi digital yang terjadi di industri perbankan.
Berdasarkan survei Digital Banking in Indonesia 2018 yang oleh PricewaterhouseCoopers (PwC), para pekerja di sektor perbankan sedang mengalami proses bisnis dan tim yang tidak fleksibel akibat minimnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang digital.
Manajemen  perbankan tak menyangkal jika perbankan mulai mengurangi biaya operasional perbankan,  terutama dalam pembukaan kantor cabang seiring dengan tuntutan bagi perbankan untuk dapat bertransformasi menjadi digital banking.
Direktur Operasional dan Bisnis Bank Mandiri Hery Gunardi mengakui, jika perampingan kantor cabang telah terjadi sejak tahun lalu.
Dibandingkan beberapa tahun lalu yang umumnya membuka 100-200 cabang, tahun lalu Bank Mandiri hanya membuka 50 kantor cabang. Adapun tahun ini, bank pelat merah itu hanya membuka 10 cabang.
Penyusutan ekspansi kantor cabang sejalan dengan transformasi perbankan digital, di mana Bank Mandiri telah mengurangi interaksi nasabah pada bank secara fisik dengan mengembangkan Mobile Apps atau Digital Channel.
Saat ini, Hery menuturkan, transaksi digital di Bank Mandiri telah mencapai 92 persen, sementara transaksi konvensional atau di kantor cabang sekitar 8 persen.
"Kami ingin menaikkan produktivitas,baik dari penghimpunan Dana PihakKetiga maupun kredit. Penghematan modal kerja dari sisi pembukaan cabang saja bisa berarti lebih dari Rp 100 miliar," ungkap Herry.
Berbeda dengan BCA yang masih ingin membuka kantor konvensional dan merekrut para teller. Presiden Direktur BCA, JahjaSetiaatmadja mengatakan, BCA masih akan tetap ekspansi membuka kantor cabang baru dan karyawan baru meski transaksi digital di BCA telah mencapai 98 persen saat ini
"Bank akan tetap membutuhkan teller danCSO, terutama transaksi besar di atas limit tertentu masih dilakukan di kantor cabang. Hal ini untuk melindungi nasabah dari kelalaian atau pihak-pihak yang mempunyai niat jahat," ungkap Jahja.

Pemerintah Telah Cairkan Rp 11,1 Triliun untuk Gaji ke-13 PNS

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 12:16 AM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Pemerintah telah mencairkan gaji ke-13 para Aparatur Sipil Negara (ASN). Hingga saat ini, anggaran yang telah dicairkan untuk gaji ke-13 tersebut mencapai Rp 11,1 triliun.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Marwanto mengatakan, pada hari ini pemerintah memang telah mencairkan gaji ke-13 untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri dan Pensiunan.
"Pada tanggal 2 Juni (hari ini) gaji ke-13 telah dicairkan," ujar dia saat berbincang denganLiputan6.com di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Dia mengungkapkan, hingga pukul 10.00 WIB hari ini, hampir seluruh Satuan Kerja (Satker) kementerian/lembaga dan instansi pemerintah telah melakukan pencairan gaji ke-13 tersebut.
"Sampai dengan jam 10 pagi ini, 99,9 persen Satker Pemerintah Pusat di seluruh Indonesia telah mencairkan gaji ke-13," jelas dia.
Sementara untuk anggaran, ucap Marwanto, alokasi anggaran yang telah dicairkan untuk gaji ke-13 ini mencapai Rp 11,1 triliun.
"Jumlah dana gaji ke-13 yang sudah dicairkan sebesar Rp 11,1 triliun," kata dia.‎
sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mencairkan gaji ke-13 para Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri serta pensiunan pada hari ini. Pencairan gaji PNS tersebut dilakukan sesuai dengan yang telah dijadwalkan semula.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti. Dia menyatakan, pencairan tersebut dilakukan Kemenkeu pada hari ini kepada satuan kerja (Satker) masing-masing instansi.
"Iya. Sudah dicairkan hari ini gaji ke-13 untuk ASN dan pensiunan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Dia mengungkapkan, gaji PNS ke-13 tersebut bukan hanya gaji pokok saja, tetapi juga ditambah tunjangan lain seperti tunjangan umum dan tunjangan kinerja. "Gaji plus tunjangan," lanjut dia.
Sementara untuk anggaran, lanjut Frans, Kemenkeu mengalokasikan dana gaji PNS ke-13 sebesar Rp 20 triliun. Angka tersebut untuk gaji ke-13 seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan. "(Anggaran) Rp 20 triliun," tandas dia.

BACA JUGA : 

Benarkah Perang Dagang Segera Berakhir, Dampaknya ke RI?

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search