English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Tuesday, March 10, 2020

Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 839 Ribu per Gram

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 11:55 PM No comments
PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas Antam pada Rabu (11/3/2020), turun Rp 3.000 per gram menjadi Rp 839 ribu per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam di angka Rp 842 ribu per gram.
Harga buyback emas Antam juga turun Rp 3.000 menjadi Rp 764 ribu per gram. Harga buybackini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 764 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.29 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 8.630.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 16.710.000.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
* Pecahan 0,5 gram Rp 444.000
* Pecahan 1 gram Rp 839.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.627.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.419.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.015.000
* Pecahan 10 gram Rp 7.965.000
* Pecahan 25 gram Rp 19.805.000
* Pecahan 50 gram Rp 39.535.000
* Pecahan 100 gram Rp 79.000.000
* Pecahan 250 gram Rp 197.250.000
* Pecahan 500 gram Rp 394.300.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 788.600.000.

Harga Minyak Naik Usai Anjlok ke Posisi Terburuk Sejak 1991

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 1:45 AM No comments
PT KONTAK PERKASA -  Harga minyak mentah dunia naik kembali, usai turun lebih dari 20 persen. Minyak mentah Intermediate West Texas  (WTI) dan patokan minyak internasional Brent sempat mencatat penurunan terburuk sejak 1991.
Melansir laman CNBC, Selasa (10/3/2020), kini harga WTI diperdagangkan naik 92 sen, atau 2,9 persen menjadi USD 32,06 per barel. 
Kemarin, WTI dan Brent masing-masing turun 24,59 persen dan 24,1 persen. Penurunan ini mencapai posisi terendah lebih dari 4 tahun.
Aksi jual tajam terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan Rusia, yang dikhawatirkan dapat menyebabkan pasokan minyak mentah berlebih.
Pada pekan lalu, Rusia selaku sekutu OPEC menolak tambahan produksi 1,5 juta barel per hari yang diusulkan 14 anggota kartel minyak tersebut.
Usai terjadi kebuntuan pembicaraan, pemimpin OPEC Arab Saudi langsung memangkas harga minyak resminya karena dilaporkan bersiap untuk meningkatkan produksi.
Pemotongan produksi sebelumnya berakhir pada Maret. Itu artinya, mulai 1 April, para produsen minyak boleh memompa produksinya sesuai keinginan. Membanjirnya pasokan bisa kian menekan harga yang sudah tertekan wabah Virus Corona. 
Pada hari Senin, Departemen Energi AS mengatakan pemerintahan Trump sedang memantau situasi menyusul penurunan tajam minyak dunia tersebut.
“Upaya negara ini untuk memanipulasi dan mengejutkan pasar minyak memperkuat pentingnya peran Amerika Serikat sebagai pemasok energi yang andal bagi mitra dan sekutu di seluruh dunia. Amerika Serikat, sebagai produsen minyak dan gas terbesar di dunia, dapat dan akan tahan terhadap volatilitas ini. Pertumbuhan industri minyak dan gas yang tidak konvensional di Amerika Serikat telah menghasilkan pasar yang lebih aman, tangguh, dan fleksibel,” mengutip pernyataan departemen tersebut.
Harga minyak mentah dunia anjlok 30 persen dipicu kegagalan OPEC mencapai kesepakatan dengan sekutunya mengenai pengurangan produksi. Ini menyebabkan Arab Saudi memangkas harga karena dilaporkan akan bersiap meningkatkan produksi, dan memicu kekhawatiran bakal terjadinya perang harga.
Melansir laman CNBC, Senin (9/3/2020), harga minyak mentah berjangka Brent anjlok 30 persen menjadi USD 31,02 per barel, level terendah sejak Februari 2016.
Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate turun 27 persen menjadi USD 30 per barel, level terendah sejak Februari 2016. Harga minyak WTI berada di jalur terburuk harian sejak Januari 1991 selama Perang Teluk.
"Ini menjadi pendekatan drastis dari Arab Saudi, khususnya untuk menangani masalah kelebihan produksi yang kronis," kata John Kilduff dari Capital Again.
Usai sempat turun di awal, kerugian sedikit berkurang. Brent diperdagangkan 24,59 persen lebih rendah menjadi USD 34,14 per barel dan minyak mentah berjangka AS  lebih rendah 25,61 persen menjadi USD 30,71 per barel.
Pada Sabtu pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan diskon besar-besaran harga jual minyaknya untuk April. Negara itu juga dilaporkan bersiap untuk meningkatkan produksinya di atas angka 10 juta barel per hari.
Saudi kini memompa produksi 9,7 juta barel per hari, tetapi memiliki kapasitas untuk meningkatkan hingga 12,5 juta barel per hari.
"Kami melihat perang harga minyak OPEC dan Rusia dimulai akhir pekan ini, ketika Arab Saudi secara agresif memotong harga, di mana ia menjual minyak mentahnya paling banyak dalam setidaknya 20 tahun," kata Analis Goldman Sachs, Damien Courvalin dalam catatannya.
"Prognosis untuk pasar minyak bahkan lebih mengerikan daripada pada November 2014, ketika perang harga seperti itu dimulai. Di mana, kejatuhan permintaan minyak yang signifikan juga karena Virus Corona," tambah dia.
Goldman memangkas prediksi harga minyak Brent pada kuartal kedua dan ketiga menjadi USD 30 per barel, dan harga bisa turun ke posisi USD 20-an.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search