Spekulasi Stimulus, Angkat Bursa Saham China Dibuka Menguat 0.3%

---

Indeks Acuan Saham China menguat ke level 1 pekan tertingginya ditengah spekulasi bahwa pemerintah akan meningkatkan stimulus setelah sektor manufaktur Agustus lalu negara tersebut tumbuh pada laju terendahnya.

Beijing Aerospace Changfeng Co. dan China Avic Avionics Equipment Co. reli pada hari ke-2. Chongqing Changan Automobile Co., mitra dari Ford Motor Co. dan Mazda Motor Corp., catat gain sebesar 2.4%. PMI (Purchasing Manager Index) Agustus lalu berada pada angka 51.1, tidak sesuai dengan perkiraan rata-rata sebesar 51.2 pada survei Bloomberg News. Rilis laporan terpisah mengenai PMI dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economic juga mencatat penurunan.

Indeks Shanghai Composite menguat sebesar 0.3% ke level 2,224 pukul 9:59 pagi waktu China. Rilis laporan hari ini mengikuti menurunnya data kredit, produksi dan investasi Juli dari yang diperkirakan sebelumnya, mengisyaratkan bahwa ekonomi sedang kehilangan momentumnya dan menambah tekanan kepada pemerintah guna meningkatkan upayanya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Sementara itu, Indeks CSI 300 menguat sebesar 0.2% ke level 2,343.09. Indeks Hang Seng China Enterprises stagnan. Indeks Ekuitas AS-China Bloomberg naik sebesar 0.4% pada 29 Agustus lalu.

Angka pembacaan akhir sektor manufaktur dari HSBC berada pada angka 50.2. Sementara angka pembacaan manufaktur Juli lalu turun 51.7 dan masih diatas 50, mengindikasikan adanya pertumbuhan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks Saham Berjangka China Menguat Terkait Kenaikan Spekulasi Stimulus

---

Indeks saham berjangka China naik di tengah spekulasi pemerintah akan mempercepat stimulus pasca indeks acuan manufaktur nasional jatuh bulan lalu.

Kontrak berjangka pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan September, naik sebesar 0,2 persen ke level 2,352.20 pukul 09:17 pagi waktu China. Saham Suning Commerce Group Co, perusahaan peritel elektronik terbesar di China, turun setelah membukukan kerugian pada semester pertama.

Indeks Shanghai Composite menguat sebesar 1 persen ke level 2,217.20 pada 29 Agustus kemarin, memangkas kerugian sebesar 1,1 persen pekan lalu. Indeks CSI 300 melonjak sebesar 1,2 persen ke level 2,338.29 pada 29 Agustus kemarin. Indeks Hang Seng China Enterprises naik sebesar 0,3 persen. Indeks ekuitas Bloomberg China-US, mengukur perusahaan AS yang diperdagangkan di China, menguat sebesar 0,4 persen di New York.

Indeks Pembelian Manajer 'berada di posisi 51.1 pada bulan Agustus, Biro Statistik Nasional dan Federasi Cina Logistik dan Pembelian mengatakan hari ini di Beijing, perkiraan rata-rata turun 51,2 data yang disurvei oleh Bloomberg News dan dibandingkan pada bulan Juli sebesar 51,7. Memperluas indikasi angka diatas 50.

Saham perusahaan Suning menurun. Peritel melaporkan kerugian sebesar 755 juta yuan pada semester pertama, dibandingkan dengan keuntungan sebesar 734 juta yuan pada tahun sebelumnya.

Saham Zoomlion Heavy Industry Science and Technology Co, perusahaan pembuat peralatan konstruksi terbesar di China melemah, pasca laba pada semester pertama turun sebesar 69 persen dari tahun sebelumnya. (knc)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Hong Kong Berayun Pasca Rilis Data PMI

---

Bursa Saham Hong Kong berayun diantara gain dan loss setelah sektor manufaktur China turun untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir. Sementara saham-saham Casino pimpn penurunan akibat saham-saham sektor konsumen menguat.

Indeks Hang Seng menguat sebesar 0.1% ke level 24,758.68 pukul 9:35 pagi waktu Hong Kong setelah sebelumnya melemah sebesar 0.2%. Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share turun sebesar 0.2% ke level 10,940.69.

Pekan lalu indeks acuan tersebut mencatat penurunan bulanan pertamanya sejak April lalu setelah reli 6.8% pada Juli lalu. Para investor mengkaji apakah pemerintah akan menambah stimulus ditengah melambatnya pertumbuhan kredit dan harga rumah.

Rilis data pemerintah hari ini menunjukkan aktivitas sektor manufaktur China Agustus lalu turun 51.1, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata sebesar 51.2 pada survei Bloomberg dan 51.7 pada bulan sebelumnya. Hari ini HSBC Holdings Plc dan Markit Economics merilis angka pembacaan akhir PMI setelah angka pembacaan awal berada pada angka 50.3. Angka pembacaan diatas 50 mengindikasikan adanya pertumbuhan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Naik Seiring Yen Memperpanjang Penurunan

---

Saham-saham Jepang naik dengan Indeks Topix rebound dari kerugian dua hari terakhir, seiring penurunan yen diperpanjang dan para investor menimbang data belanja modal.

Indeks Topix naik sebesar 0,2 persen ke level 1,279.98 pukul 09:03 pagi waktu Tokyo, dengan sekitar tiga saham yang naik untuk setiap dua yang turun. Indeks Topix melemah sebesar 0,9 persen bulan lalu, penurunan bulanan pertama sejak April lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,3 persen ke level 15,466.58 hari ini. Yen tergelincir sebesar 0,1 persen ke level 104,17 per dolar hari ini setelah jatuh sebesar 0,4 persen pada 29 Agustus kemarin. Belanja modal Jepang naik meleset dari perkiraan pada kuartal kedua, rilis data menunjukkan hari ini.

Dana pensiun terbesar di dunia diadakan kembali dari ambil alih pemerintah ke ekuitas Jepang pada kuartal terakhir, hasil investasi mengisyaratkan, bahkan saat pasar pulih dalam mengantisipasi pembelian. Nilai saham lokal Pensiun Reksa Dana Pemerintah melonjak sebesar 5,4 persen pada periode April sampai Juni lalu terkait aset manajer pensiun-tabungan memperoleh pengembalian sebesar 5,1 persen, menurut sebuah pernyataan pada 29 Agustus kemarin.

Pasar AS ditutup hari ini karena liburan hari buruh. Indeks Standard & Poor 500 menguat sebesar 0,3 persen pada 29 Agustus kemarin, seiring para investor menimbang data ekonomi dan di tengah spekulasi bank sentral akan terus memacu pertumbuhan ekonomi.

Indeks Topix diperdagangkan sebesar 1,2 kali tercatat pada 29 Agustus kemarin, dibandingkan dengan 2,7 kali Indeks S & P 500 dan 1,9 kali Indeks Stoxx Europe 600.  (knc)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Melemah Jelang Rilis Data PMI China

---

Bursa Saham Asia melemah, dipimpin oleh saham-saham alat kesehatan, hal tersebut akibat para investor mengkaji eskalasi ketegangan di Ukraina yang akan memicu sanksi baru terhadap Russia dan menunggu rilis data manufaktur China.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah sebesar 0.1% ke level 147.81 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Pada Agustus lalu indeks acuan tersebut mengalami penurunan sebesar 0.6%, penurunan bulanan pertama sejak April lalu. Pemerintah Uni Eropa menyepakati untuk memberikan sanksi baru jika konflik di Ukraina semakin memburuk, sehingga European Commission dalam sepekan terakhir membuat proposal yang diperkirakan akan menargetkan sanksi kepada sektor energy dan industri keuangan Russia.

Manufaktur PMI China yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang melambat untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir, dengan ekonom memeprkirakan berada pada level 51.2, turun dari 51.7 di Juli lalu. Angka pembacaan akhir manufaktur PMI China dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economic akan dirilis hari ini, setelah angka pembacaan awal turun di level 50.3, level terendah sejak Mei lalu. Angka pembacaan diatas 50 memberikan sinyal kenaikan.

Indeks NZX 50 Index Selandia Baru melemah sebesar 0.2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia satgnan. Indeks Topix Jepang menguat sebesar 0.2% dan Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Sementara Bursa Saham China dan Hong Kong belum buka. (bgs)

Sumber : Bloomberg