Bloomberg (21/01) – Emas turun tajam 
dalam tiga pekan terakhir sejalan dengan spekulasi bahwa Federal Reserve
 akan melanjutkan pengurangan stimulus yang mendorong dollar dan 
mempengaruhi daya tarik logam sebagai sebuah alternatif investasi.
| Indeks Spot Dollar Bloomberg, indeks mata uang dollar terhadap 10 mata uang lainnya, menuju rally tertingginya sejak bulan November lalu. Federal Reserve memangkas pembelian obligasi bulanannya menjadi $75 miliar dari $85 miliar di bulan Desember dan kemungkinan akan memangkas pembelian sebesar $10 miliar pada setiap pertemuan hingga akhir program pada tahun ini, berdasarkan pada survei Bloomberg yang dilakukan pada tanggal 10 Januari lalu. Pertemuan bank sentral mendatang pada tanggal 28-29 Januari. Emas untuk pengiriman langsung turun 1.3% ke level $1,238.89 per ounce pada pukul 10:05 pagi di New York, menuju ke level penurunan tertingginya sejak tanggal 30 Desember lalu. Sementara di Comex, New York, emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari turun 1.1% ke level $1,238.50. Perdagangan sebesar 69% lebih tinggi dari 100 hari rata-rata untuk saat ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Logam mulia tergelincir sebesar 28% pada tahun lalu, penurunan tajam sejak tahun 1981, pasca beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam sebagai tempat lindung nilai. Emas naik 70% dari bulan Desember 2008 hingga June 2011 sejalan dengan Federal Reserve memompa dana lebih dari $2 triliun ke sistem keuangannya. Perak untuk pengiriman langsung turun 2.4% ke level $19.8281 per ounce di London. Palladium turun 1% ke level $741.75 per ounce. Platinum tergelincir 1.8% ke level $1,442.38 per ounce. Logam mencapai level $1,472 kemarin, tertinggi sejak tanggal 7 November lalu, sejalan dengan beberapa pekerja tambang berencana untuk melakukan pemogokan di Afrika Selatan. (bgs) | 


 
 
 
 










0 komentar :
Post a Comment