Emas
berjangka naik untuk sesi keempat berturut-turut pasca dolar mengalami
penurunan terpanjang dalam tujuh pekan terakhir yang mendorong
permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi.
Greenback
turun untuk sesi keempat secara berturut-turut terhadap sekeranjang 10
mata uang utama, penurunan terpanjang sejak 30 April lalu. Pada tanggal
19 Juni lalu, emas melonjak sebesar 3,3 persen, level tertinggi dalam
sembilan bulan terakhir pasca pihak otoritas Federal Reserve mengatakan akan tetap mempertahankan suku bunga ultra rendahnya untuk waktu yang cukup.
Di
Comex di New York, emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar
0,1 persen untuk menetap di level $1,318.40 per ons pukul 1:34 waktu
setempat. Pada jumat lalu, harga emas mencapai level $1,322.50,
tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 15 April lalu.
Emas
menuju kenaikan kuartalan kedua secara berturut-turut untuk pertama
kalinya sejak tahun 2011 lalu karena meningkatnya permintaan untuk safe
haven di tengah meningkatnya kekerasan di Irak dan konflik antara
Ukraina dan Rusia.
Hedge
fund dan manajer keuangan lainnya meningkatkan spekulasi bullish
terhadap emas sebesar 30 persen dalam pekan yang berakhir 17 Juni lalu,
kenaikan terbesar sejak Februari lalu. Sementara itu, data pemerintah
menunjukkan pada jumat kemarin.
Logam
mulia naik sebesar 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 lalu
pasca Fed membeli surat utang dan mengadakan biaya pinjaman mendekati
nol persen, meningkatkan kekhawatiran inflasi. (izr)
Sumber: Bloomberg
0 komentar :
Post a Comment