KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas stabil pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), setelah mengalami penutunan yang tajam pada sesi sebelumnya.
Investor tengah menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mengenai suku bunga yang akan berlangsung pada pertemuan akhir bukan Juli ini.
Mengutip CNBC, Selasa (23/7/2019), harga emas di pasar spot hanya bergeser naik tpis ke USD 1.427,9 per ounce. Harga logam mulia ini sempat menyentuh angka tertingg sejak Mei 2013 di USD 1.452,60 per ounce pada perdagangan Jumat lalu tetapi kemudian saat penutupan melemah 1,5 persen.
Sedangkan harga emas berjangka AS stabil di kisaran USD 1.428,7 per ounce.
"Harga emas stabil karena memang sebagian besar investor lebih memilih menahan diri sampai dengan pertemuan the Fed. Sebelumnya telah banyak kenaikan sehingga saat ini membentuk pola konsolidasi," jelas analis senior OANDA Edward Moya.
"Banyak pihak yakin bahwa the Fed bakal memangkas suku bunga 25 basis poin tetapi ada kubu yang percaya bahwa pemotongannya bisa mencapai 50 basis poin. Artinya memang saat ini ketidakastian tinggi," tambah dia.
Suku bunga yang lebih rendah akan memberikan beban kepada nilai tukar dolar AS sehingga memberikan tenaka kepada harga emas untuk terus menjulang.
The Fed diperkirakan akan mengumumkan keputusannya pada pertemuan 30-31 Juli.
Pasar juga mengharapkan sikap kebijakan yang dovish dari pertemuan Bank Sentral Eropa yang berlangsung pada Kamis depan.
Ketegangan politik di timur tengah juga menawarkan dukungan yang mendasari untuk emas, yang merupakan aset safe haven, untuk terus naik.
Inggris sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam krisis kapal tanker yang terjadi di Teluk pada hari Minggu kemarin. Ada beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan ketika sebuah rekaman muncul menunjukkan bahwa militer Iran menentang kapal perang Inggris.