Kontak Perkasa Futures | Presiden Joko Widodo menyepakati kerja sama senilai Rp93 triliun lebih dengan Raja Salman dari Arab Saudi, dalam pertemuan di Istana Bogor, Rabu (01/03).
Kerja sama itu mencakup kesepakatan dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, senilai US$6 miliar atau Rp80 triliun.
Terkait program refining development masterplan di Cilacap antara Pertamina dan Aramco. Kedua negara sepakat mendorong basic engineering design dan pembentukan Joint Venture dengan segera, ungkap Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Istana Bogor.
Selain itu, Indonesia juga sepakat untuk menerima kucuran dana US$1 miliar atau Rp13 triliun dari Saudi Fund Development, untuk keperluan pembangunan infrastruktur, air minum dan perumahan.
Namun, ketika ditanyakan kepada rincian kerja sama dan waktu pengucuran dana, Menteri Retno tidak menjelaskan dengan alasan, Kedua negara masih akan membahas lebih lanjut kerja sama ini dengan mengirim para menterinya.
Meskipun nilai kerja sama tidak bisa dibilang kecil, tetapi masih jauh di bawah potensi investasi Arab Saudi ke Indonesia yang sebelumnya diungkapkan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.Kontak Perkasa Futures
Pramono sempat mengungkapkan bahwa investasi Arab Saudi untuk Indonesia bisa jadi mencapai US$25 miliar atau Rp333 triliun.
Namun Menlu Retno menegaskan kepada para wartawan di Bogor, Jangan terfokus angka. Investasi itu kan bukan datang blek-blek. Harus dipahami dulu. Kalau datang blek itu Sinterklas. Memang mau di-Sinterklasi?
Ditambahkan bahwa bahwa jika kesepakatan terus berlanjut dan merambah ke bidang lain maka tidak tertutup kemungkinan angkanya bisa mencapai seperti yang diharapkan.
Dalam pertemuan di Istana Presdien di Bogor, Presiden Joko Widodo dan Raja Salman di Istana Bogor menandatangani 11 Nota Kesepahaman atau MoU, antara lain mencakup ekonomi, kebudayaan, usaha kecil dan menengah, serta industri aeronautika.