Kontak Perkasa Futures | PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (Kioson) resmi menawarkan sahamnya di pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten KIOS pada hari ini. Kioson merupakan perusahaan perdagangan dengan platform online (e-commerce) pertama yang melantai di bursa.
"Melalui Initial Public Offering (IPO) atau penawaran pertama harga saham pada 26-27 September 2017, Kioson berhasil memeroleh dana sebesar Rp 45 miliar," ujar Jasin Halim, Direktur Utama Kioson, Kamis, 5 Oktober 2017.
Baca:
Lebih lanjut Jasin menjelaskan, harga saham yang dijual seharga Rp300 per lembar dengan jumlah sebesar 150 juta lembar saham. Angka tersebut setara dengan 23,07 persen dari total saham perusahaan.
Jasin menyebutkan saat melakukan proses penawaran saham, Kioson mengalami 10 kali oversubscribbed atau kelebihan pembeli saham dari jumlah ketersediaan saham yang ditawarkan. Kioson menjadi emiten ke-24 tahun ini atau menjadi perusahaan ke-558 yang masuk ke BEI.
Kioson nantinya akan menempati sektor Trade Service and Investment dan subsektor Retail Trade di daftar emiten BEI. Perusahaan teknologi penyedia jasa Online to Offline (O2O) ini diklaim Jasin sebagai yang pebisnis pertama mengusung konsep tersebut. "Yang membedakan lagi, hanya Kioson yang investornya dari retail," ujarnya.
Sebelumnya, Kioson menargetkan meraup Rp 42 miliar hingga Rp 45 miliar dari hasil IPO ini. Setelah IPO, ekspansi mitra kios Kioson ditargetkan meningkat 100 persen pada akhir 2017.
Sebanyak 75,76 persen dana hasil IPO Kioson akan digunakan perusahaan e-commerce tersebut dengan jumlah 15 ribu mitra tersebut untuk mengakuisisi PT Narindo Silusi Komunikasi. Sedangkan sisanya yakni 13,13 persen akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. “Akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio perseoran, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan perseoran," ujar Jasin pada awal September lalu.