English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Wednesday, February 28, 2018

OSO SEKURITAS: IHSG Masih Sulit Lepas dari Zona Merah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:20 PM No comments
PT Kontak Perkasa Balikpapan - Oso Sekuritas memperkirakan IHSG akan kembali bergerak melemah lanjutkan di zona merah hari ini.
Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup turun tipis sebesar 0.03% ke level 6,597 dengan candle bearish.
IHSG masih bergerak di area inside bar candle. IHSG rawan koreksi lanjutan dengan target penurunan ke level 6,531 - 6,544 sebagai area gap.
Stochastic di rasio 41% dan MACD line bergerak bearish serta volume menurun. "Kami perkirakan IHSG bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 6.531 - 6.609," tulis risetnya.
Economic & Industry News
•Cadangan Devisa Indonesia Pada Februari 2018 Diperkirakan Kembali Mencetak Rekor Tertinggi Baru
• Moody’s Menaikan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Sebesar 2.7% Dari Sebelumnya 2,3%
• Harga Tembaga Diprdiksi Akan Terpengaruh Dengan Defisit Pasokan
• Persediaan Kapas Di Tahun 2018 Diprediksi Mengalami Defisit Sebanyak 204.000 Bal
Corporates News
• SMBR Akan Membagikan Dividen Tahun 2017 Sebesar 36,7 Miliar
• MYRX Realisasikan Pengunaan Anggaran Capex 2017 Sebesar Rp 800 Miliar Dari Total Anggaran Rp 1 Triliun
• MYRX Targetkan Marketing Sales Tahun 2018 Sebesar Rp 1 Triliun
• Crossing Saham LPKR Sebesar Rp 3,2 Triliun Pada 28 Februari 2018
• Laba Bersih Tahun 2017 BSDE Naik 173% Menjadi Rp 4,92 Triliun Dari Sebelumnya Rp 1,79 Triliun
• TBLA Anggarkan Belanja Modal Tahun 2018 Sebesar Rp 800 Miliar
• ITMG Berencana Menutup Satu Tambang Batubara Dan Menambah Dua Tambang Batubara Yang Semuanya Berlokasi Di Kalimantan Timur Pada Tahun 2018
• Perolehan Kontrak ACST Tahun 2017 Naik Sebesar 121% Menjadi Rp 8,4 Triliun Dari Sebelumnya Rp 3,8 Triliun
• PT Jaya Trishindo Akan Tawarkan Harga IPO Dikisaran Rp 110 – Rp 125 Per Saham
• ASII Akan Membagikan Dividen Tahun 2017 Sebesar Rp 130 Per Saham
• Laba Bersih Tahun 2017 KMTR Naik 101,6% Menjadi Rp 423,17 Miliar

Tuesday, February 27, 2018

LIVE HARGA EMAS 28 FEBRUARI: Spot Comex Naik Tipis Pagi Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:55 PM No comments
PT Kontak Perkasa Futures - Harga emas comex pagi ini dibuka di zona hijau, melanjutkan penguatan pada perdagangan sesi sebelumnya, Selasa (27/2/2018).
Pagi ini, harga emas di Comex untuk kontrak pengiriman April 2018 dibuka menguat 0,30 poin atau 0,02% di level US$1.318,90 per troy ounce.
Emas Comex stagnan pada pukul 06.55 WIB di level US$1.318,60 per troy ounce.
Dalam perdagangan kemarin, harga emas ditutup turun 1,07 %atau 14,20 poin ke level US$1.318,60 per troy ounce.
Sementara itu, pergerakan harga emas hari ini berkisar US$1.318,30 - US$1.320,10 per troy ounce.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live di Bisnis.com
BACA JUGA : 

Harga Batu Bara Ditutup Melemah 1,8% – PT Kontak Perkasa Futures

Monday, February 26, 2018

KURS RUPIAH 27 FEBRUARI: Pantau Pergerakan Pasar Spot Di Sini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:41 PM No comments
PT Kontak Perkasa - Berikut ini laporan Live kurs rupiah dari pasar spot Bloomberg yang diperbarui perkembangannya sejak pembukaan sampai penutupan transaksi hari ini, Selasa (27/2/2018).
Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan pertama pekan ini, Senin (26/2/2018), sejalan dengan apresiasi mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.
Rupiah ditutup menguat 0,06% atau 8 poin di Rp13.660 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 7 poin atau 0,05% di posisi 13.661. Pada perdagangan Jumat (23/2) rupiah berhasil membukukan rebound dengan penguatan 0,12% atau 17 poin di posisi 13.668.
Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang perdagangan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp13.644 – Rp13.664 per dolar AS.
Bersama rupiah, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau menguat, dipimpin won Korea Selatan sebesar 0,51% dan renminbi China yang terapresiasi 0,48%. Di sisi lain, peso Filipina terpantau melemah 0,17%.
Mata uang emerging market di Asia menguat saat bursa regional mengekor penguatan bursa saham AS pada perdagangan Jumat (23/2) dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah mendukung permintaan untuk aset-aset negara berkembang.
“Mata uang Asia nampaknya hari ini ditopang kombinasi penurunan imbal hasil obligasi AS serta ekuitas yang lebih tinggi,” kata Dushyant Padmanabhan, pakar strategi mata uang di Nomura Holdings Inc., seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,34% atau 0,309 poin ke level 89,574 pada pukul 16.39 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,079 poin atau 0,09% di level 89,962, setelah pada perdagangan Jumat (23/2) berakhir menguat 0,16% di posisi 89,883.
Dolar AS melesu pada awal pekan ini menjelang penyampaian testimoni pertama oleh Gubernur baru The Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres AS.
Dalam risetnya, Monex Investindo Futures memaparkan pergerakan dolar AS cenderung melemah di tengah penantian investor atas testimoni Powell demi mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai arah laju kenaikan suku bunga AS.
“Pandangan bahwa aksi jual dolar telah berlebihan, dan risalah pertemuan Fed bulan Januari yang menawarkan nada relatif optimistis telah membantu memberi dolar kekuatan pekan lalu. Fokus pekan ini adalah pernyataan Jerome Powell di Kongres mengenai kebijakan moneter dan ekonomi,” jelasnya, seperti dilansir Bisnis.com.
Bagaimana pergerakan kurs rupiah hari ini. Ikuti laporannya di Bisnis.com.

Sunday, February 25, 2018

HARGA EMAS 26 FEBRUARI: Spot Comex Dibuka Fluktuatif

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:33 PM No comments
PT Kontak Perkasa - Harga emas comex pagi ini dibuka di zona hijau, pasca ditutup melemah tipis dalam perdagangan akhir pekan kemarin, Jum'at (23/02).
Pagi ini, harga emas comex kontrak April dibuka menguat 1 poin atau 0,01% di level US$1330,40 per troy ounce.
Spot comex lanjut berbalik melemah pada pukul 06.40 WIB sebesar 0,8 poin atau 0,06% ke level US$1.329,50 per troy ounce.
Dalam perdagangan kemarin, harga emas ditutup melemah 2,40 poin atau 0,18% di level US$1.330,30 per troy ounce.
Sementara itu, pergerakan harga emas hari ini berkisar US$1.329,10-US$1.331,60 per troy ounce.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live di Bisnis.com\

Thursday, February 22, 2018

HARGA EMAS 23 FEBRUARI: Spot Comex Lanjut Positif

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:08 PM No comments
PT Kontak Perkasa Futures - Harga emas comex pagi ini dibuka di zona hijau, pasca ditutup menguat tipis dalam perdagangan akhir pekan kemarin, Kamis (22/02).
Pagi ini, harga emas comex kontrak April dibuka menguat 1 poin atau 0,08% di level US$1333,70 per troy ounce.
Spot comex lanjut stagnan pada pukul 07.01 WIB di level US$1.332,70 per troy ounce.
Dalam perdagangan kemarin, harga emas ditutup menguat 0,90 poin atau 0,07% di level US$1.332,10 per troy ounce.
Sementara itu, pergerakan harga emas hari ini berkisar US$1.332,40-US$1.334,20 per troy ounce.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live di Bisnis.com
08:05 WIB

Pukul 07.51 WIB: Spot Comex Berbalik Turun 0,70 Poin ke 1.332

Pergerakan harga emas Comex kontrak April 2018 berbalik turun 0,70 poin atau 0,05% ke US$1.332 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Jumat (23/2/2018).
BACA JUGA : Harga Batu Bara Melonjak Lebih dari 1% Mengekor Minyak

Wednesday, February 21, 2018

Kekhawatiran Pasokan AS Meningkat, WTI Melemah

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:12 PM No comments
Kontak Perkasa Futures  - Harga minyak mentah Amerika Serikat melemah karena kekhawatiran bahwa peningkatan cadangan minyak AS menekan upaya pemangkasanoutput OPEC dalam sepekan ke depan.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April melemah 0,76% atau 0,47 poin ke level US$61,21 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 6.51 WIB setelah ditutup melemah 0,7% ke US$61,34 pascarilis laporan API.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak April naik 0,17 poin atau 0,26% ke level US$65,42 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Patokan global diperdagangkan pada premi US$4,08 terhadap WTI.
Berdasarkan survei Bloomberg, penyimpanan di terminal AS diperkirakan meningkat 2,9 juta barel pekan lalu. Jika laporan pemerintah pada hari Kamis mengkonfirmasikan kenaikan, ini akan menjadi kenaikan mingguan keempat berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak kuartal pertama 2017.
Laporan American Petroleum Institute, yang menunjukkan penurunan 907.000 barel, tidak cukup untuk menghilangkan kekhawatiran.
“OPEC telah mengurangi banyak produksi, namun diimbangi oleh produksi AS," kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Mizuho Securities USA Inc, seperti dikutip Bloomberg.
Minyak telah berjuang untuk naik kembali ke level tingkat tertinggi pada Januari karena kepercayaan yang lemah terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan penguatan dolar mengurangi daya tarik komoditas.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menegaskan kembali untuk tidak hanya membatasi kelebihan pasokan, tapi juga mungkin memperluas aliansi dengan Rusia setelah tahun 2018.
BACA JUGA ; 

Risalah Rapat FOMC Dorong Yield Obligasi, Wall Street Melemah

Tuesday, February 20, 2018

Ekspor Minyak AS Meningkat, WTI Naik 0,4% - PT Kontak Perkasa Balikpapan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:53 PM No comments
PT Kontak Perkasa Balikpapan - Harga minyak mentah Amerika Serikat menguat ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada perdagangan Selasa (20/2/2018) di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan dunia atas minyak mentah AS.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret, yang berakhir pada penutupan Selasa, menguat 0,4% atau 0,22 poin ke level US$ 61,90 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak April yang lebih aktif diperdagangkan di US$61,79.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman April turun 0,42 poin ke level US$65,25 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak patokan global ini diperdagangkan lebih mahal US$3,46 dibandingkan WTI kontrak April.
Dilansir Bloomberg, ekspor minyak mentah Amerika meningkat dalam empat dari lima minggu terakhir, menarik persediaan dari pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, ke terminal pengiriman pesisir.
"Orang-orang melihat pasar yang menuju ke titik keseimbangan antara AS dan pasar eksternal mereka," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research, seperti dikutip Bloomberg.
Minyak mentah bertahan di atas level US$60 per barel di New York setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya telah berhasil mengurangi sebagian besar pasokan yang memicu keruntuhan pasar yang paling buruk dalam beberapa dasawarsa tersakhir. Di  sisi lain, penjelajah Amerika telah mengirim lebih banyak minyak mentah ke luar negeri.
Perbedaan harga WTI dan Brent minggu lalu menyusut ke level paling rendah dalam enam bulan terakhir karena persediaan penyimpanan utama Cushing menyusut. Persediaan di Cushing diperkirakan turun sebesar 2,5 juta barel pekan lalu, menurut estimasi Bloomberg. 

Monday, February 19, 2018

Produsen Janji Perketat Pasokan, Harga Minyak Ditutup Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:04 PM No comments
PT Kontak Perkasa - Harga minyak mentah menguat di atas US$62 per barel pada perdagangan Senin (19/2/2018) setelah sejumlah produsen minyak terbesar di dunia mengisyaratkan kerja sama lebih lanjut untuk memperketat pasokan sampai akhir tahun.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret menguat 1,4% atau 0,82 poin ke level US$62,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Transaksi pada hari Senin akan dipesan pada hari Selasa untuk penyelesaian karena hari libur nasional di AS. Total volume yang diperdagangkan sekitar 65% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman April menguat 0,75 poin atau 1,16% ke level US$65,73 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Harga minyak global ini diperdagangkan lebih mahal US$3,31 dibanding WTI pada bulan yang sama.
"Penyeimbangan pasar telah mendapatkan momentum besar karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak OPEC) dan mitranya berupaya memangkas produksi,” kata Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo pada hari Senin di Nigeria, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail Al Mazrouei mengatakan OPEC, Rusia dan produsen lainnya mencari cara untuk melembagakan kerja sama mereka di setelah tahun ini.
"Masih ada komitmen bagi OPEC untuk terus memperketat pasar. Komitmen OPEC, serta situasi pasokan dengan permintaan yang kuat, akan menjaga pasar tetap meningkat," ungkap Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc. di Chicago.
Minyak mentah menguat 4,2 minggu lalu setelah dua minggu berturut-turut mengalami penurunan. Persediaan minyak global ditetapkan untuk penurunan yang signifikan selama paruh kedua tahun ini, menurut Saad Rahim, kepala ekonom di bursa dagang Trafigura Group.
BACA JUGA :

Kontrak Kedelai Pimpin Kenaikan di Sektor Komoditas Pertanian



Sunday, February 18, 2018

PT Kontak Perkasa Futures - IHSG pada hari ini, Senin (19/2) diperkirakan bergerak di kisaran 6492--6671 dengan potensi menguat.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan IHSG hari ni terlihat akan bergerak dalam rentang konsolidasi positif.
Hal itu, melihat dari lansir data perekonomian pekan lalu yang terlihat masih menunjukkan kestabilan perekonomian, sehingga dapat menopang pola gerak IHSG.
Menurutnya, peluang penguatan masih akan terlihat dalam beberapa waktu mendatang. IHSG hari ini berpotensi menghijau.
Today'a menu :
- MYOR
- ROTI
- EXCL
- TLKM
- HMSP
- BBNI
- BJTM
- TOTL
- BBCA
BACA JUGA : 

IHSG Terkoreksi Wajar, Perhatikan Teknikal 6 Saham Ini

Thursday, February 15, 2018

Harga Karet Rebound, Ditutup Naik Hampir 1%

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:30 PM No comments
Kontak Perkasa Futures  - Harga karet sukses mempertahankan reboundnya dengan berakhir menguat hampir satu persen pada perdagangan hari ini, Kamis (15/2/2018), seiring penguatan bursa saham Jepang.
Harga karet untuk pengiriman Juli 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 0,92% atau 1,70 poin di level 186 yen per kilogram (kg).
Sebelumnya, harga karet kontrak Juli dibuka dengan kenaikan 0,22% atau 0,40 poin di posisi 184,70 per kg setelah berakhir anjlok 2,64% atau 5 poin di posisi 184,3 yen per kg pada perdagangan Rabu (14/2).
Menurut Gu Jiong, analis dari broker Yutaka Shoji, penguatan harga karet hari ini didorong oleh penguatan pada indeks Nikkei Jepang serta mayoritas bursa Asia lainya.
“Selain itu, volume perdagangan yang tipis karena pasar China tutup juga turut menopang penguatan,” tambahnya, seperti dikutip dari Bloomberg. Banyak pedagang telah menghentikan aktivitasnya untuk libur panjang Tahun Baru China yang dimulai pada hari ini.
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil membukukan rebound pada perdagangan hari ini, didorong saham teknologi dan perbankan, saat investor mengabaikan lonjakan yen.
Indeks Nikkei 225 berakhir menguat 1,47% atau 310,81 poin di level 21.464,98, sedangkan indeks Topix berakhir menguat 0,97% atau 16,55 poin di level 1.719,27, mematahkan pelemahan beberapa hari berturut-turut sebelumnya.
Di sisi lain, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,54% atau 0,58 poin ke posisi 106,43 per dolar AS pada pukul 15.12 WIB, apresiasi di hari keempat berturut-turut. Pada Rabu (14/2), yen berakhir menguat 0,75% atau 0,81 poin di posisi 107,01.
Yen memperpanjang penguatannya dan reli saham global berlanjut di Asia pada perdagangan hari ini, saat investor ekuitas menunjukkan tanda-tanda persiapan dengan inflasi dan laju pengetatan yang lebih cepat untuk kebijakan moneter AS setelah aksi jual yang meluas pekan lalu.
Sejalan dengan karet, harga minyak WTI hari ini lanjut menguat 1,17% atau 0,71 poin ke US$61,31 per barel pada pukul 15.02 WIB, setelah berakhir naik tajam 2,38% atau 1,41 poin di posisi 60,60 pada perdagangan Rabu (14/2).
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2018 di TOCOM
Tanggal
Harga (Yen/Kg)
Perubahan
15/2/2018
186,00
+0,92%
14/2/2018
184,30
-2,64%
13/2/2018
189,30
+0,05%
12/2/2018
holiday
holiday
9/2/2018
189,20
-1,61%

Sumber: Bloomberg
BACA JUGA : 

Diversifikasi Pasar Kelapa Sawit Mendesak Dilakukan

Wednesday, February 14, 2018

HARGA EMAS 15 FEBRUARI: Pukul 08.00 WIB: Emas Comex Melemah 4,10 Poin

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:55 PM 1 comment
PT Kontak Perkasa Futures - Harga emas Comex terpantau  melemah pada perdagangan Kamis (15/2/2018).
Pagi ini, harga emas Comex kontrak April 2018 dibuka dengan kenaikan 5 poin atau 0,37% di level US$1.353 per troy ounce.
Spot Comex kemudian lanjut melemah 3,70 poin atau 0,27% ke level US$1.354,40 per troy ounce pada pukul 06.41 WIB.
Adapun pada perdagangan Rabu (14/2/2018), harga emas Comex berakhir melonjak tinggi 27,40 poin atau 2,07% di level US$1.358 per troy ounce.
Sementara itu, pergerakan harga emas pagi ini berkisar di US$1.352,70-US$1.354,80 per troy ounce.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live di Bisnis.com
08:13 WIB

Pukul 08.00 WIB: Emas Comex Melemah 4,10 Poin

Harga emas Comex untuk kontrak April 2018 melemeah 4,10 poin atau 0,3% ke level US$1.353,90 per troy ounce.

Tuesday, February 13, 2018

Ditopang Saham Amazon & Apple, Wall Street Sukses Menguat di Hari Ketiga

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:02 PM No comments
PT Kontak Perkasa Balikpapan –  Sembilan dari 11 indeks utama S&P menguat, dipimpin real estate yang naik 0,54%.
Sementara itu, saham Amazon.com naik 2% dan saham Apple bertambah 1%. Kedua saham ini membantu S&P 500 melepaskan pergerakan negatif yang sebelumnya sempat dialami selama sesi perdagangan dan menguat 0,26% pada penutupan.
Pergerakan indeks saham acuan AS tersebut sebelumnya terdampak kekhawatiran menjelang rilis data inflasi AS. Investor fokus pada data inflasi yang akan dirilis hari ini waktu setempat, yang dapat melemahkan pemulihan pasar saat ini ataupun kenaikan lanjutan.
Menurut para investor, data harga konsumen dan penjualan ritel AS yang akan dirilis menjadi kunci terhadap pergerakan saham dalam jangka pendek.
Data harga konsumen AS dapat menghidupkan kembali kekhawatiran seputar inflasi dan kenaikan suku bunga yang lebih cepat. Ini adalah kekhawatiran sama yang memicu aksi jual meluas di pasar ekuitas global pekan lalu, pasca rilis data pekerjaan AS.
Rob Haworth, pakar strategi investasi senior di US Bank Wealth Management, mengatakan pemulihan pasar dari awal yang negatif di awal sesi adalah pertanda baik, namun tetap terlalu cepat untuk memprediksi tingkat pengembalian pasar terhadap stabilitas.
“Kami pikir kita akan ada volatilitas untuk beberapa hari perdagangan setidaknya, saat pasar memilah apa yang sebenarnya sedang terjadi,” kata Haworth, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/2/2018).
Di antara pendongkrak terbesar adalah saham peritel pakaian olahraga Under Armour, yang naik lebih dari 17,36% setelah melaporkan penjualan kuartalan yang kuat.
Saham AmerisourceBergen naik 9,30% setelah Wall Street Journal melaporkan Walgreens berusaha membeli distributor obat tersebut.
Turut mendukung pergerakan Wall Street adalah komentar Ketua Fed wilayah Cleveland Loretta Mester. Menurutnya, aksi jual dan lonjakan volatilitas di pasar baru-baru ini tidak akan merusak prospek ekonomi secara keseluruhan.
BACA JUGA : 

Monday, February 12, 2018

BURSA SAHAM 13 FEBRUARI: Simak Laju IHSG Sepanjang Hari Ini

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:39 PM No comments
PT Kontak Perkasa  - Para analis memperkirakan IHSG masih akan bergairah dalam sesi perdagangan hari ini, Selasa (13/02).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan b
erdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan indeks saham.
"Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.537 dan 6.551," tulis hasil risetnya.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG masih terlihat dalam kondisi konsolidasi wajar, dengan potensi naik yang masih terlihat besar.
Menurutnya, tekanan yang terjadi masih dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi beli mengingat kondisi fundamental perekonomian kita yang masih cukup stabil.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulis hasil risetnya.

Sunday, February 11, 2018

Analis: Pasar Masih akan Bergolak - PT kontak perkasa futures

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:58 PM No comments
PT kontak perkasa futures - Pergolakan pasar global diperkirakan masih akan berlanjut meskipun sempat terlihat lebih tenang. Keresahan pasar di antaranya dipicu potensi konsekuensi dari reformasi pajak di Amerika Serikat (AS)
Chief global market strategist Invesco Kristina Hooper memprediksi penurunan kinerja pasar bisa terjadi beberapa kali dalam 10 bulan ke depan.
“Saya perkirakan pergolakan akan berlanjut. Sentimen negatif yang ada di pasar saat ini tidak terlihat seperti mereda. Kita bisa melihat kondisi bergejolak ini berlanjut selama berhari-hari bahkan mungkin berpekan-pekan,” ujar Hooper, seperti dikutip CNBC.
Sentimen pasar berubah secara meluas pada 2 Februari, setelah pemerintah AS Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah pekerjaan tumbuh lebih besar dari yang diperkirakan pada Januari, dengan kenaikan terbesar untuk upah dalam lebih dari 8,5 tahun.
Gambaran pekerja yang mendorong kenaikan gaji tersebut memicu ekspektasi bahwa inflasi sedang meningkat, sekaligus memacu bank sentral AS The Federal Reserve untuk mengambil pendekatan yang lebih agresif dalam hal penaikan tingkat suku bunga tahun ini.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun pun melonjak menjadi 2,85%, tertinggi sejak Januari 2014. Hal ini dapat membuat imbal hasil obligasi terlihat lebih menarik dibandingkan saham.
“Itu benar-benar membuka kotak Pandora terkait kekhawatiran lain. Kami melihat melalui prisma yang sangat berbeda pada data yang sama, peristiwa pasar yang sama dan mengekstrapolasi sesuatu yang jauh lebih negatif,” lanjut Hooper.
Dia juga mengamati keresahan seputar konsekuensi yang berpotensi merugikan dari dampak reformasi pajak dan anggaran baru di AS. Untuk membayarnya, pemerintah bisa mengeluarkan lebih banyak utang di tahun berikutnya.
“Menurut saya itu yang benar-benar mencengkeram kekhawatiran pasar saat ini,” katanya.
Terlepas dari prediksinya yang kurang optimistis, Hooper masih yakin kinerja saham bisa mengakhiri tahun ini sekitar 10% lebih tinggi. Tapi akan perjalanan untuk mencapainya akan naik turun.
“Investor harus bersiap menghadapi lebih banyak volatilitas,” kata Hooper.

Thursday, February 8, 2018

HARGA EMAS 9 FEBRUARI: Masih Bertahan Menguat

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 4:41 PM No comments
Kontak Perkasa Futures - Harga emas comex pagi ini dibuka menguat di zona hijau pasca ditutup berbalik menguat dalam perdagangan kemarin Kamis (08/02).
Pagi ini, harga emas comex kontrak April dibuka naik 2 poin atau 0,15% di level US$1.321 per troy ounce.
Spot comex lanjut menguat pada pukul 07.08 WIB sebesar 4,60 poin atau 0,35% ke level US$1.323,60 per troy ounce.
Dalam perdagangan kemarin, harga emas ditutup naik 4,40 poin atau 0,33% di level US$1.319 per troy ounce.
Sementara itu, pergerakan harga emas hari ini berkisar US$1.320,30-US$1.325 per troy ounce.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live di Bisnis.com

Wednesday, February 7, 2018

PT Kontak Perkasa Balikpapan - Komite kebijakan moneter India menunjukkan langkahnya yang independen, menimbulkan risiko inflasi dari anggaran federal yang ekspansif dan beralih ke posisi yang lebih hawkish.

Dengan pemerintah meningkatkan belanja sektor pedesaan dan pertanian untuk meredakan pemilih yang marah, bank sentral mengatakan memburuknya keuangan publik dapat menghentikan investasi swasta dan mengirim biaya pinjaman lebih tinggi. Meskipun tetap bersikap netral, salah satu dari enam anggota komite tersebut memberikan potongan panggilannya sementara yang lain memilih kenaikan 25 basis poin.

Satu tahun dari pemilihan nasional, nada pernyataan tersebut meningkatkan prospek bahwa kebijakan moneter dan fiskal akan mendorong berbagai arah dengan bank sentral yang ingin menutup tutup harga sementara pemerintah berusaha untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dari level terendah empat tahun.

Baca: Kontak Perkasa Saham Asia


"Kebijakan ini telah mengatakan kepada pemerintah bahwa mereka harus menuai panen dari apa yang telah mereka tabur," kata Mohan Guruswamy, ketua di Pusat Pilihan Kebijakan yang berbasis di New Delhi. "Sepertinya RBI akhirnya kembali ke mojo. Dari saat mereka pergi dengan pemerintah dalam segala hal, termasuk demonetisasi, mereka tampaknya telah kembali untuk menggambar garis yang jelas - 'Saya membuat kebijakan moneter, Anda membuat kebijakan publik.' Ini adalah tanda selamat datang. "

Tingkat pembelian kembali patokan akan tetap sebesar 6 persen, Reserve Bank of India mengatakan pada hari Rabu, seperti yang diperkirakan oleh 32 dari 33 ekonom dalam survei Bloomberg. Sikap netralnya membawa kelegaan ke pasar obligasi, yang telah mengalami aksi jual terburuk dalam dua dekade.

Selip fiskal

PT Kontak Perkasa Balikpapan -Mengacu anggaran Menteri Keuangan Arun Jaitley - yang melebarkan target defisit menjadi 3,3 persen untuk tahun fiskal 2019 setelah kehilangan tujuan 2018 - Gubernur Urjit Patel mengatakan bahwa kekurangan tersebut bersamaan dengan meningkatnya imbal hasil global adalah salah satu faktor yang menyebabkan penurunan tajam. kenaikan imbal hasil obligasi dalam beberapa pekan terakhir.

"Terlepas dari dampak langsung pada inflasi, selip fiskal memiliki implikasi makro-keuangan yang lebih luas, terutama pada biaya pinjaman secara keseluruhan yang telah mulai meningkat. Ini mungkin memberi sumbangan inflasi," kata RBI dalam sebuah pernyataan.

Inflasi untuk bulan April sampai September diperkirakan 5,1 persen menjadi 5,6 persen dan diperkirakan akan turun menjadi 4,5 persen menjadi 4,6 persen untuk paruh kedua, meskipun risiko dimiringkan ke sisi positifnya. RBI berkomitmen untuk terus mencatat inflasi mendekati 4 persen dalam jangka menengah.

Ini juga mengharapkan nilai tambah bruto - ukuran utama pertumbuhan - untuk meningkatkan 7,2 persen tahun fiskal berikutnya dari 6,6 persen tahun ini.

Namun demikian, survei forward looking RBI menunjukkan bahwa ada cukup kendur dalam perekonomian, dengan utilisasi kapasitas sebesar 71,8 persen pada kuartal kedua 2017/18. Keyakinan konsumen juga tetap berada di zona pesimis, meski ada tanda-tanda bahwa yang terburuk telah berakhir. Ekspektasi inflasi rumah tangga, sementara itu, tetap meningkat, menggarisbawahi hawkishness RBI.

Rencana Pinjaman

Hasil pada obligasi acuan 10-tahun turun empat basis poin menjadi 7,53 persen, mengempiskan kenaikan mereka bulan ini. Surat utang negara telah memasuki bulan ketujuh aksi jual mereka, penurunan berturut-turut sejak 1998. Rupee turun 0,1 persen menjadi 64,2850 per dolar pada hari Rabu, mengalami penurunan tahun ini menjadi 0,6 persen.

"Dengan tingkat suku bunga yang sudah meningkat, begitu cepat, sikap RBI tampaknya telah memberikan beberapa kepastian untuk obligasi pemerintah India," kata Eugene Leow, ahli strategi pendapatan tetap di DBS Group Holdings Ltd. di Singapura. Leow tidak mengharapkan rally obligasi yang berkelanjutan.

Apa yang dikatakan ekonom kita ...
Pandangan Bloomberg Economics adalah bahwa baik inflasi dan pertumbuhan akan menggarisbawahi proyeksi RBI di tahun depan - memiringkan komite kebijakan moneter kembali untuk selanjutnya mereda pada bulan Juni.
- Abhishek Gupta mengatakan dalam sebuah catatan

RBI terjepit di antara kebutuhan untuk menjaga agar biaya pinjaman tetap rendah - karena manajer hutang pemerintah harus menjual hampir $ 95 miliar obligasi pada tahun mulai 1 April - serta mengekang harga.

"Ada banyak bias inflasi dalam anggaran dan mereka telah menyorotinya. Itu cukup signifikan," kata Madan Sabnavis, kepala ekonom Care Ratings Ltd. di Mumbai.

PT Kontak Perkasa Balikpapan

Tuesday, February 6, 2018

Harga Karet Rebound Bersama Bursa Asia - PT Kontak Perkasa Balikpapan

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 8:24 PM No comments

PT Kontak Perkasa Balikpapan  - Harga karet berhasil membukukan rebound pada perdagangan pagi ini, Rabu (7/2/2018), didorong aksi beli investor dan rebound bursa saham Asia.
Harga karet untuk pengiriman Juli 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), menguat 0,77% atau 1,50 poin ke level 195,20 yen per kilogram (kg) pada pukul 10.35 WIB.
Sebelumnya harga karet kontrak Juli dibuka dengan kenaikan 0,41% atau 0,80 poin di posisi 194,50, setelah berakhir merosot 1,53% atau 3 poin di posisi 193,70 pada perdagangan Selasa (6/2).
Menurut Kazuhiko Saito, seorang analis di perusahaan broker Fujitomi, aksi beli oleh investor pasca penurunan tajam pada perdagangan Selasa telah mendorong harga karet pagi ini.
Pada saat yang sama, bursa Asia menguat dan berhasil pulih dari pelemahannya beberapa hari terakhir, menyusul rebound yang sukses dibukukan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Selasa (6/2).
Tingkat volatilitas pada Nikkei 225 Stock Average pun turun hampir 20% setelah melonjak selama dua hari berturut-turut sebelumnya.
Di sisi lain, nilai tukar yen terpantau menguat 0,23% atau 0,25 poin ke posisi 109,31 per dolar AS pada pukul 10.42 WIB, setelah pada perdagangan Selasa (6/2) berakhir melemah 0,44% atau 0,48 poin di posisi 109,56.
Sejalan dengan karet, harga minyak WTI kontrak Maret 2018 hari ini menguat 0,84% atau 0,53 poin ke US$63,92 per barel pada pukul 10.32 WIB, setelah pada perdagangan Selasa (6/2) berakhir merosot 1,12% di level 63,39.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2018 di TOCOM
Tanggal
Harga (Yen/Kg)
Perubahan
7/2/2018
(Pk. 10.35 WIB)
195,20
+0,77%
6/2/2018
193,70
-1,53%
5/2/2018
196,70
-0,10%
2/2/2018
196,90
+1,76%
1/2/2018
193,50
+0,31%
Sumber: Bloomberg

Monday, February 5, 2018

LIVE KURS RUPIAH 6 FEBRUARI: Pukul 08.55 WIB: Spot Melemah 82 Poin

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:33 PM No comments



PT Kontak Perkasa – Berikut adalah berita pergerakan nilai tukar rupiah yang disajikan secara live di Bisnis.com
Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah pada perdagangan, Senin (2/2/2018) menyusul tekanan sentimen dari data tenaga kerja AS pekan lalu.
Rupiah ditutup melemah 0,51% atau 68 poin di Rp13.520 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan pelemahan 0,28% atau 38 poin ke level Rp13.490 per dolar AS.
Adapun pada perdagangan Jumat (2/2/2018), rupiah ditutup terdepresiasi 0,21% atau 28 poin di posisi Rp13.452. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.482 – Rp13.528 per dolar AS.
Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto menuturkan, rupiah anjlok pada perdagangan Senin (5/2/2018) ditengarai akibat sentimen dari Amerika Serikat.
Diketahui, rilis data sektor tenaga kerja AS mendorong penguatan dolar AS dan berimbas pada melemahnya mata uang Garuda.
Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis pada Jumat (1/2) melaporkan data nonfarm payroll (NFP) untuk periode Januari 2018 meningkat 200.000, lebih tinggi dari konsensus 175.000, sementara tingkat pengangguran tidak berubah sebesar 4,1%.
Adapun kenaikan upah secara tahunan tercatat meningkat 2,9% setelah sebelumnya mengalami penurunan hingga 2,5% pada tahun lalu. Angka ini juga lebih tinggi dari konsensus sebesar 2,6%.
“Positifnya data tenaga kerja AS telah mendorong aksi borong dolar,” kata Andri ketika dihubungi Bisnis, Senin (5/2/2018).
Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,14% atau 0,121 poin ke level 89,074 pada pukul 16.30 WIB.
09:06 WIB

Pukul 08.55 WIB: Spot Melemah 82 Poin ke 13.602

Nilai tukar rupiah melemah 82 poin atau 0,61% ke Rp13.602 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (6/2/2018).
08:07 WIB

Pukul 08.00 WIB: Spot Dibuka Melemah 50 Poin di 13.570

Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka melemah 50 poin atau 0,37% di Rp13.570 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (6/2/2018).

Sunday, February 4, 2018

Faktor-faktor Ini Tekan Pergerakan Bursa Asia

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 5:17 PM No comments
Kontak Perkasa Futures  - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Senin (5/2/2018) di tengah kekhawatiran inflasi yang kembali menekan obligasi, menggulingkan Wall Street dari rekor tertinggi, serta memicu spekulasi bahwa bank sentral global mungkin lebih agresif melakukan pengetatan kebijakan.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang terpantau melemah 0,8%, melanjukan pelemahan tiga hari berturut-turut. Sementara itu, indeks Nikkei Jepang melemah 2,2% dan indeks S&P ASX/200 Australia turun 1,3%.
Dilansir Reuters, investor mengkhawatirkan dengan data non-farm payroll AS pada hari Jumat (2/2) yang menunjukkan upah tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari 8,5 tahun terakhir dan memicu ekspektasi inflasi.
Pasar berjangka bereaksi dengan harga memperkirakan tiga atau bahkan lebih kenaikan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
"Data tersebut akan menambahkan bahan bakar pada perdebatan mengenai apakah the Fed berada di belakang kurva. Ini akan meningkatkan peluang titik median Fed bergeser hingga empat kali kenaikan suku Bungan di 2018," ungkap analis makro Deutsche Bank, Alan Ruskin, seperti dikutip Reuters.
Hal ini akan menjadi sentiment negatif bagi pasar negara berkembang, kata Ruskin. Baik dolar Australia dan Selandia Baru turun tajam seiring dengan rilis data tenaga kerja, bersama dengan sejumlah mata uang Asia lainnya.
Data tersebut juga menekan obligasi pemerintah AS. Imbal hasil obligasi Treasury bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir sebesar 2,86%, telah melonjak hampir 7 basis poin pada hari Jumat.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search