Bursa Saham China Berfluktuasi Jelang Rilis Data Sektor Jasa

---

Bursa Saham China berayun diantara gain dan loss menjelang rilis data besok terkait sektor industri jasa Agustus lalu.

Yingkou Port Liability Co. reli pada hari ke-2, catat gain sebesar 8.4%. Fangda Carbon New Material Co. pimpin penurunan pada saham-saham produsen material, turun 1.6%. China Pacific Insurance Group Co. melemah sebesar 1.2%.  Industrial & Commercial Bank of China Ltd., turun 1.2% pada perdagangan Hong Kong.

Indeks Shanghai Composite tergelincir kurang dari 0.1% ke level 2,234.56 pukul 9:54 pagi waktu China. Kemarin saham-saham naik ditengah spekulasi bahwa pemerintah akan menaikkan stimulus setelah acuan resmi manufaktur negara tersebut bulan lalu naik pada laju terendahnya. Rilis data kemarin mengikuti data kredit, produksi dan investasi Juli lalu yang memburuk dari yang diperkirakan sebelumnya, sehingga mengisyaratkan ekonomi sedang kehilangan momentum dan menambah tekanan kepada pemerintah guna mengambil upaya lebih untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Sementara Indeks CSI 300 turun 0.2% ke level 2,350.49. Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0.6%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Hong Kong Dibuka Melemah 0.2%

---

Bursa Saham Hong Kong melemah, indeks acuan tersebut menuju level 3 pekan terendahnya, akibat saham-saham perbankan merosot. Sementara saham China Modern Dairy Holdings Ltd. melemah setelah investor menjual saham tersebut

Indeks Hang Seng melemah sebesar 0.2% ke level 24,693.51 pukul 9:31 pagi waktu Hong Kong, menuju level penutupan terendahnya sejak 11 Agustus lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share turun sebesar 0.3% ke level 10,927.39.

Pekan lalu Indeks Acuan Hong Kong mencatat penurunan bulanan pertamanya sejak April lalu setelah reli 6.8% pada Juli lalu. Para investor sedang mengkaji apakah pemerintah China akan menambah stimulus ditengah melemahnya ekonomi.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi China tahun 2014 ini dipangkas dari 7.7% menjadi 7.5%, sesuai dengan target pemerintah, menurut Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. pada resiko property. Survei para analis oleh Bloomberg News memeprkirakan pertumbuhan GDP (gross-domestic product) turun 7.4%, laju terendah sejak 1990 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks Saham Berjangka China Stagnan Jelang Rilis Data Layanan

---

Indeks saham berjangka China stagnan jelang rilis data besok pada layanan industri China untuk bulan Agustus.

Kontrak berjangka pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan September, kontrak paling aktif, turun kurang dari 0,1 persen ke level 2,351.80 pada pukul 9:21 pagi waktu China. Indeks Shanghai Composite naik sebesar 0,8 persen ke level 2,235.51 kemarin di tengah spekulasi pemerintah akan mempercepat stimulus setelah indeks acuan resmi manufaktur nasional berkembang di laju yang lebih lambat pada bulan lalu. Laporan kemarin diikuti kredit, produksi dan investasi data yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Juli lalu, menunjukkan pertumbuhan ekonomi kehilangan momentum dan menambah tekanan pada pemerintah untuk meningkatkan upaya memenuhi target ekspansi tahun ini.

Indeks non-manufaktur Purchasing Manager pemerintah jatuh ke angka 54,2 di bulan Juli dari angka 55 bulan Juni lalu. Pada bulan Juli lalu indeks industri jasa China oleh saham HSBC Holdings Plc dan Markit Economics berada diangka 50, level terendahnya sejak bulan November 2005 silam dan turun di angka 53,1 pada bulan Juni lalu. Angka di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi.

Indeks CSI 300 menguat sebesar 0,7 persen ke level 2,355.32 kemarin. Indeks Hang Seng China Enterprises melemah kurang dari 0,1 persen. Pasar keuangan AS tutup untuk memperingati hari buruh.

China akan menurunkan biaya bagi individu dan investor institusi yang membuka perdagangan saham A pada 1 Oktober mendatang, menurut situs Depository China Securities dan Kliring kemarin. Biaya akan dipangkas menjadi 40 yuan dari 90 yuan untuk individu dan diturunkan menjadi 400 yuan dari 900 yuan bagi investor yang lebih besar. (knc)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asian Stagnan Seiring Indeks Topix Menguat

---

Indeks acuan saham Asia stagnan seiring pelemahan yen yang mendongkrak Bursa Saham Jepang, sementara saham-saham utilitas melemah.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah kurang dari 0.1% ke level 148.09 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Kemarin acuan saham tersebut reli sebesar 14% dari level terendahnya di Februari lalu ditengah tanda-tanda ekonomi AS sedang menguat setelah pemerintah China menetapkan kebijakan stimulus.

Indeks Topix Jepang menguat sebesar 0.2% setelah yen salaam 2 hari lalu melemah sebesar 0.6% terhadap dollar AS.

Indeks Kospi Korea Selatan dan Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir sebesar 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga melemah sebesar 0.1% menjelang keputusan uang tunai seiring bank sentral diperkirakan mempertahankan bunga pinjaman pada rekor terendahnya. Sementara Bursa Saham China dan Hong Kong belum buka. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Yen Tahan Penurunan, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

---

Bursa Saham Jepang menguat, Indeks Topix memperpanjang penguatan kemarin, penguatan tersebut akibat yen menahan penurunan dan saham-saham produsen mesin pimpin kenaikan.

Indeks Topix menguat sebesar 0.2% ke level 1,285.51 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo, dengan sekitar 2 saham menguat untuk setiap yang melemah. Kemarin acuan saham tersebut mencatat gain sebesar 0.4%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0.3% ke level 15,516.99. Yen bertahan pada level 104.35 per dollar setelah 2 hari sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0.6.

Besok Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan cabinet baru, sementara BOJ memulai pertemuan selama 2 hari guna membahas kebijakan. Perhatian beralih ke Eropa, dimana ECB diperkirakan akan mempertahankan acuan suku bunganya pada pertemuan tanggal 4 September mendatang, menurut perkiraan rata-rata dari para ekonom pada survei Bloomberg News. (bgs)

Sumber : Bloomberg