Euro Melemah Terkait Spekulasi Stimulus ECB

---

Euro turun terhadap dolar terkait spekulasi European Central Bank (ECB) yang akan memperpanjang stimulus guna mendorong pertumbuhan di blok 18 negara.

Mata uang bersama melemah terhadap sebagian besar dari 16 rekan-rekan utama karena ECB membeli obligasi tertutup untuk hari kedua dan Reuters melaporkan sedang mengkaji pembelian utang perusahaan. Greenback menghentikan penurunan tiga harinya sebelumnya terhadap yen karena para trader kembali mendorong perkiraan kapan waktu Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga AS. Dolar Kanada memimpin kenaikan di antara mata uang utama seiring sektor komoditas naik setelah pertumbuhan ekonomi China mengalahkan perkiraan. Mata uang real Brasil tergelincir.

Euro terdepresiasi 0,5% menjadi $ 1,2734 pada 02:17 siang waktu New York setelah menyentuh level $ 1,2886 pada 15 Oktober, yang tertinggi sejak 23 September. Mata uang umum melemah 0,7% menjadi 135,96 ¥. Dolar turun 0,2% ke level 106,77 ¥ setelah menguat 1% selama tiga hari sebelumnya.

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang terhadap sekumpulan 10 mata uang utama, naik sebesar 0,2% ke level 1,063.12.(yds)

Sumber: Bloomberg

Outlook Suku Bunga AS Angkat Emas Ke Level 5-Pekan Tertinggi

---

Emas ke level tertinggi dalam lima pekan terakhir karena pedagang mendorong kembali perkiraan untuk kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve.

Tingkat suku bunga berjangka AS diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 46,2 persen pada Oktober 2015 nanti, sementara pekan sebelumnya turun sebesar 55 persen. Pada bulan September kemarin, Swiss mengekspor 172,6 metrik ton emas, merupakan pengiriman yang paling tinggi dalam tujuh bulan terakhir, menurut data bea cukai.

Emas menguat dalam dua pekan terakhir pasca para pembuat kebijakan AS menyebutkan perlambatan perekonomian asing berpengaruh terhadap prospek perekonomian AS. Sementara Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan pekan lalu The Fed harus mempertimbangkan menunda rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi. Pejabat  The Fed dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada 28-29 Oktober nanti.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,6 persen menyentuk level $ 1,251.70 per ounce pada pukul 1:40 siang di Comex New York. Sebelumnya, harga emas mencapai $ 1,255.60, merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 10 September lalu. Perdagangan emas sebesar 27 persen di atas RSI 100 hari terakhir untuk kali ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (vck)

Sumber: Bloomberg

S&P 500 Reli Tajam Ditengah Laba Perusahaan; Minyak Gain

---

Saham AS memperpanjang rebound, dengan indeks Standard & Poor 500 menguat tejam dalam setahun terakhir, dikarenakan spekulasi European Central Bank (ECB) yang membeli obligasi dan laba perusahaan mengalahkan perkiraan. Sementara itu euro melemah dan emas mencatat gain diantara sektor komoditas.

Indeks S P 500 naik 1,95% pada 16:00 sore di New York, memperpanjang reli empat harinya menjadi 4,2%. Indeks tersebut telah mengalami lonjakan sebesar 6,6% dari level intraday terendah pada Oktober 15. Saham Apple Inc. naik 2,7%, mengirimkan Indeks Nasdaq 100 naik 2,6%. Indeks Stoxx Europe 600 naik 2,1%. Indeks Bloomberg Commodity Spot naik 0,7% karena emas menguat ke level tertinggi lima pekan. Euro turun 0,5% ke level $ 1,2734. Pilihan Indeks Volatility Chicago Board Options Excange (CBOE), atau VIX, memperpanjang penurunannya sebesar 39% dalam empat hari terakhir.

Indeks S&P 500 mencatat gain empat hari ini merupakan yang tertajam sejak Januari lalu terkait laporan laba perusahaan dan spekulasi Federal Reserve yang akan meningkatkan stimulus jika pertumbuhan melambat lebih baik dari estimasi. Aksi jual telah menghapus senilai $ 1.8 triliun nilai ekuitas AS dari 6 September hingga 16 Oktober . Saham Eropa memperpanjang kenaikan hari ini setelah dua analis mengatakan bahwa ECB membeli obligasi tertutup Italia di bawah program pembelian aset. Sementara penjualan rumah AS meningkat pada bulan September ke level tertinggi dalam setahun terakhir.(yds)

Sumber: Bloomberg

Sentimen Stimulus & Laba Apple Angkat Indeks S&P 500 Hari Ke-4

---

Saham AS naik untuk hari keempat karena investor berspekulasi bahwa European Central Bank (ECB) akan meningkatkan stimulus ekonomi dan Apple Inc memperkirakan rekor penjualannya.

Saham Apple naik 2,2%. Texas Instruments Inc naik 4% dan Harley-Davidson Inc melonjak 6,1% setelah melaporkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. Southwest Airlines Co dan Delta Air Lines Inc menambahkan lebih dari 2,7% karena perusahaan maskapai penerbangan tersebut membukukan kenaikan. Coca-Cola Co turun 6% penurunan tertajam dalam enam tahun terakhir, setelah penjualannya mengalami penurunan. McDonald Corp tergelincir 0,6% pada penurunan laba.

Indeks Standard & Poor 500 naik 1,5% menjadi 1,933.21 pada 12:39 siang di New York. Indeks ekuitas naik lebih dari 3,5% sejak 15 Oktober pada reli empat harinya yang tertajam sejak Februari. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 163,75 poin, atau 1% ke level 16,563.42 hari ini. Indeks Nasdaq Composite naik 1,5%. Perdagangan saham di S&P 500 adalah 11% di atas rata-rata 30-hari.

Sementara ECB membeli obligasi tertutup Italia pasca kembali ke pasar saham untuk hari kedua di bawah program pembelian aset, menurut para analis.(yds)

Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Naik Terkait Spekulasi Laba

---

Saham Eropa menguat pasca perusahaan termasuk Actelion Ltd dan Swedbank AB membukukan laba lebih baik dari perkiraan, sementara Bank Sentral Eropa menyatakkan pihaknya telah membeli obligasi untuk menutupi suku bunga Italia.

Saham Actelion naik sebesar 3 persen pasca meningkatkan prediksi setahun penuh untuk kedua kalinya. Swedbank naik sebesar 4,7 persen pasca mengumumkan PHK dan memposting laba bersih yang mengalahkan perkiraan. Reckitt Benckiser Group Plc turun sebesar 2,1 persen pasca pihaknya mengatakan pertumbuhan penjualan dalam setahun penuh akan berada di bawah perkiraan sebelumnya.

Indeks Stoxx Europe 600 naik sebesar 2,1 persen ke level 323,74 pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks ekuitas turun ke level terendah tahun ini pada 16 Oktober lalu, pasca melakukan penurunan tajam dalam 11 tahun terakhir, akibat kekhawatiran krisis keuangan kembali di sekitar negara-negara di kawasan itu. Sejak itu, indeks telah rebound sebesar 4,4 persen di tengah optimisme ECB akan memberlakukan langkah-langkah stimulus yang cukup untuk menghidupkan kembali pertumbuhan perekonomian di zona euro.

Mata uang Euro telah melemah terhadap 14 dari 16 mata uang utama lainnya tahun ini, di tengah tanda-tanda melemahnya perekonomian Eropa. Minyak mentah turun ke pasar bearish bulan ini akibat kekhawatiran atas lebihnya pasokan minyak global.

Sekitar 10 perusahaan di Stoxx 600 dijadwalkan untuk memposting hasil laporan hari ini. Sementara perusahaan yang akan melaporkan pada akhir pekan ini GlaxoSmithKline Plc, Credit Suisse Group AG, Daimler AG dan Tesco Plc. (vck)

Sumber: Bloomberg