Saham Jepang Menguat Pasca Pelemahan Yen

---

Indeks Topix Jepang menguat untuk hari keduanya pasca mata uang  yen mengalami penurunan tajam dalam tujuh minggu terakhir kemarin, seiring Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ia melihat ada kebutuhan yang mendesak untuk menyerang wilayah timur Ukraina.

Indeks Topix menguat sebanyak 1,2 persen ke level 1,218.29 pada 09:01pagi  di Tokyo, dengan semua 33 kelompok industri indeks yang meningkat. Nikkei 225 Stock Average naik 1,3 persen menjadi 14,916.58. Yen melemah sebanyak 0,7 persen menjadi 102,21 terhadap dolar kemarin, terbesar sejak 14 Januari.(yds)

Sumber: Bloomberg

Indeks Berjangka Nikkei Gain di tengah Reli Saham Global

---

Indeks berjangka Jepang dan indeks Australia melonjak setelahsaham global mengalami rebound dari penurunan terbesarnya dalam sebulan terakhir dan indeks S&P 500 kembali menuju ke rekor tertingginya. Mata uang yen Jepang dan emas terkoreksi seiring keprihatinan atas gejolak yang terjadi di Ukraina. Sementara itu, obligasi pemerintah Australia jatuh.

Indeks Berjangka Nikkei 225 Stock Average di pra market Osaka di transaksikan naik sebesar 0,8 persen di atas level penutupan kemarin pasca Indeks S&P/ASX 200 Australia naik untuk hari kedua, naik 0,9 persen pukul 10:23 di Sydney. Indeks berjangka S&P 500 turun sebesar 0,1 persen setelah indeks rally tahun ini di New York. Yen Jepang berada di level 102,24 per dolar setelah turun tajam sejak 14 Januari lalu. Emas turun sebesar 1,2 persen kemarin.

Rusia menurunkan risiko invasi langsung ke Ukraina, mengalihkan fokus mengenai pelemahan ekonomi global dengan indeks industri jasa di China, India, Amerika Serikat dan Eropa yang akan dirilis hari ini. Perdana menteri China akan mengungkap target pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2014 menjelang pertemuan tahunan para pejabat Partai Komunis yang akan berlangsung di Beijing China. Australia diproyeksikan mencatat pertumbuhan yang lebih cepat pada kuartal terakhir hari ini, sementara Filipina dijadwalkan melaporkan tingkat inflasi Februari lalu. (izr)

Sumber : Bloomberg

Komentar Putin Antarkan Bursa Saham AS Ditutup Menguat

---

Bursa saham AS ditutup menguat, Indeks Standard & Poor 500 mengalami rebound pada rekornya setelah sebelumnya mengalami pelemahan tajam dalam sebulan terakhir, akibat komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang memberikan sinyal bahwa krisis Ukraina tidak akan mengalami gejolak kembali.

Indeks S&P 500 melonjak 1.5%, gain tertinggi dari awal tahun ini, pada level 1,873.76 pukul 4 sore di New York. Indeks Nasdaq Composite menguat tajam sejak April 2000 dan Indeks Russell 2000 naik tajam dalam setahun terakhir.

Krmarin Indeks S&P 500 melemah 0.7% dari rekornya, pelemahan tajam sejak tanggal 3 Februari lalu, dampak dari aksi jual ekuitas global terkait kekhawatiran bahwa kehadiran militer Rusia di Ukraina dapat memicu konflik dalam skala yang lebih besar. Pada hari ini saham mengalami reli setelah Putin menyatakan bahwa dia tidak akan mengambil kendali wilayah Crimea dan hanya akan mengirimkan pasukannya ke Ukraina jika situasinya memburuk. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Menguat Ditengah Gejolak Ukraina

---

Bursa saham Eropa ditutup menguat, catat reli tajam dalam 8 bulan terakhir akibat para investor berspekulasi bahwa gejolak militer di Ukraina yang akan memicu peperangan.

Glencore Xstrata Plc naik 1.7%. Beiersdorf AG menguat 2%. Ashtead Group Plc catat reli tajam sejak 2011.

Indeks Stoxx Europe 600 menguat 2.1% ke level 337.15 pada sesi penutupan perdagangan. Indeks acuan tersebut perpanjang gain setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa dia tidak perlu melakukan invasi ke Ukraina dan tidak akan melakukan aneksasi (pencaplokan) wilayah Crimea. Kemarin indeks acuan tersebut tergelincir 2.3% setelah parlemen Rusia mengabulkan wewenang Putin guna melakukan opsi militer di Ukraina. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Saham AS Rebound Pasca Pernyataan Putin yang Meredakan Ketegangan di Ukraina

---

Saham AS naik mengirim indeks Standard & Poor 500 rebound ke rekornya dari penurunan terendahnya dalam sebulan terakhir pasca komentar dari Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan krisis Ukraina tidak akan meningkat.

Saham Qualcomm Inc naik 4 persen setelah menaikkan dividen dan mendorong rencana buyback saham. Saham Abercrombie & Fitch Co naik sebesar 6,3 persen pasca Credit Suisse Group AG mengangkat rating pada periteil pakaian remaja. Saham RadioShack Corp anjlok tajam sebesar 13 persen setelah hasil penjualan meleset dari perkiraan analis.

Indeks S&P 500 melonjak sebesar 1,4 persen menuju rangkaian level tertingginya ke level 1,871.41 pukul 12:14 di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 215,20 poin, atau sebesar 1,3 persen, ke level 16,383.23. Indeks Russell 2000 naik sebesar 2,9 persen untuk gain terbesarnya dalam satu tahun terakhir.

Indeks S&P 500 turun sebesar 0,7 persen dari rekornya kemarin, terendah sejak 3 Februari lalu, bergabung dengan aksi jual global dalam ekuitas akibat meningkatnya kekhawatiran dengan kehadiran militer Rusia di Ukraina bisa menyebabkan konflik yang lebih besar. Saham AS menguat hari ini setelah Putin mengatakan dia akan mengambil kendali kota Crimea dan hanya akan mengirimkan pasukan-pasukannya ke Ukraina apabila situasinya bergejolak. (izr)

Sumber : Bloomberg