Dikutip dari CMBC, Rabu (21/10/2020), harga emas di pasar spot emas naik 0,4 persen menjadi USD 1.912,71 per ounce. Emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen menjadi USD 1.915,40.
“Pasar emas berada dalam mode menunggu dan melihat sehubungan dengan rencana stimulus. Tampaknya Partai Republik dan Demokrat masih berselisih tentang topik tertentu dalam bahasa tersebut,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
"Namun, pasar masih memiliki harapan bahwa beberapa jenis rencana stimulus dapat diselesaikan. Jelas merupakan faktor terpenting bagi pasar dalam jangka pendek," tambahnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin terus mempersempit perbedaan mereka pada paket stimulus, kata juru bicara Pelosi, Drew Hammill.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat hampir 26 persen tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.
Indeks dolar tergelincir 0,4 persen terhadap para pesaingnya ke level terendah sejak 21 September, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Dalam beberapa hari terakhir, tidak ada banyak volatilitas pada emas karena investor menunggu pendorong pasar baru," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa, dalam sebuah catatan.
"Hanya kenaikan yang jelas di atas USD 1.930 yang akan memberikan kekuatan baru pada harga," katanya, menambahkan bahwa meskipun tren kenaikan tampaknya telah berhenti.
Investor sekarang menunggu debat terakhir antara Presiden AS Donald Trump dan penantang Demokrat Joe Biden pada hari Kamis.
baca juga : Cadangan Energi Fosil Indonesia Tinggal 9 Tahun