PT KONTAK PERKASA - Nilai tukar rupiah melemah ke Rp14.104 per dolar AS atau sebesar 0,06 persen pada perdagangan pasar spot, Kamis (21/11) pagi. Sebelumnya, posisi rupiah berada di Rp14.094 per dolar AS pada penutupan pasar Rabu (20/11).
Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Terpantau won Korea melemah 0,51 persen, ringgit Malaysia 0,25 persen, dolar Turki 0,05 persen serta dolar Singapura 0,03 persen.
Selanjutnya, peso Filipina terpantau melemah 0,10 persen, baht Thailand dan dolar Hong Kong juga melemah dengan 0,01 persen. Hanya yen Jepang yang terpantau menguat 0,2 persen.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan Euro terpantau menguat dengan nilai masing-masing 0,03 persen, sementara dolar Australia dan dolar Kanada melemah dengan masing-masing nilai sebesar 0,11 dan 0,19 persen terhadap dolar AS.
Baca: PT KONTAK PERKASA : Saham Hong Kong anjlok lebih dari satu persen di pembukaan bursa Kamis
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah masih disebabkan kemunduran dalam negosiasi dagang antara AS dan China.
"Semalam Trump (Presiden AS Donald Trump) memberikan komentar negatif bahwa China tidak selaras dengannya dalam negosiasi," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (21/11).
Menurut Ariston, kemungkinan China akan merespon dengan menginginkan penghapusan tarif impor yang lebih besar. Selain itu, lanjut Ariston, lolosnya RUU Hong Kong di Senat dan DPR AS juga meningkatkan sentimen negatif dan menambah ketegangan AS dan China.
"Pasar masih menunggu Presiden Trump, apakah RUU ini akan ditandatangani atau ditolak," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ariston berpendapat kemungkinan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.120 per dolar AS pada hari ini.
PT KONTAK PERKASA