English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
STRIVE FOR SOLID FUTURES

Thursday, June 13, 2019

Serangan Tanker di Teluk Osman Dorong Harga Minyak Naik

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 6:26 PM No comments

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Harga minyak naik 2,2 persen setelah terjadinya serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman. Serangan memicu kekhawatiran berkurangnya aliran minyak mentah melalui salah satu rute pengiriman utama dunia.
Melansir laman Reuters, Jumat (14/6/2019), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup naik USD 1,34, atau 2,23 persen menjadi USD 61,31, setelah naik sebanyak 4,5 persen menjadi USD 62,64..
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik USD 1,14, atau 2,23 persen menjadi USD 52,28 per barel. WTI sebelumnya naik sebanyak 4,5 persen menjadi USD 53,45.
Serangan di dekat Iran dan Selat Hormuz menyalakan kembali kekhawatiran tentang dampak dari Timur Tengah. Dampak jika perusahaan asuransi mulai mengurangi cakupan untuk perjalanan melalui wilayah tersebut dan perusahaan pelayaran menunda tambahan pemesanan baru.
"Gangguan (serangan) seperti itu dapat semakin memperburuk masalah pasokan (minyak)," kata Andy Lipow, Analis Lipow Oil Associates di Houston.
Diketahui akibat serangan, pemilik kapal tanker minyak DHT Holdings dan Heidmar menangguhkan pemesanan baru ke Teluk Timur Tengah.
"Ini adalah serangan kedua dalam waktu satu bulan," kata John Kilduff, Mitra Again Capital LLC di New York.
 Ketegangan di Timur Tengah telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari pakta nuklir multinasional 2015 dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi, terutama menargetkan ekspor minyak Teheran.
Iran, yang menjauhkan diri dari serangan sebelumnya, mengatakan tidak akan takut dengan apa yang disebut perang psikologis.
Kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi baru antara Iran dan Amerika Serikat, yang menyalahkan Teheran atas insiden tersebut.
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan Amerika Serikat telah menilai Iran berada di balik serangan. Ini mengacu pada laporan intelijen, senjata yang digunakan, dan tingkat keahlian yang diperlukan untuk serangan terhadap tanker di Teluk Oman.
Hal lain yang mendukung harga minyak adalah tanda-tanda bahwa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) hampir menyetujui untuk melanjutkan pemotongan produksi.
Harga Minyak

Cadangan Devisa RI Turun Jadi USD 120,3 Miliar pada Mei 2019

Posted by PT KONTAK PERKASA FUTURES BALIKPAPAN On 2:16 AM No comments

PT KONTAK PERKASA  - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia sebesar USD 120,3 miliar pada akhir Mei 2019. Posisi cadangan devisa ini turun USD 4 miliar dari posisi akhir April 2019 sebesar USD 124,3 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, demikian kutip dari laman BI, Kamis (13/6/2019).
Penurunan cadangan devisa pada Mei 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan diBI sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas terkait siklus pembayaran dividen beberapa perusahaan asing dan menjelang libur panjang Lebaran.
"Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilistas dan prospek ekonomi yang tetap baik,” kata Onny.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2019 sebesar USD 124,3 miliar, turun tipis dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2019 sebesar USD 124,5 miliar.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,0 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei 2019.
Ia melanjutkan, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Posisi cadangan devisa pada April 2019 terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa, penerimaan valas lainnya, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik.

economic calendar


Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Most Viewed






TOP PERFORMANCE

ucapan lebaran

Site search