PT KONTAK PERKASA FUTURES - Meski intelligent quotient atau IQ bukan satu-satunya indikator untuk menentukan kecerdasan seseorang, tak dapat dipungkiri bahwa IQ masih 'didewakan'.
Tak mengherankan bila beberapa sekolah kerap mengadakan tes IQ untuk mengukur kecerdasan para siswanya. Mereka yang ber-IQ tinggi pun langsung dicap sebagai siswa cerdas.
Namun menurut sejumlah studi, sebenarnya mengukur tingkat IQ seseorang tak harus melalui serangkaian tes. Pasalnya, sejumlah ciri dapat menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang.
Meski demikian, beberapa ciri yang terkait dengan tingginya IQ seseorang tak selamanya baik. Bahkan beberapa di antaranya mungkin membuat dahi Anda berkernyit.
Seperti dikutip dari Indy100, Minggu (1/9/2019), berikut 6 ciri orang dengan IQ tinggi:
Jika berkata soal bahagia, mungkin sebagian orang membayangkan soal bersenda gurau bersama kawan-kawan. Namun, bersosialisasi justru membuat orang yang ber-IQ tinggi menderita.
Menurut penelitian, jika seorang yang ber-IQ tinggi bersosialisasi, maka tingkat kepuasan mereka terhadap hidup semakin kecil.
Stereotipe yang menyebut bahwa orang jenius biasanya tak beruntung dalam percintaan, ternyata terbukti dalam sebuah studi.
Ketika teman-teman mereka sudah memiliki kekasih, mereka justru kebalikannya. Mungkin hal itu didorong dengan sikap penyendiri orang-orang yang ber-IQ tinggi.
Sejumlah penelitian mengindikasi bahwa anak-anak dengan IQ tinggi, biasanya terkait dengan gangguan kesehatan mental, salah satunya bipolar.
Menurut studi lain, orang-orang yang ceras juga biasanya lebih mudah gelisah.
Orang-orang yang memiliki pandangan politik liberal diduga memiliki IQ yang lebih tinggi.
Alasannya, keyakinan liberal cenderung melawan naluri evolusioner. Kekuatan tersebut membuat seseorang lebih mungkin untuk mengatasi perubahan.
Meski tidur larut malam telah terbukti tak berdampak baik bagi kesehatan, sebuah studi mengungkap bahwa kebiasaan itu tak berlaku bagi mereka yang ber-IQ tinggi.
Dalam studi tersebut, orang-orang ber-IQ tinggi cenderung tidur larut malam dan bangun siang.
Penelitian terbaru menyebut jangan mudah menuduh bahwa orang-orang 'pemalas' tak bekerja keras. Pasalnya, otak mereka yang bekerja dengan keras.
Orang-orang yang malas lebih senang berpikir. Sementara mereka yang tidak, lebih suka melakukan aktivitas fisik.
BACA JUGA : Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 6.331,96