PT Kontak Perkasa Futures | Nilai tukar rupiah pada Senin pagi, 4 September 2017, dibuka melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp 13.319 per dolar Amerika Serikat (AS). Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin, 4 September 2017, mengatakan sentimen negatif dari perkembangan di Semenanjung Korea yang kembali memanas memicu sebagian pelaku pasar uang menahan transaksinya pada aset-aset di negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga menahan mata uangnya. "Pelaku pasar cenderung mencermati kondisi global," katanya.
Reza mengharapkan sentimen dalam negeri yang terbilang positif dapat segera direspon pasar sehingga dapat membuka ruang bagi rupiah untuk bergerak ke area positif.
"Pemerintah yang mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha diproyeksikan dapat turut menjaga pertumbuhan ekonmi secara berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, analis Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, menambahkan bahwa melalui Perpres itu diharapkan proses penerbitan perizinan berusaha dapat lebih terukur oleh pelaku usaha yang akhirnya dapat mendorong realisasi investasi di dalam negeri terus meningkat. "Meningkatnya investasi di dalam negeri akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah pada Kamis sore, 31 Agustus 2017, ditutup menguat sebesar tujuh poin menjadi Rp 13.339 per dolar AS.
PT Kontak Perkasa Futures