KONTAK PERKASA FUTURES - Tidak hanya mata uang di pasar Asia dan Uni Eropa yang terkena imbas dari kenaikan suku bunga Treasury yang mendekati 3%, seluruh mata uang di kawasan Amerika Latin mencatat pelemahan terhadap dolar AS.
Pada pukul 21:44 waktu Jakarta (23/4/2018), seperti dikutip Bloomberg, pergerakan nilai tukar peso Argentina tercatat melemah terhadap dolar AS sebesar 0,04 poin menjadi 20,23 peso per dolar AS.
Sementara itu, real Brazil melemah 0,02 poin menjadi 3,43 real per dolar AS, peso Mexico melemah sebesar 0,27 poin menjadi 18,80 peso per dolar AS.
Ada pun, pelemahan terdalam ditunjukkan oleh peso Chili dan peso Colombia yang masing-masing melemah sebesar 4,41 poin dan 33,95 poin menjadi 600,46 peso Chili per dolar AS dan 2.793 peso Mexico per dolar AS.
Sementara itu, mata uang venezuela sudah tertekan akibat krisis di negaranya akibat hiperinflasi. Sejauh ini, bolivar telah mengalami volatilitas hingga 99,98% year to date (ytd).
Hari ini, Senin (23/4/2018), Bloomberg Dollar Spot Index menunjukkan penguatan yang signifikan sejak 2016. Hal ini memicu pelebaran suku bunga surat utang AS dan negara lainnya seperti Jepang dan Uni Eropa.
Alhasil, fokus dari investor beralih ke nilai tukar. "Dolar sudah memicu perbedaan nilai tukar [antar mata uang]," kata Manajer Keuangan Aberdeen Standard Investments James Athey seperti dikutip Bloomberg, Senin (23/4/2018).