KONTAK PERKASA FUTURES - Rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,06% di Rp14.125 per dolar AS pada perdagangan Jumat (25/5/2018).
Sepanjang perdagangan Jumat, rupiah bergerak fluktuatif pada level Rp14.125 – Rp14.175 per dolar AS.
Sehari setelah dilantik, Gubernur baru Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan Dewan Gubernur memiliki ruang lingkup untuk menggelar rapat kebijakan tak terjadwal sebelum rapat reguler berikutnya pada 27-28 Juni, jika perkembangan baru memerlukan respons yang lebih cepat terhadap ketidakstabilan pasar saat ini.
Bank Indonesia, ungkapnya, akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk membendung aksi jual, yang telah menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda, bahkan setelah BI pekan lalu menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2014.
Mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif, dengan rupee India yang menguat 0,87% pada pukul 17.31 WIB pada Jumat pekan lalu memimpin apresiasi di antara sejumlah mata uang Asia. Di sisi lain, renminbi China yang melemah 0,15% memimpin depresiasi beberapa mata uang Asia.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,07% atau 0,061 poin ke level 93,836 pada pukul 17.20 WIB.
Dilansir dari Bloomberg, mata uang Asia bergerak variatif terhadap dolar AS saat para pedagang mengenyampingkan kabar pembatalan pertemuan yang dinanti-nanti antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Korea Utara mengungkapkan keterkejutannya atas keputusan pembatalan itu, namun menyatakan tetap bersedia bertemu dengan AS kapan pun.
“Pasar mata uang mengenyampingkan pembatakan KTT AS-Korea Utara karena kabar ini tidak memiliki implikasi besar dalam skema yang lebih besar,” kata Janu Chan, ekonom senior di St. George Bank di Sydney.
Bagaimana pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini? Ikuti lajunya secara live.
06:25 WIB
Trump-Kim Jong Un Berpeluang Bertemu
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Minggu (27/5/2018) tim persiapan dari negaranya telah tiba di Korea Utara untuk mempersiapkan KTT Korea Utara – AS, yang sempat dibatalkan Trump pekan lalu sebelum akhirnya dipertimbangkan kembali .
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan para pejabat AS dan Korea Utara telah bertemu di Panmunjom, sebuah desa di Demilitarized Zone (DMZ) di sepanjang perbatasan bersenjata antara Korea Utara dan Korea Selatan.
"Tim kami telah tiba di Korea Utara untuk persiapan KTT antara Kim Jong Un dan saya sendiri," tulis Trump di Twitter, dalam konfirmasi pertama Washington bahwa para pejabat AS telah memasuki Korea Utara untuk pembicaraan.
"Saya benar-benar percaya Korea Utara memiliki potensi dan akan menjadi negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti. Kim Jong Un setuju dengan saya tentang ini. Itu akan terjadi!" tambah Trump, seperti dikutip Reuters.
Selain pembicaraan tersebut, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan ‘tim pendahulu" berangkat ke Singapura, yang diperkirakan menjadi tempat KTT berlangsung, pada Minggu pagi untuk melakukan persiapan logistik.
Sebelumnya pada Minggu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan dalam pertemuan mendadak antara dirinya dan Kim Jong Un pada Sabtu sepakat bahwa KTT Korea Utara-AS harus diadakan.
Pembicaraan akhir pekan tersebut sekaligus menjadi perkembangan terbaru dalam naik turunnya proses diplomatik atas prospek KTT AS-Korea Utara dan tanda terkuat bahwa kedua pemimpin Korea tetap menginginkan adanya pertemuan tersebut.
Korea Utara telah bertahun-tahun menghadapi sanksi ekonomi atas program nuklir dan rudalnya sejak melakukan uji coba nuklir pertamanya pada 2006.
Di sisi lain, AS telah berupaya untuk memperlambat program senjata Korut, yang telah menjadi prioritas keamanan bagi Washington menyusul ancaman Pyongyang untuk mengembangkan rudal nuklir yang mampu menghantam daratan AS.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Sung Kim, mantan duta besar AS untuk Korea Selatan, akan memimpin delegasi untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara di perbatasan. Pejabat Pentagon Randall Schriver menjadi bagian dari tim tersebut.
The Washington Post juga melaporkan bahwa tim yang juga diikuti ahli Korea di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Allison Hooker, bertemu dengan Choe Son Hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara.
Pembicaraan di perbatasan tersebut akan dilanjutkan pada hari Senin dan Selasa di Tongilgak, gedung milik Korut di Panmunjom, yang pernah menjadi lokasi penandatanganan gencatan senjata Perang Korea 1950-1953.
Dalam pertemuan hari Sabtu, Kim menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan denuklirisasi Semenanjung Korea dan melaksanakan KTT yang direncanakan bersama Trump, Moon mengatakan kepada wartawan di Seoul.
" Kim dan saya setuju bahwa KTT 12 Juni harus diadakan dengan sukses, dan bahwa upaya kami untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan perdamaian abadi tidak boleh dihentikan," kata Moon.
Moon mengakui bahwa Korut dan AS mungkin memiliki ekspektasi yang berbeda dari denuklirisasi dan dia mendesak kedua belah pihak untuk mengadakan pembicaraan tingkat kerja untuk menyelesaikan perbedaan tersebut.
BACA JUGA : KONTAK PERKASA FUTURES - IHSG Bakal Terkoreksi Wajar, 6 Saham Ini Berpotensi Naik