Dolar
jatuh untuk hari kedua terhadap mata uang utama Terkait spekulasi
Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah
untuk jangka waktu yang panjang pasca memangkas program pembelian
obligasi nya.
Mata
uang AS memperpanjang penurunan karena data menunjukkan kontrak untuk
membeli rumah naik kurang dari perkiraan, sehari sebelum bank sentral
memulai rapat kebijakan selama dua hari. Euro naik terhadap mata uang AS
karena meredanya hasil stress test European Central Bank (ECB)
pada kekhawatiran bahwa neraca di beberapa perusahaan pemberi pinjaman
yang terlalu lemah. Mata uang real Brasil jatuh ke level terendah dalam
hampir enam tahun terakhir setelah Presiden Dilma Rousseff menang tipis
untuk masa jabatan keduanya. Rubel tergelincir.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang
utama, turun 0,2% menjadi 1,066.03 pada 14:31 siang waktu New York.
Mencatat penurunan sebesar 0,5% di bulan ini setelah menyentuh level
1,080.05 pada tanggal 3 Oktober, merupakan yang tertinggi pada penutupan
sejak Juni 2010.
Mata
uang AS melemah 0,5% menjadi 107,67 ¥, dan turun 0,3% menjadi $ 1,2709
per euro. Yen menguat 0,2% menjadi 136,84 terhadap euro, setelah
menyentuh level 137,47 sebelumnya, yang terlemah sejak 9 Oktober.
"Euro-dolar memiliki kapasitas untuk mengakhiri tahun ini di level $ 1,30," Ungkap Borthwick.(yds)
Suber: Bloomberg