Indeks volatilitas
pada Dolar Australia naik ke level tertinggi dalam hampir 11 minggu
terakhir menjelang keputusan bank sentral apakah akan menurunkan suku
bunga pada hari Selasa.
Mata uang Aussie telah
menurun terhadap semua kelompok 10 mata uang utama lainnya dalam
seminggu terakhir setelah data inflasi lebih lambat dari perkiraan
mendorong spekulasi Reserve Bank of Australia (RBA) yang akan menurunkan
suku bunga untuk memacu pertumbuhan perekonomian. Sebanyak 12 dari 27
ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksikan seperempat persentase
poin yang menyerukan akan memangkas suku bunga, sementara sisanya
memperkirakan bank sentral akan tetap bertahan, memperluas selama satu
tahun.
Satu bulan volatilitas
tersirat Aussie, alat pengukur yang digunakan untuk pilihan harga, naik
sebesar empat basis poin menjadi 13,03 % pada pukul 10:56 pagi waktu
Sydney pada hari Selasa, setelah menguat 57 basis di dua hari
sebelumnya. Indeks tersebut menuju penutupan tertinggi sejak 17 Februari
lalu.
Dolar Australia
menguat 0,1 % ke level 76,76 sen AS setelah lebih tinggi 0,8 % pada hari
Senin. Mata uang Aussie terapresiasi 5,3 % pada tahun ini.
Bank sentral
menegaskan kembali pada pertemuan 5 April bahwa inflasi yang lambat akan
memberikan ruang untuk pelonggaran lebih lanjut " guna mengangkat
permintaan." (knc)
Sumber : Bloomberg