PT KONTAK PERKASA FUTURES – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan Senin (20/8/2018) menyusul optimisme atas pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, meskipun akhirnya penguatan mereda setelah Presiden Donald Trump mengkritik kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 89,37 poin atau 0,35% ke level 25.758,69, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 ditutup menguat 6,92 poin atau 0,24% ke 2.857,05 dan Nasdaq Composite naik 4,68 poin atau 0,06% ke 7.821,01.
Penguatan bursa saham AS mereda dalam 10 menit terakhir perdagangan setelah Presiden Trump mengatakan dalam wawancara dengan Reuters bahwa dia tidak senang dengan Gubernur The Fed Jerome Powell dan menuduh Cihna dan Eropa memanipulasi mata uang mereka.
Tetapi saham mempertahankan sebagian besar penguatan mereka, karena pembicaraan antara AS dan China yang direncanakan akhir pekan ini memberikan dorongan untuk sektor industri yang sensitif terhadap perdagangan. Sektor ini naik 0,6%.
Sektor energi dan bahan baku pada indeks S&P 500 naik 0,7% karena berkurangnya kekhawatiran perdagangan juga membantu mengangkat harga minyak dan logam.
"Segala yang bereaksi positif adalah hal-hal yang akan mendapat manfaat dari perkembangan positif di sisi perdagangan," kata Keith Lerner, kepala analis di SunTrust Advisory Services, seperti dikutip Reuters. "Industri, bahan dan energi semuanya menguat."
Pekan ini, investor mengalihkan perhatian mereka ke kebijakan bank sentral karena musim laporan kinerja emiten hampir berakhir.
Federal Open Market Committee akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan Agustus pada hari Rabu mendatang. Risalah tersebut diharapkan menunjukkan kepercayaan The Fed pada pertumbuhan ekonomi AS dan komitmen untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pada pekan ini juga, Jerome Powell dan para gubernur The Fed negara bagian lainnya akan bertemu di Jackson Hole, Wyoming untuk membahas akar penyebab dari inflasi yang rendah, pertumbuhan upah yang lambat, dan peningkatan produktivitas yang lemah dalam perekonomian AS.