PT Kontak Perkasa, Sydney - Bursa saham Asia untuk mencoba untuk naik awal pekan ini. Investor menunggu presiden yang dipilih pernyataan Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang perdagangan global dan China mempengaruhi laju pasar saham Asia.
Indeks MSCI Asia Pacific datar. Indeks saham Australia naik 0,5 persen. PT PT Sementara Selandia Baru indeks saham naik 0,2 persen. Indeks saham Kospi naik 0,2 persen pada awal perdagangan. Saham Jepang memperingati hari libur datang usia (dewasa).
Penguatan pasar Asia juga mendorong saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Saham AS silakan mendaftar rekor tertinggi didorong rencana Trump untuk merangsang ekonomi dengan pajak yang lebih rendah dan belanja infrastruktur.
Di pasar mata uang, dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang asing setelah data ekonomi AS dalam sorotan termasuk data tenaga kerja dan pertumbuhan upah.
Dengan kenaikan upah tidak menunjukkan momentum positif di pasar tenaga kerja. Yang mendorong spekulasi suku bunga bank sentral menaikkan AS.
"Dengan harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS. Kami percaya dolar AS akan melanjutkan tren kenaikan dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya dalam beberapa minggu mendatang," kata FX Analis di Scotia Bank, Gao Qi seperti dikutip laman Reuters, Senin ( 9/1 / 2017).
Dolar AS diperdagangkan ke level 117,14 terhadap yen. Sementara indeks dolar AS stabil di 102,23 terhadap mata uang asing lainnya.
Mata uang yuan China berada di bawah pengawasan khusus lebih cadangan devisa menunjukkan penurunan mendekati terendah dalam enam tahun. Pihak berwenang juga meningkatkan intervensi untuk melindungi mata uang.
Di pasar komoditas, harga minyak Brent turun 0,2 persen awal pekan ini. Pelaku pasar melihat komitmen untuk produsen minyak yang tergabung dalam OPEC untuk memangkas produksi.
baca juga Bursa Asia Menguat Imbas Dari Pernyataan Donald Trump | PT Kontak Perkasa