Dolar rebound dari
level 18-bulan terendah terhadap yen Jepang setelah dua pejabat Federal
Reserve mengatakan kenaikan suku bunga bisa terjadi pada bulan depan.
Presiden Fed Atlanta
Dennis Lockhart menyebutkan kenaikan suku bunga pada Juni nanti "menjadi
nyata," sementara San Francisco John Williams mengatakan ia akan
mendukung langkah tersebut pada pertemuan berikutnya jika pertumbuhan
ekonomi AS berada di jalurnya. Pejabat termasuk ketua St. Louis Fed
James Bullard akan melakukan pembicaraan pada minggu ini. Sementara Yen
pangkas keuntungan tahun ini terhadap greenback menjadi 13 % sebelum
pertemuan Kelompok G-7 yang akan diadakan di Jepang pada akhir bulan
Mei.
Dolar telah menguat 1 %
dari level 105,55 ¥ pada hari Selasa, level terendahnya sejak Oktober
2014, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Dolar diperdagangkan
pada level 106,60 ¥ pada pukul 08:35 pagi waktu Singapura, tidak berubah
dari penutupan di New York. Pasar finansial Jepang ditutup pada Rabu
ini untuk hari kedua liburan selama tiga hari. Terhadap Dolar Australia,
dolar turun 0,2 % dari hari Selasa sampai ke level 75 AS sen dan
sedikit berubah terhadap euro pada level $ 1,15.
Gubernur Bank of Japan
(BOJ) Haruhiko Kuroda memperingatkan pada hari Senin di Frankfurt bahwa
reli pada mata uang yen berisiko menekan pemulihan ekonomi Jepang. Mata
uang yang lebih lemah menjadi terpenting dari Program Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keluar dari
deflasi. (knc)
Sumber : Bloomberg