KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas bergejolak pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Ini karena pasar merespons paket stimulus pemerintah AS sebesar USD 2 triliun untuk melunakkan kerusakan ekonomi dari wabah virus corona.
Dikutip dari CNBC, Kamis (26/3/2020), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.611,73 per ounce. Harga ini sebelumnya jatuh 1 persen setelah mencatat kenaikan 1 persen.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,6 persen menjadi USD 1.633,20. Sementara saham dunia rebound karena ekspektasi paket stimulus fiskal AS USD 2 triliun yang disetujui.
"Risiko penurunan besar (dalam emas) tetap berpotensi untuk aksi jual tajam di pasar ekuitas diulang, terutama setelah rally besar kemarin," kata Analis OANDA Craig Erlam.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell mengatakan paket stimulus AS telah disepakati dan akan dilakukan pemungutan suara pada Rabu kemarin.
"Kami masih melihat latar belakang yang menguntungkan untuk emas karena kejatuhan ekonomi dari krisis akibat virus corona harus memperkuat permintaan safe haven," ungkap Analis Julius Baer, Carsten Menke.
Kepemilikan di dana yang diperdagangkan di bursa didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik 1,3 persen pada hari Selasa.
Harga emas di pasar spot diperdagangkan di bawah emas berjangka AS sebagai tanda bahwa pasar khawatir bahwa pembatasan perjalanan udara dan penutupan kilang akan menghambat pengiriman emas batangan ke Amerika Serikat untuk memenuhi persyaratan kontrak.
Di antara logam lainnya, paladium naik 3,9 persen menjadi USD 2.007,33 per ons. Sementara platinum naik 0,5 persen menjadi USD 711,83. Keduanya naik lebih dari 10 persen di sesi sebelumnya setelah dikurung di produsen utama Afrika Selatan.
Sedangkan perak turun 0,4 persen menjadi USD 14,22 per ounce.