Indeks
berjangka Jepang tergelincir pasca Nikkei 225 Stock Average memasuki
sebuah koreksi dengan yen mendekati level dua bulan tertingginya
terhadap dollar ditengah tanda-tanda manufaktur global yang menurun.
Obligasi Australia mengikuti naiknya obligasi Treasuri menjelang bank
sentral Negara tersebut meninjau tingkat suku bunga.
Indeks berjangka Nikkei 225 turun setidaknya sebesar 2% di Osaka dan Chicago, sementara itu kontrak di Indeks Australia dan Korea Selatan turun lebih dari 1%. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir tajam sejak bulan Juni lalu dan saham“saham di emerging-market mencapai level lima bulan terendahnya. Yen dibeli pada level 101.10 per dollar pasca menyentuh level tertingginya sejak tanggal 21 November lalu, sementar itu mata uang emerging-market di Asia kembali melemah. Imbal hasil obligasi Australia dengan tenor 10 tahun tergelincir 6 basis poin sejalan dengan emas menahan kenaikannya.
Melemahnya pertumbuhan pada output pabrik dari AS hingga London dan China memicu penurunan sebesar 1.6% pada ekuitas global kemarin, menandai penurunan tembaga tertingginya dalam 18 tahun terakhir, dalam waktu bersamaan memicu gain pada emas dan obligasi Treasuri AS. Indeks Nikkei 225 turun ke level 2 ½ bulan terendahnya, menyebabkan penurunan dari tertingginya di bulan Desember sebesar 10%. Australia diperkirakan oleh para ekonom akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada rekor terendahnya pada hari ini, sementara Korea Selatan catat inflasi. Toyota Motor Corp. dan Sharp Corp. melaporkan pendapatannya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks berjangka Nikkei 225 turun setidaknya sebesar 2% di Osaka dan Chicago, sementara itu kontrak di Indeks Australia dan Korea Selatan turun lebih dari 1%. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir tajam sejak bulan Juni lalu dan saham“saham di emerging-market mencapai level lima bulan terendahnya. Yen dibeli pada level 101.10 per dollar pasca menyentuh level tertingginya sejak tanggal 21 November lalu, sementar itu mata uang emerging-market di Asia kembali melemah. Imbal hasil obligasi Australia dengan tenor 10 tahun tergelincir 6 basis poin sejalan dengan emas menahan kenaikannya.
Melemahnya pertumbuhan pada output pabrik dari AS hingga London dan China memicu penurunan sebesar 1.6% pada ekuitas global kemarin, menandai penurunan tembaga tertingginya dalam 18 tahun terakhir, dalam waktu bersamaan memicu gain pada emas dan obligasi Treasuri AS. Indeks Nikkei 225 turun ke level 2 ½ bulan terendahnya, menyebabkan penurunan dari tertingginya di bulan Desember sebesar 10%. Australia diperkirakan oleh para ekonom akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada rekor terendahnya pada hari ini, sementara Korea Selatan catat inflasi. Toyota Motor Corp. dan Sharp Corp. melaporkan pendapatannya. (bgs)
Sumber : Bloomberg