KONTAK PERKASA FUTURES | Harga minyak mentah menguat pada perdagangan Selasa (3/4/2018) setelah laporan industri bahwa cadangan minyak AS secara tak terduga menyusut.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei diperdagangkan pada US$63,57 per barel pada pukul 16:44 waktu AS, setelah menetap di level US$63,51 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai 28% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Juni naik 0,48 poin dan ditutup di level US$68,12 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada lebih mahal US$4,66 dibandingkan WTI kontrak.
Dilansir Bloomberg, American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah turun 3,28 juta barel pekan lalu. Namun pasokan dikatakan telah melonjak di pusat distribusi utama Cushing, Oklahoma. Selama sesi perdagangan, minyak memulihkan pelemahan hari Senin bersama dengan pasar saham.
"Dalam hal minyak mentah, bensin dan sulingan secara keseluruhan, ini (persediaan) cukup netral," kata James Williams, presiden peneliti energy WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg.
“Namun, dengan kenaikan cadangan di Cushing sebesar 4 juta barel, jika ternyata itu adalah bilangan yang nyata, hal itu akan menjadi negatif untuk minyak mentah berjangka," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan negaranya siap untuk membahas kerja sama jangka panjang dengan kelompok itu pada pertemuan tingkat menteri bulan ini.
Pada saat yang sama, output OPEC pada Maret diperkirakan turun ke level terendah dalam setahun, menurut survei Bloomberg News terhadap para analis, perusahaan minyak dan data pelacakan kapal.
Persediaan di Cushing, Oklahoma, naik 4,06 juta barel, menurut laporan API. Sementara itu, pasokan bensin meningkat 1,12 juta barel.