Indeks
Topix Jepang menguat, memperpanjang gain selama 2 pekan terakhir,
penguatan ini akibat pelemahan yen setelah para pemimpin bank sentral
memberikan komentar terkait outlook stimulus dan suku bunga.
Toyota Motor Corp., produsen mobil terbesar, memberikan kenaikan tajam pada Indeks Topix. Itoham Foods Inc. melonjak sebesar 5.9% setelah produsen saus menyatakan akan membeli saham kembali. Chugai Pharmaceutical Co. melemah 8.9%.
Indeks Topix menguat sebesar 0.2% ke level 1,288.38 pada sesi 1 di Tokyo dengan sekitar 3 saham menguat untuk setiap 2 yang turun. Pada 2 pekan lalu indeks acuan tersebut mengalami kenaikan sebesar 4.7%. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0.2% ke level 15,569.57. Sementara yen melemah sebesar 0.2% ke level 104.20 per dollar. Para bankir bank sentral yang dipimpin oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada pekan lalu ketika di Jackson Hole, Wyoming menyatakan bahwa pasar tenaga kerja masih dalam proses pemulihan sebelum ekonomi AS memungkinkan untuk dinaikkannya suku bunga.
GDP (gross domestic product) Jepang April-Juni lalu turun sebesar 6.8%, menurut rilis data dari Kantor Kabinet pada 13 Agustus lalu. Angka tersebut merupakan penurunan tertajam sejak 2011 silam akibat turunnya konsumsi dan investasi setelah kenaikan pajak penjualan April lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Toyota Motor Corp., produsen mobil terbesar, memberikan kenaikan tajam pada Indeks Topix. Itoham Foods Inc. melonjak sebesar 5.9% setelah produsen saus menyatakan akan membeli saham kembali. Chugai Pharmaceutical Co. melemah 8.9%.
Indeks Topix menguat sebesar 0.2% ke level 1,288.38 pada sesi 1 di Tokyo dengan sekitar 3 saham menguat untuk setiap 2 yang turun. Pada 2 pekan lalu indeks acuan tersebut mengalami kenaikan sebesar 4.7%. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0.2% ke level 15,569.57. Sementara yen melemah sebesar 0.2% ke level 104.20 per dollar. Para bankir bank sentral yang dipimpin oleh Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada pekan lalu ketika di Jackson Hole, Wyoming menyatakan bahwa pasar tenaga kerja masih dalam proses pemulihan sebelum ekonomi AS memungkinkan untuk dinaikkannya suku bunga.
GDP (gross domestic product) Jepang April-Juni lalu turun sebesar 6.8%, menurut rilis data dari Kantor Kabinet pada 13 Agustus lalu. Angka tersebut merupakan penurunan tertajam sejak 2011 silam akibat turunnya konsumsi dan investasi setelah kenaikan pajak penjualan April lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg