PT Kontak Perkasa Futures | Harga batu bara berbalik melemah pada akhir perdagangan kemarin, Senin (13/11/2017), meski pada saat yang sama harga minyak mentah berhasil menguat.
Pada perdagangan Senin (13/11), harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 0,05% atau 0,05 poin di US$91,90/metrik ton.
Harga batu bara kembali ditutup melemah setelah pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (10/11), harga batu bara ditutup rebound 1,04% atau 0,95 poin ke level US$91,95/metrik ton.
Di sisi lain, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berakhir di level tertingginya dalam dua setengah tahun pada akhir perdagangan Senin setelah OPEC mendorong proyeksi permintaan untuk tahun depan.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember ditutup 2 sen lebih tinggi di US$56,76 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Januari ditutup melemah 36 sen di US$63,16 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Menurut laporan bulanan OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut meningkatkan perkiraannya untuk jumlah yang akan perlu dipompa untuk memenuhi permintaan tahun depan sebesar 400.000 barel per hari menjadi 33,4 juta per hari.
“Dengan OPEC menaikkan perkiraannya, ada ekspektasi bahwa pasar menjadi lebih ketat. Kita telah bergerak dari kelebihan suplai menjadi lebih seimbang,” ujar Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc., seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (14/11/2017).
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal
|
US$/MT
|
13 November
|
91,90
(-0,05%)
|
10 November
|
91,95
(+1,04%)
|
9 November
|
91,00
(-0,22%)
|
8 November
|
91,20
(-0,60%)
|
7 November
|
91,75
(-0,49%)
|