Kontak Perkasa Futures | Nilai tukar rupiah pada Senin sore, 25 September 2017, bergerak menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp 13.308 per dolar Amerika Serikat (AS). Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, di Jakarta, hari ini, 25 September, mengatakan nilai tukar rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat tipis terhadap dolar AS menyusul sebagian pelaku pasar uang kembali melakukan kalkulasi arah investasinya setelah pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-day reverse repo rate).
"Instrumen investasi seperti obligasi dan saham di dalam negeri bakal lebih menarik," katanya.
Menurut Lukman Leong, imbal hasil surat utang atau obligasi masih cukup tinggi sehingga masih diminati investor. Sedangkan saham juga akan semakin menarik karena kebijakan Bank Indonesia akan membuat suku bunga deposito menjadi lebih rendah sehingga instrumen saham akan cenderung diburu investor.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 22 September 2017 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day reverse repo rate sebesar 25 bps dari 4,50 persen menjadi 4,25 persen
Ia menambahkan, potensi rupiah untuk menguat lebih tinggi juga masih terbuka, mengingat pemangkasan BI 7-day reverse repo rate memberikan sinyal stabilitas pada inflasi di dalam negeri.
Sedangkan, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin, 25 September, mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.305 per dolar AS.