Bursa
saham AS ditutup menguat, Indeks Standard & Poor 500 ditutup berada
pada level tertingginya, setelah rilis data menujukkan klaim
pengangguran yang turun ke level terendahnya dalam 3 bulan terakhir dan
para investor fokus pada perkembangan di Ukraina.
Indeks S&P 500 catat gain 0.2% ke level 1,877.28 pukul 4 sore di New York.
Kemarin Indeks S&P 500 turun kurang dari 1 poin akibat para investor mengkaji rilis data megenai daftar gaji dan jasa yang mengalami penurunan dari perkiraan sebelumnya. Pada tahun ini Indeks acuan tersebut mengalami reli tajam pada rekor penutupannya di tanggal 4 Maret lalu sejalan dengan menurunnya kekhawatiran bahwa intervensi Rusia di Crimea akan memicu konflik yang meluas dan gejolak pasar.
Pada pekan lalu hanya sedikit warga Amerika dari perkiraan mengisi aplikasi untuk klaim pengangguran, sebuah indikasi bahwa perusahaan-perusahaan menahan para pekerjanya meskipun ancaman musim dingin yang akan mempengharuhi pertumbuhan ekonomi AS. Besok Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan akan merilis laporan pekerjaan bulan Februari.
Sementara itu rilis data terpisah mengindikasikan pesanan barang-barang pabrik di Januari turun 0.7% dibandingkan dengan perkiraan yang menyatakan adanya penurunan sebesar 0.5%. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 catat gain 0.2% ke level 1,877.28 pukul 4 sore di New York.
Kemarin Indeks S&P 500 turun kurang dari 1 poin akibat para investor mengkaji rilis data megenai daftar gaji dan jasa yang mengalami penurunan dari perkiraan sebelumnya. Pada tahun ini Indeks acuan tersebut mengalami reli tajam pada rekor penutupannya di tanggal 4 Maret lalu sejalan dengan menurunnya kekhawatiran bahwa intervensi Rusia di Crimea akan memicu konflik yang meluas dan gejolak pasar.
Pada pekan lalu hanya sedikit warga Amerika dari perkiraan mengisi aplikasi untuk klaim pengangguran, sebuah indikasi bahwa perusahaan-perusahaan menahan para pekerjanya meskipun ancaman musim dingin yang akan mempengharuhi pertumbuhan ekonomi AS. Besok Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan akan merilis laporan pekerjaan bulan Februari.
Sementara itu rilis data terpisah mengindikasikan pesanan barang-barang pabrik di Januari turun 0.7% dibandingkan dengan perkiraan yang menyatakan adanya penurunan sebesar 0.5%. (bgs)
Sumber : Bloomberg