Kontak Perkasa Futures | Sebuah kapal dari Malaysia sudah merapat di Bangladesh, Senin (13/02), membawa bantuan kepada ratusan ribu pengungsi warga Rohingya yang melintasi perbatasan dari Myanmar ke Bangladesh.
Juru bicara militer Bangladesh, Shaheenul Islam, mengatakan kapal tersebut merapat di Pulau Sonadia, di lepas pantai Cox's Bazar, yang menjadi tempat mengungsi umat Islam Rohingya.
Pihak berwenang sedang menempuh prosedur yang dibutuhkan untuk melepas muatan kapal dengan menggunakan kapal-kapal yang lebih kecil untuk dibawa lewat jalur darat ke Cox's Bazar.
Kapal tersebut membawa 2.300 bantuan pangan, obat-obatan, serta pasokan lain.
Pekan lalu kapal dari Malaysia sudah lebih dulu mendarat di pelabuhan Yangon, dengan membawa bantuan untuk umat Muslim Rohingya, yang mendapat perlakuan buruk dari militer Myanmar maupun sebagian umat Buddha, yang merupakan penduduk mayoritas di negara itu.
Namun sekelompok umat Buddha menggelar unjuk rasa menyambut kedatangan kapal di Yangon, Kamis (09/02), dengan membawa spanduk yang menentang keberadaan umat Rohingya di negara mereka.
Pemerintah Myanmar tidak mengakui Rohingya -yang sebagian besar tinggal di negara bagian Rakhine- sebagai warga negara namun dianggap merupakan pendatang gelap dari Bangladesh walau sudah tinggal di Rakhine sejak dulu.
Sekitar 300.000 warga Rohingya tinggal di Bangladesh sebagai pengungsi selama beberapa dekade namun sejak Oktober lalu diperkirakan 60.000 lainnya mengungsi lagi ke sana.
Mereka melintasi perbatasan setelah militer Myanmar melakukan operasi menyusul serangan atas beberapa pos di perbatasan, yang mereka tuduh dilakukan oleh kelompok militan Rohingya.