KONTAK PERKASA FUTURES - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) / Pilpres AS 2020 sedang berlangsung. Penghitungan suara saat ini tengah dilakukan, dan masyarakat menanti-nanti apakah Donald Trump atau Joe Biden yang akan jadi Presiden AS.
Banyak spekulasi yang tercipta soal pemimpin negeri Paman Sam ini, terutama dalam bidang ekonomi. Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyatakan, dampak Pilpres AS akan bergantung terhadap siapa calon presiden (capres) yang menang, namun secara umum, tidak berdampak besar bagi ekonomi Indonesia.
"Siapapun yang menang, efeknya ke pasar keuangan hanya temporer," kata Piter saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/11/2020).
Menurut Piter, jika Trump yang menang, respons pasar keuangan global dan Indonesia akan negatif, tetapi secara keseluruhan dampaknya ke Indonesia tidak signifikan. "Tidak akan ada yang baru kepada perekonomian Indonesia," lanjutnya.
Namun jika Biden menang, lanjut Piter, diperkirakan tensi ekonomi politik di dunia akan mereda. Kebijakan Biden dinilai lebih bisa diprediksi sehingga tidak menimbulkan gejolak, berbeda dengan Trump yang 'berapi-api' dan konfrontatif saat menyikapi kasus ekonomi politik dunia.
Bahkan jika menang, Biden mungkin bisa mengakhiri perang dagang AS dengan China, yang selama ini menambah ketidakpastian ekonomi dunia.
"Meskipun untuk perekonomian Indonesia secara keseluruhan tidak akan terdampak signifikan, berakhirnya perang dagang bisa menjadi hal yang positif," jelas Piter.
Tetap saja, lanjut Piter, kondisi ekonomi dunia saat ini tidak hanya didasarkan pada faktor siapa yang menjadi Presiden AS saja. Apalagi saat pandemi Covid-19 belum mereda, tentu yang bisa mengembalikan gejolak ketidakpastian ekonomi ialah bagaimana pandemi bisa dituntaskan dengan segera.
"Dalam jangka waktu yang lebih panjang, perekonomian kita lebih dipengaruhi oleh kita sendiri, termasuk dipengaruhi bagaimana kita menanggulangi pandemi. Jangan berharap hasilpilpres AS akan mengubah total kebijakan AS dan berdampak luar biasa terhadap perekonomian global," tandas Piter.
BACA JUGA : Wall Street Menguat Jelang Penghitungan Suara Pemilihan Presiden AS
KONTAK PERKASA FUTURES