BI Berpotensi Turunkan Suku Bunga pada Akhir 2019

PT KONTAK PERKASA- PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz) prediksi Bank Indonesia (BI) akan konservatif menentukan suku bunga acuan pada 2019.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, Ni Made Daryanti menyebutkan, berdasarkan analisis diperkirakan suku bunga acuan BI bahkan berpotensi turun pada akhir tahun.

"Kita ekspektasi lebih konservatif, BI lebih flat dan kemungkinan akan ada penurunan suku bunga akhir tahun," kata Ni Made Daryanti di kantornya, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Proyeksi tersebut juga mengacu pada the Federal Reserve atau bank sentral AS yang dipastikan tidak akan seagresif tahun lalu untuk mengerek suku bunga acuannya.

Bank Indonesia sudah menyesuaikan suku bunga acuan sebanyak 1,75 persen dalam 6 kali kenaikan hingga akhir tahun 2018 hingga mencapai angka 6 persen.

Kondisi ini menurut dia, memberi tekanan secara domestik maupun global terhadap instrumen obligasi, yang membuat kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah menyentuh angka terendah sebesar 37 persen pada 2018. 

"Kondisi pasar saham pun tidak jauh berbeda, pada Juni indeks menyentuh angka terendah pada 2018 di level 5.600," ujar dia.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

BACA JUGA : Wall Street Tertekan, Investor Pantau Permbicaraan Perdagangan AS-China

PT KONTAK PERKASA

PT Equityworld Futures : Di Tahun 2018 Defisit AS Meningkat Di $ 52 Miliar

PT Equityworld Futures - Dalam 11 bulan pertama 2018, defisit AS dalam barang dan jasa dengan dunia meningkat $ 52 miliar, atau sekitar 10 persen, dari periode yang sama tahun 2017. Jika pola itu berlaku pada data Desember yang dirilis Rabu - dan para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg prediksi itu akan - defisit akan melebar menjadi sekitar $ 610 miliar pada 2018. Pada 2016 itu $ 502 miliar.

Penggerak langsung dari lonjakan defisit perdagangan di bawah Trump adalah ekspansi fiskal yang dihasilkan dari pemotongan pajak yang didorongnya melalui Kongres dan dolar yang lebih kuat yang dihasilkan, sebagian dari ekonomi dijus yang dikembangkan oleh ekspansi.

Pendukung Trump bersikeras bahwa dia menangani hal itu melalui negosiasi perdagangannya dengan China dan mitra dagang A.S. lainnya. Mereka juga menunjuk negosiasi ulang Nafta sebagai sesuatu yang akan membantu mengurangi defisit perdagangan AS dalam jangka panjang.


baca
PT Equityworld Futures : Presiden Trump Memimpin Lebih Dari $ 100 Miliar Dalam Kesenjangan Perdagangan

Tetapi kebijakan perdagangan Trump juga berkontribusi secara material terhadap pertumbuhan defisit perdagangan pada tahun 2018. Tarif yang ia ancam dan kemudian dikenakan pada impor Cina menyebabkan terburu-buru oleh importir untuk mendahului tugas-tugas baru yang memicu peningkatan lalu lintas masuk di pelabuhan Pantai Barat tahun lalu Tarif pembalasan yang dipicu Trump dari Cina juga menekan ekspor pertanian utama AS seperti kedelai.


news edited by PT Equityworld Futures