KONTAK PERKASA FUTURES - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam Amerika Serikat dengan serangkaian senjata strategis yang dikembangkan negaranya. Putin mengumumkan rudal hipersonik baru dan penyebaran awal kapal selam nuklir dilengkapi dengan drone bawah air jarak jauh.
Putin juga memperingatkan berbagai persenjataan baru Rusia jika AS mengarahkan rudalnya ke Eropa. "Kami akan terpaksa mengambil tindakan balasan dan asimetris," kata Putin dilansir dari The Independent, Kamis (21/2).
"Biarkan mereka menghitung jarak dan kecepatan senjata kita. Hanya ini yang kami minta," lanjutnya.
Ancaman ini disampaikan Putin dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Rabu (20/2). Setahun lalu, dalam pidato kenegaraan, Putin mengungkap generasi baru enam senjata nuklir, menampilkan video animasi yang menunjukkan serangan langsung ke Florida.
Di hadapan para pejabat, Putin menyebut senjata tak terkalahkan baru negaranya akan memaksa Barat mendengarkan ancamannya. Di tengah turunnya penilaian atas kinerja Putin, banyak pihak berharap Putin menggunakan pendekatan berbeda dan menyampaikan hal-hal yang fokus pada persoalan sehari-hari masyarakat Rusia.
Di awal pidatonya, Putin memaparkan kesejahteraan masyarakat Rusia. Dia juga mengklaim dirinya sebagai penuntun bangsa sejahtera dan berjanji akan memperbanyak anggaran untuk pembangunan klinik, sekolah, rumah sakit. Anggaran yang menyentuh langsung masyarakat akan ditingkatkan dan berjanji akan menyediakan lebih banyak makanan organik.
Putin menegaskan akan membasmi arogansi para pejabatnya yang kerap gagal berempati, memahami dan menghormati rakyat jelata. Dia akan berpihak pada pengusaha jujur yang seharusnya tidak menghadapi ancaman pidana. Putin juga berjanji akan menangani situs-situs TPA luar kota yang telah merenggut nyawa banyak orang.
Putin dikritik karena tidak merinci anggaran untuk program sosial - terutama mengingat ekonomi negara itu sedang kesulitan dan terkena sanksi. Retorika ramah investasi juga dinilai bertentangan dengan penangkapan investor asing dengan tuduhan penipuan pekan lalu. Dan para pemrotes terhadap situs-situs TPA beracun di seluruh Rusia disebut akan diberi pengampunan dimana awalnya mereka berpikir Putin tidak mendukung mereka ketika mereka ditekan dan diintimidasi dinas keamanan pemerintah.
Putin membacakan daftar pencapaian Rusia baru-baru ini seperti militer yang telah menerima pengiriman peluncur hipersonik berkemampuan Avangard. Ini merupakan teknologi baru yang memungkinkan rudal melakukan manuver dalam penerbangan, disebut terobosan yang sama penting dengan "mengirim satelit ke luar angkasa."
Dia juga mengumumkan militer akan segera menerima pengiriman rudal jelajah hipersonik baru yang disebut Zircon. Ini adalah senjata baru yang memiliki jangkauan lebih dari 600 mil dan kecepatan tertinggi Mach 9, kompatibel dengan kapal yang dilengkapi dengan sistem rudal jelajah Kalibr yang digunakan secara luas dalam konflik Suriah. Drone nuklir bawah laut Poseidon akan dimunculkan pada musim semi. Sementara itu, senjata laser baru bernama Peresvet akan mulai beroperasi pada Desember nanti.
Putin mengatakan Rusia memiliki hak menggunakan senjata baru untuk menargetkan AS jika negara itu mengirim rudal jarak menengah ke Eropa.
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada kantor berita Interfax, seorang juru bicara NATO menilai ancaman Putin tak dapat diterima. Sementara itu peneliti RUSI, Justin Bronk mengatakan pernyataan Putin bertujuan untuk membangkitkan patriotisme. RUSI adalah lembaga think tank pertahanan dan keamanan internasional yang berbasis di London.
"Efektivitas persenjataan nuklir strategis Rusia terhadap Amerika Serikat dan NATO dalam peristiwa perang nuklir terjamin dan tidak pernah diragukan," katanya. "Secara internasional, tentu saja, senjata baru berfungsi sebagai pengingat status Rusia sebagai kekuatan nuklir besar-besaran." [pan]
BACA JUGA : Pemerintah Nyatakan Perang Pada Sampah Plastik