PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini. Dengan adanya THR, maka daya beli masyarakat akan meningkat.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, selama ini, konsumsi rumah tangga menjadi faktor pendorong utama dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi dari konsumsi rumah tangga ini mencapai lebih dari 50 persen.
"Kita tahu, pertumbuhan ekonomi kita di kuartal I 2019 itu 5,07 persen dan 2,75 persen berasal dari konsumsi masyarakat. Artinya momen Idul Fitri ini diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (13/5/2019)
Terlebih pada tahun ini, lanjut Sarman, THR bukan hanya berasal dari pihak swasta, tetapi pemerintah juga akan memberikan THR bagi para pegawai negeri sipil (PNS). Tak tanggung-tanggung, nilai THR yang siapkan pemerintah mencapai Rp 20 triliun.
"Itu bukan hanya swasta, kita tahu pemerintah juga menyiapkan THR untuk PNS sebesar Rp 20 triliun dan gaji ke-13 sebesar Rp 20 triliun. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan konsumsi masyarakat. Sehingga mereka bisa belanja lebih banyak lagi dan itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita ke depan," kata dia.
Namun demikian, Sarman berharap pemerintah juga bisa menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok selama Ramadan dan Lebaran. Dengan demikian, tidak terjadi lonjakan harga yang justru akan menggerus daya beli masyarakat.
"Yang kami harapkan ketika pengusaha memberikan THR, pemerintah juga harus memastikan harga bahan pangan stabil, tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Sehingga diharapkan daya beli masyarakat meningkat dengan adanya THR yang diberikan kepada para pekerja," tandas dia.
BACA JUGA :