Minyak
turun untuk hari kedua pasca pembicaraan antara pemerintah Iran dan
diplomat negara barat guna membahas kesepakatan nuklir yang dapat
menyebabkan ekspor minyak hari negara-negara islam meningkat, ini
menambah banjirnya pasokan minyak global.
Minyak
berjangka turun sebesar 1.9 persen di New York. Pejabat kedua negara
dijadwalkan mengadakan pertemuan senin pagi di Swiss terkait pencabutan
sanksi terhadap Iran dan batas-batas yang dikenakan terkait program
nuklir. Produsen minyak OPEC telah menimbun minyak, Barclays Plc dan
Societe Generale SA memprediksi akan menjadi yang pertama yang akan
dijual ke luar negeri jika kesepakatan tercapai.
Potensi
Iran untuk meningkatkan pengiriman telah meningkatkan spekulasi bahwa
surplus pasokan minyak global akan memburuk pasca Organisasi Negara
Pengekspor Minyak (OPEC) menolak mengurangi pasokan. Iran, sebagai
negara produsen minyak terbesar kelima OPEC, bisa meningkatkan ekspor
sebesar 1 juta barel per hari jika sanksi dicabut, Menteri Perminyakan
Bijan Namdar Zanganeh mengatakan pada 16 Maret lalu.
Minyak
West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun sebanyak 92 sen
menjadi $47,95 per barel di perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange dan berada di level $48,15 pukul 10:40 pagi waktu
Singapura. Kontrak WTI telah turun sebesar $ 2,56 menjadi $48,87 pada
hari Jumat pekan lalu, penurunan terbesar sejak 26 Februari lalu. Volume
perdagangan semua berjangka sekitar 18 persen di bawah moving average
100-hari. Harga minyak telah turun sebesar 9,7 persen tahun ini. (izr)
Sumber: Bloomberg