PT Kontak Perkasa Balikpapan | Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak melanjutkan pelemahan di kisaran 6.180 - 6.277.
Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup anjlok sebesar 1.4% ke level 6,251. IHSG sudah terbentuk swing high indikasi sinyal sell.
Stochastic, RSI bergerak bearish dan MACD histogram bergerak ke arah negatif serta volume turun.
"IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan di kisaran 6,180 - 6,277," tulis riset mereka.
Adapun saham yang memiliki potensi kenaikan ditengah pelemahan IHSG yaitu : ACES, BKSL, CPIN, EXCL, JPFA, INDF, JSMR, PTRO, SMCB dan TINS.
Pada perdagangan hari Rabu (03/01), IHSG ditutup koreksi -1.38% ke level 6,251.48. Seluruh indeks sektoral berakhir dalam zona merah, dimana sektor barang konsumsi dan manufaktur memimpin penurunan masing-masing sebesar 2.51% dan 2.11%.
Saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya : TLKM, BBNI, UNTR, UNVR , dan HMSP.
Pada perdagangan hari kedua di tahun 2018, IHSG tertekan dikarenakan aksi ambil untung lanjutan dari para pelaku pasar
serta mengantisipasi lonjakan anggaran subsidi energi tahun 2018.
Pelaku.pasar khawatir anggaran tersebut akan meleset
dari target awal pemerintah, terkait kenaikan dari komoditas Oil seiring penurunan pasokan global.
Selainitu, adanya kenaikan pada harga Oil juga berpotensi meningkatkan resiko inflasi yang lebih tinggi ditahun ini.
Sementara itu, dari pasar komoditas, harga Oil telah menyentuh diatas level US$ 60 perbarel sejak akhir tahun 2017 lalu.
Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (netbuy) senilai Rp 72.96 miliar. Nilai tukar Rupiah terapresiasi 0.29% ke
level Rp 13,475.